KESELAMATAN OLEH KASIH KARUNIA
Penulis: Pardomuan Marbun
Pendahuluan
Dari
semua atribut Allah, yang paling penting untuk dialami secara pribadi adalah
providensi-Nya, karena atribut ini paling konkret menunjukkan
kedaulatan-Nya. Allah adalah pencipta
dan di dalam ciptaan itu Allah memiliki kedaulatan untuk semua
ciptaan-Nya. Demikian juga di dalam
pemeliharaan dan keberlangsungan kehidupan manusia tidak terlepas dari
kedaulatan Allah. Salah satu aspek dari
kedaulatan itu adalah Karya-Nya di dalam keselamatan. Salah satu wacana yang dapat diangkat
kepermukaan adalah kajian mengenai topik kedaulatan Allah dalam keselamatan
dalam surat Efesus 2:4-9.
Karya
Allah (kedaulatan) di dalam keselamatan menjadi ranah studi soteriologi yang
menimbulkan pemahaman yang beragam.
Calvin berkata bahwa: “Sekali selamat tetap selamat, keselamatan tidak dapat
hilang sekalipun seseorang berbuat dosa, hanya pahalanya yang hilang.”[1] Hal ini berarti Allah yang berdaulat
sepenuhnya di dalam keselamatan itu tanpa melibatkan kehendak manusia di
dalamnya. Allah yang memilih dan
menentukan siapa yang akan diselamatkan.
Sementara itu Arminian berpendapat bahwa keselamatan itu tidak secara
absolut di tangan Allah tetapi ada kerjas ama Allah dan manusia
dalam keselamatan.[2] Pendapat yang berbeda juga dikemukakan oleh
Jusuf, ia mengemukakan bahwa keselamatan itu adalah pilihan manusia, manusia
harus memilih percaya atau tidak, itulah pilihan antara selamat dan binasa,
Allah dan iblis atau Surga dan Neraka.[3]
Pemahaman
yang beragam tersebut menarik untuk ditindaklanjuti dalam suatu studi karya
tulis. Hal itu tentu akan memperluas
wawasan soteriologis disatu sisi,
sementara disisi lain akan memberi kontribusi bagi usaha membangun dasar
perspektip yang Alkitabiah mengenai keselamatan. Namun kendati demikian, makalah ini akan
diarahkan pada apa sebenarnya makna kedaulatan
Allah dalam keselamatan. Tujuannya
secara langsung adalah untuk mencari kebenarannya sesuai pesan Alkitab, dan
tentu juga akan memberikan sumbangsih bagi keberagaman pemahaman tersebut.
Konteks Historis
Penulis dan Waktu
Penulisan
Dalam
Efesus 1:1 dikatakan dengan jelas bahwa surat Efesus ditulis oleh Paulus. Menurut Autrey, Paulus menyurati jemaat di
Efesus dari rumah sewa yang menjadi penjaranya di Roma sekitar tahun 62.[4] Meril C. Tenney memiliki pendapat yang lain
mengenai penulis dan waktu penulisan kitab ini, ia mengatakan bahwa Paulus pada
waktu ia menulis didampingi oleh Aristarkhus dan Epafras (Kisah 20:4), sekitar
tahun 60 atau 61.[5] Jauh lebih berbeda lagi diungkapkan oleh C.
Groenen Ofm, ia mengatakan bahwa Paulus bukanlah penulisnya.[6] Namun gereja yang mula-mula dengan suara
bulat percaya bahwa Paulus yang menulis Surat Efesus.[7] Dari semua pendapat diatas maka dapat
disimpulkan bahwa surat Efesus ditulis oleh Paulus sendiri. Sementara itu waktu penulisan dan tempat penulisan
menurut Autrey, surat Efesus ditulis dan dikirim bersamaan dengan surat Filemon
dan Kolose sekitar tahun 62.[8] Tenney juga memiliki pendapat yang sama,
bahwa surat Efesus ditulis bersamaan dengan surat Filemon dan Kolose.[9] Jadi kemungkinan terbesar waktu dan tempat
penulisan dari surat Efesus sekitar tahun 61-62 di Roma.
Penerima dan
Hubungannya dengan Penulis
Dalam
pasal 1 ayat 1, jelas bahwa surat ini ditujukan kepada orang-orang kudus dan
yang sudah percaya kepada Kristus.
Paulus menulis surat ini kepada sahabat-sahabatnya dan jemaat di Efesus.[10] Autrey juga menyimpulkan hal yang sama, ia
berkata bahwa surat itu ditujukan kepada jemaat di Efesus dengan memberikan
alasan, lebih banyak bukti yang mendukung pendapat ini.[11] Duyverman mengatakan bahwa: “Paulus mengenal
baik-baik jemaat di Efesus dan dua tahun lebih ia bekerja di kota itu.”[12] Dapat disimpulkan bahwa Paulus sangat dekat
dengan penerima suratnya.
