“Post-Tribulation”
Pendahuluan
• Apa yang dimaksud dengan Kerajaan
Seribu Tahun itu?
• Kapan terjadinya masa itu?
• Apakah orang percaya akan
mengalami masa kesengsaraan (great tribulation)?
Pendahuluan
Istilah
Kerajaan 1000 tahun terdapat dalam Wahyu 20:1-6 sebanyak 5x.
Dalam
bahasa Latin disebut: Millenium (1000 tahun).
Dalam
bahasa Yunani: Chiliasmus dari kata Chilioi = 1000
tahun.
Wahyu
20:1-6
- Lalu aku melihat
seorang malaikat turun dari sorga memegang anak kunci jurang maut dan
suatu rantai besar di tangannya;
- ia menangkap
naga, si ular tua itu, yaitu Iblis dan Satan. Dan ia mengikatnya seribu
tahun lamanya,
- lalu
melemparkannya ke dalam jurang maut, dan menutup jurang maut itu dan
memeteraikannya di atasnya, supaya ia jangan lagi menyesatkan
bangsa-bangsa, sebelum berakhir masa seribu tahun itu;
kemudian dari pada itu ia akan dilepaskan untuk sedikit waktu lamanya.
- Lalu aku melihat
takhta-takhta dan orang-orang yang duduk di atasnya; kepada mereka
diserahkan kuasa untuk menghakimi. Aku juga melihat jiwa-jiwa mereka, yang
telah dipenggal kepalanya karena kesaksian tentang Yesus dan karena firman
Allah; yang tidak menyembah binatang itu dan patungnya dan yang tidak juga
menerima tandanya pada dahi dan tangan mereka; dan mereka hidup kembali
dan memerintah sebagai raja bersama-sama dengan Kristus untuk masa seribu
tahun.
- Tetapi
orang-orang mati yang lain tidak bangkit sebelum berakhir masa yang seribu
tahun itu. Inilah kebangkitan pertama.
- Berbahagia dan
kuduslah ia, yang mendapat bagian dalam kebangkitan pertama itu. Kematian
yang kedua tidak berkuasa lagi atas mereka, tetapi mereka akan menjadi
imam-imam Allah dan Kristus, dan mereka akan memerintah sebagai raja
bersama-sama dengan Dia, seribu tahun lamanya.
Pendahuluan
• Ada beberapa orang yang
mengkaitkan kedatangan Tuhan kali yang kedua (Parousia) dengan
pengertian “Kerajaan Seribu Tahun” (millenium), baik itu sebelum
maupun sesudah kedatangan tersebut.
• Kedatangan Yesus sebelum
millenium disebut sebagai pandangan Pra-millennialism. Kedatangan
Yesus setelah millenium disebut sebagai pandangan Post-milleannialism.
• Namun ada juga pandangan yang
tidak percaya bahwa Alkitab mengatakan adanya pengharapan akan millenium, dan
pandangan ini disebut dengan Amillennialisme.
Norman
Geisler berkata:
“Premillennialism
is the belief that Christ will physically return to earth (Acts 1:6-11; Rev.
1:7), set up a throne in Jerusalem (Matt. 19:28), and reign over the whole
earth for a thousand years (Rev. 20:1-6).”
• Pandangan Premillennialisme merupakan suatu
pandangan yang
menyatakan bahwa kedatangan Kristus kali yang kedua akan terjadi sebelum millenium
atau Kerajaan Seribu Tahun, dan Ia akan mendirikan Kerajaan Kristus di
bumi ini selama seribu tahun.
• Ketika Yesus kembali, orang-orang percaya yang telah mati akan dibangkitkan, tubuh
mereka akan disatukan dengan roh mereka, dan orang-orang percaya ini akan memerintah dengan
Kristus di bumi selama 1000 tahun.
• Penganut Premillennialisme
berpendapat bahwa kerajaan millenium akan ada di bumi secara fisik
selama 1000 tahun, dimana Yesus Kristus akan memerintah dan berkuasa di bumi
dari takhta-Nya di Yerusalem.
Sejarah
Lahirnya
Premillenialisme
dipahami lewat dua dasar:
Pertama, premillenialisme membedakan
program Allah bagi Israel dan untuk gereja.
Kedua, berpegang teguh pada prinsip
penafsiran yang literal terhadap Alkitab.
Premillenialisme
percaya bahwa Gereja akan mengalami pengangkatan ketika Kristus datang di angkasa
(1 Tes. 4:13-17) setelah masa tribulasi.
Sejarah
Lahirnya
• Gereja mula-mula pada umumnya
menganut pandangan premillennial.
• Papias (155), “ada kerajaan
seribu tahun yang akan didirikan dibumi setelah kebangkitan orang mati.”
