BAB III
METODE PENELITIAN
            Pendekatan yang akan digunakan dalam penelitian mengenai profil dosen yang diinginkan oleh mahasiswa teologi adalah pendekatan penelitian kualitatif.  Penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah, dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci.[1]  Penelitian ini merupakan usaha untuk menemukan kebenaran yang temuan-temuannya tidak diperoleh melalui prosedur statistik atau bentuk hitungan lainnya.[2]  Penelitian kualitatif tidak dimaksudkan untuk mengadakan perhitungan secara kuantitas.[3]  Menurut Bogdan dan Taylor metodologi kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif kualitatif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati.[4]  Penelitian kualitatif merupakan metode yang sahih.  Hal ini disebabkan karena metode kualitatif memiliki kriteria data yang pasti.[5]
Alasan Menggunakan Metode Kualitatif
            Alasan menggunakan metode kualitatif diantaranya karena penelitian belum jelas, masih remang-remang, atau mungkin masih gelap.  Selain itu metode kualitatif digunakan untuk memahami makna dibalik data yang nampak.[6]  Hal ini dapat dilakukan karena peneliti langsung masuk ke obyek melakukan penjelajahan dengan pertanyaan, sehingga masalah dapat ditemukan dengan jelas.  Alasan berikutnya adalah untuk memahami interaksi sosial, memahami perasaan orang, mengembangkan teori, dan memastikan kebenaran data.  Metode kualitatif lebih cocok digunakan dalam penelitian seperti ini dibandingkan dengan metode kuantitatif.[7]  Di dalam penelitian ini tidak mengacu kepada generalisasi namun kepada subjek penelitian dimana penulis berperan sebagai instrument kunci atau alat penelitian.  Metode ini sangat menolong untuk mendapatkan data atau sumber secara langsung dan dapat disebut sebagai sebuah penemuan yang bukan sekedar pembuktian hipotesis seperti dalam penelitian kuantitatif.[8]  Keuntungan menggunakan metode ini adalah penulis melakukan analisa data untuk membangun hipotesis.  Sedangkan dalam metode kuantitatif melakukan analisa data untuk menguji hipotesis.  Penulis akan menggunakan penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi untuk mendapatkan pemahaman terhadap respon atas keberadaan individu manusia (subjek penelitian) dalam suatu pengalaman yang dipahaminya dalam kehidupan sehari-hari dengan berinteraksi.  Oleh karena masalah profil dosen yang diinginkan mahasiswa belum jelas, maka sangat cocok dan menarik jika karya tulis ini dikaji lebih dalam dengan menggunakan metode kualitatif.
Subyek danTempat Penelitian
            Subyek penelitian dalam karya tulis ini mengenai profil dosen yang diinginkan oleh mahasiswa adalah mahasiswa STT satyabhakti.  Mahasiswa ini adalah mahasiswa yang telah berada di tingkat dua, tiga dan akhir serta memiliki indeks prestasi setiap semesternya >3.00.  Alasannya karena ini dapat menjadi salah satu bukti bahwa mereka telah memiliki pengalaman dalam belajar di perguruan tinggi.  Mereka telah mengenal dan memiliki hubungan dengan dosen-dosen yang ada di STT Satyabhakti.
