Bibliografi: Bertens,
K. Sejarah Filsafat Yunani. Yogyakarta: Penerbit Kanisius, 1999.
Ringkasan
Buku
1.
Filsafat sebagai Ciptaan Yunani
1.
Mencari Kebijaksanaan
Nama “filsafat” dan “filsuf” berasal dari
kata-kata Yunani philo-shopia dan philo shophos yang memiliki arti seorang
“pecinta kebijaksanaan.” Tradisi kuno
mengatakan bahwa nama “filsuf” untuk pertama kalinya dalam sejarah dipergunakan
oleh Pytahagoras (abad ke-6 SM). Namun
yang pasti ialah dalam kalangan Sokrates dan Plato (abad ke 5 SM) nama “filsafat”
dan “Filsuf” sudah lazim di pakai.
Menurut pandangan Yunani, seorang yang mempunyai kebijaksanaan sebagai
milik defenitif sudah melampaui kemampuan insani, seperti Plato. Memiliki kebijaksaan berarti mencapai suatu
status adimanusia, yang sama dengan hybris,
rasa sombong, yang selalu ditakuti dan dihindari oleh orang Yunani.
2.
Peristiwa Ajaib
Bukan saja nama filsafat berasal dari
bahasa Yunani, melainkan juga isi konsep yang ditunjukkan dengan nama ini
merupakan suatu penemuan Yunani yang khas.
Pada abad ke-6 SM telah terjadi apa yang sudah pernah dinamakan sebagai
peristiwa ajaib Yunani “the Greek miracle”.
Timbulnya filsafat di Yunani merupakan suatu peristiwa ajaib, ada tiga
faktor yang mempersipakan lahirnya filsafat ini, yaitu:
1.
Adanya suatu mitologi yang kaya serta
luas. Mitologi ini dapat dianggap
sebagai perintis yang mendahului fissafat karena mitos-mitos sudah merupakan
percobaan untuk dimengerti, salah satunya adalah mitos kosmologis.
2.
Adanya kesusastraan Yunani.
3.
Pengaruh ilmu pengetahuan yang pada waktu
itu sudah terdapat di timur Kuno.
3.
Mythos
dan Logos
Pada abad ke 6 mulai berkembang suatu
pendekatan yang mencari jawaban-jawaban rasional tentang problem-problem yang
diajukan oleh alam semesta. Logos (akal
budi, rasio) mengganti mythos. Dengan
demikian filsafat dilahirkan. Sekalipun
filsafat lahir pada saat rasio mengalahkan mitos, namun itu tidak berarti bahwa
seluruh mitologi ditinggalkan secara mendadak.
Seluruh filsafat Yunani adalah sebuah pergumulan yang panjang antara
Mythos dan Logos.
4.
Sifat-sifat Bangsa Yunani
1.
Dari segi geografis
Bangsa Yunani menduduki daerah jauh lebih
luas. Selain negeri Yunani di darattan
Eropa, permukaan wilayah mereka melingkupi pesisir di Asia Kecil (kini wilayah
Turki) sampai dengan pulau Sisilia serta Italia Selataan, bahkan daerah Kyrene
di daratan Afrika.
2.
Dari segi politik
Bangsa Yunani selalu menyadari bahwa
mereka berlainan dari bangsa-bangsa lain, sehingga mereka mempertentangkan
Yunani dengan Barbaros, “barbar”. Kata barbaros itu bagi mereka tidak mempunyai
suatu arti yang menghina. Bagi bangsa
Yunani, kata Barbaros lebih kurang sinonim dengan “asing”, seorang barbaros adalah seorang asing yang tidak
berbicara bahasa Yunani dan hanya mengeluarkan bunyi-bunyi yang bagi telinga
Yunani mirip “bar, bar” saja. Orang
Yunani berlainan dengan bangsa asing, karena dia hidup dalam polis. Kata polis
itu yang merupakan asal-usul untuk kata-kata Indonesia seperti “politik”,
“politikus”, “polisi”, dan sebagainya-tidak mudah di terjemahkan ke dalam
bahasa-bahasa modren. Suatu polis adalah suatu negara kecil atau
suatu negara kota, tetapi serentak juga kata polis menunjuk kepada rakyat yang hidup dalam negara kota itu. Polis timbul
sebagai suatu bentuk kemasyarakatan baru antara abad ke 8 dan ke 7 SM, dan
cepat sekali berkembang, sehingga tiidak lama lagi negeri Yunani terdiri dari
ratusan negara-negara kota.
a.
Polis sebagai lembaga politik
Pengorganisasian polis tidak selalu dan di mana-mana tidak selalu dan dimana-mana
diadakan dengan cara yang persis sama. Tetapi biarpun ada cukup perbedaan satu
sama lain, namun diseluruh dunia Yunani selalu polislah yang merupakan pusat segala keaktifan dalam bidang
ekonomi, sosial, politik dan religius. Polis selalu ditandai oleh ciri-ciri
yaitu: otonomi, swasembada, dan kemerdekaan.
b.
Polis sebagai latar belakang untuk
timbulnya filasafat
Berdasarkan pengorganisasian polis ini, kebudayaan Yunani ditandai
dengan beberapa ciri yang menciptakan suatu iklim yang memudahkan timbulnya
sikap ilmiah. Tiga ciri itu adalah
pertama, logos mendapat kedudukan istimewa dalam masyarakat. Kedua, suasana
umum serta terbuka yang menandai kehidupan sosial di negeri Yunani. Urusan
negara adalah urusan umum.
3.
Dari segi kultural
Ciptaan-ciptaan artistik Yunani
memperlihatkan suatu suasana rasional, karena ditandai , karena ditandai oleh
keseimbangan dan keselarasan yang tiada tolak bandingnya dalam sejarah
kesenian. Ciri khas kesenian Yunani adalah harmoni. Karya-karya seni Yunani adalah sempurna dalam
arti bahwa tidak ada sesuatu yang bisa ditambah dan tidak ada sesuatu yang bisa
diambil daripadanya, tanpa merugikan keseluruhannya.
5.
Sejarah Filsafat Yunani
Bagi seorang filsuf ada alasan khusu untuk
menaruh perhatian kepada filsafat Yunani. Dipandang dalam sejarah filsafat
seluruhnya, maka masa filsafat Yunani kuno mempunyai kedudukan istimewa, karena
disini kita menemui timbulnya filsafat itu sendiri. Mempeajari filsafat Yunani berarti
menyaksikan kelahiran filsafat itu sendiri.
Tiga filsuf Yunani yang terbesar adalah Plato, Aristoteles, dan Plotinos.
2.
Filsafat Pra-Sokratik
1.
Filsuf-filsuf pertama dari miletos
1.
