Pendahuluan


Allah adalah pribadi yang agung dan berkuasa atas muka bumi ini.  Sebagai pribadi yang maha agung dan berkuasa maka Allah ingin membuat ciptaan di muka bumi.  Allah melakukan penciptaan ini bukan karena kebetulan, namun Allah melakukan penciptaan karena ada rencana besar yang Tuhan ingin lakukan kepada bumi dan semua isinya.  Semua bangsa kuno mengakui bahwa Allah tertinggi menciptakan langit dan bumi.   Pada masa penciptaan,  Allah mula-mula mengatakan “pada mulanya Allah menjadikan langit dan bumi” dan ini merupakan kalimat pertama dalam kitab Kejadian yang menjadi kitab pertama dalam Perjanjian Lama.
Dari masa awal Allah melakukan penciptaan.  Dapat dilihat bahwa Allah berkuasa penuh atas ciptaanNya.  Namun Ia sebagai pribadi yang berkuasa tidak memperlakukan ciptaanNya seperti robot yang selalu di atur dan di kontrol olehNya.  Allah memberikan kehendak bebas kepada ciptaanNya.  Tujuan Allah melakukan penciptaan adalah agar Ia dapat bersekutu dengan manusia.  Allah turun tangan menyatakan kuasa kasihNya di muka bumi, tempat kediaman manusia.   Selain itu Allah juga dari pada pencipta, Allah juga adalah pribadi yang mengikat perjanjian dengan umatNya.
Dalam kitab Kejadian disana dibahas mengenai penciptaan manusia dan jatuhnya manusia ke dalam dosa yang mengakibatkan putusnya hubungan antara manusia dan Allah.  Namun meskipun demikian, Allah tetap mengasihi manusia dan membuat rencana untuk memperbaiki hubungan yang putus itu.  Rencana Allah untuk memperbaiki hubungan dengan manusia melalui Abraham dalam bentuk janji.   Perjanjian adalah suatu janji sungguh-sungguh yang diikat oleh sumpah, yang dapat merupakan ucapan lisan ataupun tindakan simbolis.    Dalam pembahasan mengenai perjanjian Lama ada istilah yang sangat penting di dalamnya yaitu perjanjian dan hukum.  Perjanjian dan hukum merupakan pusat dari keyakinan Iman orang Israel pada saat itu.  Jika ingin memahami Perjanjian Lama, maka harus mengerti tentang konsep perjanjian.  
Telah di dapati bahwa pada masa Perjanjian Lama, orang pada masa itu menganggap perjanjian sebagai sesuatu hal yang sangat penting.  Namun yang menjadi pertanyaan adalah apakah pemahaman mengenai janji itu masih dapat relevan dengan keadaan saat ini?  Dalam gereja masa kini apakah pengajaran tentang teologi janji masih cukup penting untuk diajarkan?  Oleh karena itu, melalui karya tulis ini penulis ingin membahas mengenai teologi janji dalam kehidupan bergereja masa kini, apakah pembahasan mengenai teologi janji masih cukup relevan untuk gereja masa kini atau tidak.