Tujuan Penulisan
Paulus
menulis surat Efesus supaya para pembacanya bertumbuh dalam iman, kasih,
hikmat, dan penyataan Bapa yang mulia, sehingga hidup mereka layak di hadapan
Tuhan Yesus Kristus.[13] Paulus bertujuan untuk menguatkan iman dan
dasar rohani jemaat di Efesus dengan menyatakan kepenuhan maksud kekal Allah
dari penebusan dalam Kristus bagi gereja dan semua orang.[14] Hal yang serupa juga diungkapkan oleh Autrey.[15] Paulus merasa
perlu menulis surat ini, karena ia mendengar adanya ajaran-ajaran yang berbeda
di kota Efesus dan mengingat kota ini sebagai kota penyembah berhala serta kota
dagang yang dilalui oleh bangsa-bangsa lain sehingga penyebaran agama sangat
bertumbuh. Oleh karena itu, dapat
disimpulkan bahwa surat Efesus ditulis untuk memberikan dorongan kepada jemaat
di Efesus agar mereka bertumbuh dalam iman kepada Kristus dan tetap teguh serta
mampu menghadapi ajaran-ajaran sesat yang sudah mulai menyebar pada waktu itu
sehingga hidup mereka berkenan kepada Kristus.
Latar Belakang
Kota
Efesus merupakan kota terpenting di
Propinsi Roma wilayah Asia, terletak dipantai
barat Turki modern sekaligus
kota pelabuhan yang penting dilaut Aegea
yang merupakan pusat kegiatan ekspor pada
ujung jalan Kafilah Asia, maupun tempat pendaratan penumpang kapal laut dari
Roma.[16] Kota Efesus
terkenal diseluruh dunia dengan kemegahan kuil Artemisnya atau Diana, yang merupakan dewa masyarakat
Efesus (2:11;3:1).[17]
Selain
itu masyarakat Efesus juga meningkat dalam bidang agama pada pemerintahan Roma.[18]
Agama dan
keyakinan yang dianut oleh masyarakat Efesus menjadikan mereka orang yang
bermoral
buruk dan kurang memiliki rasa sosial. Hal ini juga didorong oleh bebasnya
bangsa-bangsa lain masuk mengakibatkan mudahnya terjadi pertukaran agama maupun
kebudayaan.[19]
Secara politik dibawah orang Roma,
Efesus diakui sebagai kota yang merdeka dengan senat, hakim-hakim dan majelis
rakyatnya sendiri.[20] Secara
politik Efesus telah memiliki sistem pemerintahan yang terorganisasi (Kis. 19:38-40) walaupun
kekuasaan tertinggi dipegang oleh bangsa Roma.[21] Hal ini
menjadikan Efesus kota yang maju dan otonom sehingga menjadi tempat yang subur
bagi penyebaran agama dari setiap orang yang datang ke.Efesus.
Ciri Khas
Kitab
Sebuah
istilah yang sangat berbobot dan menjadi ciri khas dari kitab ini adalah kata
“Di dalam Kristus” yang muncul sebanyak 27 kali.[22] Dalam hal ini Paulus sedang mengingatkan
jemaat di Efesus bahwa sumber segala sesuatu ada di dalam Kristus seperti yang
pernah diajarkannya kepada mereka.
Paulus menasihatkan kepada jemaat di Efesus supaya mereka teguh di dalam
iman kepada Kristus karena hanya di dalam Kristuslah mereka mendapatkan
keselamatan itu dan Kristus jugalah yang menjadi kepala daripada gereja itu
(Ef. 2:4-10; 5:22-33). Oleh karena itu
Paulus mendorong dalam surat ini kepada penerimanya supaya mereka hidup seperti
Kristus hidup (Ef. 4:1).
Konteks Satra
Stuart dan Fee
menjelaskan bahwa pentingnya seseorang yang melakukan eksegesis terhadap surat
kiriman ialah belajar untuk berpikir secara pragraf. Hal ini akan memberikan pemahaman yang
menyeluruh terhadap maksud mula-mula penulis dari teks serta mendapatkan
kesatuan pikiran dari teks tersebut.[23] Oleh karena itu akan dijelaskan konteks luas
dan konteks sempit teks Efesus 2:4-9.
Konteks Sempit
Dalam Efesus 2:1-3 Paulus menuliskan gambaran orang-orang yang belum
menerima Kristus dengan mengatakan bahwa mereka
(jemaat Efesus) dahulu sudah mati karena pelanggaran dan dosa-dosa mereka. Mereka hidup di dalam dosa dan pelanggaran
itu dan mengikuti serta mentaati penguasa kerajaan angkasa, yaitu roh yang
bekerja diantara orang-orang durhaka.
Paulus juga memberikan gambaran yang sama mengenai dirinya sebelum
menjadi percaya kepada Kristus. Paulus
memberikan gambaran bahwa mereka dulunya hidup di dalam hawa nafsu daging dan
menuruti kehendak daging dan pikiran mereka yang jahat, sehingga mereka semua
seharusnya adalah orang-orang yang akan menerima murka dari Allah. Hal inilah yang menjadi konteks sempit dari
teks Efesus 2:4-9, yaitu kehidupan yang berada diluar Kristus. Ini adalah keadaan yang sudah mati, menjadi
budak dosa dan berada dibawah penghukuman Allah.
