BAPTISAN ROH KUDUS
DAN
HUBUNGANNYA DENGAN PENDERITAAN
Latar
Belakang Kitab (Lukas-Kisah Para Rasul)
Latar
Belakang Yunani, Kebudayaan Yunani ini terlihat pengaruhnya melalui penggunaan
bahasa dan filsafat dari Yunani. Latar
Belakang Romawi :Pemerintahan Romawi yang berkembang dengan pesat melalui
kaisar Julius Caesar dan Octavianus, kekuasaan Romawi pada saat itu sebenarnya
secara politik mengijinkan berbagai agama yang tidak melawan pemerintahan
Romawi. Namun berbeda dengan Yahudi dan Kristen yang ditentang oleh orang
Romawi karena mereka menolak untuk penyembahan kepada Kaisar. Latar Belakang Yahudi (Yudaisme) :Kontribusi
Yudaisme sangat mempengaruhi Kekristenan yaitu Allah dari orang-orang
perjanjian, Perjanjian Lama sebagai petunjuk dari. Injil Kristen dan Orang-orang yang memimpin
Kegerakan Kristen adalah memiliki latar belakang Yahudi seperti Paulus dan
Murid-murid yang lain.
Tujuan
Penulisan Lukas
Lukas pada narasinya tidak hanya
menuliskan mengenai kisah-kisah kemenangan dan kemuliaan saja, namun secara
kontras menuliskan tantangan dan penderitaan yang dialami oleh murid-murid
Tuhan Yesus, kesaksian mereka yang
menghadapi tantangan dari orang-orang yang menolak berita ini.
Istilah
Roh (Pneuma) atau Roh Kudus dipakai oleh Lukas sebanyak 106 kali, sementara
Paulus memakai sebanyak 146 kali.[1] Melalui hal ini dapat dilihat bahwa doktrin
mengenai Roh Kudus merupakan perhatian khusus dari Lukas dan Paulus. David Imam Santoso dalam bukunya Theologi Lukas mengatakan, “ Di luar
tulisan Lukas tidak ada seorangpun yang dikatakan “dipenuhi oleh Roh Kudus”.”[2] Dengan demikian kita dapat melihat bahwa
perhatian Lukas sangatlah besar tentang konsep ini.
Yesus
menjadi pribadi terkemuka dalam kitab-kitab Injil, tetapi dalam kitab Kisah
Para Rasul, Roh Kudus benar-benar adalah Penghibur yang lain, Penolong dan
Guru.[3] Keith Warrington dalam bukunya The Message Of The Holy Spirit
menjelaskan bahwa The Holy Spirit
authenticates Jesus (Luk. 1:35, 3:22, 4:1-15).[4] Baptisan Roh Kudus berarti mempersatukan kita
menjadi tubuh Kristus. (I Korintus 12:13).[5]
Data
Alkitab mengenai pandangan Lukas dan Paulus
u Paulus:
Karya RK di dalam orang percaya
u Baptisan
Roh Kudus : 1x
u Penuh
Roh kudus : 1x
u Lukas:
Karya RK melalui orang percaya
u Baptisan
Roh Kudus : 3 kali
u Penuh
Roh Kudus : 9 kali
Lukas
>Empowerment For Witness
Dari data ini Stronstad mengatakan, “though theology
is not to be reduced to mere statistics, it is strange, indeed, that in each
case Paul’s one use of the term should define Luke’s majority use of the term.”
(sekalipun teologi tidak bisa direduksi hanya kepada statistika,
sesungguhnya adalah aneh jika dalam setiap kasus, satu pemakaian istilah oleh
Paulus harus dipakai untuk memberikan arti kepada mayoritas pemakaian istilah
ini oleh Lukas)
Baptisan Roh Kudus
Kuasa Dan Menjadi Saksi
Kisah 1:5, Sebab Yohanes membaptis dengan air,
tetapi tidak lama lagi kamu akan dibaptis dengan Roh Kudus.“ Kis
1: 8, “Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas
kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea
dan Samaria dan sampai ke ujung bumi."
