KARUNIA-KARUNIA DALAM TULISAN PAULUS
Oleh:Feniyusu Zai
Pendahuluan
Karunia-karunia Roh merupakan salah satu topik pembahasan yang sering menimbulkan pertanyaan-pertanyaan yang cukup serius dalam kehidupan keagamaan, ada banyak kelompok berpendapat bahwa karya-karya Roh Kudus masih ada sampai sekarang, dan sebagian kelompok juga berpendapat bahwa karunia-karunia hanya pada masa para rasul saja dan pada masa sekarang sudah tidak ada lagi. Ditambah lagi pada masa-masa sekarang semakin orang-orang bermunculan terlebih-lebih dikelompok hamba-hamba Tuhan yang bernubuat akan sesuatu yang menimbulkan kontrofersi yang membinggungkan banyak orang apakah itu benar karunia dari Roh Kudus atau bukan.
Dalam paper penulis akan mencoba membahas serta mencari dan memberikan jawaban apakah karunia-karunia Roh itu sebenarnya masih sampai saat ini atau sudah tidak ada lagi pada masa sekarang. Beberapa ayat Alkitab yang membahas mengenai karunia-karunia Roh. Terlebih khusus dalam tulisan-tulisan Paulus, penulis akan membahasnya agar mudah dipahami apakah karunia-karunia Roh masih ada sampai sekarang atau sudah berhenti dijaman para Rasul.
Defenisi
Karunia-karunia rohani berasal dari kata pneumatika istilah ini berasal dari akar kata pneuma yang dalam bahasa Yunani ditujukan untuk “Roh Kudus.” Secara harafia pneumatika berarti “hal-hal yang berasal dari Roh Kudus” membawahi hubungan antara Roh Kudus dan karunia-karunia Roh. Jemaat Korintus memandang karunia-karunia rohaninya lebih demonstratif, namun Paulus lebih menekankan kepada istilah yang disukainya, yaitu charismata yang berasal dari akar kata charis yang dalam bahasa Yunani berarti “kasih karunia”. Pergeseran makna kata dari kata pneumatika bergeser menjadi charismata, Paulus menekankan bahwa bahwa karunia-karunia rohani lebih daripada segalanya yaitu anugerah dari Kasih Allah.
Sumber dan Manfaat Karunia-karunia Roh
1 Kor 12: 11 tetapi semuanya itu dikerjakan oleh Roh yang satu dan sama, Paulus memberikan kita pemahaman baru bahwa Karunia-karunia bersumber dari Roh Kudus dan dikerjakan oleh Roh Kudus yang sama. Karunia-karunia Roh tidak hanya diberikan kepada orang-orang yang sudah dewasa secara rohani, melainkan karunia-karunia diberikan secara cuma-cuma kepada setiap orang –orang percaya (1Kor 12:11). Dapat disimpulkan bahwa Paulus menekankan bahwa karuni-karunia bukan hanya diperuntukan bagi mereka yang telah dewa rohani melainkan kepada setiap orang-orang percaya secara khusus, seperti yang dikehendaki-Nya.
Karunia-karunia diberikan untuk membina orang-orang lain (1Kor 12:7). Karunia-karunia roh diberikan bertujuan supaya tubuh Kristus bisa terbina, dalam pasal 14 jelas Paulus dengan tegas mengingatkan untuk menghargai nubuat dari pada berbicara dalam bahasa roh, oleh karena nubuat akan berdampak kepada orang lain.
Seseorang Dipenuhi Oleh Roh
Seseorang menerima atau dipenuhi oleh Roh Kudus hanya ada dua syarat yaitu pertobatan dan iman dalam Yesus Kristus. (1 Korintus 6:11) tetapi kamu telah memberi dirimu disucikan, roh akan memenuhi seseorang bila mana sudah mengalami pertobatan dan memiliki iman kepada Yesus Kristus. (Kis 2:28) hendaklah kamu dibaptis dalam nama Yesus Kristus, untuk pengampunan dosamu maka kamu akan menerima karunia Roh Kudus. Jadi seseorang menerima karunia-karunia roh jika orang tersebut sudah bertobat dan percaya kepada Yesus kristus.
