Roh Kudus Dalam Sejarah Israel

Segala sesuatu berjalan dengan baik selama Yosua masih hidup dan selama para tua-tua hidup, yang dahulu pernah menyeberangi Sungai Yordan dan menyaksikan keagungan dan kekuasaan Allah. Dalam tiga aksi militer yang besar, Yosua menaklukkan seluruh negeri itu, sehingga negeri itu “berhenti berperang” (Yosua 11:23). Pada masa ini bangsa Israel berada dalam kemakmuran, dimana orang-orang kanaan menjadi budak mereka. Dengan bertambahnya kemakmuran, datang kemunduran kerohanian ( Hakim-hakim 2:10).

 Di tengah kemerosotan kerohanian Israel Allah memilih para hakim,nabi dan raja untuk membawa Israel kembali kepada-Nya. Roh Allah bekerja; kadang kala bekerja meskipun mereka ada kelemahan. Allah memilih hakim Yepta di Gilead dan Simson di Dan yang bertumpang tindih dengan masa kepemimpinan imam Eli (Hakim-Hakim 10:6-7; 13:1; 16:31; dan I Samuel 4:18; 7:1). Demikian juga halnya kepada hakim Debora, Gideon, dan para hakim lainnya Roh Allah bekerja dan memilih mereka untuk memimpin bangsa itu.

Kehidupan rohani Israel semakin hari semakin merosot. Hal ini membuat para hakim, nabi, dan raja yang memerintah menjadi semakin sulit untuk melakukan tugas mereka. Namun di tengah kesulitan yang dialami mereka Roh Allah memperlengkapi mereka dalam kebijaksanaan, pengertian, dan pengetahuan yang bertujuan untuk penebusan dan penyelamatan Israel. Seperti misalnya nabi Debora sebagai penyambung lidah Allah, yang berbicara waktu ia digerakkan oleh Roh Allah (II Petrus 1:21). Roh Allah terus-menerus memberi kebijaksaan kepadanya untuk menasihati umat itu dan menghibur mereka, menantang mereka, dan menyelesaikan perselisihan mereka. Hal yang sama juga terjadi pada Gideon, Simson dan Yepta (Hakim-hakim 6:34; 3:10; 11:29; 13:7,14) Roh Kudus menggerakkan mereka untuk melakukan perbuatan yang hebat menjaga Israel dari musuh maupun membawa bangsa itu kepada Allah.

Pada masa Samuel menjadi seorang nabi yang sekaligus juga hakim dan imam di Israel, bangsa itu meminta seorang raja untuk memimpin mereka yang sama seperti bangsa bangsa lain. Hal ini bertentangan dengan Samuel namun Tuhan mengizinkannya dan meyuruhnya untuk mengurapi Saul menjadi raja pertama di Israel. Saul diurapi dengan minyak, hal itu berarti juga sebagai tanda pengurapan dengan Roh (I Raja-raja 19:16). Hal yang sama juga berlaku bagi raja-raja setelah Saul yang mana mereka diurapi dengan minyak sebagai tanda pengurapan dengan Roh.

Roh Tuhan bekerja dan memperlengkapi raja-raja yang memrintah di Israel. Dalam masa pemerintahan Saul dan Daud serta Salomo seringkali Alkitab mengatakan bahwa Roh mengajar mereka, memenuhi mereka dan memimpin mereka dalam memimpin bangsa itu (I Samuel 16:13;11:6,15). Daud sebagai raja yang selalu dipenuhi dengan Roh. Roh juga memimpin Daud untuk menuliskan mazmur-mazmur bagi Tuhan. Setiap raja yang hidupnya menurut kehendak Roh akan dipimpin oleh Roh itu sendiri, namun yang melawan Roh akan ditinggalkan (I Samuel16:4; Hakim-hakim 16:20).

Kehadiran Allah sama dengan Roh Kudusnya (Mazmur 51:13), dan Roh Allah adalah Roh Kudus. Roh Kudus berperan dalam semua nubuat yang disampaikan para nabi kepada bangsa Israel maupun bangsa-bangsa yang ada disekeliling Israel. Bangsa Israel mengerti bahwa nubuat yang benar adalah nubuat yang diilhami oleh Roh Allah dan hal ini berlaku bagi semua raja maupun nabi yang pernah ada di Israel (I Raja-raja 22:24; II Tawarikh 24:20).

Pertanyaan

1. Dalam I Samuel16:14, 16, 23; 18:10;19:9, mengatakan bahwa roh jahat yang daripada Tuhan mengganggu Saul. Apakah Tuhan memiliki roh jahat? Jelaskan!

2. I Samuel 16:13 mengatakan bahwa sejak saat itu dan seterusnya berkuasalah Roh Tuhan atas Daud. Apakah orang yang dikuasai Roh Tuhan dapat melakukan dosa? Atau apakah waktu Daud melakukan dosa Roh Tuhan meninggalkan dia? Jelaskan !

3. Sejauh mana Roh Allah menguasai orang-orang yang dipenuhinya?

4. Apakah Roh Kudus memenuhi semua orang Israel seperti zaman sekarang dimana setiap yang percaya memiliki Roh Kudus dalam pribadi masing-masing?

Sumber; Stanley M Horton, Oknum Roh Kudus