Makna essensial dari kata “baptisan” adalah
“penyelaman” atau “pembenaman”, maka secara etimologis Baptisan Roh Kudus harus
dimengerti sebagai pembenaman/ penyelaman diri orang percaya dalam kuasa
dan kehadiran Roh Kudus. Dalam hal ini Allah
memberikan KUASA untuk menjadi SAKSI. Saksi
dalam bahasa Yunani: μάρτυρεω, μάρτυs. Secara umum kata
martus digunakan untuk menyebut seseorang atau kelompok yang menjadi saksi
kebenaran. Kis 1:8, Kata Saksi muncul 35
kali dalam PB berasal dari bahasa Yunani,” Martures” dari kata “Martus” yang
berarti Saksi atau Martir. (secara khusus di dalam tulisan Lukas arti Martir
lebih ditekankan. Kata ini memiliki
bentuk Maskulin nominatif jamak. Kata
saksi disini adalah kata benda kepemilikan (posisinya Genetif) yang berarti milik dari Yesus (Saksi-KU).
Dalam PB seorang saksi
adalah seorang yang dapat bersaksi tentang perbuatan Yesus dalam pelayanan-Nya,
tentang kematian dan kebangkitan-Nya (#/TB Kis 1:22*). Kata saksi itu kemudian menjadi kata dengan
arti khusus jika dikenakan kepada orang yang bersaksi tentang Yesus sampai
harus mati untuk Dia — sebutan ‘*martir’ (yang dibentuk dari kata
Yunani martus = saksi).
Baptisan Roh Kudus
(Menzies)
1. Komunitas nabi-nabi
a.
Lukas 10:1-12 dan pengutusan ke-70 murid.
b.
Bilangan 11:24-30 dan harapan Musa.
c.
Pentakosta: Harapan Musa digenapi
2. Panggilan Kenabian Kita
a.
Kristus harus menderita
dan bangkit dari kematian (Lk 24:46)
b.
Yesus “membuka pikiran
mereka” untuk mengerti Kitab Suci (Lk 24:45)
c.
Diberitakan kepada segala
bangsa (Lk 24:47)
Lukas menceritakan
tokoh-tokoh dalam Kisah Para rasul ini menunjukkan apa sebenarnya arti menjadi
bagian dari kelompok nabi-nabi akhir zaman dalam kitab Yoel dan dengan demikian
menantang pembaca kitab Lukas untuk memenuhi panggilan mereka menjadi terang
bagi bangsa-bangsa . (Misi = Saksi). Setelah
mereka menghadapi perlawanan dengan mengandalkan Roh Kudus yang memampukan
mereka untuk bersaksi tentang Yesus dengan berani, apapun harga pengorbanan
yang harus dibayar-yakni perlawanan.
Nabi-nabi akhir zaman mengajak gereja untuk berani mengikuti teladan
pertama yang dilakukan Tuhan Yesus.
William Barclay membagi
tiga pekerjaan Roh Kudus dalam Kisah Para Rasul yaitu:
Pertama, Roh Kudus adalah sumber untuk semua
bimbingan. Kedua, semua pimpinan jemaat
adalah orang-orang yang dipimpin oleh Roh Kudus. Ketiga, Roh Kudus adalah
sumber kuasa dan keberanian setiap hari. [6]
Pelayanan
Roh Kudus untuk memperbaharui orang percaya berkaitan erat sekali dengan
pelayanan-Nya untuk mendiami orang percaya.[7] Elmer L. Towns mengatakan: “ Dari semua hal
yang dikerjakan Roh Kudus, Ia menolong kita untuk memperoleh keselamatan
pribadi yang dikerjakan bagi kita di atas kayu salib.”[8] Roh Kudus diutus untuk menolong orang menjadi
pengikut Kristus. Lukas mencatat bahwa
Ananias dikuasai oleh Iblis sehingga ia mendustai Roh Kudus dan meninggal
seketika itu juga (Kis. 5:3). Melalui
narasi Ananias dan Safira, Lukas ingin menyatakan bahwa hanya Roh Kuduslah yang
berbicara di dalam hati manusia sehingga manusia dapat menjadi percaya kepada
Kristus dan diselamatkan. Apa yang
menjadi janji Bapa adalah Roh Kudus.[9] Ketika Yesus mengajar Ia menjanjikan Roh
Kudus bahwa Roh Kudus akan datang dan melalui Roh Kudus itu, Yesus memberi
perintah-Nya kepada murid-murid.[10] Dengan turunnya Roh Kudus ke atas
murid-murid, maka Roh itu akan memberikan kuasa kepada mereka untuk menjadi
saksi di Yerusalem, Yudea, Samaria dan sampai ke ujung bumi (Kis. 1:8).