Konteks Luas
Dalam
pasal 1:3-14 Paulus memberikan gambaran kehidupan yang ada di dalam
Kristus. Paulus menjelaskan bahwa di
dalam Kristus semua orang percaya (Paulus dan jemaat) mendapat bagian dari yang
telah dijanjikan itu. Setiap orang yang
percaya kepada Kristus, di meteraikan dengan Roh Kudus dan akan menjadi jaminan yang menjadikan
mereka milik Allah untuk memuji kemulian Allah(1:13-14). Allah memberikan penebusan yaitu pengampunan
dosa yang menjadikan setiap orang percaya menjadi anak-anak-Nya sesuai dengan
rencana kerelaan-Nya, yaitu rencana kerelaan yang dari semula telah
ditetapkan-Nya di dalam Kristus.(1:7-9).
Dalam
pasal 2:11-22 memberikan gambaran jemaat Efesus yang dulunya berada diluar
Kristus terpisah dengan orang-orang Yahudi.
Akan tetapi setelah mereka berada didalam Kristus tidak ada lagi
keterpisahan. Kristus telah
mempersatukan semuanya, baik orang Yahudi maupun orang bukan Yahudi sehingga
semuanya mendapatkan bagian yang sama. Kristus
yang adalah damai sejahtera telah mempersatukan kedua pihak dan merubuhkan
perseteruan itu.[24] Kristus telah memperdamaikan kedua pihak yang
berseteru itu di dalam satu tubuh, dengan Allah oleh salib, yang menyebabkan
semua yang percaya menjadi kawan sewarga dari orang-orang kudus dan anggota
keluarga Allah. Di dalam Kristus
semuanya menjadi satu bangunan yang rapi tersusun dan menjadi bait Allah yang
kudus di dalam Roh. Semua hal ini
menjadi bagian orang-orang yang berada di dalam Kristus yang Allah berikan oleh
kasih karunia-Nya. Hal inilah yang
menjadi rahasia panggilan orang-orang bukan Yahudi (3:1-13). Jadi, konteks luas dari Efesus 2:4-9 adalah
gambaran mengenai kehidupan dan kesatuan yang ada dalam Kristus sehingga semua
orang memperoleh bagian yang sama dari apa yang Allah janjikan.
Terjemahan Yunani
4ὁ δὲ Θεὸς πλούσιος ὢν
ὁ δὲ Θεὸς πλούτος ὸς
art.MNT k. Penhbg kb. MNT ks. MNT ppa. MNT
dan,tetapi Allah kaya menjadi
ἐν ἐλέει, διὰ τὴν πολλὴν ἀγάπηv αὐτοῦ
ἐν
+dtf ἐλέὸς διὰ +aks ὴ πολλὴ ἀγάπη αὐτος
kta.depan kb. NDT kta.depn
art. FAT ks.FAT
kb.FAT kgo3MGT
di
dalam rahmat
melalui
besar kasih milik-Nya
ἣν ἠγάπησεν ἡμᾶς, 5καὶ ὄντας ἡμᾶς νεκροὺς
ἣ ἀγάπη έγω καὶ είμί έγω νεκρος
prp.FAT kb.AoIA.3T kgo1.AJ.
k.peng. kk.ppa.MAJ ppp.AJ
ks .MAJ
dengan kasih kita dan menjadi kita mati
τοῖς παραπτώμασιν συνεζωοποίησεν τῷ Χριστῷ,
το παραπτώμα συζωποίέω ὁ Χριστοσ
art.NDJ kb.NDJ kk.AO1IA. 3T art.MDT kb.MDT
-
pelanggaran
menghidupkan bersama -
Kristus
χάριτί ἐστε σεσῳσμένοι, 6καὶ συνήγειρεν
χάρισ
είμί
σώζω καὶ συνήγειρω
kb.FDT kk.PIA.2J
kk.perf.part.med/pass.MNJ k.peng kk.AOIA.3T
kasih
karunia kamu sekalian menyelamatkan/diselamatkan dan membangkitkan bersama
καὶ συνεκάθισεν ἐν
τοῖς ἐπουρανίοις
ἐν Χριστῷ
καὶ συγκάθιζω ἐν +dtf το ἐπουρανίος ἐν +dtf Χριστοσ
k.peng kk.AO1IA.3T kd.
art.NDJ ks.NDJ kd kb.MDT
dan mendudukkan bersama di dalam
- kerajaan surga di dalam Kristus
Ἰησοῦ, 7ἵνα ἐνδείξηται ἐν τοῖς αἰῶσιν τοῖς
Ἰησους
ἵνα ἐνδείκνυμαι
ἐν +dtf ὁ αἰῶν ὁ
kb.MDT k.peng
kk.AO1Sub.3T kd. art.MDJ kb. MDJ art.MDJ
Yesus supaya
dia telah menunjukkan kekuatan di dalam
pada /bagi zaman
pada/bagi
ἐπερχομένοις τὸ ὑπερβάλλον πλοῦτος τῆς
χάριτος αὐτοῦ
ἐπερχομαι τὸ ὑπερβάλλω πλοῦτος χάρις αὐτος
kk.Part.PA.MDJ art.NAT kk.Partc.PA.NAT kb.NNT kb.FGT Kgo3.MGT
sedang
datang - melimpah kekayaan kasih karunia milik-Nya
ἐν χρηστότητι ἐφ’ ἡμᾶς ἐν Χριστῷ Ἰησοῦ.