Teologi Janji


Definisi teologi berasal dari akar kata dua istilah bahasa Yunani, theos dan logos.  Theos berarti ‘Allah’ atau ‘ilah’ dan logos berarti ‘perkataan/Firman/wacana.’  Jadi makna istilah teologi adalah “wacana (ilmiah) mengenai Allah atau ilah-ilah.”   Dalam gereja Kristen, teologi pada awalnya hanya membahas mengenai Allah.  Namun pengertian dari teologi berkembang menjadi lebih luas yaitu pembahasan mengenai keseluruhan ajaran dan praktik Kristen.  Perlu diketahui bahwa teologi Kristen tidak akan ada tanpa keyakinan bahwa Allah bertindak atau berfirman secara khusus dalam Yesus Kristus yang menggenapi perjanjian dengan umat Israel.  B. F. Drewes dan Julianus Mojau memberikan pengertian mengenai definisi ilmu teologi sebagai berikut :
Ilmu teologi adalah bidang studi ilmiah yang melayani gereja yang diutus ke dalam dunia dalam usahanya untuk memahami dan menghayati karya Allah, sesuai dengan Firman Allah yang hidup; hal ini berarti bahwa ilmu teologi secara kritis meninjau praktik dan misi gereja dalam terang kebenaran Firman Allah.
Telah dilakukan pembahasan mengenai pengertian dari teologi itu dan dapat disimpulkan bahwa teologi adalah ilmu yang mempelajari tentang Allah.  Kini pembahasan berlanjut kepada pemahaman mengenai janji.  Janji adalah inti dari pemahaman orang Israel tentang hubungan mereka dengan Allah.  Allah senantiasa membuat ikatan janji dengan umat-Nya.  Covenant itu bertumpu pada janji-janji Allah, yang dimulai dari penciptaan sampai kepada masa nabi-nabi.  
Seperti yang telah di bahas sebelumnya bahwa perjanjian yang Allah buat memiliki tujuan untuk menjalin hubungan antara Allah dengan manusia.  Oleh karena itu, adanya janji itu berdasarkan keinginan Allah yang membuatnya.  Allah yang berinisiatif membuat perjanjian dengan manusia.  Namun dalam hal perjanjian ini,  Allah tidak memaksakan kepada manusia untuk menerima sepenuhnya perjanjian yang telah dibuatNya.  Manusia diberikan kehendak bebas untuk memilih, apakah akan mengikuti Yesus atau tidak.


Perkembangan Teologi Janji


Hal yang teristimewa ketika mempelajari Perjanjian Lama adalah bagaimana Allah yang memulai karyaNya atas dunia ini, terus bekerja mewujudkan rencana dalam umatNya.  KasihNya tidak pernah berkesudahan, kuasaNya tidak pernah berubah, janjiNya pasti tergenapi, dan kedaulatanNya atas bumi ini tidak tertandingi.   Meskipun manusia sering menolak kasihNya namun Tuhan tidak pernah berhenti bekerja untuk membuka mata rohani manusia agar melihat kasih dan anugerahNya.  Ketika Allah berjanji maka Ia pasti akan menepatinya.  Namun perlu diketahui bahwa meskipun Allah penuh dengan kemurahanNya namun Allah juga adalah Allah yang adil.  Allah dapat menghukum siapa yang bersalah dan menentang kekudusanNya.  Dengan demikian kita mengetahui bahwa Allah adalah pribadi yang mahabenar dalam semua keputusanNya.
Dalam kitab Kejadian 12:2-3 mengatakan bahwa Abraham akan menjadi berkat bagi banyak bangsa.  Yang membuat Abraham menjadi berkat adalah Allah yang mahatinggi, menentukan kualitas berkat yang diberikan kepada Abraham.  Dalam Perjanjian Lama berkat merupakan sebuah janji yang Tuhan berikan bagi manusia.  Berkat bukanlah hanya berbicara mengenai perintah Allah untuk berkembang biak dan berkuasa atas ciptaan yang lain.  Kata berkat merupakan kata yang menandai bahwa semua orang yang ada di bumi akan menjadi makmur secara rohani melalui pribadi yang telah Tuhan pilih yaitu Abraham.
Ketika Allah berjanji maka Allah akan menepati janjiNya.  Janji yang Allah buat dalam dunia ini bukanlah janji yang hanya dapat diterima oleh manusia pada zaman dahulu.  Namun janji Allah adalah janji yang terus ada hingga akhirnya kedatangan Allah kembali ke dunia.  Hal ini diperkuat dengan kebenaran Firman Tuhan dalam Kejadian 17, Keluaran 6 dan Keluaran 29 yang menyatakan bahwa Allah menekankan kesinambungan antara masa lalu, masa kini dan masa yang akan datang.  Hal ini semakin membuktikan bahwa Allah adalah Allah yang membuat rencanaNya terus berlangsung dari masa ke masa.
Pembahasan mengenai janji adalah pembahasan yang ada secara turun temurun.  Kaiser dalam bukunya membahas mengenai perkembangan sejarah dari teologi janji menjadi sebelas bagian, antara lain:


