Oleh: Pardomuan Marbun
Setiap orang adalah pemimpin, paling tidak bisa memimpin dirinya sendiri. Pernyataan seperti ini telah sering kita mendengarkannya, dari orang-orang disekitar kita. Namun apakah sebenarnya arti dari kepemimpinan itu. John C Maxwel mengatakan kepemimpinan adalah pengaruh. Hal ini berarti seseorang bisa disebut pemimpin jikalau ia memiliki pengaruh, tidak perduli apakah pengaruh itu yang baik atau yang buruk. Jika ditarik lebih jauh maka seorang pemimpin itu harus memiliki pengikut.
Semua pemimpin tentunya memiliki keinginan yang besar untuk menjadi sukses dan tetap bertahan ataupun meningkat selama mungkin di dalam posisi-posisi kepemimpinan. Salah satu cara untuk bisa mencapai hal itu adalah dengan belajar melalui pengalaman para pemimpin yang telah terbukti keberhasilan mereka dan dirasakan oleh orang-orang disekitar mereka. Pemimpin yang telah berhasil bisa dijadikan teladan dan pembelajaran untuk pemimpin-pemimpin pemula, baik melalui kegagalan mereka maupun melalui keberhasilan mereka serta prinsip-prinsip yang mereka pegang teguh.
Gary Yukl mengatakan bahwa kepemimpinan adalah proses-proses mempengaruhi yang mempengaruhi interpretasi mengenai peristiwa-peristiwa mengenai para pengikut, pilihan dari sasaran-sasaran bagi kelompok atau organisasi, pengorganisasian dari aktivitas-aktivitas kerja untuk mencapai sasaran-sasaran tersebut, motivasi dari para pengikut untuk mencapai, pemeliharaan hubungan kerja sama dan team work, serta perolehan dukungan dan kerja sama dari orang-orang yang berada yang berada diluar kelompok atau organisasi.
Sebagai seorang pemimpin harus memiliki keahlian dalam mengelola pekerjaan. Hal ini disebabkan karena pemimpinlah yang akan mengarahkan pengikutnya kepada tujuan yang ingin dicapai (visi). Melalui pekerjaan-pekerjaan (kegiatan) dalam organisasi visi dapat dicapai. Untuk itu maka perlu seorang pemimpin memiliki keahlian didalam perencanaan, pemecahan masalah, peran menjelaskan dan sasaran, menginformasikan, memantau kegiatan dan lingkungan. Dengan keahlian tersebut maka keberhasilan sebuah pekerjaan akan lebih terjamin di banding tidak memiliki keahlian tersebut. Seorang pemimpin yang berorientasi (berpusat) pada hasil dan pekerjaan, inilah yang sering disebut dengan istilah task oriented. Pemimpin-pemimpin yang berada di dalam ini lebih mengutamakan pencapaian-pencapaian dari hasil-hasil pekerjaan yang tinggi dan kurang untuk membina hubungan dengan bawahan mereka maupun dengan pemimpin di atas serta rekan sejawat mereka. Oleh karena itu kepemimpinan jenis ini kurang efektip.
Selain hal diatas seorang pemimpin akan mempengaruhi para pengikutnya dalam mencapai suatu tujuan demi kepentingan bersama. Hal ini memerlukan suatu hubungan yang baik (keakraban) agar tujuan tersebut bisa dicapai tanpa ada kerenggangan diantara pemimpin dan pengikutnya. Untuk itu seorang pemimpin perlu memiliki keahlian di dalam memberi dukungan (supporting), mengembangkan, memberi pengakuan, memberi imbalan, mengelola konflik dan membangun tim, dan membangun jaringan kerja. Akan tetapi pemimpin yang berpusat kepada hubungan (people oriented) juga kurang efektip. Mereka biasanya lebih mementingkan huibungan daripada pencapaian hasil kerja. Para pemimpin jenis ini menganggap bahwa hubungan yang baiklah keberhasilan mereka, sekalipun hasil kerja kurang baik.
Berdasarkan hasil penelitian ekstensif yang dilakukan mengenai kepemimpinan maka didapati sebuah teori universal yang mendefinisikan kepemimpinan yang efektif. Teori itu mengatakan bahwa kepemimpinan yang efektif adalah para pemimpin yang berorientasi kepada tugas (task oriented) dan berorientasi kepada orang (people oriented) yang sering disebut dengan “high-high” leader. Para pemimpin high-high leader memperlihat perhatian yang tinggi kepada produksi (pencapaian hasil) maupun orang (hubungan). Hal ini memberikan nilai tambahan bagi para pemimpin untuk mencapai keberhasilan karena selain pekerjaan tercapai dengan baik, hubungan diantara pemimpin dengan bawahan maupun orang-orang lain tetap berjalan dengan baik. Hal ini juga mempengaruhi para pengikut dan pekerjaan mereka. Jika hubungan terjalin dengan baik dan produksi tercapai dengan baik maka baik pemimpin maupun pengikut akan sama-sama diuntungkan. Hal inilah yang dimaksud dengan kepemimpinan yang efektif.
No comments:
Post a Comment
Jika anda Ingin Membantu pelayanan ini, silahkan kirimkan bantuan anda dengan menghubungi email charinmarbun@gmail.com. Jika anda diberkati silahkan Tuliskan dalam komentar. Jika ada pertanyaan dan permohonan Topik untuk dibahas, silahkan tuliskan dikolom komentar. Terimakasih sudah membaca, Tuhan Yesus memberkati selalu.