ἐν
+dtf χρηστότησ ἐφ’ έγω ἐν +dtf Χριστοσ Ἰησους
kd. kb.FDT kd kgo1AJ kd kb.MDT kb.MDT
di
dalam kebaikan ke arah kita di dalam Kristus Yesus
8τῇ γὰρ χάριτί ἐστε σεσῳσμένοι διὰ πίστεως
ῇ γὰρ χάρις είμί σώζω διὰ πίστiς
art.FDT k.peng
kb.FDT kk.PIA.2J kk.Part.Pf.Psf.MNJ kd kb.FGT - Karena kasih karunia kamu
sekalian diselamatkan melalui iman
καὶ τοῦτο οὐκ ἐξ ὑμῶν, Θεοῦ τὸ δῶρον·
καὶ τοῦτο οὐκ ἐξ συ Θεοσ τὸ δῶρον
k.peng k.penj.NNT
k.ket kd kgo2. GJ kb.MGT art.NNT kb.NNT
dan ini bukan/tidak dari
milik kamu sekalian Allah - memberi
οὐκ ἐξ ἔργoν ἵνα μή τις καυχαομαι
k.ket kd kb.NGJ k.peng k.ket intr.pro.MNT kk.AO1Sub.3T[26]
bukan dari pekerjaan jadi-supaya tidak
siapapun menyombongkan diri
Terjemahan
Penulis
4Tetapi Allah yang kaya
di dalam rahmat, Dia dulu telah mengasihi kita melalui kasih milik-Nya yang
besar, 5dan sekalipun kita menjadi mati pada pelanggaran-pelanggaran
Dia dulu telah menghidupkan bersama-sama pada Kristus, kamu sekalian dulu telah
diselamatkan pada kasih karunia-6dan Dia dulu telah membangkitkan bersama-sama
dan Dia telah mendudukkan bersama-sama di dalam kerajaan surga tersebut di
dalam Kristus Yesus 7supaya di dalam zaman-zaman yang sedang akan
datang dia telah menunjukkan kekuatan kekayaan yang melimpah-limpah dari kasih
karunia milik-Nya kepada kita di dalam kebaikan di dalam Kristus Yesus. 8Sebab karena kasih karunia kamu
diselamatkan melalui iman; dan ini bukan dari milik kamu sekalian, tetapi
pemberian dari Allah; 9bukan dari pekerjaan-pekerjaanmu supaya tidak
seorangpun menyombongkan diri.
Analisis Struktur Teks Efesus 2:4-9
1. Sumber keselamatan
a.
Kasih
karunia (ayat 5 dan 8)
2. Proses keselamatan
a.
Menghidupkan
bersama-sama (ayat 5)
b.
Diselamatkan
melalui iman (ayat 8)
3. Tujuan keselamatan
a.
Mendudukkan
bersama-sama (ayat 6)
b.
Menunjukkan
kekayaan kasih karunia-Nya (ayat 7)
Pembagian Teks Efesus 2:4-9
Berdasarkan pada analisis struktur
di atas, maka teks Efesus 2:4-9 dapat dibagi menjadi tiga bagian. Bagian pertama berbicara tentang sumber dari
keselamatan itu (ayat 5 dan 8) yang ditandai dengan kalimat “karena kasih
karunia”. Selanjutnya, bagian kedua
berbicara tentang proses dari keselamatan itu sendiri (ayat 5 dan 8). Hal ini ditandai dengan pernyataan
“menghidupkan bersama-sama dan diselamatkan melalui iman”. Sedangkan bagian yang ketiga berbicara
tentang tujuan dari keselamatan itu, yang ditandai dengan kata “mendudukkan
bersama-sama dan menunjukkan kekayaan kasih karunia-Nya”.
Eksegesis Teks
Sumber Keselamatan
Ayat 5,
“telah menghidupkan kita bersama-sama dengan Kristus, sekalipun kita telah mati
oleh kesalahan-kesalahan kita-oleh kasih
karunia kamu diselamatkan.”
Ayat 8,
“Sebab karena kasih karunia kamu
diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah.
Kasih
karunia ini merupakan sumber dari keselamatan yang diterima oleh jemaat
Efesus. Hal itu terlihat jelas dari kata
“oleh kasih karunia dan karena kasih karunia”.
Bahasa asli dari kata “kasih karunia” adalah χάριτί (chariti) yang berasal dari kata dasar χάρις (kharis) yang yang berarti
grace yang memiliki arti kasih karunia.[27] Moulton juga memberikan arti yang sama yaitu grace.[28] Arti lain yang diberikan Walter Bauer adalah ,
favor (kemurahan hati), practical application of goodwill.[29]
Kata χάριτί (chariti) memiliki bentuk datif tunggal[30]
yang menunjuk kepada subyek dari kalimat tersebut[31],
di dalam teks ini adalah Allah sendiri.