Tempat lahir Miletos
Pesisir barat Asia Kecil diduduki orang
Ionia. Biasanya diperkirakan dalam Abad
ke 11 mereka pindah ke sana akibat penyerbuan suku Doria ke dalam daratan
Yunani. Ionia merupakan daerah pertama
di negeri Yunani yang mencapai kemajuan besar, baik dalam bidang ekonomi maupun
dalam bidang kultural. Homeros, penyair
yang tersohor itu hidup di Ionia (tahun 850 SM). Demikian juga ketiga Filsuf yang pertama:
Thales, Anaximandros, serta Anaximenes; dan mereka bertempat tinggal di
Miletos. Pada abad ke 6 Miletoslah yang
menjadi tempat lahir untuk filsafat bukan kota lain karena pada waktu itu kota
Miletoslah kota terpenting dari kedua belas kota Ionia.
2.
Thales
a.
Riwayat Hidup.
Dalam tradisi Yunani terdapaat beberapa
berita mengenai ketujuh orang bijaksana yang hidup dalam abad ke 6 SM. Salah
satunya adalah Thales dari Miletos. Thales satu kali berhasil meramalkan
gerhana mataahari yaitu pada tanggal 28 Mei tahun 585. Thales pernah berkunjung ke negeri Mesir dan
ia membawa ilmu alat ukur dari Mesir ke negeri Yunani. Thales juga mengemukakan suatu teori banjir
tahunan sungai Nil di Mesir.
b.
Ajaran
-Tahles menentukan air sebagai zat asali
alam semesta.
-Thales mengatakan bahwa bumi terletak di
atas air.
-pendapat Thales bahwa zagat raya berjiwa
“semua penuh dengan dewa-dewa”
3.
Anaximandros
a.
Riwayat hidup
Disebut murid Thales, Ia hidup kira-kira
antara tahun 610-tahun 540 SM. Ia
memimpin ekspedisi dari Miletos yang mendirikan kota perantauan baru di
Apollonia di pantai Laut Hitam. Konon
kota Miletos menghormatinya dengan suatu patung.
b.
Ajaran
Menurut dia prinsip terakhir itu ialah to apeiron: “yang tak terbatas”
(peras=batas). Apeiron itu bersifat ilahi, abadi, tak terubahkan dan meliputi
segala-galanya. Menurut Anaximandros ada
banyak Dunia, jumlahnya tak terbilang.
4.
Anaximenes
a.
Riwayat hidup
Tentang tahun kelahirannya hanya diketahui
bahwa ia lebih muda dari Anaximandros.
b.
Ajaran
Menurut Anaximenes, prinsip yang merupakan
asal usul segala sesuatu adalah udara.
Jiwa sendiri juga tidak lain adalah udara saja
5.
Filsafat pertama sebagai filsafat alam.
Ajaran
filsuf-filsuf yang pertama boleh disebut “filsafat alam” karena perhatian
mereka selalu dipusatkan kepada alam.
2.
Pythagoras dan Mazhab Pythagorean
Ilmu sejarah menghadapi banyak kesulitan
dalam melukiskan kehidupan dan ajaran Pythagoras. Pythagoras sendiri tidak menulis apa-apa dan
kita juga tidak mempunyai tulisan dari murid-muridnya.
1.
Riwayat hidup
Pythagoras lahir di pulau Samos yang termasuk
daerah Ionia. Tahun kelahirannya tidak
diketahui. Pada akhir hidupnya
Pythagoras bersama pengikutnya-pengikutnya berpindah ke kota Metapontation
karena alasan-alasan politik dan ia meninggal disana.
2.
Tarekat pythagorean
Tarekat yang didirikan Pythagoras bersifat
religious, bukan politik sebagaimana pernah diperkirakan. Mereka menghormati dewa Apollo. Kaum Pythagorean tidak berfilsafat karena
alasan-alasan ilmiah saja melainkan mempraktekkan filsafat sebagai “a way of
life”. Bagi mereka, filsafat, merupakan
suatu cara bagaimana manusia menjadi tahir, sehingga ia dapat luput dari
lingkaran perpindahan jiwa terus menerus.
Diantara pengikut-pengikut Pythagoras di kemudian hari berkembangah dua aliran
yaitu, akusmatikoi (apa yang telah di
dengar): mereka mengindahkan penyucian dengan mantaati semua peraturan secara
seksama. Yang kedua disebut mathematikoi (ilmu pengetahuan): mereka
mengutamakan ilmu pengetahuan, khususnya ilmu pasti.
3.
Ajaran tentang jiwa.
Menurut Pythagoras jiwa itu tidak
mati. Sesudah kematian manusia jiwanya
berpindah ke dalam hewan,dan bila hewan itu mati, jiwanya berpindah lagi, dan
seterusnya
4.
Ajaran tentang bilangan-bilangan
Oleh kaum Pythagorean bilangan 10 disebut tetraktys. Kaum Pythagorean menganggap
bilangan ini sebgai sesuatu yang keramat dan konon mereka bersumpah demi tetraktys ini.
menurut kesaksian tradisi, Pythagoras berpendapat bahwa segala galanya
adalah bilangan.
5.
Kosmologi
Teori mazhab Pythagorean tentang susunan
kosmos tentu mengherankan, karena untuk pertama kalinya dinyatakan bahwa bukan
bumi yang merupakan pusat jagat raya.
Menurut mazhab Pythagorean pusat jagat raya adalah api (hestia) yang
beredar sekeliling api sentral itu berturut-turut : kontra bumi (antikhton),
bumi, bulan, matahari, kelima planet (Merkurius, Venus, Mars, Yupiter,
Saturnus) dan akhirnya dengan bintang-bintang tetap.
3.
Xenophanes
1.
Riwayat hidup
Xenophanes lahir di Kolophon di Asia
Kecil. Ia adalah seorang penyair yang
sifatnya kritis dan berkenalan dengan pikiran-pikiran filsafat, kritiknya
terutama tampak dalam bidang agama.
Kemungkinan ia lahir tahun 570.
2.
Ajaran tentang agama
Xenophanes mengkritik tanggapan tentang
Allah yang berdasarkan sifat-sifat daerah, dengan sendirinya ia mewartakan
suatu universalisme dalam bidang keagamaan.
Ia juga menolak adanya banyaak dewa dengan menekankan keesaan
Allah. Xenophanes juga membantah
antropomorfisme tentang Allah, artinya tanggapan seakan-akan Allah berupa
manusia.
3.