            Selama kurang lebih dua tahun peneliti hampir setiap hari melihat dan berjumpa dengan mahasiswa ini di STT Satyabhakti.  Peneliti sering dalam kuliah dan kegiatan sekolah bersama dengan mahasiswa ini.  Oleh karena itu, peneliti cukup mengenal kehidupan mereka.  Peneliti menetapkan mahasiswa STT Satyabahkti sebagai subayek penelitian dengan beberapa alasan, yaitu:
1.      Mahasiswa STT Satyabhakti adalah mahasiswa yang tinggal di sekolah selama mereka menyelesaikan studinya.  Dosen-dosen yang mengajar juga tinggal di lingkungan sekolah.  Oleh karena itu, mahasiswa cukup mengenal para dosen dan sering berjumpa.
2.      Peneliti cukup mengenal dan mudah menjangkau para mahasiswa ini, karena peneliti tinggal bersama para mahasiswa ini di STT Satyabhakti dan setiap hari bertemu dan berkomunikasi dengan mereka.  Hal ini sangat menolong peneliti untuk dapat memilah subyek penelitian dan sumber-sumber data secara lebih akurat dan cepat.
            Tempat penelitian dalam menyelesaikan skripsi mengenai profil dosen yang diinginkan mahasiswa adalah Sekolah Tinggi Teologi Satyabhakti (STT Satyabhakti), Jl. Raya Karanglo, 94-103; Malang-Jawa Timur.  Sekolah ini sudah berdiri selama 60 tahun, dimulai sejak tahun 1955.  Sekitar 1700 alumnus telah tamat dari sekolah ini.  Sebagian besar alumninya sedang aktif melayani di berbagai bidang kepemimpinan dalam berbagai denominasi gereja dan lembaga pelayanan, baik di dalam maupun di luar negeri.
Instrumen Penelitian
            Dalam penelitian kualitatif yang menjadi instrumen atau alat penelitian adalah peneliti itu sendiri.[9]  Peneliti kualitatif sebagai human instrumen, berfungsi menetapkan fokus penelitian, memilih informan sebagai sumber data, melakukan pengumpulan data, menilai kualitas data, analisis data, menafsirkan data dan membuat kesimpulan atas temuannya.[10]  Oleh karena itu peneliti akan berinteraksi langsung dengan informan untuk mendapatkan data yang valid tentang pandangan mahasiswa mengenai profil dosen yang diinginkan mahasiswa.
Sampel Sumber Data Penelitian
            Sugiyono mengatakan: “Sampel sumber data pada tahap awal memasuki lapangan dipilih orang yang memiliki power dan otoritas pada situasi sosial atau objek yang diteliti, sehingga mampu membukakan pintu kemana saja peneliti akan melakukan pengumpulan data.”[11]  Data utama akan diperoleh dari setiap kata-kata dan tindakan orang-orang yang diamati atau diwawancarai. [12]  Peneliti hanya mencatat apa yang dilihat, didengar dan dirasakan.  Dengan kata lain, catatan observasi hanya berisi fakta tanpa opini.[13]  Hasil kegiatan observasi partisipasi berupa catatan atau rekaman atas suatu peristiwa yang berupa catatan-catatan yang mengarah pada apa yang menjadi masalah dan fokus penelitian yang dilakukan.[14]
Teknik Pengumpulan Data
            Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data.[15]  Dalam penelitian kualitatif, pengumpulan data dilakukan pada kondisi yang alamiah, sumber data primer, dan teknik pengumpulan data lebih banyak pada observasi, wawancara mendalam, dokumentasi dan gabungan (triangulasi).[16]  Selain itu data-data juga akan diperoleh melalui studi pustaka di perpustakaan STT Satyabhakti.
Observasi