Hal ini berarti bahwa kasih karunia itu adalah milik dari Allah yang
diberikan kepada orang-orang berdosa dalam konteks ini jemaat di Efesus.
Paulus di dalam teologinya mengenai kasih karunia
bukanlah merujuk kepada sifat Allah, melainkan kepada manifestasi sejarah
keselamatan di dalam Kristus, seperti yang dikatakan dalam pragraf dibawah ini:
Paul orientates himself, not to the question of
the nature of God, but to the historical manifestation of salvation in
christ. He does not speak of the
gracious God; he speak of the grace that
is actualised in the cross of Christ and that is an actual event in
proclamation. If God's favour is identical with the crucifixion, then its
absoluteness is established. We are
saved by grace alone. Grace is shown to
the sinner it is the totality of salvation every christian has it.[32]
Paulus tidak
berbicara tentang Allah yang pengasih;
ia berbicara tentang kasih karunia yang diaktualisasikan
dalam salib Kristus dan itu adalah suatu peristiwa yang sebenarnya telah di proklamasikan.
Jika kasih
Allah identik dengan penyaliban, maka kemutlakan telah ditetapkan bahwa kita
diselamatkan oleh kasih karunia saja.
Kasih karunia adalah bukti dari totalitas
keselamatan
orang berdosa dan setiap kristen telah memilikinya.
Dari pembahasan diatas, maka jelas
bahwa sumber dari keselamatan itu adalah kasih karunia Allah yang diwujudkan
melalui penyaliban Kristus. Dengan kata
lain, oleh kematian Kristus maka orang-orang berdosa diselamatkan. Inilah yang menjadi tema penting di dalam
Perjanjian Baru[33] dimana
penyaliban Kristus menyebabkan keselamatan bagi orang berdosa. Allah yang berinisiatif untuk menyelamatkan
manusia yang telah mati akibat dari pelanggaran dan dosa (ayat 1-3), sebab
orang mati tidak akan bisa menyelamatkan hidupnya. Oleh karena itu Allah menghidupkan manusia
itu kembali melalui kematian Kristus di kayu salib sebagai ganti dari kematian
manusia dalam dosa dan pelanggaran. Jadi
keselamatan itu adalah bersumber dari Allah semata di dalam Kristus bukan dari
yang lain.
Proses Keselamatan
Ayat 5,
“telah menghidupkan kita bersama-sama dengan Kristus, sekalipun kita
telah mati oleh kesalahan-kesalahan kita-oleh kasih karunia kamu diselamatkan.”
Ayat 8,
“Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil
usahamu, tetapi pemberian Allah.
Kedua
ayat ini merupakan gambaran proses bagaimana terjadinya keselamatan itu sesuai
dengan kata yang telah digarisbawahi diatas.
Prase “menghidupkan kita bersama-sama” berasal dari kata “συνεζωοποίησεν” yang memiliki kata dasar “συζωοποιέω” yang berarti to make alive together.[34] Arti yang sama juga diberikan oleh Hasan
Sutanto yaitu menghidupkan bersama.[35]
Kata “συνεζωοποίησεν” memiliki bentuk aorist indikatif aktif orang ketiga
tunggal yang berarti Dia (Allah) telah menghidupkan bersama-sama.[36] Penggunaan kata “συν” yang berarti dengan bersama, mengindikasikan hubungan
antara Kristus dan orang percaya dan partisipasinya dengan Kristus.[37] Hal ini berarti Allah telah menghidupkan
setiap yang percaya kepada Kristus bersama-sama dengan kebangkitan Kristus dari
kematian.
Paulus dalam pernyataan menghidupkan bersama-sama ini
sedang menunjuk kepada sebuah proses kebangkitan hidup dalam arti eskatologi di
dalam kehidupan orang percaya maupun masa sekarang
(pada saat Kristus dibangkitkan). Seperti pernyataan di bawah ini:
The statements refers to an event in process of completion and thus
testifies to the triumphant character of
the resurrection life in the sense of a realised eschatology. With Christ
determines present existence. The
believer without Christ in sins, but has been wakened and raised up from death
in Him, and with Him he is already set among heavenly creatures. [38]
hal ini mengarah
kepada realisasi dari proses penyelesaian kemenangan dari kematian yaitu
kebangkitan hidup dalam pengertian masa kini sampai yang akan datang, dimana dengan kematian Kristus maka kebangkitan itu
ada. Orang percaya tanpa Kristus, mati di dalam dosa (ayat 1 dan 5) telah dibangkitkan bersama dengan
kebangkitan Kristus yang menjadikannya terhitung kembali menjadi mahkluk
sorgawi.
Proses
“menghidupkan bersama-sama Kristus” juga menjadikan orang yang percaya memiliki
keberadaan seperti Kristus yaitu menjadi anak-anak Allah (psl 1:5). Hal ini menjadikan setiap orang yang ada di
dalam Kristus mendapat bagian dari janji Allah dan sekaligus menjadikannya
milik Allah (psl 1:11-14). Lebih lagi
kehidupan bersama Kristus telah memberikan tempat bagi orang percaya di dalam
sorga (2:7). Dengan kata lain kehidupan
bersama-sama Kristus telah memberikan bagian yang sama dengan Kristus bagi
orang yang percaya.