Menzies
menyerupakan kuasa yang berasal dari Roh Kudus di dalam Lukas-Kisah Para Rasul
sebagai hubungannya dengan kesaksian kenabian dan proklamasi dari pada
mujizat-mujizat.[11] Lukas menjelaskan bagaimana hubungannya
dipenuhi Roh Kudus dalam kehidupan Petrus, Stepanus, Barnabas dan Paulus dengan
misi penginjilan (Kis. 4:13, 31; 6:10; 13:52).
Ungkapan
“Baptisan Roh” adalah ungkapan yang secara eksklusif hanya terdapat di dalam PB
(muncul 7 kali), tetapi bahwa ungkapan itu juga menjadi suatu pemenuhan dari
harapan Allah.[12] Dalam terang semua kesaksian Alkitab, jelas
bahwa Baptisan Roh sama dengan Janji atau karunia Roh.[13] Lukas secara konsisten menggambarkan karunia
Roh Kudus sebagai kuasa kenabian.[14]
Kis 1:8, Kata Saksi muncul 35 kali dalam pb[15]
berasal dari bahasa Yunani,” Martures” dari kata “Martus” yang berarti witness.
Kata ini memiliki bentuk maskulin, nominatif jamak. Kata saksi disini adalah kata benda
kepemilikan (posisinya Genetif) yang
berarti milik dari Yesus.[16]
Dari Kisah
Rasul 1-8, pembaca melihat bahwa gereja mengalami pertumbuhan dan
pelipatgandaan yang luar biasa.
Baptisan Roh Kudus adalah tindakan Allah yang dengannya Ia
mengidentifikasikan orang-orang percaya dengan Yesus Kristus, Kepala
Gereja yang ditinggikan itu dan membentuk Tubuh rohani Kristus di dunia (1
Korintus 12:12-14).[17] Jadi, dalam baptisan Roh Kudus (terjadi hanya
1x) ada tindakan Allah yang Allah kerjakan bagi gereja-Nya, tubuh Kristus.
ketika seseorang mengalami kepenuhan Roh Kudus (kepenuhan Roh Kudus terjadi
berulang-ulang), orang itu akan diberikan kuasa untuk bersaksi dan melayani
(Kis 2:4, Kis 1:8).[18]
Dampak dari orang yang dipenuhi Roh
Kudus
Berani untuk menghadapi situasi
berbahaya. Kuasa orang Kristen untuk
menangani hidup lebih dari cukup. Kefasihan berbicara orang Kristen pada saat kefasihan
berbicara dibutuhkan. Sukacita Kristen yang tidak dipengaruhi oleh keadaan.[19]. Obyek: orang-orang percaya (Kis 2:38, Kis
8:14-17). Unsur baptisan: Roh Kudus
(Mark 1:8). Pembaptis: Yesus Kristus
(Mat 3:11, Mark 1:8). Tujuan: untuk
menanggung orang Kristen dengan kuasa (Kis 1:8, Luk 24:49). Hasilnya:
menerima Roh Kudus yang disertai dengan karunia-karunia dan kuasa (Kis 2:4,
8:14-17, 1 Kor 12:4-13).[20]
Pengertian Penderitaan
Menurut
KBBI Penderitaan
berasal dari kata “derita” yang artinya sesuatu yang menyusahkan yang
ditanggung dalam hati (seperti kesengsaraan, penyakit). Jadi, yang dimaksudkan
dengan penderitaan adalah keadaan yang menyedihkan yang harus ditanggung;
penanggungan. Menurut Encyclopedia of the Bible
Suffering = Affliction is a means of discipline that
can lead to obedience to God. Sementara di dalam Alkitab pa,scw pascho
{pas'-kho}- 42x PB: penderitaan. Kata
ini hanya khusus
digunakan untuk menjelaskan tentang penderitaan Yesus dan bagi orang-orang yang
terpanggil menderita seperti apa yang pernah diderita oleh Yesus. Sebagai contoh kata ini juga
dipakai dalam teks Kisah Para Rasul. 9:16.