• Yustinus martir (110-165),
menulis bahwa “orang kristen mula-mula sangat yakin akan ada kebangkitan orang
mati yang diikuti dengan berdirinya kerajaan seribu tahun di bumi.”
Sejarah
Lahirnya
• Tertulianus (150-225) ada
kerajaaan seribu tahun di bumi yang akan dibangun oleh Allah sendiri setelah
terjadi kebangkitan orang mati. Setelah
kerajaan yang berlangsung selama seribu tahun itu berakhir, terjadilah
penghancuran serta penghukuman terhadap dunia.
• Abad ke 4 (Raja Konstantinus
bertobat), keyakinan tentang “Kerajaan Seribu Tahun” mulai pudar. Gereja
mulai melihat dan mengalami masa damai.
• Terjadi perubahan dalam
penafsiran Alkitab, dari Penafsiran Literal menjadi Penafsiran Alegoris.
Sejarah
Lahirnya
Abad
ke 17 dan ke 18, pandangan premillenialisme bangkit kembali.
Dipelopori
oleh, Charles Wesley, Isaac Watts, Bengel, Lange, Ryrie, Ellicot, dan George
Eldon Ladd.
Premillenialisme
dibagi 2:
- Premillenialisme
Dispensasional, berpegang teguh pada penafsiran literal.
- Premillenialisme
Historic/Sejarah, berpegang teguh pada penafsiran alegoris, atau rohani. Diprakarsai
oleh Geoge Eldon Ladd dan J. Barton Payne.
Pandangan
Pre-milenialisme berkenaan dengan waktu kebangkitan
Bagi
orang premillennialisme, kebangkitan orang kudus/percaya akan terpisah
seribu tahun lamanya dari kebangkitan orang-orang yang tidak percaya.
Mereka
menganggap pernyataan bahwa kedua kelompok orang ini tidak mungkin bangkit
bersamaan sebagai suatu pernyataan yang tidak perlu dibuktikan kebenarannya.
Premillennialisme saat ini sangat dominan dengan
teori mereka tentang dua kali kedatangan Kristus, merasa perlu mengemukakan
adanya kebangkitan yang ketiga.
Ajaran
Ajaran
Premillennialisme
• Berpendapat bahwa perbedaan
Israel dan gereja tidak perlu terlalu dipertahankan, metode penafsiran literal
tidak selamanya harus diterapkan secara konsisten.
• Ladd menyimpulkan bahwa “Gereja
masa kini adalah Israel Rohani.”
• Pandangan Premillennialisme
percaya bahwa, menurut Wahyu 19: 6-10, Kristus datang kedua kalinya dan akan
diadakan pesta perkawinan Anak Domba dengan semua orang percaya, dimana gereja
sebagai pengantin wanita.
• Pandangan ini percaya terhadap
dua kali kebangkitan:
1. Kebangkitan orang percaya, dan
2. Kebangkitan orang tidak percaya.
Ajaran
Premillennialisme
Pandangan
Premillennialisme juga percaya bahwa “Kerajaan Millenium” atau
pemerintahan Kristus sudah diawali sekarang ini dari sorga (Filipi 2:5-10; KPR.
2:34-35).
Kristus
telah memerintah sejak peristiwa bersejarah, yaitu pada saat kebangkitan hingga
kenaikan-Nya, sebab itu pandangan ini disebut Premillenialisme Sejarah/Historical
Premillennialisme.
Premillenialisme
Sejarah menerima pandangan Postribulasi yang meyakini bahwa gereja akan
masuk ke dalam masa tribulasi tersebut (Yoh. 16:33; Kis. 14:22; Why. 1:9).
Ajaran
Premillennialisme
Gereja
dilindungi oleh Allah di dalam masa tribulasi (Why. 3:10; 7:14).
Pandangan
ini percaya bahwa pengangkatan terjadi setelah masa tribulasi (1 Tes. 2:19;
3:13; 1Yoh 2:28; Mat 24:3, 27, 37, 39; 2 Tes. 2:8).
Douglas
J. Moo, “Studi kata yang menjelaskan tentang kedatangan Tuhan Yesus yang kedua
senantiasa mengacu kepada sebuah fakta bahwa rapture akan terjadi
sesudah masa tribulasi.”
Premilliannialisme
Historic/Classic
Pendahuluan
Tribulasi merupakan tema diskusi
yang terdapat dalam pandangan
Premillennialism.
Yang
menjadi pertanyaannya adalah “Apakah
Kristus akan kembali sesudah atau sebelum Kesengsaraan Besar/Great Tribulation?”