Kosmologi
Ajaran Xenophanes tentang kosmos tidak
begitu penting. Beberapa pendapatnya bersifat agak primitif dan tidak merupakan
kemajuan, jika dibandingkan dengan kosmologi sebelumnya. Xenophanes menyangka bahwa bumi tersimpul
dalaam proses peredaran yang selalu berlangsung terus. Tanah menjadi lumpur dan
lalu menjadi air laut dan sebaliknya laut menjadi lumpur, lalu menjadi tanah.
4.
Herakleitos
1.
Riwayat hidup
Herakleitos hidup di Ephesos di Asia Kecil
sekitar tahun 500 SM. Ia adalah kawan
sewaktu Pythagoras dan Xenophanes, namun dia lebih muda usianya dari mereka.
Herakleitos menulis suatu buku. Buku
sendiri sudah hilang, tetapi 130 pragmen disimpan lagi.
2.
Ajaran
Inti pemikiran Herakleitos ditunjukkan
oleh keyakinannya bahwa tiap-tiap benda terdiri dari hal-hal yang saling
berlawanan dan bahwa hal-hal yang berlawanan itu tetap mempunyai kesatuan. Perubahan dalam bayangan Herakleitos ada dua
cara: 1, ia mengatakan bahwa seluruh kenyataan merupakan arus sungai yang
mengalir dan 2, ia mengataakan bahwa seluruh kenyataan adalah api.
5.
Mazhab Elea
1.
Parmenides
a.
Riwayat hidup
Parmenides lahir di kota Elea di Italia
Selatan sekitar tahun 515. Tahun ini
dapat ditentukan atas kesaksian Plato yang menceritakan bahwa Parmenides pada
usia 65 tahun bersama dengan muridnya Zeno berkunjung ke Athena di mana ia
bercakap-cakap dengan Sokrates yang masih muda pada waktu itu.
b.
Karya
Parmenides mengarang filsafatnya dalam
bentuk puisi. Syair Parmenides terdiri
dari prakata dan dua bagian, yang masing-masing disebut jalan kebenaran daan
jalan pendapat. Prakata dan baian
pertama hampir lengkap disimpan, yaitu 111 ayat, dari bagian kedua hanya ada 42
ayat saja sekitar sepersepuluh dari teks asli.
c.
Jalan kebenaran
Pikiran Parmenides adalah kebalikan dari
peikiran Herakleitos. Bagi Herakleitos
realitas seluruhnya bukanlah sesuatu yang lain daripada gerak dan perubahan.
Bagi Parmenides gerak dan perubahan tidak mungkin. Seluruh jalan kebenaran bersandar pada satu
keyakinan: “yang ada itu ada”, what is,
is. Itulah kebenaran. Parminedes juga menemukan aktivitas khusus
dari rasio. Rasio menyatakan “yang
ada”. Denganitu rasio menyatakan sesuatu
yang mutlak dan absolut.
d.
Jalan pendapat.
Jalan pendapat (doxa) melukiskan susunan
kosmos. Parmenides mengatakan bahwa
jalan ini merupakan jalan sesatan yang terdapat pada makhluk-makluk
insani.
2.
Zeno
a.
Riwayat hidup
Zeno lahir di Elea sekitar tahun 490. Ia adalah murid setia Parmenides. Sebagaimana gurunya, ia pun mempunyai peranan
dalam politik kota Elea. Ia mengarang
beberapa buku yang semua sudah hilang.
b.
Ajaran
1.
Argumentasi melawan ruang kosong.
2.
Argumentasi melawan pluralitas.
3.
Argumentasi melawan gerak
a.
Pelari dalam stadion
b.
Akhilles dan kura-kura
c.
Anak panah
d.
Tiga deretan yang berjalan.
3.
Melissos
a.
Riwayat hidup
Melissos lahir di pulau Samos. Ia bertindak sebagai panglima mengalahkan
armada Athena pada tahun 441.
b.
Ajaran
Melissos membela ajaran Parmenides dengan
mempergunakan argumeu n-argumen yang ada pada pokoknya mengikuti jalan pemikiran
Parmmenides. Dengan tekanan yang blebih
besar daripada Parmenides ia mengatakan bahwa “yang ada” itu satu, sehingga
bila ia mau menunjukkan “yang ada” seringkali ia menyebutkan “yang satu”. Ia juga mengatakan bahwa “yang ada” itu tak
berhingga baik menurut waktu maupun menurut ruang.
6.
Filsuf-filsuf Pluralis
1.
Empedokles
a.
Riwayat hidup
Empedokles lahir di Akragas di pulau
Sisilia pada awal abad ke 5. Ia termasuk
golongan bangsawan. Dia seorang yang
serba beragam perannya: filsuf, dokter, penyair, ahli pidato, politikus, tetapi
juga seorang yang dipercayai mempunyai kuasa ajaib. Menurut Aristoteles ia meninggal dalam usia
60 tahun.
b.
Karya-karyanya
Empledoks menulis dua karya dalam bentuk
puisi. Dengan itu ia meniru gaya bahasa Parmenides. Syair pertama berjudul perihal alam dan yang kedua bernama penyucian-penyucian. Ada
kesaksian yang memberitahukan bahwa kedua karya tulis asli meliputi 5000
ayat. Yang ada sekarang masih 350 ayat
dari karya yang pertama dan 100 ayat dari karya yang kedua.
c.
Ajaran mengenai keempat anasir
Keempat anasir itu masing-masing dikaitkan
dengan keempat ciri yang berlawanan, yang sudah diketahui sejak zaman
Anaximandros. Api dikaitkan dengan yang
panas dan udara dengan yang dingin; sedangkan tanah dikaaitkan dengan yang
kering dan air dengan yang basah. Teori
mengenai keempat anasir ini akan diambil alih oleh Plato, Aristoteles, dan
semua filsuf Yunani yang lain.
d.
Ajaran mengenai cinta dan benci
Menurut Empledoks ada dua prinsip yang
mengatur perubahan-perubahan dalam alam semesata dan dua prinsip itu berlawanan
satu sama lain. kedua prinsip situ dinamakan
“cinta” (Philotes) dan “Benci “ (Neikos).Cinta menggabungkan anasir-anasir dan
benci menceraikannya.
e.
Ajaran mengenai pengenalan
Empedokles menerapkan teorinya tentang
empat anasir di bidang biologi dan fisiologi.
Oleh karenanya ia memainkan peranan dalam ilmu kedokteran. Empedokles menerangkan pengenalan
berdasarakan prinsip bahwa yang sama mengenal yang sama. Itu berati bahwa tanah mengenal tanah, air
mengenal air dan seterusnya.
f.
Penyucian-penyucian
Karya penyucian-penyucian berbicara tentang
perpindahan jiwa dan caranya orang dapat luput daripadanya dengan mentahirkan
dirinya. Dalam penyucian-penyucian Empledokles memperkenalkan diri sebagai daimon (semacam dewata) yangb jatuh
karena dosa. Ia harus menjalani tiga
kali sepuluh ribu musim.