Orang percaya diajarkan untuk memikul salib.
Alasan Penderitaan
John Piper dan Justin Tailor memberikan 7 alasan
orang percaya mengalami penderitaan, yaitu:
- Ada alasan
ultimat mengapa ada penderitaan dalam alam semesta ini adalah supaya
Kristus dapat memamerkan kebesaran kemuliaan anugerah Allah dengan
menderita dalam diri-Nya sendiri untuk mengatasi penderitaan kita dan
mendatangkan pujian bagi kemuliaan anugerah Allah.
- Penderitaan memperdalam iman dan
kekudusan
- Penderitaan mempersiapkan sesuatu yang
lebih kekal nilainya
- Penderitaan adalah harga untuk membuat
orang lain menjadi berani
- Penderitaan menggenapkan apa yang kurang
pada penderitaan Kristus
- Penderitaan mempertegas perintah
misionaris untuk pergi
- Supremasi Kristus dinyatakan dalam
penderitaan.
Baptisan
Roh Kudus dan Hubungannya dengan Penderitaan
Tidak dapat dipungkiri, penderitaan adalah tema yang
menonjol dalam tulisan-tulisan Lukas, sekalipun banyak teolog berpendapat bahwa
tulisan-tulisan Lukas mengutamakan tentang tema pemberitaan Injil dan
pembentukan jemaat mula-mula.
Jadi, ada 2 tema
utama dalam tulisan-tulisan Lukas. Pertama
adalah penyebaran Injil dan pertumbuhan gereja mula-mula. Kedua adalah penderitaan yang dialami
para rasul/saksi oleh karena pihak-pihak yang menolak Injil. * Mengesampingkan
salah satu dari 2 tema ini, sama dengan mengesampingkan hal yang esensial dari
teologi Lukas.
Contoh
Peristiwa-Peristiwa Kepenuhan Roh,
Yang
Dibarengi Dengan Terjadinya Penderitaan
Dalam Diri Yesus Kristus
Lukas 3:21-22
= setelah Yesus dibaptis oleh Yohanes, turunlah Roh Kudus dalam rupa
burung merpati ke atas-Nya. Dan
terdengarlah suara dari langit: “Engkaulah Anakku yang kukasihi, kepada-Mulah
Aku berkenan.” Peristiwa ini dikenal sebagai peristiwa inagurasi
/pelantikan Yesus.
Lukas 4:1-12 = Pencobaan di padang gurun.
Yesus yang penuh
dengan Roh Kudus kemudian dibawa oleh Roh Kudus ke padang gurun.
(4:1) “Led by the Spirit” (KJV dan NIV)à “Led
in the Spirit” (American Standard) Pelayanan di
Galilea
Yesus menang
atas pencobaan iblis dan ay 14 berkata:
“Dalam kuasa Roh kembalilah Yesus ke Galilea. Lalu ia mengajar di rumah-rumah ibadat di sana dan orang memuji Dia.”