Istilah
“Great tribulation”
ditunjukkan
dalam Matius 24:21:
“Sebab pada masa itu akan terjadi siksaan yang
dahsyat seperti yang belum pernah terjadi sejak awal dunia sampai sekarang
dan yang tidak akan terjadi lagi.”
3
Pandangan Utama
dalam Tribulation:
dalam Tribulation:
- Post-Tribulation
- Pre-Tribulation
- Mid-Tribulation
Post-Tribulation
Pandangan
ini percaya bahwa kedatangan Kristus yang kedua adalah SETELAH Kesengsaraan
Besar (Tribulation) tersebut.
Setelah berakhir
masa kesengsaraan, yaitu pada akhir masa gereja, maka Kristus akan kembali dan membangun suatu
kerajaan millennium/kerajaan seribu tahun.
Matius 24:29-30,
24:29 "Segera
sesudah siksaan pada masa itu, matahari akan menjadi gelap dan bulan tidak
bercahaya dan bintang-bintang akan berjatuhan dari langit dan kuasa-kuasa
langit akan goncang.
24:30 Pada waktu
itu akan tampak tanda Anak Manusia di langit dan semua bangsa di bumi akan
meratap dan mereka akan melihat Anak Manusia itu datang di atas awan-awan di
langit dengan segala kekuasaan dan kemuliaan-Nya.
Sejarah
Post-Tribulation
• Penulis dari Surat Barnabas
percaya bahwa Gereja akan mengalami masa kesengsaraan, dan Kristus akan kembali
untuk menghancurkan Antikristus pada bagian akhir dari masa kesengsaraan
tersebut.
• Justin Martyr (100-165), melihat
orang-orang percaya mengalami penganiayaan dan siksaan yang besar sebelum
kedatangan Tuhan.
• Tertullian (160-230), akhir zaman
akan didahului dan diberitahukan melalui tanda-tanda peringatan, yaitu
tanda-tanda kosmik yang muncul, dan kedatangan Tuhan adalah “setelah
semua hal ini terjadi.”
Sejarah
Post-Tribulation
Lanctantius
(250-320), yang diharapkannya bukanlah kedatangan Kristus, melainkan terjadinya
serangkaian tanda-tanda yang mendahului kedatangan-Nya. Dia menggambarkan
keadaan yang sangat buruk yang akan terjadi pada masa-masa akhir.
Hippolytus
(236), uskup Roma yang menulis buku
mengenai Antikristus. Yesus Kristus akan datang dari Surga setelah penghancuran
mulai terjadi (masa kesengsaraan).
Ajaran
Post-Tribulation
Post
Tribulation
Memiliki
keyakinan bahwa gereja akan masuk ke dalam masa tribulasi selama tujuh tahun
secara total.
Menurut
Ladd siksaan pada masa tribulasi bukan merupakan murka Allah, melainkan ujian
dan cobaan bagi gereja. Sedangkan bagi orang yang tidak percaya, siksaan itu
adalah murka Tuhan.
Ajaran
Post-Tribulation
• Gereja pada masa Kesengsaraan
– Pandangan ini menyatakan bahwa
gereja akan ada pada masa sengsara, namun gereja akan dijauhkan dari murka
Allah, tetapi tidak dari masa sengsara.
– Mereka mengatakan bahwa kata yang
digunakan untuk menunjukkan kesengsaraan gereja secara umum menggunakan kata
yang sama yang digunakan dalam Matius 24:21 mengenai masa kesengsaraan yang
besar.
– Dari hal ini timbul sebuah
anggapan bahwa gereja tidak dijauhkan dari kesengsaraan pada zaman akhir.
– Penganut post-tribulasionisme
sependapat dengan penganut pre-tribulasionisme, bahwa orang-orang suci tidak
dapat dan tidak akan mengalami murka Allah.
– Namun post-tribulasionisme
memiliki argumentasi bahwa gereja tidak perlu diangkat sebelum masa
kesengsaraan besar.
Ajaran
Post-Tribulation
• Pertemuan di Angkasa
– Pengajaran utama dari pre-tribulasionisme
adalah konsep bahwa orang-orang percaya akan bertemu dengan Tuhan “di angkasa.”
Kristus datang untuk orang-orang suci sebelum masa kesengsaraan, mereka akan
bertemu dengan-Nya di angkasa dan akan membawa mereka ke Surga selama tujuh
tahun, disana mereka akan menunggu kembali-Nya Kristus yang penuh kemenangan
untuk membangun Kerajaan-Nya di bumi.
