MENGENAL SIMSON
OLEH: GUSMERNIANama saya Simson yang berasal dari keturunan suku Dan. saya anak satu-satunya yang sudah lama dinanti-natikan oleh orang Tua saya yang bernama Manoah. Sehingga orang-orang dikampung saya beranggapan bahwa ibu saya mandul dan tidak akan ada keturunan. Suatu ketika Malaikat Tuhan menampakkan diri kepada ibu saya dan menyampaikan bahwa ia akan mengandung dan melahirkan anak laki-laki. Betapa bahagianya ibu saya waktu mendengar perkataan malaikat itu dan tidak lama kemudian ibu saya mengandung dan melahirkan saya kedunia ini.
MENGENAL SIMSON
Semakin hari Saya bertumbuh, semakin kuat dan diberkati Tuhan. Dikampung saya tidak ada yang menaingin kekuatan yang saya miliki. Namun saya tidak sama seperti mereka yang memiliki kebebasan apa lagi bergabung dengan seusia muda saya, karena saya itu seorang nazir Allah sejak dalam kandungan untuk menyelamatkan orang-orang Israel dan menjadi hakim bagi bangsa Israel pada zaman orang Filistin yang sudah lama menjajah bangsa Israel . untuk itu saya dibatasi dengan berbagai larangan yakni tidak meminum anggur yang memabukkan, tidak makan makanan yang haram dan juga kepalaku tidak boleh kena pisau cukur.Ketika saya sudah besar saya pergi keTimna dan disana saya melihat wanita cantik yang berasal dari suku Filistin. Saya menceritakan keinginan saya kepada orang tua saya untuk mencari istri, dan saya ingin menikah seorang wanita Filistin. Awalnya orang tua saya menentang karena bertolak belakang dengan hukum Allah yang melarang perkawinan dengan kaum berhala namun pada akhirnya karena mereka sayang kepadaku sehingga ayah dan ibu saya ikut sama-sama pergi ke Timna untuk melamar gadis di Timna. Diperjalan, kami melewati kebun anggur di Timna, seekor singa muda yang mengaum didepanku dan saat itu Roh Tuhan mulai berkuasa atas saya sehingga saya melawan singa itu tanpa menggunakan alat, sama seperti seperti orang-orang yang mencabik-cabik anak kambing demikian saya lakukan terhadap singa muda itu.
Setelah kami sampai di Timna saya mengajak wanita yang saya sukai itu untuk bercerita dan disana kami mengadakan pesta nikahi. Setalah acara pernikahan sudah selesai kami kembali kerumah dan diperjalanan kami saya menyimpang ketempat singa yang saya bunuh dan tampaklah pada singa itu ada kawanan lebah pada kerangkanya dan juga madu. Saya ambil madu itu dan memberikan kepada kedua orang tua saya dan mereka makan. Namun dari kejadian itu saya tidak memberitahukan mereka.
Beberapa hari kemudian saya juga mengadakan perjamuan dirumah saya bersama dengan anak-anak muda yang seperti biasa saya lakukan. dan disana saya memberikan teka-teki yang sangat sulit mereka tebak. Dimana ketika mereka bisa menjawab saya memberikan hadia yang istimewa dan jika mereka tidak bisa menjawab saya yang diberi hadia dengan tiga puluh pakaian dalam dan tiga puluh pakaian kebesaran. beberapa hari itu mereka tidak bisa memberi jawaban. Mereka mencoba membujuk dan mengancam istri saya bahwa engkau dan seisi rumah ayahmu akan kami bakar. Itu yang mereka lakukan terhadap istri saya tanpa pengetahuan saya. Karena istri saya tidak tahu jawaban itu,ia mencoba membujuk saya agar saya mengasihtau namun saya berkata kepadanya, sedangkan orang tuaku saja tidak saya beritahukan apalagi kepada engkau. Selama tujuh hari itu ia menangis disampingku dan membujuk saya sehingga saya kasihan dan memberitahukan kepadanya. Pada hari yang ketujuh istri saya langsung memberitahukan kepada kaum bangsanya sehingga akhirnya saya yang kalah. Dan waktu itu saya membunuh 30 orang untuk mengambil pakaian-pakaian kebesaran mereka lalu memberikan kepada orang yang telah menjawab teka-teki saya, namun amarah saya masih menyala-nyala sampai saya pulang kerumah orang tua saya dan saya tidak berpikir lagi karena emosi, saya memberikan istri saya kepada kawan ku bekas pengiring saya.
