Mengenal Yeremia

MENGENAL YEREMIA

OLEH: Christiana Lim

    Pada decade terakhir pemerintahan manasye, pemerintahan terlama dan tersuram
dalam sejarah Yehuda, lahirkan dua anak laki-laki sebagai pemberian Allah kepada bangsa
yang sedang dilanda kemerosotan dan kehancuran moral itu. Kedua anak laki-laki itu ialah
Yosia dan Yeremia.

MENGENAL YEREMIA

    Saya adalah seorang nabi besar dalam Perjanjian Lama, nama saya berarti Tuhan
adalah Tiang luhur. Saya adalah seorang Nabi yang lahir di kampung Anatot, Ayah saya
bernama Hilkia dan saya berasal dari keluarga para Imam dan merupakan keturunan Abyatar,
Imam Raja Daud yang di pecat Salomo dari jabatannya di Yerusalem dan yang pindah ke
tanah miliknya di Anatot. Saya adalah salah satu nabi yang di panggil oleh Tuhan pada usia
muda, pelayanan saya sebagai nabi berlangsung kira-kira 40 tahun pada masa pemerintahan 5
Raja Yehuda yakni Raja Yosia, Yoahas, Yoyakhin, Yoyakhim dan Zedekia. Pada masa itu,
Yehuda sedang berada dalam situasi krisis: krisis moral, kepemimpinan, bahkan agama.
Dalam situasi itulah saya dipanggil menjadi nabi.

    Saya adalah seorang yang memiliki perasaan yang halus, namun saya di pilih oleh
Tuhan menjadi seorang nabi di ibu kota Yerusalem dengan membawa pesan berupa ancaman
akan kehancuran. Rencana Tuhan dalam kehidupan saya sangat luar biasa ternyata Tuhan
telah mengenal, menguduskan dan menetapkan saya untuk menjadi seorang nabi sejak di
dalam kandungan. Sebenarnya saya tidak ingin menjadi seorang Nabi, bagi saya tugas
kenabian merupakan tugas yang paling berat. Pada saat itu banyak alasan yang membuat
saya takut untuk menjadi seorang nabi yang pertama karena saya masih terlalu muda tidak
pantas menerima tugas tersebut dan merasa bahwa saya tidak pandai berbicara, bagaimana
mungkin saya menjadi seorang nabi jika saya tidak pandai berbicara. Tetapi Tuhan
meneguhkan saya dengan ayat ini “janganlah takut, Aku mënyertai engkau” dengan ayat ini
membuat saya sadar bahwa Tuhan tidak memanggil orang yang hebat tetapi Tuhan
memanggil orang yang mau meresponi panggilan-Nya dan yang siap untuk dibentuk. Dan
inilah saya Yeremia.

    Awal mula saya mendapat dukungan dan semangat dari keadaan Negara yang pada
saat itu sedang melakukan pembaharuan agama. Kemudian setelah itu banyak sekali
tantangan yang saya hadapi dimulai dari ancaman yang datang secara berulang-ulang dari
luar, orang-orang di anatot bahkan keluarga melarang. Dalam Keraguan saya untuk menjadi
seorang nabi datanglah Firman Tuhan yang pertama adalah penglihatan pohon badam yang
berarti bahaya menyatakan bahwa saya sebagai penyambut awal musim semi, dalam
penglihatan ini menggambarkan kehidupan yang tenang tentang kekuatan Allah yang diam
tenang dan kreatif, yang kedua adalah periuk mendidih yang siap menumpahkan bahaya,
menjadi gambaran yang sangat tepat mengenai ancaman dasyat dari utara. Penglihatan ini
merupakan gambaran yang Tuhan berikan tentang bagaimana kondisi rakyat yang pada saat
itu kejahatan semakin meningkat dengan membakar korban kepada allah lain dan sujud
menyembah kepada tangannya sendiri. itulah yang menjadi awal tugas saya untuk
menyampaikan apa yang telah Allah sampaikan dan Tuhan yang akan menyertai saya.