Pengantar kepada janji Allah: Zaman sebelum Bapak Leluhur


Pada bagian ini menandai permulaan pemilihan Allah akan manusia yang melaluinya Allah akan membebaskan seluruh dunia jika manusia mau percaya dan juga menandai sejarah dan teologi Israel.   Pada bagian ini berkat merupakan kata kunci dan berkat yang Allah berikan dalam bagian ini adalah bagian dari pengantar janji Allah terdapat dalam kitab Kejadian 1-11..


Perlengkapan di dalam Janji Allah: Zaman para bapak leluhur


Zaman ini adalah zaman yang sangat penting.  Dalam masa ini Allah menyatakan diri sebagai Allah para bapak leluhur.  Pada masa ini para bapak leluhur dianggap sebagai para nabi.  Tokoh yang ada dalam masa ini adalah Abraham, Ishak, dan Yakub.  Ketiga orang yang memiliki hak istimewa untuk menerima penyataan Allah itu melihat, mengalami, dan mendengar sama banyak selama dua abad penggabungan kehidupan mereka.


Orang-orang yang berkaitan dengan janji Allah: Zaman Musa


Pada masa ini, seorang anak laki-laki yang lahir dalam keturunan Sem dan bernama Abraham akan dipakai untuk membentuk suatu suku dan akhirnya membentuk suatu bangsa tersendiri.  Pada masa ini, Israel disebut kerajaan nabi dan bangsa yang kudus.
Tempat yang berkaitan dengan janji Allah: Zaman sebelum kerajaan
Salah satu bagian janji Allah yang dilaksanakan sepenuhnya dalam peristiwa-peristiwa sejarah dan di halaman-halaman Alkitab ialah penaklukan tanah Kanaan.   Janji tentang tanah itu sebagai tempat dimana Allah akan membuat namaNya diam di sana.  Masa ini membiarkan adanya tumpang tindih selama periode penaklukan dan pendudukan tanah.  Yang dimaksud dengan tumpang tindih di sini adalah tema tentang tempat berdiam dan tuntutan untuk mendapat seorang raja untuk memerintah suatu bangsa.


Raja yang berkaitan dengan janji Allah: Zaman Daud


Empat puluh tahun pemerintahan Daud sama dengan panjangnya zaman Musa, tetapi pentingnya kedua masa itu bagi generasi yang akan datang tidak dapat disamakan.


Kehidupan di dalam janji Allah: Zaman sastra hikmat


Empat puluh tahun pemerintahan Salomo ditandai dengan pembangunan Bait Allah dan dengan suatu kegembiraan lain berupa penyataan ilahi.  Konsep kunci dari sastra hikmat adalah takut akan Allah.


Hari janji Allah: Abad kesembilan


Hari janji merupakan yang pertama dari lima zaman para nabi yang terkenal, masing-masing dengan penekanan pokok mereka sendiri-sendiri yang mulai dari pembagian kerajaan pada tahun 931 SM sampai situasi masa sesudah pembuangan.   Dalam bagian ini setelah rumah Daud dan Bait Suci Salomo dibangun, janji telah mencapai suatu masa stabil dalam perkembangannya.  Selain itu pada masa ini juga raja yang akan Allah pilih menjadi raja masa depan dapat mulai terlihat dari keturunan Daud dan kehadiran Allah dapat ditemui dalam ibadah-ibadah dalam bait suci.  Gangguan belalang pada masa Yoel dan perhatian Obaja terhadap kurangnya kasih persaudaraan Edom, merupakan alasan untuk membaharui dan memperjelas janji Allah pada zaman dahulu itu.


Hamba dalam janji Allah: Abad kedelapan


Dalam abad ini telah mencapai puncaknya.  Hamba Tuhan yang menjadi tokoh utama abad ini adalah dari keturunan Abraham dan Daud.


