Strategi Pekabaran Injil Rasul Paulus

STRATEGI PENGKABARAN INJIL PAULUS

Oleh: Helman Zai

Pendahuluan

Kehadiran gereja di berbagai benua merupakan hasil dari pengkabaran Injil dan buah iman orang-orang percaya berdasarkan Amanat Agung (Matius 28:19-20) yang merupakan pesan terakhir Tuhan Yesus sebelum Ia naik ke surga. Gereja mempunyai tugas untuk menyampaikan kabar baik atau setiap orang percaya harus menjadi saksi bagi Kristus (Kis. 1:9) artinya: memuliakan Tuhan dan menjadi terang bagi banyak orang (1Pet. 2:9).

Penginjilan adalah suatu kegiatan untuk memberitakan Injil Allah kepada orang-orang yang belum mengetahui kebenaran-Nya dan strategi penginjilan merupakan suatu pendekatan/cara kerja yang dipikirkan, dilaksanakan untuk memberitakan Injil kepada semua orang. Dalam penginjilan, strategi merupakan hal yang penting agar Injil yang disampaikan dapat diterima oleh pendengar dengan maksimal. Perlu diingat dalam penginjilan, hal yang paling utama adalah mampu memahami konteks budaya setempat dan menentukan strategi yang cocok untuk digunakan.

Dalam hal ini, penulis akan memaparkan strategi rasul Paulus dalam pengkabaran Injil yang ia lakukan, mulai dari kitab Roma hingga kita Ibrani untuk menjadi contoh bagi orang percaya dalam melakukan pengijilan. Penulis berharap dengan hadirnya peper ini akan membantu orang percaya lebih bersemangat dalam melakukan pengijilan kepada orang lain seperti pesan yang disampaikan oleh Tuhan kita Yesus Kristus (Mat. 28:29-30).

Latar belakang

 Saulus dilahirkan di Tarsus (Kis 22:3) sekitar tahun kosong (permulaan Tahun Masihi). Maka, itu menjadikannya agak muda walaupun hidup sezaman dengan Yesus. Keluarganya berpindah ke ibu kota Yerusalem semasa zaman remajanya, di mana dia telah menjadi murid yang paling bernilai kepada seorang ahli Farisi yang sangat dihormati, Gamaliel (Kis 22:3). Ibu ayahnya telah mendidiknya menjadi seorang yang sangat ortodoks. Dia dari suku Benyamin dan disunat pada hari ke-8 (Fil. 3:5). Dia mengikuti jejak langkah ayahnya, menjadi seorang Farisi yang berbahasa Ibrani (Kis 23:6) dan bekerja sebagai tukang kemah (Kis 18:3). Dia juga dilahirkan sebagai warga negara Rum (Kis 22:27-28) dan fasih berbahasa Yunani dan memahami kebudayaan Yunani (Kis 17:28; Tit 1:12), di mana kelebihan ini digunakan dalam usaha misionarinya. Diketahui bahwa dia mempunyai pengaruh di kalangan pemimpin Yahudi. Dia bertanggungjawab terhadap hukuman rajam ke atas Stefanus, pengikut Kristus yang pertama mati syahid (Kis 7:58) dan seterusnya menjadi ketua penganiaya Pengikut Kristus.