– Menurut penganut
post-tribulasionisme, orang-orang percaya akan diangkat untuk bertemu dengan
Tuhan pada akhir dari masa kesengsaraan, dan mereka akan segera menyertai-Nya
ketika Ia turun ke bumi dengan penuh kemenangan
Ajaran
Post-Tribulation
• Disingkirkannya Sang Penahan
– 2 Tesalonika 2:6-7
– Penganut post-tribulasionisme
menafsirkannya dengan salah satu dari dua cara mendasar berikut:
– Penahanan itu adalah Roh Kudus,
tetapi mundurnya Roh Kudus itu tidak berarti pengangkatan gereja, atau
– Penahanan itu bukanlah Roh Kudus.
Walaupun
demikian kedua penafsiran ini sependapat bahwa penyingkiran dari apa yang
menahan itu bukanlah pengangkatan gereja.
Tiga
Argumen Post-Tribulation:
- Argumentasi
Historis, pada awalnya kaum post-tribulation adalah penganut pandangan
Pretribulasi. Namun ratusan tahun
kemudian mereka menolak pretribulasi karena dianggap tidak sesuai
dengan ajaran Para Rasul.
- Argumentasi
Kontra-imanen, tidak percaya bahwa pengangkatan gereja didahului dengan sejumlah
tanda yang bisa dijangkau oleh indera sehingga Yesus terlihat sangat dekat
dan terjadi peristiwa rapture sebelum masa tribulasi tujuh tahun.
- Argumetasi Janji
Tribulasi, janji-janji tentang tribulasi (Mat. 24:9-11, Mrk.13:9-13) selalu
menunjuk kepada gereja bukan untuk Israel dan bangsa-bangsa.
Aspek
Positif dan Negatif
Aspek
Positif
• Salah satu kelebihan post-tribulasionisme
adalah kemampuannya yang beragam dalam membahas Kitab Suci dengan memberikan
penafsiran yang sesuai dan relevan.
• Pandangan ini memberi gambaran
yang sangat realistis mengenai tuntutan-tuntutan, pengorbanan dan kepedihan
dari kehidupan Kristen, dan juga mengingatkan orang-orang percaya akan sumber
kekuatan yang dapat digunakan pada saat mereka hidup di tengah kesulitan.
• Post-tribulasionalisme memberikan
dasar untuk pengharapan Kristen.
Aspek
Negatif
• Para penganut post-tribulasi
seringkali merasa tidak yakin mengenai panjang waktu tribulasi tersebut.
Penganut pretribulasi mengatakan millenium panjangnya tepat seribu tahun
dan masa kesengsaraan tepat tujuh tahun.
• Doktrin utama dari pandangan ini
seperti “kurang menyenangkan” yaitu bahwa orang-orang percaya harus
mengalami masa kesengsaraan yang hebat.
• Pandangan post-tribulasi
kadang memberi reaksi yang berlebihan, sehingga tidak dapat menekankan
fakta-fakta eskatologis utama yang besar, seperti kedatangan Tuhan yang kedua
secara jasmani dan penuh kemuliaan.
Kesimpulan
• Historical Premillennialisme atau Premillenium Sejarah merupakan
pandangan yang mempercayai bahwa Kedatangan Kristus kali yang kedua terjadi
sebelum “Kerajaan Millenium/Kerajaan Seribu Tahun.”
• Pandangan Post Tribulation
adalah pandangan yang menganut bahwa kedatangan Kristus yang kedua terjadi
setelah masa kesengsaraan besar/masa tribulasi.
• Jadi Pandangan Historical
Pemillennialisme Post-Tribulation adalah sebuah pandangan yang mempercayai
bahwa Kristus akan datang kali yang kedua terjadi sebelum Kerajaan
Millenium dan sesudah masa kesengsaraan
tersebut.
Evaluasi terhadap “Pandangan Premillennialisme Post-Tribulation”
• tidak sependapat
dalam beberapa hal dengan pandangan ini:
- Kerajaan
Millenium sudah ada sejak kedatangan Yesus yang pertama sampai
kedatangan-Nya yang kedua.
- Pemerintahan
orang percaya dimulai sejak kedatangan Kristus.
- Kebangkitan
hanya terjadi satu kali saja.
Rasul
Paulus menuliskan dalam 1 Tesalonika 4:13-18 untuk menunjukkan bahwa kedatangan
Tuhan merupakan dasar pengharapan bagi orang percaya, dan bahwa mereka harus
saling menghibur dengan pengharapan ini.
Penghiburan
adalah tujuan utamanya dan bukan perdebatan.
No comments:
Post a Comment
Jika anda Ingin Membantu pelayanan ini, silahkan kirimkan bantuan anda dengan menghubungi email charinmarbun@gmail.com. Jika anda diberkati silahkan Tuliskan dalam komentar. Jika ada pertanyaan dan permohonan Topik untuk dibahas, silahkan tuliskan dikolom komentar. Terimakasih sudah membaca, Tuhan Yesus memberkati selalu.