BERTUMBUH MELALUI DISIPLIN ROHANI BERMEDITASI

Oleh :FRIDAYANTI ZALUKHU

Pendahuluan 

Sebagai umat Kristen pada umumnya sudah mengenal dan bahkan melakukan disiplin rohani. Disiplin rohani merupakan salah satu sarana untuk membangun relasi dengan Tuhan, sehingga dapat bertumbuh dan semakin dewasa dalam pengenalan akan Dia. Untuk melakukan disiplin rohani seseorang harus memahami tujuan disiplin itu sendiri. Ada yang berpendapat bahwa Disiplin rohani bukan hanya disiplin yang dilakukan untuk melaksanakan kewajiban atau hanya suatu kebiasaan akan tetapi, disiplin yang dimaksudkan adalah suatu tindakan untuk melatih diri membangun hubungan pribadi dengan Tuhan tanpa di batasi ruang dan waktu.

    Pada zaman sekarang ini, ada banyak umat Kristen yang mengalami kemunduran dalam kerohanian. Karena mundurnya kerohanian manusia cenderung melakukan dosa dan terus hidup dalam kedagingan. Mereka lebih memilih untuk hidup bebas dan melakukan segala kesenangan duniawi yang membawa kepada kehancuran. Dallas Wilard menuliskan bahwa:

Di tengah membanjirnya berbagai teknis pemuas diri dalam kebebasan terjadi epidemi depresi, bunuh diri, kekosongan diri, pelarian melalui narkoba, alkohol, obsesi yang dikultuskan, konsumerisme, seks dan kekerasan.


    Untuk mencegah terjadinya hal-hal yang telah dijelaskan di atas, setiap orang percaya hendaknya terus membangun hubungan yang baik di hadapan Tuhan agar setiap orang berkenan di hadapan-Nya. Sangat jelas bahwa hal-hal tersebut bisa terjadi karena kurangnya seseorang mempertahankan relasi yang baik dengan Tuhan. Seseorang yang takut akan Tuhan tidak akan melarikan diri kepada hal-hal yang salah. Hal ini terjadi karena ada masalah dalam kerohanian orang tersebut, maka penyembuhnya juga harus bersifat rohani. Ada banyak kegiatan rohani yang dapat dilakukan oleh umat Kristen, diantaranya adalah disiplin rohani bermeditasi. Untuk lebih jelasnya, di dalam makalah ini, penulis akan membahas tentang apakah yang dimaksud dengan disiplin rohani dan bagaimakah seseorang dapat mertumbuh melalui disiplin rohani bermeditasi.

Defenisi Disiplin Rohani 

Disiplin rohani adalah suatu kegiatan melatih kerohanian yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang sehingga dapat memperbaharui dirinya dalam berbagai sifat dan sikap yang tidak berkenan di hadapan Tuhan. Pada umumnya manusia memiliki sifat-sifat yang tidak baik dimata Tuhan seperti egois, cemburu, iri hati, emosianal dan lain sebagainya. Pola perilaku manusia telah merusak citra Allah, dimana manusia terus hidup dalam kedagingan seperti mabuk-mabukan, seks bebas, narkoba dan lain-lain. 

Menurut Areng mutak, Sifat dan pola perilaku tersebut akan dikikiskan dan diubahkan secara perlahan-lahan melalui didiplin rohani dan menghasilkan pola perilaku yang baru di hadapan Tuhan. Dallard Willard juga mengatakan bahwa, “disiplin rohani adalah aktivitas pikiran dan tubuh yang secara sengaja dilakukan untuk membuat kepribadian dan kehidupan seseorang secara menyeluruh berada dalam keselarasan dengan tatanan ilahi.”  

Dalam Alkitab disiplin rohani diartikan sebagai latihan untuk beribadah untuk mencapai sebuh tujuan (1 Timotius 4:7-8). 

Dalam terjemahan Alkitab bahasa Indonesia (LAI) mengartikan disiplin dengan kata “latihlah”, the new international version (NIV) disiplin diartikan dengan kata “train” yang berarti latihan “latihlah” sedangkan the new American standard bible (NASB) mengartikan disiplin dengan menggunakan kata “discipline.” Dari ketiga kata tersebut yakni latihan, train dan discipline, memiliki makna yang sama. Dalam kitab perjanjian baru mengartikan disiplin dengan menggunakan kata “gumnasia” dalam bahasa inggris gymnasium dan gymnastic berasal dari kata “gumnasium” berarti melatih atau mendisiplinkan. Alkitab versi King James meneerjemahkan disiplin dengan kata “exercise” artinya latihan atau melatih yang mengacu pada latihan fisik. Disiplin tersebut memupuk, dan membangun kekuatan sehingga memperoleh kesegaran baru. 


Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa disiplin rohani adalah suatu upaya melatih diri beribadah kepada Tuhan, yang melibatkan fisik manusia yaitu tubuh. Seseorang yang melakukan disiplin harus merekalakan dirinya menderita secara batin, contohnya seseorang harus menahan rasa haus, lapar, dan sakit kepala ketika melakukan disiplin rohani berpuasa. Namun dari penderitaan-penderitaan tersebut, seseorang dapat belajar banyak hal yaitu ia mendapat kekuatan yang lebih baru dan bahkan memperoleh kesegaran yang dapat membebaskannya dirinya dari segala kedagingan yang mengikat dirinya. Disiplin rohani akan membawa seseorang kepada perubahan yang lebih mengenal pribadinya sendiri dihadapan Allah, memiliki hubungan yang lebih erat kepada Tuhan dan dapat mengenal mana kehendak Allah apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna (Roma 12:2).  

Tujuan untuk melakukan disiplin rohani adalah kasih kepada Kristus dan menjadi serupa dengan Dia. Rick Warren menuliskan dalam bukunya yang berjudul the purpose driven life “setiap orang diciptakan untuk menjadi serupa dengan Kristus.” Keserupaan yang dimaksud adalah hidup sesuai dengan sifat dan karakter Kristus. Allah tidak ingin setiap orang menjadi Allah, yang Dia ingin adalah seseorang dapat memiliki sifat seperti Allah yakni mengambil nilai-nilai, sikap dan karakter-Nya. Rick Warren juga mengatakan bahwa “untuk dapat memiliki karakter seperti Allah seseorang memerlukan Roh Kudus untuk dapat bekerja di dalamnya.”

Ada tiga hal yang sangat diperlukan dalam pengembangan karakter yaitu Allah menggunakan firman-Nya, orang-orang dan keadaan. Firman Tuhan memberikan kekuatan dan kebenaran kepada seseorang dalam menjalani hidup sehingga dapat bertumbuh, keadaan dan orang-orang yang berada disekililing akan melatih seseorang untuk mencapai keserupaan dengan Yesus Kristus. Menjadi serupa dengan Kristus tidak terjadi dengan begitu cepat tetapi memerlukan waktu yang lama. Bukanlah hal yang mudah untuk dapat mengubah segala kebiasaan-kebiasaan lama dalam diri seseorang, semuanya itu butuh proses yang lama dan ketekunan hati. Sehingga dapat bertumbuh dan semakin dewasa di dalam Kristus.

Pertumbuhan rohani dapat terwujudkan apabila seseorang terus tinggal di dalam Tuhan. Jika seseorang terus tinggal di dalam Tuhan ia akan menghasilkan buah akan tetapi apabila seseorang tidak tinggal di dalam Dia, maka ia tidak bisa berbuat apa-apa, (Yohanes 15:5). Buah yang akan dihasilkan oleh seseorang jika ia terus tinggal di dalam Tuhan adalah buah Roh yakni: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri (Galatia 5:22-23a). Pertumbuhan dan kedewasaan rohani adalah titik dimana seseorang bebas dari segala kedagingan duniawi dan hidup di dalam Kristus.

Defenisi Disiplin Rohani Meditasi

Meditasi Kristen tidak sama dengan meditasi yang dilakukan oleh orang-orang timur seperti agama Hindu dan Buddha. Kelompok ini, melakukan meditasi dengan mengosongkan pikiran untuk dapat terhubung dengan mistis atau berusaha terhubung dengan roh-roh yang ada di sekeliling. Sedangkan meditasi Kristen menurut Richard Foster adalah “upaya untuk mengosongkan pikiran agar dapat diisi.” Upaya mengosongkan pikiran tidak diartikan secara kontekstual, tetapi mengosongkan pikiran yang dimaksud adalah membebaskan pikiran dari keduniawian baik masalah, kesulitan dan lain sebagainya yang sedang dialami dan hanya mefokuskan pikiran kepada Kristus untuk dapat diisi dengan kebenaran-kebenaran firman Tuhan. 