Pembaharuan Janji Allah: Abad ketujuh


Pada masa ini ada nubuatan yang dibuat, nubuatan yang berisikan mengenai kehancuran Asyur dan Yehuda.  Selain itu ada juga perjanjian yang dibuat untuk orang-orang percaya yang masih ada.  Perjanjian ini disampaikan oleh Yeremia.  Pada masa ini juga formula tripatit digenapi.


Kerajaan yang berkaitan dengan janji Allah: Masa Pembuangan


Pada masa ini nabi Yehezkiel dan Daniel mengatakan perjanjian Allah yang mengatakan bahwa gembala yang baik akan datang suatu saat dan akan memerintah atas Israel yang terdiri dari 12 suku yang sudah dipersatukan di Kanaan.


Kemenangan Janji Allah: Masa sesudah pembuangan


Dalam bagian ini ada pembentukan catatan akhir tentang penyataan Allah di dalam kanon PL.  Isi dari catatan akhir ini adalah mengenai Israel yang dimulai dari keadaan yang menyedihkan sepulangnya mereka dari tujuh tahun pembuangan di Babel.  Setelah itu membahas juga mengenai kemenangan penuh dari pribadi Allah, Firman Allah dan pekerjaan Allah.


Keadaan Gereja Masa Kini


Gereja berasal dari bahasa Yunani ekklesia berarti pertemuan atau sidang.   Gereja adalah perwujudan ajaran Kristus.  AjaranNya bukan hanya untuk diucapkan, tapi juga untuk diperlihatkan secara nyata di dalam kehidupan masyarakat.   Michael Griffiths dalam bukunya gereja dan panggilannya dewasa ini mengartikan kata gereja sbb :

Kata “Church” (gereja) dalam Bahasa Inggris berasal dari kata Yunani kyriakos yang berarti “Tuhan”, sebagaimana dalam kyriake oikia “rumah Tuhan”.  Dan banyak bahasa Eropa lainnya mengambil kata-kata yang sama: kirk (Skotlandia), Kirche (Jerman), Kerk (Belanda).  Sementara yang lainnya seperti eglise (Perancis), eglwys (Wales) dan igleisa (Spanyol), kelihatannya langsung diambil dari kata ekklesia dalam Perjanjian Baru

Sekarang dapat dilihat bahwa begitu banyak denominasi gereja yang berbeda-beda.  Dari banyaknya denominasi yang ada,  antara satu denominasi dengan denominasi yang lain saling menganggap bahwa denominasinya yang paling benar.  Banyak yang merasa bahwa cara yang dilakukan di gereja mereka merupakan satu-satunya cara yang benar dan semua orang lain salah.  Dapat dilihat juag pada masa kini terkadang orang yang sudah lama menjadi Kristen merasa tidak senang oleh gereja yang dimasukinya karena di gereja tersebut mengalami perpecahan.  Dapat dilihat pada masa kini banyak jemaat yang pergi dari satu gereja ke gereja yang lain.  Hal ini dilator belakangi karena banyak terjadi ketidaksepakatan dan ketidakbahagiaan dan ini membuat mereka mengundurkan diri dan pergi ke gereja lain.  Bahkan sering juga dilihat bahwa ada gereja baru yang dibuat.
Hal ini dilatarbelakangi oleh doktrin atau nilai-nilai dari orang-orang.  Maka dari itu yang menjadi pertanyaannya adalah perlukah umat Kristen memikirkan lagi tentang doktrin gereja?   seperti yang telah di bahas sebelumnya bahwa pada masa kini jika menyebutkan suatu gereja, orang langsung mulai melihat sikap mementingkan gereja tertentu secara berlebih-lebihan.  Martin Luther menguraikan mengenai gereja masa kini yaitu
“Biarlah gereja memusatkan perhatiannya pada Injil, memberitakan tentang Kristus dan penyalibanNya, maka gereja akan menjadi jawaban, bukan masalah”.