Karunia-Karunia Roh dalam Kitab Roma
Karunia untuk bernubuat ( Roma 12:6 ) dalam defenisi sederhana nubuat merupakan ucapan yang diilhami dan diurapi oleh Allah yang bersifat adikodrati. Nubuat adalah ucapan adikodrati dalam bahasa yang dikenal, itu suatu pernyataan dari Roh dan bukan dari akal manusia, nubuat berupa suatu mujizat. (1 Kor 14:31) sebab kamu semua boleh bernubuat seorang demi seorang sehingga kamu semua dapat belajar dan beroleh kekuatan.
Karunia untuk melayani( Roma 12:7 ) melayani berasal dari kata Yunani diakonia yang memiliki banyak pengertian tetapi yang pasti berhubungan erat dengan pelayanan didalam gereja Kristen demi kebaikan Tubuh Kristus (Ef 4:12) dan kata ini juga ditujukan kepada jabatan rasuli dan pelayanannya (1 Tim 1:12). Kata melayani mengandung unsur penyerahan sepenuhnya dari orang tersebut untuk pelayanan apapun juga, baik pelayanan di muka umum atau yang tersembunyi dan yang tidak diketahui orang. Pelayan ialah membuka ladang pelayanan Kristen yang luas diberbagai daerah dimana kita melayanai.
Karunia untuk memimpin ( Roma 12:8 ) orang yang memiliki karunia memimpin adalah orang yang memangku jabatan pemimpin dengan tanggung jawab mengarahkan dan membimbing, kata ini berasal dari bahasa Yunani diartikan “orang yang berdiri didepan. Orang-orang yang mempunyai tanggung jawab yang besar ( Roma 12:8 ) supaya mereka bersungguh –sungguh dan sambil menyadari tanggung jawab dengan Tuhan yang telah menganugerahi karunia itu.
Karunia-Karunia Roh dalam Kitab Korintus
Ada beberapa defenisi atau penggolongan dari karunia-karunia Roh yang dikutip dari karya Harold Horton, The Gifts of the Sprit yang dibagi menjadi tiga pengolompokan serdasarkan fungsinya.
1. Karunia-karunia Penyataan
Karunia berkata-kata dengan hikmat merupakan kemampuan untuk mempergunakan pengetahuan dengan bijak sana hingga mendapatkan hasil-hasil yang bermanfaat. Berkata-kata dengan hikmat adalah penyataan adikodrati oleh Roh Kudus tentang maksud ilahi, pemberitahuan tentang pikiran akan kehendak Allah, menyingkapkan adikodrati tentang rencana dan maksud Allah mengenai berbagai perkara, tempat, orang, negri dan bangsa. Berkata-kata dengan hikmat ini bisa terjadi dalam beberapa bentuk, 1 Kor pasal 2 dan 3 dalam ayat ini jelas perbedaan antara hikmat Allah dan hikmat manusia (1 Kor 2:4) kata-kata hikmat yang meyakinkan. Dalam ayat ini Paulus menekankan bahwa hikmat yang dimaksud bukan hikmat yang abstrak melainkan (1Kor 2:6-7) berkata-kata dengan hikmat, (1 Kor 2:13) “dan kami menafsir hal-hal rohani, kami berkata-kata tentang karunia-karunia Allah dengan perkataan yang bukan diajarkan kepada kami oleh hikmat manusia, tetapi oleh Roh”.
Karunia berkata-kata dengan pengetahuan merupakan syarat untuk memiliki hikmat, berkata-kata dengan pengetahuan adalah pengungkapan yang bisa didengar dari pikiran yang tidak kelihatan, sama seperti Kristus adalah “Firman”. Berkata-kata dengan pengetahuan bukanlah pengetahuan manusia yang diperluas oleh Allah. Itu didapatkan bukan dengan belajar atau menyerahkan diri, pengetahuan ini dinyatakan secara ajaib, seperti halnya berkata-kata dengan bahasa roh. Penyataan yang dikaruniakan oleh Tuhan yang tersembunyi dari panca indra dan akal manusia. Pengetahuan itu bukanlah sesuatu yang kita pelajari melainkan suatu karunia, karuni ini tidak perlu diperkatakan dalam bentuk lisan, karunia berkata-kata dengan pengetahuan ini akan diterima sebagai penryataan yang benar.