            Dalam observasi ini, peneliti akan terlibat secara langsung dengan kegiatan sehari-hari para informan  yang menjadi sumber data.  Peneliti berpartisipasi melakukan apa yang dikerjakan oleh para informan.  Dengan observasi ini, maka data yang diperoleh akan lebih lengkap, tajam, dan sampai mengetahui pada tingkat makna dari setiap perilaku yang nampak.[17]  Dalam hal ini, peneliti dapat menyatakan terus terang kepada informan mengenai penelitian ini, sehingga informan mengetahui sejak awal sampai akhir tentang penelitian ini.  Tetapi dalam suatu saat peneliti harus melakukan observasi secara tersamar.  Hal ini untuk menghindari kalau suatu data yang dicari merupakan data yang masih dirahasiakan.[18]  Selain itu, peneliti juga akan melakukan observasi tidak berstruktur,[19] karena fokus penelitian belum jelas.  Dengan demikian, fokus observasi memiliki kemungkinan berkembang selama kegiatan observasi berlangsung.
Wawancara
            Esterberg mengatakan wawancara merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikontruksikan makna dalam suatu topik tertentu.[20]  Wawancara digunakan untuk menemukan data dari informan yang lebih mendalam.  Jadi dengan wawancara, maka peneliti akan mengetahui hal-hal yang lebih mendalam tentang partisipan dalam menggambarkan situasi dan fenomena yang terjadi, dimana hal ini tidak bisa ditemukan melalui observasi.  Dalam melakukan wawancara, peneliti harus membawa instrumen penelitian berupa pertanyaan-pertanyaan tertulis yang alternatif jawabannya pun telah disiapkan.  Selain instrumen sebagai pedoman wawancara, maka peneliti juga akan menggunakan alat bantu seperti buku catatan, tape recorder, gambar, brosur dan meterial lain yang dapat membantu pelaksanaan wawancara menjadi lancar.[21]
Gabungan (Triangulasi)
            Dalam teknik pengumpulan data, triangulasi diartikan sebagai teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada.[22]  Pengumpulan data dengan teknik triangulasi sudah sekaligus menguji kredibilitas data.  Triangulasi dilakukan dengan menggunakan observasi partisivatif, wawancara mendalam, dan dokumentasi untuk sumber data yang sama secara serempak.  Mathinson mengemukakan bahwa, “ Nilai dari teknik pengumpulan data dengan triangulasi adalah untuk mengetahui data yang diperoleh meluas, tidak konsisten atau kontradiksi.”[23]  Oleh karena itu dengan menggunakan teknik triangulasi dalam pengumpulan data, maka data yang diperoleh akan lebih konsisten, tuntas dan pasti.  Patton juga mengatakan dengan triangulasi akan lebih meningkatkan kekuatan data, bila dibandingkan dengan satu pendekatan.[24]
Teknik Analisis Data
            Teknik analisis data kualitatif erat hubungannya dengan pengumpulan data (pengolaan data, termasuk penyimpanan dan pengeluaran yang efektip untuk tujuan penelitian).[25]  Menurut Wolcott proses teknik analisis data kualitatif ada tiga yaitu, deskripsi, analisis, dan interpretasi.[26]  Analisis data adalah proses mengatur urutan data, mengorganisasikannya ke dalam suatu pola, kategori, dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data.[27]  Sugiyono juga mengatakan bahwa, “Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain.[28]  Dengan demikian analisis kualitatif lebih berfokus pada penunjukkan makna, diskripsi, penjernihan, dan penempatan data pada konteksnya masing-masing, dan seringkali melukiskannya di dalam kata-kata dari pada di dalam angka-angka.