    Pada saat itu bangsa Israel kehidupan keagamaannya dipengaruhi oleh tunduknya para
raja kepada Baal, mereka meninggalkan Tuhan dan berpaling kepada dewa-dewa asing.
Kemudian saat Yosia bangkit menjadi raja, terjadi perubahan besar ia membakar patung-
patung Baal yang telah dijadikan sebagai pusat untuk sembahyang, sayangnya situasi ini
tidak berlangsung lama kemudian pemerintahan jatuh ketangan raja Yoyakim ia adalah raja
ayang jahat di mata Tuhan dan ia mengharuskan seluruh bangsa Israel kembali menyembah
Baal. Ditengah situasi yang sangat sulit saya memberanikan diri untuk tampil sebagai nabi
saya juga menentang Nabi Hananya yang memberitakan nubuat palsu. Nubuat yang
diberitakan oleh nabi hananya adalah nubuat tentang kedamaian dan kejayaan Yehuda
sedangkan Nubuat yang saya sampaikan adalah nubuat kehancuran Yehuda oleh Babel. Pada
saat itu membuat orang-orang bingung untuk mempercayai yang mana yang benar tetapi
sebagai nabi saya hanyalah juru bicara Allah yang mengumandangkan suara Allah.
Kemudian Tuhan mengangkat saya menjadi penguji umat, dan saya menyampaikan
Firman seperti yang Tuhan katakan Tuhan berfirman “ Berdirilah di pintu gerbang rumah
Tuhan, serukanlah disana Firman ini katakanlah: Dengarlah firman Tuhan, orang Yehuda
yang masuk melalui semua pintu Gerbang ini untuk sujud menyembah kepada Tuhan”.
Dalam khotbah ini saya menyampaikan agar orang-orang Yehuda untuk memperbaiki segala
tingkah laku dan setiap perbuatan mereka yang tidak baik, sehingga Allah akan berdiam di
tengah-tengah orang Yehuda. Sebuah peringatan yang diberikan oleh Tuhan kepada orang-
orang Yehuda supaya boleh berubah. Tetapi mereka tidak mau mendengarkan dan tidak mau
memberi perhatian, melainkan mereka mengikuti rancangan-rancangan dan kedegilan hatinya
yang jahat, dan mereka memperlihatkan belakangnya dan bukan mukanya. Hal penting disini
bahwa nabi itu tidak hanya berbicara mengenai sebuah situasi: sementara berbicara, ia juga
mengungkapkan dan menilai apa yang tersembunyi di dalam situasi itu. Orang-orang
Yehuda pada masa itu sangat bebal dan mereka sama sekali tidak mendengarkan apapun yang
disampaikan, tetap menyembah kepada Baal. Terus berulang-ulang disampaikan hingga
akhirnya saya dibenci oleh orang-orang yang ada, dimusuhi bahkan ada yang hendak
merencanakan pembunuhan terhadap saya.

    Dengan berbagai keadaaan yang saya alami saya merasa yang saya lakukan tidak ada
artinya bahkan saya diancam untuk dibunuh oleh orang anatot tempat kelahiran saya sendiri.
Pada saat itu yang saya lakukan hanya berdoa kepada Tuhan menyampaikan segala keluhan
saya karena saya tahu bahwa Tuhanlah yang paling mengenal, melihat dan bahkan menguji
bagaimana hati saya terhadap Tuhan.
Kemudian Tuhan berfirman kepadaku: Pergilah membeli ikat pinggang lenan,
ikatkanlah itu pada pinggangmu, tetapi jangan kau celupkan kedalam air” hal ini
mengisyaratkan kepada Yehuda sebagai bangsa yang dipilih oleh ikatan perjanjiannya dnegan
Tuhan, telah murtad dan tidak hidup memuliakan Tuhan. Itulah yang terjadi pada orang-
orang yang ada pada masa itu berulang-ulang tidak juga berbalik kepada Allah
    Pada masa Pemerintahan Yoyakhim, saya menentang raja Yoyakim dengan sangat
keras dan meyakinkan orang-orang Yehuda bahwa mereka akan takhluk dibawah kekuasaan
babel. Kemudian pada maasa pemerintahan Zedekia saya di pengaruhi oleh beberapa hal,
yaitu: pemberontakan melawan babel, pembuangan raja Yoyakhin ke Babel dan
pemberontakan melawan Babel yang menyebabkan penaklukan kota Yerusalem. Dalam
kondisi demikian, saya terus menyuarakan agar orang-orang Yehuda bertobat, dan jika tidak,
maka mereka akan takhluk kepada babel. Karena pernyataan saya yang mungkin terlalu
keras membuat saya harus ditangkap dan di penjarakan.