Karunia membedakan macam-macam roh memberi pengertian adikodrati mengenai alam roh. Karunia ini menyatakan jenis Roh yang sedang bekerja didalam orang yang sedang menyatakan pengetahuan atau kuasa adikodrati pada waktu terjadinya mukjizat-mukjizat. Karunia membedakan bermacam-macam roh tidak boleh dipandang seperti sesuatu atau cara untuk membaca pikiran secara rohani, karunia mebedakan roh tidaklah menyatakan pikiran, hati, roh manusia. Ada sekurang-kurangnya tiga jenis roh, roh yang ilahi, iblis dan manusia.
Kata “membedakan” dalam bahasa Yunani adalah “diakrisis” yang berarti “meyelidiki secara mendalam” arti pokoknya adalah “ membuat perbedaan, membedakan” karunia ini bersifat menerobosi hal-hal yang lahiriah dan menyelaminya sehingga keputusan yang benar dapat didasarkan dalam pengertian itu. Karunia membedakan ini berfungsi menangkal kuasa-kuasa kegelapan, roh-roh jahat yang menguasai tubuh dan pemikiran orang-orang percaya yang mudah tergoda, salah satu caranya menyerang injil dan orang-orang yang baru percaya.
2. Karunia-karunia Kuasa
Karunia Iman adalah kemampuan adikodrati oleh Roh, dengan karunia ini apa yang diingini manusia, atau firman Allah pada akhirnya akan berlaku. Karunia iman merupakan karunia terbesar dari ketiga karunia kuasa, iman adalah hal-hal yang ajaib dalam Alkitab. Karunia iman berbeda dengan iman yang menyelamatkan (KPR16:31), iman yang menyelamatkan mendahului penyelamatan, karunia iman hanya dapat diterima sesudah penyelamatan.
Karunia Iman adalah karunia Roh yang diberikan kepada orang-orang percaya yang bertujuan untuk memuliakan nama Tuhan, karunia iman berbeda dengan dengan iman yang adalah buah roh (Gal 5:22). Karunia Iman juga berbeda dengan karunia untuk mengadakan mujizat, pekerjaan karunia untuk mengadakan mujizat lebih aktif daripada pasif perkejaan iman lebih pasif daripada aktif. Artinya kuasa mujizat melakukan perkara-perkara oleh Roh, kuasa iman menerima atau menikmati perkara-perkara oleh Roh.
Karunia untuk mengadakan mujizat kata mujizat seakan-akan menunjuk kepada perbuatan-perbuatan kuasa, karunia mengadakan mujizat menghasilkan perbuatan-perbuatan kuasa. Karunia untuk mengadakan mujizat adalah campur tangan adikodrati dalam jalannya alam yang biasa, karunia untuk mengadakan mujizat bekerja oleh kekuatan tindakan dinamis yang berdaulat dalam Roh Allah. Dalam bahasa Yunani dapat diterjemahkan “pemujizat” atau “orang yang mengadakan mukjizat” (1Kor 12:29).
Menurut Dr.A.S mengatakan karunia mengadakan mujizat adalah “mengerjakan perbuatan-perbuatan yang berkuasa” yang dititik beratkan ialah keajaiban-keajaiban yang dihasilkan oleh kuasa-kuasa alam atas. Dapat ditarik kesimpulan bahwa mujizat adalah peristiwa atau sesuatu hal yang terjadi melampaui pengetahuan manusia.
Karunia menyembuhkan merupakan karunia yang ditujukan untuk menyembuhkan berbagai penyakit dan tubuh secara adikodrati tampa ikhtiar alami. Dalam tulisan Paulus pada pasal 12 tiga kali diulagi (ayat 9, 28, 30) berbentuk jamak “bukan karunia untuk menyembuhkan , melainkan karunia-karunia untuk menyembuhkan. Perlu untuk diketahui bahwa seperti dalam semua karunia yang ada haruslah menekankan sifat semata-mata adikodrati, penyembuhan-penyembuhan yang diadakan oleh karunia-karunia telah dikerjakan oleh kuasa Kristus dengan perantaraan Roh.