Menurut kamus besar bahasa Indonesia meditasi adalah memusatkan pikiran dan perasaan untuk mencapai sesuatu hal. Yang berarti meditasi adalah suatu disiplin ilmu, karena meditasi akan menciptakan perubahan total dalam diri seseorang, baik secara mental dan emosional. Siswono juga mengatakan bahwa meditasi Kristiani adalah “doa dalam hati yang menyatukan seseorang dengan Yesus di dalam Roh.” Mardius juga mengatakan bahwa “meditasi adalah latihan rohani yang membimbing seseorang ke dalam doa dan keheningan.” Artinya adalah meditasi merupakan suatu doa dalam keheningan yang membawa seseorang kepada suatu kerinduan yang lebih dalam untuk mengenal Yesus Kristus dan berusaha terhubung erat dengan Kristus melaui Roh Kudus. Sehingga seseorang dapat mengenal dan mengetahui apa yang dikehendaki Allah dalam hidupnya yang baik dan berkenan di hadapan-Nya (Roma 12:2). Namun hal tersebut tidak dapat terwujudkan apabila seseorang tidak dapat melepaskan dirinya dari segala kedagingan duniawi dan keegoan yang mengikat dirinya. Yang menjadi pusat utama dalam melakukan meditasi adalah mencari kerajan Allah dan keberan firman-Nya (Mat. 6:33).

Defenisi Meditasi Alkitabiah

    Keller mengatakan meditasi Kristen yang Alkitabiah adalah merenungkan firman Tuhan serta bagaimakah firman tersebut nyata dalam kehidupan pribadi atau mengingat kembali perbuatan-perbuatan ajaib yang telah Tuhan lakukan dalam kehidupan seseorang.. Dari perenungan tersebut, seseorang akan menyadari bahwa hanya oleh karena kasih karunia Tuhan ia boleh mendapatkan keselamatan dan hidup.

    Meditasi dalam Alkitab bahasa Inggris yaitu “meditate” yang artinya adalah merenungkan Taurat (Yos. 1:8; Maz. 1:2), merenungkan Tuhan (Maz. 63:7), merenungkan perbuatan Tuhan (Maz. 77:13), merenugkan titah Tuhan (Maz. 143:5). Orang-orang yang melakukan meditasi bukan berarti akan bebas dari masalah-masalah hidup, akan tetapi melalui meditasi seseorang akan mendapatkan ketenangan dan kekuatan dari kebenaran-kebenaran firman Tuhan yang direnungkan. Melalui perenungan firman Tuhan tersebut segala kekosongan yang ada dalam diri seseorang akan diisi kembali dan kehidupan rohaninya akan dipulihkan, sehingga ia lebih semangat untuk menjalani hidupnya. 

Tujuan Meditasi Kristen

    Tujuan meditasi Kristian adalah mewujudkan relasi dengan Tuhan. Melalui meditasi seseorang dapat mengerti, memahami rancangan Tuhan serta dapat mengenal mana kehendak Tuhan di dalam hidupnya. Membebaskan seseorang dari segala kefanaan duniawi dan mengutamakan untuk membangun kerohaniannya di hadapan Tuhan. meditasi akan membawa seseorang pada tingkat kesadaran akan keberadaannya di dalam dunia dengan mengubah sifat, karakter dan pikiran yang tidak berkenan di hadapan Tuhan sehingga ia menjadi ciptaan baru di hadapan Tuhan. seseorang tersebut mampu mengatakan aku telah melupakan yang di belakangku dan mengarahkan diriku kepada apa yang di hadapanku dan berlari mengejar tujuan untuk memperoleh hadiah dari Allah (Fil. 3:13-14).

    John main mengatakan bahwa melalui meditasi seseorang akan mengalami kedamaian di dalam hatinya. Meditasi akan menyucikan hati seseorang. Seseorang akan memiliki pikiran seperti Kristus.. Ada juga yang berpendapat meditasi akan membawa seseorang kepada pencerahan yang memberi kenyamanan dalam hati, dapat meghangatkan dan mendinginkan jiwa seseorang, memberi ketenangan, ketabahan, kesabaran, memiliki pikiran yang jernih serta hati yang bersih.