Prase yang kedua sebagai proses dari
keselamatan itu adalah “diselamatkan oleh iman.” Kata ini dalam bahasa aslinya adalah σεσῳσμένοι διὰ πίστεως (sesosmenoi dia pisteos). Kata σεσῳσμένοι berasal dari
kata dasar “σῴζω”yang berarti to
save, to rescue.[39]
Kata
“σεσῳσμένοι” yang memiliki bentuk nom, plur. Masc.part.perf. pass. Yang berarti
to be brought within the pale of saving privilege.[40] Hal ini berarti diselamatkan dari kesakitan
dan menebus hak-hak istimewa. Jadi,
melihat dari bentuk kata σεσῳσμένοι bisa diartikan bahwa orang berdosa itu telah diselamatkan dari kesakitan,
kematian dan keterpisahannya dengan Allah (ayat 1-3 dan 5) dan memberikan hak-hak istimewa mereka kembali.[41]
Bentuk passif dari kata σεσῳσμένοι (kamu dulu telah
diselamatkan) memberikan arti bahwa orang berdosa
tidak melakukan tindakan apa-apa di dalamnya.
Kata tersebut digunakan
dalam semacam kurung dan melengkapi pernyataan
yang mendahului dan mengikuti (oleh kasih
karunia…oleh iman) ungkapan tentang
melebihi kekayaan menyarankan apa
yang suatu hari akan dinyatakan
sebagai penyempurnaan.[42] Jadi keselamatan
itu berasal dari Allah dan telah diberikan dengan sempurna pada penyaliban
Kristus yang memberikan dampak sampai masa yang akan datang.[43] Jadi setiap yang
percaya kepada Kristus baik masa sekarang maupun pada masa yang akan datang
akan memperoleh keselamatan itu.
Kata yang kedua dari
σεσῳσμένοι διὰ πίστεως (sesosmenoi
dia pisteos) adalah πίστεως berasal dari kata
dasar πίστis berarti faith.[44] Moulton juga memberikan arti yang sama yaitu faith.[45] Kata “Iman” berasal dari kata “πίστεως “ dari
kata dasar “ πίστις”yang memiliki bentuk
gen. sing. yang
berarti “faith; belief” berarti
kepercayaan.[46] Hal
ini memberikan bukti bahwa iman itu sendiri juga adalah pemberian dari Allah.[47] Orang percaya memiliki iman melalui Kristus
yang telah Allah berikan untuk disalibkan sebagai tebusan dari dosa-dosa
manusia. Iman itu bukan karena milik
manusia ( sudah ada sebelumnya dalam diri manusia) ataupun diperoleh dari usaha
manusia, bukan juga sebagai hasil dari pekerjaan-pekerjaan manusia, tetapi
pemberian Allah (bersumber dari Allah).
Penutup
Kesimpulan
Berdasarkan
pada penelitian teks diatas maka dapat disimpulkan bahwa keselamatan adalah
kasih karunia Allah. Makna dari kasih
karunia itu adalah penyaliban Kristus yang menjadikan semua yang mati di dalam
dosa dibangkitkan dan dihidupkan bersama-sama dengan Kristus untuk mendapat
bagian bersama di dalam kerajaan surga.
Keselamatan adalah inisiatif Allah untuk membawa kembali manusia
kepada-Nya dengan memberikan Kristus sebagai tebusan atas semua dosa manusia. Keselamatan hanya oleh kasih karunia oleh iman bukan karena kesetian manusia, bukan karena usaha
manusia atau hasil dari pekerjaan-pekerjaannya tetapi karena Kristus. Kesetian
Kristus hingga mati diatas kayu salib dan bangkit dari kematian, itulah yang
menyelamatkan orang berdosa. Jadi
manusia berdosa harus berada di dalam Kristus untuk menerima keselamatan itu.
Aplikasi
Keselamatan adalah
oleh kasih karunia dimana Kristus yang menjadi korban sebagai ganti atas dosa
dan pelanggaran kita. Pengorbanan
Kristus ini adalah harga yang mahal yang tidak dapat digantikan oleh apapun
yang ada di dalam dunia ini dan tidak dapat kita bayar dengan harga
berapapun. Kematian Kristus telah
menggantikan semua keberdosaan kita yang tidak dapat kita bayar. Oleh karena itu seharusnyalah kita sebagai
orang percaya yang sudah ditebus selalu mensyukurinya dan menjadikan hidup kita
berharga dan membawa kemuliaan bagi nama Tuhan melalui kehidupan kita. Dengan kata lain jangan pernah menyia-nyiakan
kehidupan kita karena hidup kita sangat berharga yaitu seharga Kristus yang ada
di dalam kita.
Daftar Pustaka
Alkitab Edisi
Study. Jakarta:
Lembaga Alkitab Indonesia, 2011..
Alkitab
Perjanjian Baru Yunani-Indonesia. Jakarta:
Lembaga Alkitab Indonesia, 1989.
Autrey, Jarry. Surat Kiriman Penjara. Malang:
Gandum Mas, 2001.sampai disini.