2.
Anaxagoras
a.
Riwayat hidup
Anaxagoras lahir di kota Klazomenai di
Ionia sekitar tahun 500. Ia meninggalkan
kota asalnya supaya menetap di Athena dan ada kessaksian bahwa ia hidup disitu
selama 30 tahun. Anaxagoras adalah
filsuf yang pertama kali berkarya di Athena.
Anaxagoras mengarang suatu buku dalam prosa, hanya beberapa fragmen dari
bagian pertama buku itu yang disimpan.
b.
Ajaran mengenai benih-benih
Anaxagoras menolak ajaran monisme yang
dianut Parmenides. Ia berpendapat bahwa
realitas tidak terdiri dari empaat anasir saja, melainkan jumlahnya tak
terhingga. Anaxagoras menyebut
unsur-unsur itu dengan nama “benih-benih” (spermata). Anaxagoras menganggap realitas seluruhnya
sebagai suatu campuran yang mengandung semua benih.
c.
Ajaran mengenai nus
Anaxagoras menerima satu prinsip saja dari
dua prinsip Empedokles, yang menyebabkan benih-benih menjadi kosmos. Kepada prinsip ini diberi nama nus yang berarti “roh” atau
“rasio”. Anaxagoras mengatakan bahwa nus tidak bercampur dengan semua
benih-benih dan terpisah dari semua benda.
Anaxagoras adalah filsuf yang pertama yang membedakan secara jelas
makhluk-makhluk yang hidup dengan makhluk-makhluk yang tidak hidup. Menurutnya yang berlawanan mengenal yang
berlawanan, berbeda dengan Empedokles.
7.
Filsuf-filsuf atomis
1.
Leukippos dan Demokritos
a.
Riwayat hidup Leukippos
Leukippos adalah pendasar aliran
atomisme. Menurut kebanyakan kesaksian
ia berasal dari Miletos, tetapi ada juga kesaksian yang mengatakan bahwa ia
berasal dari kota Elea.
b.
Riwayat hidup Demokritos
Demokritos lahir di kota Abdera di pesisir
Tharake di Yunani Utara. Ia hidup
kira-kira dari tahun 460 sampai tahun 370.
Ia berasal dari keluarga yang kaya raya.
Demokritos harus dipandang sebagai seorang sarjana yang menguasai banyak
lapangan keahlian. Dari abad pertama
sesudah masehi menyebutkan 70 karya karangan Demokritos tentang bermacam-macam
pokok: kosmologi, matematika, astronomi, logika, etika, tehknik, musik, puisi
dan lain-lain.
2.
Ajaran atomisme
Menurut Leukippos dan Demokritos jumlah
atom tidak terhingga. Tentang setiap
atom dapat dikatakan apa yang telah dikatakan Parmenides tentang “yang ada” :
tidak dijadikan, tidak dapat dijadikan, tidak dapat dimusnahkan, tidak
berubah. Para atomis menyangka bahwa
atom-atom selalu bergerak.
3.
Ajaran Demokritos mengenai manusia
Ajaran Demokritos tentang manusia
menruskan prinsip-prinsip atomisme yang diuraikan di atas. Jiwa juga terdiri dari atom-atom, yaitu
atom-atom bundar yang tidak mengait atom-atom lain dan dengan gampang masuk
antara semua atom lain. atas dasar
atomisme, Demokritos menyodorkan suatu teori tentang pengenalan indrawi. Tiap-tiap benda mengeluarkan
gambaran-gambaran kecil (eidola) yang
terdiri dari atom-atom dan berbentuk sama seperti benda itu. Dengan Teori tentang pengenalan indrawi ini
Demokritos berhasil mengartikan cara manusia mengamati kualitas-kualitas. Demokritos membedakan pengenalan indrawi
dengan pengenalan rasional.
4.
Etika Demokritos
Pikiran Demokritos dalam bidang ini
didapatkan dalam amsal-amsal pendek (kira-kira 260 buah). Yng tidak menyatakan suatu keseluruhan. Etika Demokritos adalah sebagai berikut ideal
tertinggi dalam hidup manusia adalah euthymia:
keadaan batin yang sempurna. Ideal ini
tercapai dengan menjangkakan secara seimbang semua faktor dalam hidup: kesenangan dan kesusahan,
kenikmatan dan pantang. Kesenangan
adalah ukuran bagi tingkah laku manusia.
3.
Kaum Sofis dan Sokrates
1.
Kaum Sofis
a.
Beberapa ciri Sofistik
Aliran yang disebut Sofistik tidak
merupakan suatu mazhab, yang dapat dibandingkan dengan mazhab Elea
umpamanya. Berbeda dengan suatu mazhab,
para sofis tidak mempunyai ajaran bersama.
1.
Nama
Nama Sofis tidak dipergunakan sbelum abad
ke -5. Arti yang tertua adalah “ seorang
bijaksana” atau :”seorang yang mempunyai keahlian dalam bidang tertentu.” Agak cepat kata ini dipakai dalam arti
sarjana atau cendikiawan.’
2.
Tiga faktor yang menjelaskan timbulnya
sofistik
1.
Akibat perkembangan pesat dalam bidang
politik dan ekonomi di Athena (499 SM).
2.
Kebutuhan akan pendidikan yang dirasakan
di seluruh Hellas pada waktu itu.
3.
Karena pergaulan dengan banyak negara
asing.
b.
Beberapa Tokoh
1.
Protagoras
Lahir kira-kira pada tahun 485 di kota
Abdera di daerah Thrake. Memiliki ajaran
tentang pengenalan, seni berdebat, ajaran tentang negara, dan ajaran tentang
dewa-dewa.
2.
Giorgias
Lahir di Leontinoi di Sisilia sekitar
tahun 483. Mula-mula murid Empedokles,
kemudian dipengaruhi oleh dialektika Zeno.
Pada tahun 472 datang ke Athena sebagai duta kota asalnya untuk meminta
pertolongan melawan kota Syrakusa. Ia
meninggal pada usia 108 kira kira pada tahun 375. Ajarannya dalam suatu buku yang berjudul Tentang yang tidak ada atau tentang alam. Dalam buku ini ia mempertahankan tiga pendirian yaitu: 1, tidak ada
sesuatupun, 2,seandainya sesuatu ada maka itu tidak dapat dikenal, 3.
Seandainya sesuatu dapat dikenal, maka pengetahuan itu tidak bisa disampaikan
kepada orang lain.
3.