Pertobatan

Sementara itu, Saulus berkobar-kobar menganiaya orang yang percaya sehingga ia meminta surat kuasa untuk di bawa kepada majelis-majelis Yahudi di Damsyik, supaya menangkap orang percaya dan membawanya ke Yerusalem. Saulus tiba-tiba menjadi buta karena cahaya yang sangat terang dari langit (Kis. 9:3). Dia jatuh terbaring secara fizikal dan juga secara rohani. Setelah berdoa dan berpuasa selama 3 hari, Tuhan mengutus Ananias kepadanya untuk membaptis dengan menupangkan tanagan ke atasnya dalam Kristus atau mengurapinya sebagai rasul kepada bangsa bukan Yahudi, sekitar tahun 35 M. Setelah menginjil di Damsyik, dia pergi ke tanah Arab selama 3 tahun dan menerima arahan daripada Tuhan melalui wahyu (Gal 1:17). Hal ini seperti latihan persediaannya sebagai rasul. Walaupun kita tidak mengatahui apa yang dilakukannya di tanah Arab, yang jelas dia telah memulaikan gereja di sana dan telah menyinggung raja tanah Arab sehingga dikeluarkan perintah untuk menangkapnya (2 Kor 11:32). Maka, setelah kembali ke Damsyik, dia terpaksa melarikan diri melalui sebuah tingkap pada tembok kota dan berjalan kaki ke Kota Yerusalem (Kis 9:25). Sudah tentu, situasi di sana juga tidak begitu baik untuknya. Murid-murid yang lain tidak mau terlibat apa-apa dengannya dan jika Barnabas tidak masuk campur, dia mungkin akan di percaya (Kis 9:26-27).

Strategi Rasul Paulus

A. Mengenal diri

Menyadari ada Tuhan bersamanya. 2Tim 4:17; 1Tes. 1:5 “Sebab Injil yang kami beritakan bukan disampaikan kepada kamu dengan kata-kata saja, tetapi juga dengan kekuatan oleh Roh Kudus dan dengan suatu kepastian yang kokoh. Memang kamu tahu, bagaimana kami bekerja di antara kamu oleh karena kamu.” Dalam penginjilan rasul Paulus ia menyadiri bahwa Roh Kuduslah yang memerikannya kemampuan.

Mengerjakan seperti untuk Tuhan. Penginjilan yang berhasil di mulai dari hati dan motivasi yang benar (Kol. 3:23) “Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia” Paulus mengatakan ini, tentu dia sudah terlebih dahulu mengerjakannya. Oleh sebab itu pesan Rasul ini, bukan hanya kepada jemaat di Kolose saja melainkan juga untuk kita saat ini. Lakukanlah pelayanan dengan motivasi yang tertuju kepada Allah karena upah kita bukan dari manusia tetapi dari Allah.

Menyetarakan dirinya dengan orang yang di layani dan muridnya. Hal ini terlihat pada surat-surat yang dikirimkan oleh Paulus selalu menyebut orang percaya kepada sebagai saudara dan teman-teman (Rm. 16:1, 3, 7, 21); (2Kor. 2:13; 6:1; 13:11) (fil 1:17,20,23). Mengapa ia menyetarakan dirinya dengan orang yang ia layani? Karena ia mempunya kasih dan karena dia melakukannya untuk kemuliaan Tuhan dan bukan untuk kemuliaan dirinya sendiri. (1 Kor. 13:3) “Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong.” jadi kita semua di dalam Yesus itu bersaudara). 1Kor. 9:27 “Tetapi aku melatih tubuhku dan menguasainya seluruhnya, supaya sesudah memberitakan Injil kepada orang lain, jangan aku sendiri ditolak”

B. Berdoa

Dalam penginjilan rasul Paulus dia selalu berdoa seperti: Paulus berdoa untuk hikmat dan pengetahuan (Ef. 1:17; Kol. 1:9), Paulus berdoa agar dipenuhi dengan urapan (Ef. 1:18; Rm. 15:13), Paulus berdoa agar hidup dalam damai dan kesatuan (Rm. 1:5-6; 1Tes. 3:16), Paulus berdoa untuk dikuatkan dengan kuasa rahani, Paulus berdoa agar bertumbuh dalam kasih terhadap orang lain (Ef. 3:17b; Fil. 1:9a), Paulus berdoa untuk kebenaran dan kesucian dalam hidup (Fil. 1:9-11; 1Tes. 5:23-24), Paulus berdoa agar kelimpahan dengan punjian dan kesyukuran kepada Tuhan (Ef. 1:3; 2Kor. 1:3; 2kor. 9:12) dan Paulus berdoa untuk kesempatan melayani (1Tes. 3:9-10).