Bauer, Walter. A Greek-English Lexicon of the
New Testament and Other Early Literature. USA: The University
of Chicago Press, 1979.
Brian J, Bailey.
Prajurit Kristus: Suatu Eksposisi
dari Surat Paulus kepada Jemaat di Efesus.
Jakarta: Harvest Publication House.
BS, Jusup. Keselamatan (Tidak) Bisa Hilang?. Malang: Gandum
Mas, 1996.
Donald,
Stamps. Alkitab Penuntun Hidup berkelimpahan. Malang: Gandum Mas, 1992.
Duyverman,
M.E. Pembimbing
kepada Perjanjian Baru. Jakarta: BPK
Gunung Mulia, 1966.
Ensiklopedia
Alkitab Masa Kini Jilid 1 (A-L). Jakarta:
Yayayasan Bina Kasih OMF,1982.
Guy, Duty. Keselamatan Bersyarat atau
Tanpa Bersyarat. Surabaya:
Bukit Zaitun, 1966
Harold K. Moulton,
The Analytical Greek Lexicon Revised: 1978 edition (Michigan: Zondervan
Publishing House Grand Rapids, 1978.
Jandra, Lukas. Latar Belakang
Perjanjian Baru I. Malang:
Penerbit Saat, 2003.
Kittel, Gerhad. Theological of The New
Testament:Volume 7.
Grand Rafids, Michigan: WM. B. Eerdmans Publishing
Company, 1971.
Moulton, Harold K. Analytical Greek Lexicon Revised. Grand Rapids,
Michigan: Zondervan Publishing House, 1978.
Ofm, C. Groenen.
Pengantar ke Dalam Perjanjian Baru. Yogyakarta: Penerbit Kanisius, 1984.
Perjanjian Baru
Interlinear Yunani-Indonesia dan Konkordansi Perjanjian Baru (PBIK),
jilid I dan II s.v “χάρις “ oleh
Hasan Sutanto.
Perjanjian Baru
Interlinear Yunani-Indonesia dan Konkordansi Perjanjian Baru (PBIK),
jilid I dan II, s.v. “suzόopoieό,” oleh Hasan Sutanto.
Rogers Jr, Cleon L dan Cleon L Rogers III. The New Linguistic and Exegetical Key to the Greek New
Testament. Grand Rapids,
Michigan: Zondervan Publishing House, 1998.
Stuart, Douglas dan Gordon D. Fee, Hermeneutik:Menafsirkan Firman Tuhan dengan
Tepat.
Malang:Gandum Mas, 2011.
Tenney,
Merril C. Survei Perjanjian Baru.
Malang: Gandum Mas, 1992.
Vocabulary of The Greek Testament, s.v “χάρις,” oleh J.H Moulton dan G. Milligan.
Vocabulary of The Greek Testament, s.v “πίστis,” oleh J.H Moulton dan G. Milligan.
Wenham, J.W.
Bahasa Yunani Koine: diterjemahkan oleh
Lynne Newel. Malang: Seminari
Alkitab Asia Tenggara, 1987.
[4] Jarry Autrey, Surat Kiriman Penjara, (Malang: Gandum
Mas, 2001), 69.
[6] C. Groenen Ofm, Pengantar ke Dalam Perjanjian Baru (Yogyakarta: Penerbit Kanisius,
1984), 289.
[7] Autrey, 66.
[8] Ibid, 69.
[9] Tenney, 393.
[10] Bailey Brian J, Prajurit Kristus: Suatu Eksposisi dari
Surat Paulus kepada Jemaat di Efesus (Jakarta: Harvest Publication House),
17.
[11] Autrey, 67.
[12] M.E. Duyverman, Pembimbing kepada Perjanjian Baru (Jakarta: BPK Gunung Mulia,
1966), 105.
[14] Ibid.
[15]Jarry
Autrey mengatakan bahwa:Surat Efesus ditulis bukan untuk membetulkan jemaat
Efesus dalam doktrin mereka atau dalam tingkah laku mereka, melainkan untuk
membangun jemaat Efesus dalam iman mereka supaya mereka lebih berkenan lagi
kepada Kristus dan dapat melawan bidat Gnostik dengan lebih baik yang waktu itu
sudah muncul di jemaat Kolose dan jemaat-jemaat lain di propinsi Asia (lihat
Autrey, 71).
[18] Ibadah
kepada Kaisar diberlakukan oleh wangsa
Julius-Cladius dan kuil-kuil dibangun untuk menghormati kaisar. Secara umum kehidupan agama di
Efesus terdiri dari bermacam-macam agama karena letaknya yang strategis dan
majunya kota itu serta pelabuhan yang dimilikinya. (lihat
Ensiklopedia Alkitab Masa Kini Jilid 1 (A-L), 268)
[19] Efesus, Antiokhia,
dan Aleksandria adalah tiga kota dagang
yang besar dikawasan timur Laut Tengah dimana Efesus
adalah kota yang terbesar, yang paling banyak
penduduknya, dan terkaya di Asia kecil dan merupakan ibu kota sipil,
dagang dan agama dari Asia. Hal ini membuat
masyarakat Efesus menjadi mapan secara ekonomi serta disukai oleh para perantau
dari bangsa-bangsa lain. (lihat Autrey,67).