“Dalam kuasa Roh kembalilah Yesus ke Galilea. Lalu ia mengajar di rumah-rumah ibadat di sana dan orang memuji Dia.”
Roh Kudus berperan
dalam keberhasilan pelayanan Yesus
Pelayanan di Nazaret
u Lukas 4: 16-30 = Yesus mengajar di rumah ibadat di Nazaret
dan membaca dari kitab Yesaya“ Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia
telah mengurapi Aku, untuk menyampaikan kabar baik kepada orang miskin….”
(18-19).
“Pada hari ini genaplah nas
ini sewaktu kamu mendengarnya.” (ay.21). Yang terjadi selanjutnya adalah orang-orang
itu hendak melemparkan Dia dari atas tebing, tetapi Yesus berjalan lewat dari
tengah-tengah mereka, lalu pergi. (4:29-30).
Apa yang terjadi di Nazaret hasilnya berbeda dengan di Galilea. Penyebabnya adalah karena di Nazaret, Yesus
menghadapi tantangan (penganiayaan) dari pihak-pihak yang menolak Injil.
Dalam Diri Orang Percaya Dan Rasul-Rasul
Petrus dan Yohanes
Kisah Para Rasul 4:8 Latar belakang ayat ini adalah Rasul Petrus dan
Yohanes ditangkap oleh pemimpin Yahudi, imam, pengawal Rumah Allah, dan orang
Saduki, karena memberitakan Injil dan menyembuhkan orang lumpuh. 4:8 “Maka
jawab Petrus,penuh dengan Roh Kudus….”
Petrus mulai berbicara kepada mereka. Pada akhirnya Petrus dan Yohanes dibebaskan,
namun para pemimpin Yahudi itu memberikan ancaman yang lebih keras
kepada mereka (4:21). Kemudian Petrus dan Yohanes kembali ke kelompok orang
percaya dan mereka kemudian berdoa bersama. KPR 4:31 “Dan ketika mereka sedang berdoa, goyanglah
tempat mereka berkumpul itu dan mereka semua penuh dengan Roh Kudus,
lalu mereka memberitakan firman Allah dengan berani.” Roh Kudus memberikan keberanian untuk mereka
memberitakan firman sekalipun ada ancaman dari pihak Yahudi.
Stefanus
Stefanus
terpilih sebagai diaken dan Alkitab mencatat bahwa ia adalah orang yang penuh
dengan iman dan Roh Kudus (KPR 6:5). KPR 6:8 “Dan
Stefanus, yang penuh dengan karunia dan kuasa, mengadakan mujizat-mujizat dan
tanda-tanda di antara orang banyak.” Stefanus yang dipenuhi Roh, sanggup melayani orang
banyak. Setelah itu Stefanus bersoal jawab dengan orang Yahudi namun mereka
tidak sanggup melawan hikmatnya dan Roh yang mendorong dia berbicara (6:10). KPR 7:1-58 Mahkamah agama mengadili Stefanus dan akhirnya
merajam dia sampai mati. Hal yg menarik: 7:55-60 “Tetapi Stefanus, yang penuh dengan Roh Kudus,
menatap ke langit dan melihat kemuliaan Allah… Sedang mereka melemparinya
Stefanus berdoa “ya Tuhan Yesus,terimalah rohku….” Roh Kudus memberikan keberanian pada Stefanus.
Paulus
Allah menyuruh Ananias
untuk pergi ke rumah tempat Saulus untuk menumpangkan tangan atas dia supaya
Saulus dapat melihat lagi dan penuh dengan Roh Kudus (KPR 9:17). KPR 13:2-3. Ketika jemaat beribadah dan berpuasa, Roh
Kudus menyuruh untuk mengkhususkan Barnabas dan Saulus untuk melakukan tugas
yang ditentukan Allah bagi mereka.