C. Memuridkan

Keberhasilan pelayanan rasul Paulus tidak terlepas dari strategi pelayanannya dalam meuridkan. Siapa saja nama-nama murid rasul Paulus yang terkenal? Murid rasul Paulus yang terkenal ialah Titus (Titus 1:4-5). Timotius, dia yang membawa surat rasul Paulus kepada jemaat di Korintus (2Kor. 1:1; 1Tim. 1:2, 18; 2Tim. 1:2). Filemon (Fil 1:2). Onesimus (Fil 1:10,12). Mengapa pemuridan itu penting? Memuridkan itu penting karena itu adalah metode yang dipilih Tuhan untuk menyebarkan kabar baik tentang keselamatan melalui Yesus Kristus. Selama pelayanan Rasul Paulus bagi masyarakat, dia menghabiskan banyak waktu untuk memuridkan, mengajar dan melatih orang-orang pilihannya. Jadi dalam penginjilan yang kita lakukan memuridkan. Memuridkan adalah hal yang sangat penting untuk mengembangkan pelayanan yang Tuhan percayakan. Murid akan menjadi tiang dalam gereja, yang artinya mereka akan menjadi penerus pengkabaran Injil.

Mempunyai tim pelayan. Strategi lain yang di lakukan oleh Rasul Paulus dalam penginjilannya ialah mempunyai tim pelayan seperti (Rm 16:1-16); (1Kor. 16:17); (2Kor 1:19); (2Kor 16:17); (1Tim 3:1-13); (Titus 1:5-16). Setelah Paulus memuridkan ia membentuk tim pelayanan. Tim pelayan ini berfungsi untuk memperluas jaringan penginjilan dan membantu pelayanan dalam peribadatan.

Kesederhanaan pemberitaan Rasul Paulus. Dalam surat-surat Rasul Paulus ia membertitakan injil kepada murid dan orang percaya biasa dengan sederhana dan mudah di pahani, seperti yang tertulis dalam 1Korintus 2:1-5. Ia datang kepada jemaat di Korintus dengan kesederhanaan, ia memberitakan Injil bukan dengan kata-kata yang indah. Rasul Paulus menyapaikan kebenaran dengan mudah sehingga pemberitaan yang ia sampaikan dapat diterima oleh orang lain.

Menguji orang yang dilayani. Dalam pelayanan rasul Paulus, dia menguji jemaat atau orang-orang yang telah ia layani untuk menguatkan iman mereka. Hal ini dapat dilihat pada (2Kor 2:9) bahwa rasul Paulus memberikan menuliskan surat kepada jemaat di Korintus apakah mereka tetap taat dalam segala sesuatu atau menjaga hidup tetap menjadi terang.

Tetap memperdulikan. Dalam Filipi 2:19-24, rasul Paulus mengirimkan muridnya Timotius kepada jemaat yang berada di Filipi agar ada yang memperhatikan mereka dengan sungguh-sungguh. Bukti lain bahwa Rasul Paulus sangat memperdulikan orang-orang yang telah dimenangkan ialah dengan surat-surat yang telah ia kirimkan kepada beberapa jemaat dan juga kepada murid-muridnya supaya mereka kuat dalam pelayanan seperti yang ia pesankan kepada muridnya Timotius dengan berkata “Jangan seorang pun menganggap engkau rendah karena engkau muda” (1Tim. 4:12).

D. Mandiri

Tidak membebani orang percaya dalam hal kebutuhan. Dalam pengijilan rasul Paulus, dia selalu mencukupkan diri dengan apa yang ada padanya. Tidak menyusahkan orang yang ia layani seperti yang ditulikannya dalam 2Kor. 11:8 “Ketika aku dalam kekurangan ditenggah-tenggah kamu, aku tidak meyusahkan seorang pun”, 1Tes. 2:8-9.