[21] Sistem
politik bangsa Roma memberikan kebebasan kepada daerah-daerah yang mereka
tahklukkan untuk memimpin daerahnya, baik dibidang politik,agama dan lainnya
asalkan daerah itu tetap mengakui Roma sebagai penguasa tertinggi dan membayar
upeti. (lihat Lukas Jandra, Latar
Belakang Perjanjian Baru I (Malang: Penerbit Saat, 2003), 139).
[23] Douglas
Stuart dan Gordon D. Fee, Hermeneutik:Menafsirkan Firman Tuhan dengan Tepat (Malang:Gandum
Mas, 2011), 55.
[24] Perseteruan ini
terjadi antara orang Yahudi dan bukan Yahudi,sebab dengan kematian Kristus
sebagai manusia Ia telah membatalkan hukum Taurat dengan segala perintah dan
ketentuannya untuk menciptakannya menjadi satu manusia baru di dalam dirinya
dan dengan demikian Ia mengadakan damai sejahtera.
[25] Semua teks
Yunani diambil dari Alkitab Perjanjian
Baru Yunani-Indonesia (Jakarta: Lembaga Alkitab Indonesia, 1989), 1334.
[26] Semua
Parsing diambil dari Harold K. Moulton, The
Analytical Greek Lexicon Revised (Grand Rapids, Michigan: Zondervan
Publishing House, 1978)
[27] Cleon L
Rogers Jr dan Cleon L Rogers III, The New
Linguistic and Exegetical Key to the Greek New Testament (Grand Rapids,
Michigan: Zondervan Publishing House, 1998), 436-437.
[29] Walter
Bauer, A Greek-English Lexicon of the New
Testament and Other Early Literature (USA: The University of Chicago Press,
1979), 877.
[31] J.W. Wenham,
Bahasa Yunani Koine: diterjemahkan oleh Lynne Newel (Malang: Seminari Alkitab
Asia Tenggara, 1987), 9.
[33] Kata “ χάριτί ”dari
kata dasar “χάρις” muncul 155 kali dalam PB dan 100 kali dalam surat Paulus,
8 kali dalam surat Ibrani yang memiliki arti anugerah; pemberian; kemurahan
hati; senang; dan keramahan. Lihat Perjanjian Baru Interlinear Yunani-Indonesia dan
Konkordansi Perjanjian Baru (PBIK), jilid I dan II s.v “χάρις “ oleh
Hasan Sutanto.
[34] Cleon L
Rogers Jr dan Cleon L Rogers III, The New
Linguistic and Exegetical Key to the Greek New Testament (Grand Rapids,
Michigan: Zondervan Publishing House, 1998), 436-437.
[35] Kata ini
muncul dua kali dalam PB yaitu keduanya dalam surat Paulus, lihat Perjanjian Baru
Interlinear Yunani-Indonesia dan Konkordansi Perjanjian Baru (PBIK), jilid I dan II, s.v.
“suzόopoieό,” oleh Hasan Sutanto
[36] Rogers, 437.
[38] Gerhad
Kittel (ed), Theological of The New Testament:Volume 7 (Grand Rafids, Michigan:
WM. B. Eerdmans Publishing Company, 1971),
793.
[40] Harold K.
Moulton, The Analytical Greek Lexicon Revised: 1978 edition (Michigan:
Zondervan Publishing House Grand Rapids, 1978), 395.
[41] Hak-hak istimewa yang
dimaksud adalah hak menjadi milik Allah, Anak Allah, memperoleh kedudukan di
dalam sorga, mendapat bagian yang sama dari janji Allah dan lainnya (psl 1:3-14;
2:11-22).
[42] Kittel,
994.
[43] Bentuk perfec memberikan arti bahwa pekerjaan itu telah dilakukan sekali
pada masa lampau tetapi dampaknya terjadi di masa sekarang dan masa yang akan
datang lihat Wenham, 122. Hal ini
mengindikasikan bahwa Kristus telah disalibkan sekali tetapi memberikan
keselamatan pada
masa itu sampai masa yang akan datang. Kata ini muncul 106 kali dalam PB dan 29 kali
dalam surat Paulus (lihat Hasan Sutanto, 740-741).
[47] Bentuk genetif memiliki arti bahwa kata itu adalah milik dari subjek (lihat Wenham, 9) dalam konteks ini adalah Allah
dilihat dari teks ἐστε σεσῳσμένοι (kamu telah
diselamatkan). Kata ini juga muncul sebanyak 243 kali dalam PB dan 152 kali dalam surat
Paulus yang
memberikan makna bahwa kata ini penting(Lihat Hasan
Sutanto, 641-644)
No comments:
Post a Comment
Jika anda Ingin Membantu pelayanan ini, silahkan kirimkan bantuan anda dengan menghubungi email charinmarbun@gmail.com. Jika anda diberkati silahkan Tuliskan dalam komentar. Jika ada pertanyaan dan permohonan Topik untuk dibahas, silahkan tuliskan dikolom komentar. Terimakasih sudah membaca, Tuhan Yesus memberkati selalu.