Setelah itu mereka meletakkan tangan ke atas dua orang ini dan
membiarkan mereka pergi. Sejak Paulus dipenuhi Roh Kudus, ia semakin
berani memberitakan Injil, namun ia menerima banyak penderitaan: orang
Yahudi berencana untuk membunuh Paulus (KPR 9:23). orang Yahudi yang berbahasa Yunani juga
berusaha untuk membunuh Paulus (9:29). Tantangan dari Elimas,
tukang sihir dan nabi palsu di pulau Siprus (KPR 13:6-8). “Tetapi Saulus, juga
disebut Paulus, yang penuh dengan Roh Kudus, menatap dia….”
(13:9). Orang Yahudi menghujat ketika Paulus dan
Barnabas melayani di Anthiokia di Pisidia (13:45). Tetapi dengan keberanian, Paulus dan
barnabas menjawab mereka (13:46-49)
Orang-orang Yahudi kemudian menghasut
perempuan-perempuan terkemuka di kota itu dan menimbulkan penganiayaan atas
Paulus dan Barnabas serta mengusir mereka. Di Ikonium mereka juga mengalami tantangan
dari orang Yahudi namun dengan
keberanian mereka terus mengajar orang-orang percaya di sana sambil mengadakan tanda-tanda dan mujizat. Masih
di Ikonium, mereka disiksa dan dilempari batu
oleh orang-orang Yahudi. Paulus dan
Silas dipenjara di Filipi (KPR 16). Orang-orang yahudi menghadapkan Paulus ke mahkamah
agama di Korintus(KPR 18).
Ditangkap
sampai mati di Roma (KPR 21-28).
Analisa
dari Kehidupan Tokoh-tokoh di Atas
- Misi adalah pemberitaan karya salib.
- Firman Allah
adalah hal kunci yang memprovokasi konflik yang memimpin kepada nasib para
saksi Injil.
- Lawan-lawan berita Injil itu adalah umat Allah sendiri (orang-orang
Yahudi).
- Penderitaan rasul-rasul adalah hal-hal yang dipandang penting dalam
hubungannya dengan penderitaan Kristus dan merupakan bagian dari rencana
ilahi.
- Para saksi
mampu melewati setiap pencobaan mereka dengan penuh kemenangan (sekalipun
harus mati, contoh: Stefanus)
Analisa
Komprehensif Atas Teologi Penderitaan/Penganiayaan
Dalam
Tulisan
Lukas Menurut Scott Cunningham
- Penganiayaan adalah bagian dari rencana Allah dan
pemeliharaan-Nya. Hamba-Nya perlu
sadar akan hal ini dan rela menjalani hal apapun yang Allah ijinkan.
à Kita perlu peka akan Roh Kudus - Penganiayaan perlu dimengerti sebagai penolakan
atas hamba-hamba Allah yang datang dari umat Allah sendiri.
à Hal ini telah dinubuatkan sejak lama, bahwa umat kepunyaan Allah sendiri akan menolak-Nya. - Apa yang menimpa hamba-hamba Allah, juga telah
menimpa nabi-nabi Allah sejak jaman PL.
Nabi sejati biasanya
tertolak oleh manusia tetapi diterima oleh Allah.
- Penganiayaan merupakan konsekuensi yang tidak
terpisahkan dari mengikut Yesus
à Roh Kudus akan memberikan kita keberanian - Penganiayaan adalah kesempatan untuk
bertekun di dalam Kristus.
à Roh Kudus akan memberikan kita kekuatan - Penganiayaan adalah kesempatan untuk kemenangan
ilahi.
à Roh Kudus akan membawa kita kepada kemen
Sekilas
Sejarah Perkembangan Baptisan Roh Kudus
Jemaat Mula-mula
Jemaat Mula mula disiksa untuk
menyangkal Iman. (Kis. 8:1; 26:11).
Gereja Abad Pertama
Orang-orang Kristen di Aniaya, dibakar
hidup-hidup, Gladiator (Oleh Kaisar Nero) sekitar tahun 60 an. Sekitar tahun 90 an kaisar Domitian juga
melakukan Hal yang sama.