Hippias
Hippias adalah kawan sebaya dengan
Sokrates dan berasal dari kota Elis. Ia
menguasai banyak lapangan keahlian dan mempunyai jasa-jasa besar dalam bidang
ilmu ukur. Seperti banyak sofis lain,
Hippias juga mencurahkan perhatiannya pada pertanyaan apakah tingkah laku
manusia dan susunan masyarakat harus berdasrkan nomos (adat kebiasaan, undang-undang) atau harus berdasrkan Physis (kodrat). Ia berangggapan bahwa kodrat manusiawi
merupakan dasar bagi tingkah laku manusia dan susunan masyarakat.
4.
Prodikos
Prodikos berasal dari pulau Keos dan ia
juga boleh dianggap sebagai kawan sebaya Sokrates. Prodikos menganut suatu pandangan hidup yang
pesimistis. Kematian dianggapnya sebagai
jalan untuk melepaskkan diri dari kesusahan dalam hidup manusia. Menurut Prodikos agama merupakan penemuan
manusia.
5.
Kritias
Kritias lebih mudah dari Sokrates, ia
berasal dari Athena dan memainkan peranan penting dalam politik kota itu. Pokok ajarannya adalah tentang agama. Ia beranggapan bahwa agama ditemukan oleh
penguasa-penguasa negara yang licik.
c.
Pengaruh aliran Sofistik
Pada aliran sofistik terdapat dua aspek
yang menampilkan penilaian yang berbeda-beda. Di satu pihak gerakan para sofis
menyatakan krisis yang tampak dalam pemikiran Yunani. Aka tetapi di lain pihak aliran Sofistik pasti
juga mempunyai pengaruh yang positif atas kebudayaan Yunani. Bahkan boleh dikatakan bahwa para sofis
mengakibatkan suatu revolusi intelektual di Yunani.
2.
Socrates
Dalam seluruh sejarah filsafat tidak ada
filsuf yang begitu ramai dipersoalkan seperti Sokrates.
1.
Scrates sebagai masalah historis
Socrates sendiri tidak menuliskan apa-apa.
Jadi untuk menentukan pemeikirannya, tidak dapat mempergunakan buah pena
Sokrates sendiri. Sokrates yang historis
tidak dapat dikenal.
a.
Sumber-sumber
Ada empat sumber yang dapat dipergunakan
untuk menentukan riwayat hidup dan ajaran Sokrates yaitu:
1.
Aristhopanes
Adalah pengarang komedi ternama Athena
yang hidup pada waktu Sokrates pada tahun 423 mementaskan komedi yang bernama awan-awan , Sokrates adalah pelaku
utama.
2.
Xenophon
Sekitar tahun 430 lahir di Athena dari
keluara bangsawan. Beberapa waktu ia
termasuk pengikut Sokrates. Xenophon
menulis beberapa karangan, dimana Sokrates mempunyai peranan. Karangan yang terpenting ialah Memorabilia (Kenang-kenagan akan
Sokrates) tahun 360-350)
3.
Plato
Plato lahir tahun 428/7 di Athena. Ia mengenal Sokrates sejak ia masih kecil dan
ia termasuk kalangan Sokrates sampai kematiannya pada tahu 399.
4.
Aristoteles
Aristoteles lahir 15 tahun sesudah Sokrates
meninggal. Jadi dalam
karangan-karangannya tidak ada kesaksian langsung mengenai Sokrates. Selama 20 tahun Aristoteles adalah murid
Plato dan pasti ia banyak mendengar
b.
Penilaian
Kebanyakan ahli tidak membatasi diri pada
satu sumber saja tetapi mereka mempergunakan secara kristis semua sumber yang
ada. Antara sumber-sumber itu perhatian
khusus diberikan kepada Plato.
2.
Kehidupan dan kepribadian socrates
a.
Riwayat Hidup
Sokrates dijatuhi hukuman mati pada tahun
399 SM. Saat itu usianya 70 tahun. Hal ini berarti ia lahir pada tahun 470 atau
sekitarnya. Bapanya, Sophoroniskos
adalah pemahat dan ibunya Phainaarete adalaah bidan. Ada kesaksian bahwa Sokrates adalah murid
Arkhelaos, Filsuf yang mengganti Anaxagoras di Athena. Sokrates masuk tentara Athena sebagai hopilites. Dapat disimpulkan bahwa mula-mula ia tidak
berkekurangan, sebab di Athena hanyak pemilik-pemilik tanah diizinkan dalam
pasukan itu. Pada usia lanjut ia menikah
dengan Xantippe.
b.
Perkara pengadilan dan kematiannya
Pada tahun 399 Anytos, seorang yang empat tahun lebih dahulu turut dalam
memulihkan demokrasi di Athena, mengemukakan tuduhan yang mengakibatkan perkara
pengadilan terhadap Sokrates. Tuduhan
itu berbunyi: “Sokrates bersalah, karena ia tidak percaya dewa-dewa yang diakui
oleh polis dan mengintrodusir
praktek-praktek religius yang baru, ia juga bersalah, karena ia mempunyai
pengaruh yang kurang baik atas kaum muda.”
Sokrates dinyatakan bersalah dengan mayoritas 60 suara (280 melawan
220), lalu pendakwa menuntut hukuman mati.
c.
Kepribadian Socrates dan cara hidupnya
Banyak teks yang mengatakan bahwa raut
muka Sokrates tidak tampan, tetapi badannya kuat dan ia dapat tahan dalam
keadaan sulit. Menurut kesaksian Plato,
Sokrates berkeyakinan bahwa Allah menyatakan diri kepada orang-orang yang saleh
dengan mimpi, orakel, pertanda, dan lain sebagainya. Sokrates tidak mengasingkan diri dari para
warga negaranya, tetapi sepanjang hari ia berada di jalan-jalan, di pasar
terutama tempat-tempat olahraga.
3.
Ajaran Socrates
a.
Metode
Sokrates tidak menghidangkan suatu ajaran
sistematis, itu tidak boleh diharapkan dari seorang yang tidk membukukan
pemikirannya. Sokrates menggunakan metode
yang disebut dialektika. Maksudnya mudah
diperkirakan, jika diingat bahwa kata kerja Yunani dialegestai berarti “bercakap-cakap” atau “berdialog”. Metode Sokrates dinamakan “dialektika”,
karena dialog atau percakapan mempunyai peranan hakiki di dalamnya. Ada dua penemuan yang berasal dari Sokrates dan
kedua-duanya menyangkut dasar ilmu pengetaahuan sendiri. Disatu pihak ia menemukan “induksi” atau
“argumentasi induktif” dan di lain pihak ia mengintrodusir defenisi-defenisi
umum.
b.
Etika
Sokrates memberikan perhatiannya pada
cabang filsafat yang disebut “etika”.