Setelah beberapa hari, emosi saya sudah rendah, waktu itu musim menuai gandum saya pergi mengunjungi istri saya dengan membawa seekor anak kambing. Namun orang tua nya menolak saya dia mengira bahwa saya sangat membenci anaknya karena saya telah memberikan perempuan itu kepada kawan saya dan yang membuat hati saya sakit ketika ia menawarkan kepada saya wanita lain sebagai gantinya.
Dengan perkataan itu yang menyakitkan hati saya, maka saya ambil anjing hutan 300 ekor dan mengikat pada ekor binatang itu obor serta menyalakan lalu saya melepaskan mereka semua di kebun-kebun anggur orang Filistin. Ketika orang Filistin mengatahui hal itu, mereka mengambil istri saya dan juga ayahnya dibakar, hati saya semakin timbul dendam terhadap mereka. Ketika kejadian itu saya tinggal di Gua Yahudi dan orang Filistin mengempung Yahudi tempat saya tinggal . orang-orang Yahudi takut sehingga mereka datang kira-kira 3 ribu orang, mereka memberitahukan kepada saya bahwa orang Filistin datang dan menyerahkan saya kepada orang Filistin sehingga mereka mengikat saya dengan tali, namun saya berkata kepada mereka, saya menginjikkan mengikat saya dan menyerahkan saya kepada orang Filistin asalkan kalian tidak menyerang aku.
Ketika mereka menyerahkan saya ditangan orang Filistin, maka Roh Tuhan berkuasa atas saya sehingga semua tali-tali yang mengikat saya bagaikan batang rami yang telah dimakan habis api , kemudian saya menemui sebuah rahang keledai yang masih baru dan menjadikan itu sebagai alat saya untuk melawan mereka dan hari itu saya membunuh seribu orang banyaknya.
Karena saya orang yang paling kuat, saya bertindak sekuka hati dan dengan keberanian itu saya bebas kemanapun saya pergi kepada bangsa yang bukan bangsaku tanpa merasa takut. Suatu ketika saya pergi ke Gaza dan disana saya melihat perempuan sundal dan saya terpesona kepada wanita itu dan malam itu saya menghapiri dia. Ketika diketahui keberadaan saya orang-orang Gaja . mereka mengempung tempat itu mereka berencana membunuh saya di waktu fajar. Namun saya mengetahui niat mereka sehingga malam itu saya kabur, tetapi karena tempat itu telah dikelilingin dan pintu gerbang ditutup. Maka terpaksa saya memegang kedua pintu gerbang dan kedua tiang pintu itu saya cabut semua beserta palangnya dan meletakkannya diatas bahu saya dan saya membawa pintu gerbang yang besar itu dipuncak gunung yang berhadapan dengan Hebron.
Beberapa hari kemudian, Saya jatuh cinta pada seorang wanita dilembah sorek namanya Delila, tanpa pengetahuan saya ternyata wanita itu memperdayakan saya , ia bersengkokol dengan kepala kepala wali kota Filistin dengan menerima uang untuk berusaha membujuk saya dan pura-pura cinta sama saya agar saya dapat memberitahukan dengan apa sumber kekuatannku, padahal aku sangat mencintai dirinya. Suatu ketika wanita itu menanyakan kepada saya dengan apa sumber kekuatanku dan bagaimana bisa mengalahkan saya? saya menjawab jika saya diikat dengan 7 tali busur yang baru yang belum kering maka saya akan menjadi lemah, ditengah malam ia mengikat saya ketika saya tidur dan tempat kami itulah sudah bersedia orang-orang Filisti lalu Delila pura pura berteriak dan saya bangun dan melepaskan tali itu. Delila tahu bahwa saya membohongi dia. Sehingga dia bertanya lagi dan saya selalu memberikan jawabanya yang salah, saya juga tidak berhati-hati dan tidak berpikir mengapa setiap saya memberitahukan kekuatan saya selalu datang orang Filistin mencobai saya?.