Gereja Akhir Abad ke 5 Sampai Abad 15
(Abad Pertengahan/Masa Kegelapan
Tidak ada catatan sejarah yang
mengindikasikan bahwa ada pencurahan Roh (Baptisan Roh Kudus) dan tidak ada
juga catatan sejarah yang menjelaskan bahwa ada penganiayaan bagi orang-orang
kristen.
Abad Ke 16-19
u Kelompok
Jansen di Perancis (1731) mereka dianiaya karena dianggap sesat oleh Katholik
karena mereka berbahasa Roh.
u Kelompok
Camisard (Nabi nabi dari Cevennes) 1685
(karena manifestasi fisik, mereka rebah, dari mulut keluar ayat-ayat kita suci
u Mereka
ketika mutasi di Inggris mereka membawa fenomena bahasa roh di Inggris.
u Kelompok
Qauakers di Inggris Abad 17)
u Kelompok
Shaker abad 18 (di Inggris)
u Gerakan
Methodist (abad 18)
u Kelompok
Irving abad 19 di Inggris.
Abad 20- Sekarang
u Topeka
Kansas (1901)
u Azusa
Street (1906)
u Di
Indonesia (di Soe 1965)
u Di
Timor Leste (1960 an).
Kesimpulan
Baptisan Roh Kudus adalah untuk
pemberdayaan menjadi Saksi Kristus yang
efektif.
Dibaptis
Roh Kudus Berarti diberi Kuasa dan sekaligus Bersedia Memikul Salib
(Menderita). Ketika ada Pencurahan Roh
Kudus (Baptisan) Maka secara otomatis Allah mencurahkan kuasan-Nya tetapi Umat
juga harus mempersiapkan diiri terhadap
penganiayaan (penderitaan). Baptisan Roh
Kudus masih terjadi sampai hari ini, dan sampai Tuhan Yesus datang. Penderitaan bukanlah tanda dari baptisan Roh
Kudus, namun dampak dari pemberitaan Injil. Roh Kudus tidak hanya memberdayakan
dengan Kuasa untuk memberitakan Injil, namun disisi yang lain Roh Kudus juga
memberikan Kuasa untuk dapat bertahan
dan bertekun didalam Iman dalam menghadapi tantangan dari orang-orang
yang menentang dan menolak berita Injil.
Daftar Pustaka
Barclay,William. Pemahaman Alkitab Setiap
Hari Kitab Kisah Para Rasul. Jakarta: Gunung Mulia,
2012.
Barclay,William. Pemahaman
Alkitab Setiap Hari: Kitab Kisah Para
Rasul. Jakarta: BPK Gunung Mulia,
2012.
Basham, Don. A Handbook on Holy Spirit
Baptism. USA:
Whitaker House, 1969.
Encyclopedia of the Bible Volume 1, s.v
“Penderitaan” oleh Walter A. Elwell.
Horton,Stanley M. Oknum Roh Kudus(Malang: Gandum Mas,
1976.
Kamus
Besar Bahasa Indonesia, s.v “Penderitaan,” oleh Tim Balai Pustaka.
Menzies, Robert P.
Pentecost:
This Story is Our Story. Malang:
Gandum Mas, 2015.
Menzies, Robert.
P. The Development of Early Christian Pneumatology. Sheffield: Academic Press, 1991.
Mittelstadt,
Martin William, The Spirit and Suffering In Luke-Act: Implication For a
Pentecostal Pneumatology. London: T
dan T Clark International , 2004.
Newman, Barclay M.
dan Peugene A. N, Pedoman Penafsiran Alkitab; Kisah Para Rasul. Jakarta:
LAI dan Yayasan Karunia Bakti Budaya Indonesia, 2008.
Palma,
Anthony D. The
Holy Spirit. USA: Gospel Publishing House, 2001.
Piper, John dan Justin
Taylor, Penderitaan dan Kedaulatan Allah.