Menurut Sokrates, tujuan tertinggi kehidupan manusia adalah membuat
jiwanya menjadi sebaik mungkin. Dengan cara
lain boleh dikatakan bahwa tujuan kehidupan manusia ialah kebahagiaan. Salah satu pendirian Sokrates yang terkenal
ialah bahwa “ keutamaan adalah pengetahuan”. Dari pendirian ini Sokrates
menarik tiga kesimpulan yaitu: 1. Manusia tidak berbuat salah dengan sengaja.
2. Keutamaan itu satu adanya. 3. Keutamaan dapat diajarkan kepada orang lain. Dengan demikian Sokrates menciptakan suatu
etika yang berlaku bagi semua manusia.
c.
Pemikiran tentang politik
Dalam apologia
Sokrates mengakui bahwa ia tidak merasa terpanggil untuk campur tangan
dalam urusan-urusan politik. Menurut
Sokrates tugas negara ialah memajukan kebahagian para warga negara dan membuat
jiwa mereka menjadi sebaik mungkin.
Karena alasan itu Sokrates tidak menyetujui sistem pemerintahan
demokratis yang ada di Athena, yang mana pemegang-pemegang kuasa dipilih oleh
majelis rakyat atau ditentukan oleh undian.
4.
Pengikut-pengikut Socrates
a.
Mahzab Megara
b.
Mahzab Elis dan Eretria
c.
Mazhab Sinis
d.
Mazhab Hedonis
4.
Plato
1.
Riwayat Hidup.
a.
Masa mudanya
Plato lahir pada tahun 428/7 dalam suatu
keluarga terkemuka di Athena. Ayahnya
bernama Ariston dan ibunya Periktione.
Sesudah Ariston meningggal, Periktione dinikahi pamannya yang bernama
Pyrilampes. Plato dididik dirumah
Pyrilampes, seorang politikus yang termasuk kalangan Perikles. Saudara ibunya Kharmides dan kemenakan ibunya
Kritias, termasuk partai aristokrat dan mereka adalah anggota panitia “30
Tyranoi” yang delapan bulan lamanya memerintah dengan kejam kota Athena pada
tahun 404-403.
b.
Akademia dan Silsilia
Sesudah kembali dari Italia, Plato
mendirikan sebuah sekolah yang diberi nama “akademia”. Nama ini dipilih karena dekat dengan kuil
yang didedikasikan kepada pahlawan yang bernama Akademos. Sekolah ini dirancang sebagai pusat
penyelidikan ilmiah. Jasa Plato yang
terbesar ialah bahwa ia membuka suatu sekolah yang bertujuan ilmiah. Plato tidak membatasi perhatiannya pada
persoalan-persoalan etis saja seperti dilakukan Sokrates, melainkan ia
mencurahkan minatnya kepada suatu lapangan luas sekali yang mencakup seluruh
ilmu pengetahuan. Empat puluh tahun
lamanya Plato mengepalai Akademia di Athena.
2.
Karya-karya
1.
Otensitas
Suatu daftar yang disusun oleh dua sarjana
Alxandria yaitu, Thrasylos dan Derkylides yang berasal dari tahun-tahun sekitar
awal tarikh Masehi. Daftar ini menyebut
36 karya Plato (surat-surat dihitung sebagai satu karya) yang terbagi 9 ”
tetralogies” (group yang meliputi empat karya).
2.
Kronologi
Aktivitas Plato sebagai saatrawan meliputi
kira-kira 50 tahun. Harus diandaikan
bahwa apologia ditulis tidak lama
sesudah kematian Sokrates (tahun 399), ketika ingatan akan sidang pengadilan
yang telah menjatuhkan hukuman atas diri Sokrates masih segar dalam hati para
warga negara Athena. Dialog-dialog Plato dapat dibagi atas tiga periode:
1.
Apologia, kriton, Eutyphron, Lakhes,
Kharmides, Lysis, Hippias Minor, Menon, Gorgias, Protagoras, Euthydemos,
Kratylos, Phaidon, Symposion.
2.
Politeia, Phaiidros, Parmenides,
Theaitetos.
3.
Sphistes, Politikos, Philebos, Timaios,
Kristias, Nomoi,
3.
Beberapa sifat khusus filsafat plato.
1.
Bersifat Socratik
2.
Filsafat sebagai dialog
3.
Peranan mitos dalam dialog-dialog Plato
4.
Ajaran lisan
4.
Ajaran tentang ide-ide
1.
Adanya ide-ide
2.
Dua dunia
Menurut Plato realitas seluruhnya
seakan-akan terdiri dari dua “dunia”.
Satu dunia mencakup benda-benda jasmani yang disajikan kepada panca
indra. Dan satu dunia ideal yang terdiri
atas ide-ide.
3.
Dua jenis pengenalan
4.
Memperdamaikan Herakleitos dan Parmenides
5.
Ide-ide mana harus diterima
6.
Hierarki antara ide-ide
7.
Mitos tentang gua
5.
Ajaran tentang jiwa
1.
Kebakaan jiwa
Bagi Plato jiwa manusia bersifat
baka. Oleh karena itu ia berpendapat
bahwa jiwaah yang mengenal Ide-ide, bukan badan. Plato menganggap jiwa sebagai prinsip yang
menggerakkan dirinya sendiri dan oleh karenanya juga dapat menggerakkan
badan. Menurut Plato fungsi jiwa ini
menuntut kebakaan, karena tidak ada alasan mengapa penggerakan itu akan
berhenti.
2.
Mengenal sama dengan mengingat
Bagi Plato jiwa itu bukan saja bersifat
baka, dalam arti bahwa jiwa tidak akan mati pada saat kematian badan
(Immortal), melainkan juga bersifat kekal, karena sudah ada sebelum hidup di
bumi. Sebelum bersatu dengan badan, jiwa
sudah mengalami suatu pra eksistensi, dimana ia memandang ide-ide. Plato juga berpendapat bahwa pengetahuan
adalah sebagai pengingatan, Plato dapat memperdamaikan pengenalan indrawi
dengan pengenalan akal budi.
3.
“bagian-bagian” jiwa
Plato menyebut ketiga bagian jiwa. Ia mengatakan bahwa “ bagian rasional” dapat
ditempatkan dalam kepala, “bagian
keberanian” dalam dada dan “bagian keinginan” di bawah sekat rongga badan. Dalam dialog ini ia mengatakan bahwa hanya
“bagian rasional” bersifat baka; bagian-bagian lain akan maati bersama dengan
tubuh.
4.
Dualisme
Menurut Plato bahwa manusia bukan sebagai
kesatuan yang sungguh-sunguh,tetapi memandangnya sebagai “dualitas”: suatu
mahkluk yang terdiri dari dua unsur yang kesatuannya tidak dinyatakan. Tubuh dan jiwa tidaklah merupakan kesatuan.