    Menjadi seorang Nabi merupakan sesuatu yang paling sulit saya lakukan karena saya
merasa bahwa saya tidak mampu berbicara kepada orang-orang dan usia saya masih sangat
muda untuk menjadi seorang Nabi bagaimana menjadi seorang nabi saya adalah orang yang
pemal dan terkadang suka menyendiri saya selalu beranggapan bahwa saya tidak mampu
menjadi seorang Nabi karena yang saa tahu bahwa seorang nabi harus pandai berbicara dan
berhadapan dengan banyak orang. Selama menjadi seorang Nabi begitu banyak pergumulan-
pergumulan berat yang saya hadapi, dimulai dari saya merasa masih sangat mudah sampai
akhir pelayanan. Meskipun demikian saya tetap menjalani tugas saya menjadi seorang Nabi,
dalam setiap aspek kehidupan saya tidak lepas dari doa-doa kepada Tuhan ya walaupun
penuh dengan tangisan. Namun saya adalah sosok pribadi yang penyabar dan memiliki jiwa
patriot bagi bangsa yang saya pimpin, Yehuda. Tantangan-tantanan tersebut terus datang
dalam kehidupan saya dimulai dari umat Allah yang memberontak dan muncul para nabi-nabi
palsu, walaupun demikian saya tetap bersandar kepada Tuhan dan tidak pada pengertian saya
sendiri karena saya sadar saya tidak akan mampu tanpa Tuhan. Tantangan-tantangan terus
datang silih berganti membuat saya diproses dan semakin memahami maksud dari rencana
Tuhan dalam kehidupan saya .
    Selama masa pelayanan sebagai nabi, banyak sekali tantangan dan persoalan yang
saya hadapi. Para pembesar Yehuda seperti raja, pemimpin, dan imam – imam Yehuda
menentang pemberitaan yang saya sampaikan bahkan rakyatpun ikut menentang. Saya pun
kemudian dituduh sebagai nabi yang memberikan ajaran yang tidak karuan sampai saya harus
di penjara khusus untuk para nabi palsu. Saya dikenal sebagai nabi yang setia. Dilihat dari
setiap pergumulandan tantangan-tantangan yang saya hadapi, tugas seorang nabi terkadang
membuat saya ingin menyerah dan ingin mengundurkan diri menjadi seorang nabi, tetapi Puji
Tuhan saya dapat bertahan sampai saat ini itu semua karena Tuhan yang selalu menyertai
saya.
    Meskipun demikian banyak hal-hal yang membuat saya tidak mampu sehingga saya
pernah mengutuki diri saya sendiri, pernah mengalami krisis iman meragukan janji Allah.
Namun, dibalik itu saya mendapat kekuatan yang baru dari Tuhan dan membuat saya sadar
menjadi seorang Hamba Tuhan itulah yang harus dipikul menanggung penderitaan. Saya
adalah manusia biasa yang lemah dan terbatas tetapi jika saya selalu mengandalkan Tuhan,
maka Tuhan pasti sendiri yang akan menolong saya dan Tuhan yang tidak pernah
meninggalkan saya dalam keadaan apapun, oleh karena itu saya belajar untuk tetap setia
sampai akhir walaupun tantangan-tantangan yang saya hadapi terkadang ingin membuat saya
menyerah. Jadilah seorang nabi yang berintegritas melaksanakan tugas dengan baik
walaupun di perlakukan sedemikian rupa.

No comments:

Post a Comment

Jika anda Ingin Membantu pelayanan ini, silahkan kirimkan bantuan anda dengan menghubungi email charinmarbun@gmail.com. Jika anda diberkati silahkan Tuliskan dalam komentar. Jika ada pertanyaan dan permohonan Topik untuk dibahas, silahkan tuliskan dikolom komentar. Terimakasih sudah membaca, Tuhan Yesus memberkati selalu.