E. Keteladanan

Keteladanan kerandahan hati (Fil. 2:6-8), keteladanan kemurahan hati (2Kor 8:9), keladan tidak mencaci maki (Rm. 12:14), keteladan kesabara (Rm. 12:12). Nasihat Paulus kepada Timotius untuk bertekun dalam firman Tuhan dan setia dalam pekerjaan pelayanannya bukan sekadar teori (2 Timotius 1: 13; 2 Timotius 3:10). Paulus sendiri adalah orang yang sangat giat bekerja, giat belajar dan mengajarkan firman Tuhan. Meski banyak menghadapi kesulitan, ia tak kenal lelah memberitakan Injil. Tindakannya berpadanan dengan perkataannya. Integritas Paulus mengingatkan kita untuk mengevaluasi diri: Apakah perkataan dan tindakan kita sudah selaras? Ketika kita hanya bisa bicara, tetapi tidak melakukan tindakan nyata, kita tidak akan mencapai apa-apa, apalagi menginspirasi orang lain untuk mengikuti jejak kita.

F. Apologetika

Dalam pelayanan rasul Paulus yang berhasil tidak terlepas dari serangan orang tentang kepercayaannya tetapi Rasul Paulus selalu mempertahankan imannya. Dia tidak begitu saja menyerah dan meninggalkan iman kepercayaannya melainkan membelanya (apologetika). Cara Rasul Paulus mempertahankan imannya ialah sabar serta tidak meninggalkan Tuhan sampai akhir hidup (2Tim. 4:7-8).

Penutup

Perjalanan perintisan jemaat Paulus merupakan suatu hal yang sangat penting bagi sejarah penginjilan. Paulus menjadi contoh dan model dari penginjilan dari masa ke masa karena strategi yang Paulus miliki sangat unik dan membuahkan hasil yang nyata dari strategi yang digunakan oleh Paulus dalam melakukan penginjilan dan merintis jemaat. Dalam memberitakan injil, berani untuk mengambil langkah yang berbeda atau melakukan terobosan. Namun harus dalam batasan yang wajar. Jika tidak berani melakukan terobosan maka langkah kita tidak akan pernah bisa mencapai lebih banyak lagi. Penting bagi kita mengenal budaya/lingkungan masyarakat sekitar. Hal ini dapat lebih mempermudah kita diterima masyarakat. Sehingga pemberitaan injil dapat tersebarkan dengan maksimal. Dalam memberitakan injil, berani untuk mengambil langkah yang berbeda atau melakukan terobosan. Namun harus dalam batasan yang wajar. Jika tidak berani melakukan terobosan maka langkah kita tidak akan pernah bisa mencapai lebih banyak lagi. Penting bagi kita mengenal budaya/lingkungan masyarakat sekitar. Hal ini dapat lebih mempermudah kita diterima masyarakat. Sehingga pemberitaan injil dapat tersebarkan dengan maksimal. Penginjilan yang berhasil berawal dari hati yang mengasihi orang-orang yang belum di selamatkan.

DAFTAR PUSTAKA

Situmorang, Jonar T.H. Strategi Misi Paulus: Mengulas Kontekstualisasi Paulus Dalam Pelayanan Lintas Budaya. Yogykarta: PBMR Andi 2020.

Swindoll, Charles R. Paulus: Seorang Yang Penuh Kasih dan Tegar, di Terjemahkan Oleh Claudia Kristanti. Jakarta Barat: Nafiri Gabriel. 2004.

Stott, Jonh. 2Timotius Kemurnian Ajaran dan Kehidupan Adalah syarat Inti Menjadi Bantara Kristus. Jakarta: Yayasan Komunikasi Bina Kasih. 2008.

Spittler, Russell P. Pertama dan Kedua Korintus. Malang: Gandum Mas. 2001.


No comments:

Post a Comment

Jika anda Ingin Membantu pelayanan ini, silahkan kirimkan bantuan anda dengan menghubungi email charinmarbun@gmail.com. Jika anda diberkati silahkan Tuliskan dalam komentar. Jika ada pertanyaan dan permohonan Topik untuk dibahas, silahkan tuliskan dikolom komentar. Terimakasih sudah membaca, Tuhan Yesus memberkati selalu.