5.
Jiwa dunia
Bagi Plato dalam Timaios jagat raya adalah makrokosmos
sementara manusia adalah mikrokosmos. Menurutnya dunia merupakan makhluk hidup yang
terdiri dari tubuh dan jiwa.
6.
Ajaran tentang negara
Menurut Plato ada hubungan yang erat
antara ajarannya di bidang etika dan teorinya tentang negara. Etika Plato adalah tujuan manusia adalah eudaimonia atau hidup yang baik. Tetapi hidup yang baik tidak mungkin kecuali
alam polis saja. Ia menolak pendapat modren (dalam
arti:menyimpang dari tradisi Yunani) yang sudah timbul pada kaum Sofis, bahwa
negara hanya beralaskan nomos (adat kebiasaan) saja dan bukan Physis
(kodrat). Bagi Plato dan juga muridnya
Aristoteles, manusia menurut kodratnya adalah makhluk sosial: atau lebih tepat
lagi, bahwa manusia menurut kodratnya hidup dalam polis atau negara.
1.
Politeia
Adalah “tata polis” atau “tata
negara”. Dalam membentuk politeia yang
ideal Plato menyebutkan ada empal hal didalamnya yaitu:
a.
Dasar ekonomis
b.
Para penjaga
c.
Tiga golongan
Golongan pertama adalah penjaga-penjaga
yang sebenarnya atau filsuf-filsuf.
Golongan kedua adalah pembantu-pembantu atau prajurit-prajurit. Dan glongan ketiga adalah petani-petani atau
tukang-tukang yang menanggung kehidupan ekonomis bagi seluruh polis.
d.
Komunisme dan perkawinan.
2.
Politikos
Dalam hal ini Plato berpendapat sebaiknya
undang-undang dibuat sejauh dirasakan perlu menurut keadaan yang konkret. Plato berpendapat bahwa dalaam negara dimana
terdapat undang-undang dasar, bentuk negara yang paling adalah monarki, bentuk
negara yang kurang baik adalah aristokrasi dan bentuk negara yang buruk adalah
demokrasi. Tetapi jika tidak ada
undang-undang dasar harus dikatakan sebaliknya.
3.
Nomoi
Ini adalah dialog terpanjang yang ditulis
oleh Plato yang terdiri dari 12 buku.
Dibandingkan dengan Politeia maka nomoi tidaak melukiskan suatu negar
yang ideal, melainkan memberikan undang-undang dasar yang dapat diterima oleh polis Yunani sekitar abad ke-4
pertengahan. Bentuk negara yang
diusulkan dalaam Nomoi merupakan semacam campuran demokrasi dengan monarki,
karena terlalu banyak kelaliman (bahaya yang melekat pada monarki) dan terlalu
banyak kebebasan (bahaya yang melekat pada demokrasi) merupakan dua ekstrim
yang sama buruknya. Negara yang
dilukiskan oleh Nomoi haarus berdasarkan pertanian, bukan perniagaan.
7.
Akademia sesudah Plato meninggal.
Setelah Plato beberapa orang kemudian
menggantikannya menjadi pemimpin akademia yaitu Speusippos dari Athena kemudian
Xenokrates dari Khalkedon, dilanjutkan lagi oleh Herakleides dari Heraklia dan terkhir
oleh Philippos dari Opus. Akademia
ditutu oleh kaisar kristen Justianus pada tahun 529 Masehi bersama semua
sekolah filsafat kafir di Athena, terdorong oleh kerajinan untuk agamanya.
5.
Aristoteles
1.
Riwayat hidup
Aristoteles lahir pada tahun 384 SM di
Stageira, suatu kota di Yunani Utara.
Bapnya adalah dokter pribadi Amyntas II, raja Makedonia. Kemungkinan dalam masa mudanya ia hidup di
istana raja Makedonia di kota Pella.
Pada usia 17 atau 18 Aristoteles dikirim ke Athena, supaya ia belajar di
Akademia Plato. Ia tinggal disana sampai
Plato meninggal pada tahun 348/7; jadi kira-kira 20 tahun lamanya ia ada di
Akademia.
2.
Karya-karya
Karya-karya aristoteles adalah persis
kebalikan dari karya-karya Plato.
1.
Pembagian karya-karya Aristoteles.
W.D Ross, seorang ahli filsafat Yunani
berkebangsaan Inggris, membagi karya Aristoteles atas ketiga golongan yaitu:
1. Karya-karya yang sifatnya lebih kurang
populer yang diterbitkan oleh Arisstoteles sendiri
a.
Eudemos atau perihaal jiwa.
b.
proterptikos.
c.
Perihal Filsafat.
2. Karya-karya yang mengumpulkan bahan-bahan
yang dapat digunakan dalam risalah-risalah ilmiah.
3. Karya-karya yang dikarang Aristoteles
sehubungan dengan pengajarannya.
I. Logika
II. Filsafat alam
III. Psikologi
IV. Biologi
V. Metafisika.
VI. Etika
VII. Politik dan Ekonomi
VIII. Retorika dan Poetika.
2.
Perkembangan dalam karya-karya Aristoteles
Karya karangan Aristoteles sekarang
dipandang sebagai hasil suatu perkembangan paanjang, yang meliputi seluruh
keaktifan Aristoteles sebagai dosen, mulai dalam akademia. Murid-murid Aristoteles telah menyusun karya-karya
itu dengan mengumpulkan semua bahan yang menyangkut suatu pokok tertentu.
3.
Logika
1.
Nama dan fungsi logika
Bagi Aristoteles analitika dan dialektika
merupakan dua cabang dari ilmu yang sekarang dinamakan “Logika”. Aristoteles membagi ilmu pengetahuan atas
tiga golongan: ilmu pengetahuan praktis, produktif dan teoritis. Ilmu pengetahuan praktis meliputi etika dan
politika. Ilmu pengetahuan produktif
menyangkut pengetahuan yang sanggup mengahsilkan suatu karya (tehnik atau
kesenian), ilmu pengetahuan teoritis mencakup tiga bidang:fisika, matematika,
dan filsafat pertama (yang sesudah Aristoteles disebut “metafisika”)
2.
Induksi dan deduksi
Menurut Aristotels pengetahuan baru dapat
dihasilkan melalui dua jalan yaitu induksi dan deduksi. Induksi bertitik tolak dari kasus-kasus
khusus, induksi menghasilkan pengetahuan tentang yang umum. Deduksi bertitik tolak dari dua kebenaran
yang tidak disangsikan dan atas dasar itu menyimpulkan kebenaran yang ketiga.