Surabaya: Momentum, 2012.
Roger JR, Cleon L.
dan Cleon L. Rogers III, The New Linguistik and exegetical Key to The Greeek
New Testament. Grands Rapids, Michigan:
Zondervan Publishing House, 2009.
Santoso, David
Imam. Theologi Lukas: Intisari dan Aplikasinya (Malang: Literatur SAAT,
2010.
Stott, John. Baptisan
dan Kepenuhan: Peranan dan Karya Roh Kudus Masa Kini. Jakarta: Yayasan Komunikasi
Bina kasih, 1999.
Sutanto, Hasan. Perjanjian
Baru Yunani-Indonesia dan Konkordansi Perjanjian Baru (PBIK) Jilid II. Jakarta:
LAI, 2014.
Thiessen, Henry C.
Teologi Sistematika. Malang: Gandum Mas, 1992.
Tong, Stephen. Baptisan dan
Karunia Roh Kudus. Jakarta: Lembaga
Reformed Injili, 1995.
Towns, Elmer L. Nama-nama Roh Kudus: Memahami Nama-nama Roh
Kudus untuk Menolong Kita Mengenal Allah Lebih Mendalam. Yogyakarta: Yayasan ANDI, 1997.
Warringgton,Keith.
The Message Of The Holy Spirit. England: Inter-Varsity Press, 2009.
Wiersbe,
Warren W. Dinamis
di Dalam Kristus. Bandung: Kalam
hidup, 2002.
[1] David Imam
Santoso, Theologi Lukas: Intisari dan
Aplikasinya (Malang: Literatur SAAT, 2010), 123.
[6] William
Barclay, Pemahaman Alkitab Setiap Hari: Kitab Kisah Para Rasul (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2012.
[8] Elmer L.
Towns, Nama-nama Roh Kudus: Memahami
Nama-nama Roh Kudus untuk Menolong Kita Mengenal Allah Lebih Mendalam
(Yogyakarta: Yayasan ANDI, 1997), 5.
[9] Barclay M.
Newman dan Peugene A. N, Pedoman
Penafsiran Alkitab; Kisah Para Rasul (Jakarta: LAI dan Yayasan Karunia
Bakti Budaya Indonesia, 2008), 16.
[11] Robert.
P.Menzies, The Development of Early
Christian Pneumatology (Sheffield: Academic Press,1991), 161.
[12] John Stott, Baptisan dan Kepenuhan: Peranan dan Karya
Roh Kudus Masa Kini (Jakarta: Yayasan Komunikasi Bina kasih, 1999), 23.
[13] Ibid., 28.
[15] Hasan Sutanto,
Perjanjian Baru Yunani-Indonesia dan Konkordansi Perjanjian Baru (PBIK) Jilid
II (Jakarta: LAI, 2014).
[16] Cleon L. Roger
JR dan Cleon L. Rogers III, The New Linguistik and exegetical Key to The Greeek
New Testament (Grands Rapids, Michigan: Zondervan Publishing House, 2009.
[17] Warren W. Wiersbe, Dinamis
di Dalam Kristus, (Bandung: Kalam hidup, 2002), 24
[18] Anthony D. Palma, The
Holy Spirit, (USA: Gospel Publishing House, 2001), 165
[19] William Barclay, Pemahaman
Alkitab Setiap Hari Kitab Kisah Para Rasul, (Jakarta: Gunung Mulia, 2012),
27
[20] Don Basham, A
Handbook on Holy Spirit Baptism, (USA: Whitaker House, 1969), 23
No comments:
Post a Comment
Jika anda Ingin Membantu pelayanan ini, silahkan kirimkan bantuan anda dengan menghubungi email charinmarbun@gmail.com. Jika anda diberkati silahkan Tuliskan dalam komentar. Jika ada pertanyaan dan permohonan Topik untuk dibahas, silahkan tuliskan dikolom komentar. Terimakasih sudah membaca, Tuhan Yesus memberkati selalu.