Relevansi Teologi Janji Dengan Gereja Masa Kini


Allah adalah sumber yang membuat perjanjian antara manusia dengan Allah.  Dalam Perjajian Lama pribadi yang pertama-tama dibuat antara Allah dengan manusia adalah pada masa perjanjian Allah kepada Musa.  Setelah itu perjanjian Allah kepada Abraham.  Selain dari kedua perjanjian ini, banyak tokoh-tokoh yang membuat perjanjian lain antara dirinya dengan Allah.
Banyak dari perjanjian yang Tuhan buat antara dirinNya dengan manusia yang tergenapi dan ada juga yang gagal karena kegagalan manusia.  Secara disadari atau tidak, hal ini masih berdampak juga pada masa kini.  Sebagai umat Allah pada masa kini masih mengharapkan  perjanjian yang Tuhan buat untuk manusia.  Meskipun begitu sebenarnya saat ini umatNya telah menerima lebih dahulu perjanjian yang dibuat oleh Allah namun masih ada bagian lain yang masih dinantikan oleh kita sebagai umat manusia.  Teologi janji adalah sebuah perjanjian yang Tuhan buat kepada umat manusia yang percaya kepadaNya.  Dan perjanjian ini tidak akan pernah gagal tetapi akan digenapi oleh Allah.  Oleh karena itu sebagai umat manusia sambil menantikan penggenapan dari perjanjian itu kita terus berusaha untuk tetap memegang iman kepada Tuhan.




Kesimpulan


Allah adalah pemberi covenant berdasarkan anugrahnya, covenant adalah ikatan persekutuan antara Allah dengan umat-Nya.  Allah tidak hanya memberikan perjanjian kepada umatNya pada masa lalu namu juga untuk umatNya pada masa kini.  Maka dari itu, umat-Nya sebagai penerima covenant harus menanaati firman Tuhan atau prasyarat yang ditetapkan-Nya.   Umat harus harus hidup kudus sebab Tuhan adalah kudus.   Supaya kudus, umat harus mengikuti ketetapan atau firman Tuhan.  Teologi janji terhadap gereja masa kini, bahwa janji itu sendiri telah diwujudkan di dalam Yesus Kristus, yang adalah salah satu janji Allah yang diberitakan melalui nubuat para nabi.


















DAFTAR PUSTAKA


B.F. Drewes, Julianus Mojou.  Apa itu Teologi? Pengantar ke dalam Ilmu Teologi. Jakarta: Gunung Mulia. 2003.

Baker. David L., Mari Mengenal Perjanjian Lama. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1988.

Barth. Christoph dan Frommel Barth, Teologi Perjanjian Lama 1. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2008.

C. Barth, Theologi Perjanjian Lama 2. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1985.

D.A. Carson, Gereja zaman Perjanjian Baru dan Masa kini. Malang: Penerbit Gandum Mas, 1997.

Dyrness. William, Tema-Tema Dalam Teologi Perjanjian Lama. Malang: Gandum Mas, 1990

Dyrness. William, Tema-Tema Teologi Perjanjian Lama. Malang: Gandum Mas, 1992.

Ensiklopedi Alkitab Masa Kini Jilid 1:A-L. Jakarta:Komunikasi Bina Kasih/OMF, 1982.

F.L. Bakker, Sejarah Kerajaan Allah: Perjanjian Lama. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1987.

Griffiths. Michael, Gereja dan panggilannya dewasa ini. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1995.

Kaiser. Walter C., Teologi Perjanjian Lama. Malang: Penerbit Gandum Mas, 2000.

PPJJ STT Satyabhakti, Pengantar Perjanjian Lama 1. Malang: STT Satyabhakti, 2012.

No comments:

Post a Comment

Jika anda Ingin Membantu pelayanan ini, silahkan kirimkan bantuan anda dengan menghubungi email charinmarbun@gmail.com. Jika anda diberkati silahkan Tuliskan dalam komentar. Jika ada pertanyaan dan permohonan Topik untuk dibahas, silahkan tuliskan dikolom komentar. Terimakasih sudah membaca, Tuhan Yesus memberkati selalu.