Rencana Pengujian Keabsahan Data
            Dalam penelitian kualitatif, temuan atau data dapat dinyatakan valid apabilatidak ada perbedaan antara yang dilaporkan peneliti dengan apa yang sesungguhnya terjadi pada obyek yang diteliti.[29]  Hal ini sering disebut dengan uji kredibiltas data.  Uji kredibiltas data ini dapat dilakukan dengan perpanjangan pengamatan, peningkatan ketekunan dalam penelitian, triangulasi, diskusi dengan teman sejawat, dan member check.[30] Dengan melakukan proses uji kredibilitas maka peneliti akan mendapat informasi yang valid sesuai dengan apa yang terjadi dilapangan.





















Daftar Pustaka

Faisal, Sanapiah.  Format-Format Penelitian Sosial.  Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,1995.
Fatchan, H. A.  Metode Penelitian Kualitatif: 10 Langkah Penelitian Kualitatif Pendekatan Kontruksi dan Fenomenologi.  Malang: Universitas Negeri Malang (UM PRESS), 2013.
Moleong, Lexy J.  Metode Penelitian Kualitatif, Edisi Revisi.  Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2010.
Prastowo, Andi.  Metode Penelitian Kualitatif: Dalam Persepektif Rancangan Penelitian.  Yogyakarta: Ar Ruz Media, 2012.
Strauss, Anselm dan Juliet Corbin.  Dasar-Dasar Penelitian Kualitatif: Tatalangkah dan Teknik-teknik Teoritis Data.  Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2013.
Subagyo, Andreas B.  Pengantar Riset Kuantitatif dan Kualitatif: Termasuk Riset Teologi dan Keagamaan.  Bandung: Yayasan Kalam Hidup, 2004.
Sugiyono.  Memahami Penelitian Kualitatif.  Bandung: Alfabeta, 2014.
Sugiyono.  Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.  Bandung:Alfabeta, 2010.



[1] Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif (Bandung: Alfabeta, 2014), 1.
[2] Anselm Strauss dan Juliet Corbin, Dasar-Dasar Penelitian Kualitatif: Tatalangkah dan Teknik-teknik Teoritis Data (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2013), 4.
[3] Andi Prastowo, Metode Penelitian Kualitatif: Dalam Persepektif Rancangan Penelitian (Yogyakarta: Ar Ruz Media, 2012), 21.
[4] Ibid., 22.
[5] Sugiyono, 2.
[6] Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D (Bandung:Alfabeta, 2010), 35.
[7] Ibid., 36.
[8] Prastowo, 24.
[9] Sugiyono., 59.
[10] Ibid., 60.
[11] Ibid., 146.
[12] Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, Edisi Revisi (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2010), 157.
[13] H. A. Fatchan, Metode Penelitian Kualitatif: 10 Langkah Penelitian Kualitatif Pendekatan Kontruksi dan Fenomenologi (Malang: Universitas Negeri Malang (UM PRESS), 2013), 135.
[14] Ibid., 136.
[15] Sugiyono, 62.
[16] Ibid., 63.
[17] Ibid., 64.
[18] Ibid., 66.
[19] Ibid., 67.  Observasi tidak terstruktur adalah adalah observasi yang tidak dipersiapkan secara sistematis tentang apa yang akan diobservasi.  Hal ini dilakukan karena peneliti tidak tahu secara pasti tentang apa yang akan diamati.  Dalam melakukan pengamatan penliti tidak menggunakan instrumen yang telah baku, tetapi hanya berupa rambu-rambu pengamatan.
[20] Sugiyono 72.
[21] Ibid., 81.
[22] Ibid., 83.
[23] Ibid., 85.
[24] Ibid.
[25] Andreas B. Subagyo, Pengantar Riset Kuantitatif dan Kualitatif: Termasuk Riset Teologi dan Keagamaan (Bandung: Yayasan Kalam Hidup, 2004), 259.
[26] Ibid., 261-63.  Deskripsi berusaha tetap dekat dengan data sebagaimana aslinya (dicata atau direkam), analisis membahas identifikasi ciri-ciri objek serta menjelaskan secara sistematis hubungan diantara ciri-ciri itu dengan singkat dan bagaimana objek beroperasi, sementara interpretasi adalah membahas pertanyaan, “apa arti semuanya itu? Apa yang harus dilakukan? Terhadap konteks dan makna sebagai kelanjutan dari penemuan.
[27] Sanapiah Faisal, Format-Format Penelitian Sosial (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,1995), 9.
[28] Sugiyono, 89.
[29] Sugiyono., 119.
[30] Ibid., 121.  Member Check adalah proses pengecekan data yang diperoleh peneliti kepada pemberi data yang bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh data yang diperoleh sesuai dengan apa yang diberikan oleh pemberi data.

No comments:

Post a Comment

Jika anda Ingin Membantu pelayanan ini, silahkan kirimkan bantuan anda dengan menghubungi email charinmarbun@gmail.com. Jika anda diberkati silahkan Tuliskan dalam komentar. Jika ada pertanyaan dan permohonan Topik untuk dibahas, silahkan tuliskan dikolom komentar. Terimakasih sudah membaca, Tuhan Yesus memberkati selalu.