Kesimpulan 

    Sebagai umat Kristen yang telah mendapatkan keselamatan dari Yesus Kristus, hendaknya terus menerus membangun kerohanian di hadapan Tuhan. Manusia pada umumnya cenderung jatuh dalam dosa. Jatuhnya manusia dalam dosa disebabkan karena kedagingan-kedagingan yang mengusai dirinya dan segala sifat dan karakternya yang tidak berkenan di hadapan Tuhan. Hal-hal tersebut dapat diatasi dengan melakukan disiplin rohani salah satunya yaitu disiplin rohani meditasi. 

    Disiplin rohani adalah suatu kegiatan melatih diri untuk bertumbuh dalam segala aspek kehidupan seseorang baik dalam pikiran, perasaan dan tindakan. Melalui disiplin rohani seseorang akan mengalami perubahan-perubahan sehingga dapat bertumbuh dan semakin dewasa akan pengenalan Yesus Kristus. Disiplin rohani akan menjadikan seseorang menjadi ciptaan yang baru dengan hidup menurut kehendak Tuhan.

    Salah satu disiplin rohani yaitu meditasi. Disiplin rohani meditasi adalah doa dalam keheningan dengan berupaya untuk mengosongkan pikiran agar dapat diisi dengan kebenaran-kebenaran firman Tuhan. Meditasi adalah upaya yang dilakukan seseorang untuk merenungkan kebenaran firman Tuhan serta mengingat kembali bagaimana firman tersebut telah memberikan kekuatan dalam kehidupannya. Disiplin rohani meditasi akan memberikan ketenangan, kedamaian, memiliki pikiran seperti Kristus, memiliki hati yang bersih, kesabaran dan lain sebagainya, kepada orang yang melakukannya.

Daftar Pustakan

Effendi, Tjiptadinata. “Meditasi: Jalan Meningkatkan Kehidupan Anda.” Jakarta: PT Elex Media Komputindo, 2007. 

Foster, Richard J. Tertib Rohani. Malang: Gandum Mas, 1996.

Keller, Timothy. “Prayer (Doa): Mengalami Kekaguman dan Keintiman Bersama Allah.” Surabaya: Literatur Perkantas Jawa Timur, 2017. 

Main, John. Gerbang Menuju Keheningan. Diterjemahkan oleh Soeprapto. Malang: Dioma, 2019.

Warren, Rick. The purpose Driven life. Diterjemahkan oleh Paulus Adiwijaya. Malang: Gandum Mas, 2012. 

Willard, Dallas. “The Spirit of The Disciplines: Membangkitan Kembali Semangat Disiplin Rohani.” Surabaya: Literatur Perkantas Jawa Timur, 2019. 

Internet

Dannari, Hana Ruben. “Pengembangan Pemuridan Kontekstual Bagi Jemaat yang Kurang Menerapkan Meditasi Kristen.” [artikel on-line]; diambil dari https://www.google.com/search?q=pdf+meditasi+kristen&oq=pdf. Internet, diakses pada tanggal 22 November 2020.

Kartika, Yenny. “Bolehkah Orang Kristen Bermeditasi.” [artike on-line]; diambil dari https://www.jawaban.com/read/article/id/2013/10/01/63/130930170131/Bolehkah-Orang-Kristen-Bermeditasii. Intenet, diakses 4 November 2020.

Mardius, Markus. “Mengenal Meditasi Kristiani.” [artikel on-line]; diambil dari https://www.sesawi.net/mengenal-meditasi-kristiani-4/. Intenet, diakses 03 November 2020. 

Mutak, Alfius Areng. “Disiplin Rohani Sebagai Praktek Ibadah Pribadi.” [artikel on-line]; diambil dari http://sttaletheia.ac.id/wp-content/uploads/2016/04/Disiplin-Rohani-Sebagai-Praktek-Ibadah-Pribadi_Alfius-Areng-Mutak.pdf. Internet, diakses 01 November 2020.

Siswono, Edhi. “Meditasi dan Relasi.” [artikel on-line]; diambil dari http://www.meditasikristiani.com/images/meditasidanrelasi.pdf. Internet, diakses pada tanggal 21 November 2020.


No comments:

Post a Comment

Jika anda Ingin Membantu pelayanan ini, silahkan kirimkan bantuan anda dengan menghubungi email charinmarbun@gmail.com. Jika anda diberkati silahkan Tuliskan dalam komentar. Jika ada pertanyaan dan permohonan Topik untuk dibahas, silahkan tuliskan dikolom komentar. Terimakasih sudah membaca, Tuhan Yesus memberkati selalu.