Terakhir dia bertanya dengan meminta bukti cinta dari saya kepada dia, sehingga dengan itu saya jujur kepadanya dan memberitahukan kepadanya bahwa jika di potong ke 7 rambut jalin dikepalaku maka aku akan menjadi lemah. Rahasia itu saya beritahukan kepada dia sebagai bukti cinta dan sayangku kepada dia. saya merasa takut kehilangan dia . namun cinta saya tidak ada artinya bagi Delila, sehingga ditengah malam saya tidur, dia memotong rambutku. Ketika orang-orang pembesar Filistin datang, seperti yang biasa saya lakukan saya bebas dan meronta lepas ternyata saya tidak bisa berbuat apa-apa, saya lemah, kekuatan saya hilang karena Roh Tuhan telah meninggalkan saya dan juga saya telah melanggar nazar sebagai seorang nazir Allah. Dari situlah saya mulai mengalami kesakitan yang tidak pernah saya alami. Malam itu saya ditangkap dan kedua mata saya dicungkil sehingga saya tidak melihat apa-apa dan mereka membawa saya ke Gaza. Disana saya dipenjarakan dan kerja paksa yakni menggiling.
Setelah beberapa lama saya di penjara, rambut saya semakin bertumbuh. raja-raja orang Filistin mengadakan perayaan korban sembelihan yang besar kepada Dagon allah orang Filistin. Mereka sangat bersukaria karena mereka beranggapan bahwa allah mereka yang menyerahkan saya ditangan mereka, dan waktu itu saya dibawa keluar dari penjara, dan ketika orang banyak melihat saya yang diikat mereka bersorak-sorak atas kemenangan mereka karena telah terbalaskan atas kematian teman mereka yang telah saya bunuh.
Dengan kata penghinaan mereka lontarkan kepada saya. Saya hanya diam dan mereka membawa saya berdiri diantara tiang-tiang yang berdiri disitu. dengan nada yang lemah saya mengatakan kepada seorang anak yang menuntun saya, lepaskan aku dan biarkan aku meraba-raba tiang-tiang ini dan bersandar. Anak itu meninggalkan saya, semua mereka ketawa-ketawa atas ketidakberdayaan saya didepan mereka, dan disitulah saya beseru kepada Tuhan. Ya Tuhan Allah, ingatlah kiranya kepada ku dan buatlah aku kuat sekali ini saja , supaya aku dapat membalaskan kedua mataku ini kepada mereka.
Setelah itu saya mencoba berdiri dan merangkul kedua tiang yang paling tengah, dan waktu itu saya berkata “biarlah kiranya aku mati bersama-sama orang Filistin ini. Dengan gerakan saya yang membungku dengan mengeluarkan semua tenaga saya, maka tiang dan rumah itu tergoncang dan rubuhlah sehingga seluruh orang banyak termasuk raja raja dikota itu mati tertimpa dengan tembok-tembok dan juga saya ikut mati bersama mereka pada waktu itu. Kematian orang pada saat itu lebih banyak yang mati dari pada waktu saya bunuh dimasa hidup saya.
Demikian Cerita hidup saya. Seandainya saya berjalan mengikuti sesuai dengan kehendak Allah dan taat pada nazar saya sebagai nazir Allah pasti Roh Tuhan tidak meninggalkan saya dan juga karena nafsu, kedagingan saya yang tidak bisa saya kendalikan terhadap wanita membuat saya jatuh, tidak berpikir dan akhirnya berdosa dihadapan Tuhan. Kekutan yang saya miliki membuat saya lupa terhadap Tuhan yang menjadi sumber kekuatan saya, saya juga menyadari bahwa disaat saya terpukul kalah saya baru berseru kepada Tuhan. Untuk itulah saya himbaukan bagi pembaca tentang kesaksian hidup saya, untuk belajar dari segala kelemahan saya dimana seharusnya mengandalkan Kekuatan Allah bukan kekuatan Pribadi kita, mengikuti kehendak Allah bukan kemauan kita yang keras kepala dan mencari kehendak Tuhan bukan pengertian pribadi kita . Terimakasih Tuhan Yesus memberkati.
No comments:
Post a Comment
Jika anda Ingin Membantu pelayanan ini, silahkan kirimkan bantuan anda dengan menghubungi email charinmarbun@gmail.com. Jika anda diberkati silahkan Tuliskan dalam komentar. Jika ada pertanyaan dan permohonan Topik untuk dibahas, silahkan tuliskan dikolom komentar. Terimakasih sudah membaca, Tuhan Yesus memberkati selalu.