3. Karunia-karunia Ilham
Karunia bernubuat adalah suara Roh Kudus yang berkata-kata melalui perantara
pilihannya yang berserah dan diilhami secara ilahi. Nubuat berbeda dengan berkhotbah walaupun mempunyai ciri yang sama, dalam Alkitab bernubuat adalah mengucapkan pesan Allah untuk saat itu, seperti contoh Agabus (Kis 11:27-30) meramal peristiwa yang akan datang.
Karunia berbahasa lidah dalam Pentakosta mengakui bahwa bahasa Roh sebagai bukti pertama dalam menerima Baptisn Roh dan sebagai karunia yang merupakan kemampuan untuk berbicara dalam bahasa-bahasa yang tidak diketahui oleh sipembicara.
Karunia menafsir bahasa lidah adalah penyataan adikodrati oleh Roh tentang arti ucapan dalam bahasa Roh tentang ucapan dalam bahasa roh. Penafsiran ini bukanlah pekerjaan akal si penafsir, melainkan akal Roh Allah.
Karunia-Karunia dalam Kitab Efesus
Karunia menjadi Rasul berasal dari kata “apostolos” yaitu pesuruh atau seorang yang diutus, dalam bahasa Latinnya “oknum yang diutus. Pekerjaan rasul-rasul adalah menjadi dasar bagi gereja, orang-oranmg yang disebut rasul menjadi batu dasar dalam bagunan gereja (Efesus 2:20). Karunia menjadi nabi adalah orang-orang yang mempunyai pelayanan yang mirip dengan nabi-nabi dalam Perjanjian Lama. Nabi adalah seorang yang berbicara “dari dorongan ilham yang tiba-tiba, dari terang penyataan yang tiba-tiba pula waktu itu”.
Karunia mengajar ada tiga kali terdapat dalam tulisan Paulus (Roma 12:6-8, 1Kor 12:28, dan Efesus 4:1) hal ini menunjukan bahwa karunia ini sangatlah penting Paulus membandingkanya denga karunia gembala, tampa disadari bahwa karunia mengajar merupakan berkat yang tak ternilai bagi jemaatnya . pelayanan ini harus mendatangkan “aliran-aliran air hidup, seperi halnya pelayanan Apolos (1 Kor 3:6)
Kesimpulan
Karunia-karunia Roh adalah karunia yang diberikan oleh Allah berdasarkan anugerah yaitu kemampuan spritual seseorang karena anugerah ilahi yang bekerja didalam jiwa seseorang melalui Roh Kudus. Yang dipergunakan untuk memuliakan Tuhan dan bagi pembangunan gereja-Nya, baik secara personal maupun secara bersama. Kita harus berpengharapan Tuhan akan memakai kita untuk memakai kita untuk mengambil bagian dalam karya-Nya. Tugas kita adalah melayani sesuai dengan karunia-karunia yang diberikan kepada setiap kita dengan baik dan senantiasa kita berpengharapan dengan bertanya kepada Tuhan bagaimana kita bisa menjadi berkat buat sesama melalui kehidupan kita.
Daftar Pustaka
W.William dan Robert, Roh Kudus dan Kuasa Dasar-dasar Pengalaman Pentakostal. Gospel Press: Batam Centre. 2005.
Bonnke, Reinhard. Baptisan Roh Kudus. Yogyakarta: ANDI. 2007.
Litzman, Werren L. Kebenaran Pentakosta. Jawa Timur: Gandum Mas. 2001.
Boyd, Frank M. Roh Kudus Penolong Ilahi. Jawa Timur: Gandum Mas. 2005.
No comments:
Post a Comment
Jika anda Ingin Membantu pelayanan ini, silahkan kirimkan bantuan anda dengan menghubungi email charinmarbun@gmail.com. Jika anda diberkati silahkan Tuliskan dalam komentar. Jika ada pertanyaan dan permohonan Topik untuk dibahas, silahkan tuliskan dikolom komentar. Terimakasih sudah membaca, Tuhan Yesus memberkati selalu.