3.
Silogisme
Silogisme adalah argumentasi yang terdiri
dari tiga proposisi. Dalam setiap
proposisi dapat dibedakan dua unsur : 1) hal tentang apa sesuatu dikatakan dan
2) apa yang dikatakan. Hal tentang apa yang
dikatakan disebut “subjek” dan apa yang dikatakan tentang subjek disebut “predikat”. Kunci untuk mengerti silogisme adalah term
yang dipakai baik dalam putusan pertama maupun dalam putusan kedua.
4.
Fisika
1.
Objek fisika
Dalam fisikanya Aristoteles mempelajari
gerak spontan benda-benda jasmani. Sebab
ada dua macam gerak yang harus dibedakan: gerak karena kekerasan (misalnya batu
yang dilemparkan orang), dan gerak spontan menurut kodrat (batu yang dilepaskan
menuju kebawah atau jatuh). Ada dua
gerak dalam pandangan Aristoteles yaitu 1) gerak substaansial, 2) gerak
aksidental.
2.
Analisis mengenai gerak
3.
Keempat penyebab
1.
Penyebab efesien.
2.
Penyebab final
3.
Penyebab material
4.
Penyebab formal.
4.
Physis
5.
Teleologi
6.
Susunan jagat raya
Menurut Aristoteles, kosmos seluruhnya terdiri
dari dua wilayah yang sifatnya sangat berbeda.
Menurutnya jagat raya bersifat terbatas dan jagat raya yang terbatas itu
bersifat bola. Ia berpendaat bahwa jagat
raya tidak mempunyai permulaan waktu sehingga dapat disimpulkan bahwa jagat
raya tidak diciptakan, baginya jagat ray adalah kekal sehingga tidak mungkin
memusnahkannya. Bumi terdiri dari empat
anasir: api, udara, tanah, dan air.
5.
Psikologi
1.
Jiwa
Bagi Aristoteles jiwa adalah prinsip hidup
sebagaimana sudah terdapat lebih dahulu pada Plato. Hal ini berarti bahwa segala sesuatu yang
hidup mempunyai jiwa, baik tumbuh-tumbuhan, maupun binatang-binatang dan
manusia.
2.
Pengenalan indrawi
3.
Pengenalan rasional
6.
Metafisika
1.
Nama-nama metafisika
2.
Nama-nama lain
3.
Kritik atas Plato
4.
“yang ada” mempunyai pelbagai arti
5.
Ajaran tentang Allah
7.
Etika
1.
Kebahagiaan sebagai tujuan
2.
Kebahagiaan menurut isinya
3.
Ajaran tentang keutamaan
a.
Keutamaan moral
b.
keutamaan intelektual
4.
Kehidupan ideal
8.
Politik
1.
Tujuan negara
Aristoteles setuju dengan Sokrates dan
Plato dalam menolak pendidikan kaum Sofis bahwa negara itu berdasarkan adat
kebiasaan dan bukan kodrat. Bagi
Aristoteles negara tidak berasal dari suatu inisiatif dari pihak manusia,
tetapi menurut kodratnya, manusia hidup dalam negara. Aristoteles mengatakan bahwa manusia menurut
kodratnya merupakan zoion politikon:
makhluk yang hidup dalam polis.
2.
Rumah tangga
3.
Susunan negara yang paling baik
Aristoteles menggolongkan semua susunan
negara yang mungkin atas dasar tiga macam konstitusi. Masing-masing konstitusi dapat mengahsilkan
bentuk negara yang buruk. Suatu bentuk
negara boleh dikatakan baik, jika diaraahkan kepada kepentingan umum, sedangkan
bentuk negara yang diarahkan kepada kepentingan si penguasa saja harus disebut
buruk. Ketiga bentuk negara yang baik
adalah monarki, aristokrasi, dan “politeia”.
Ketiga bentuk negara yang buruk yang sepadan dengannya masing-masing
adalah tirani, oligarki, dan demokrasi.
4.
Nasib polis sesudah Aristoteles
Bagi Aristoteles perbedaan antara Yunani
dan Barbar adalah hakiki; dan seorang Yunani tidak dapat hidup dengan baik dan
merdeka, kecuali dalaam polis. Ia tetap
berpegang teguh pada keyakinan Yunani bahwa manusia dalam kerajan-kerajaan
timur adalah budak dan bukan orang merdeka.
Dengan demikian, ia menjadi filsuf terakhir yang mendewa-dewakan polis.
Untuk generasi-genarasi berikut pandangan ini sudah tidak praktis lagi,
karena mereka menginsafi bahwa situasi sosial telah berubah sama sekali.
9.
Mazhab peripatetis.
Para murid yang meneruskan karya
Aristoteles biasanya dinamakan “Mazhab Peripatetis”. Nama ini berasal dari kata
peripatos (tempat berjalan-jalan),
yang menunjukkan ruangan yang dipakai oleh Aristoteles dan
pengganti-penggantinya sebagai tempat pengajaran. Dengan demikian nama peripatetis menunjukkan tempat bukan cara Aristoteles mengajar. Diantara anggota-anggota pertama dari Mazhab
Peripatetis, tiga orang diantaranya adalah 1). Theophrastos dari Eresos (di
pulau Lesbos) mengganti Aristoteles sebagai kepala Mazhab Peripatetis pada
tahun 323/2 sampai meninggalnya pada tahun 288/7/6. 2).
Dikaiarkhos dari Messene mengarang suatu karya tentang perkembangan
kebudayaan Yunani yang sering dikutip oleh pengarang-pengarang di kemudian
hari. 3) Strato dari Lampsakos
mengepalai Mazhap Peripatetis sesudah kematian Theoprastos. Ia memusatkan perhatiannya pada fisika di
mana ia dipengaruhi oleh Demokritos, ia menolak teleologi dalam alam dan
mencoba menerangkan kejadian-kejadian alam secara mekanistis. Kira kira pada tahun 70 SM Andronikos dari
Rhodos menjadi kepala Mazhab Peripatetis dan dialah yang menghidupkan kembali
minat untuk karya-karya Aristoteles dengan suatu edisi baru, agakanya sekitar
tahun 40 SM karena sebelumnya sejak tahun 200 SM Mazhab Peripatetis sudah tidak
mempunyai peranan penting.
No comments:
Post a Comment
Jika anda Ingin Membantu pelayanan ini, silahkan kirimkan bantuan anda dengan menghubungi email charinmarbun@gmail.com. Jika anda diberkati silahkan Tuliskan dalam komentar. Jika ada pertanyaan dan permohonan Topik untuk dibahas, silahkan tuliskan dikolom komentar. Terimakasih sudah membaca, Tuhan Yesus memberkati selalu.