ANAK MANUSIA DALAM INJIL SINOPTIK
Oleh: Juliano
Latar Belakang
Definisi Anak Manusia sekarang ini banyak sekali yang mengartikannya dengan berbagai cara. Walaupun tidak menutupi kemungkinan bahwa semua orang bebas menafsirkan Alkitab dengan pandangannya masing-masing, akan tetapi nilai kebenaran yang didapatkan tetaplah satu. Pertanyaannya, bagaimanakah jika sekarang ini kita mendapati adanya pendapat yang menafsirkan salah tentang makna dari Anak Manusia. Permasalahan seperti ini seharusnya kembali lagi kearti yang sesungguhnya berdasarkan makna yang diberikan oleh para penulis. Makna tersebutlah yang akan dijadikan sebuah kebenaran.
Pada dewasa ini, makna dari Anak Manusia sudah banyak yang mengartikannya dengan berbagai pandangan. Berikut ini merupakan beberapa pandangan tentang makna dari Anak Manusia. 1) Anak Manusia telah datang ke dunia dalam rupa wanita yang bernama Yang Xiang-bin. 2) Karya Yesus tidak lengkap. Kebangkitan Yesus dalam tubuh spiritual diterjemahakan menjadi kebangkitan roh, sehingga pada waktu Ia datang kembali Tuhan membutuhkan tubuh manusia lagi. 3) Menyangkal konsep Trinitas. 4) Anggapan terhadap Allah: dalam Perjanjian Lama Allah dikenal dengan sebutan Yehuwa, dalam Perjanjian Baru Allah dikenal dengan sebutan Yesus Kristus dan dalam kemulian eskatologi Allah dikenal dengan sebutan Tuhan Yang Maha Kuasa yaitu Yesus dalam bentuk rupa seorang wanita dan lain sebaginya.
Melihat penafsiran yang salah tentang Anak Manusia di atas, penulis akan menyampaikan pandangan dan makna berdasarkan penulis kitab Injil Sinoptik. Hal ini akan membantu kita untuk melihat kembali makna yang sesungguhnya.
Pandangan Orang Yahudi tentang Anak Manusia
Yesus tidak secara terang-terangan memberitahukan kepada orang bahwa Ia adalah Mesias, akan tetapi dengan sederhana Ia mengatakan bahwa Ia adalah Anak Manusia. Anak Manusia yang menunjukan bahwa Ia adalah Mesias yang sesungguhnya. Orang Yahudi beranggapan bahwa Sang Mesias atau Raja yang mereka harapkan merupakan pribadi yang akan melakukan dua hal: 1) Membangun atau merestorasi Bait Allah, akan tetapi Yesus tidak melakukan hal itu, melainkan Yesus membangun Bait Allah itu di dalam hati setiap orang (1 Kor. 6:19). 2) Membawa Israel meraih kemenangan atas para penjajah. Ia juga tidak mengalahkan Romawi, Ia justru mati di salib di tangan orang Romawi. Israel tidak lepas dari jajahan bangsa Romawi dan bangsa asing tetap memerintah. Jika pemahaman mereka tentang sang raja seperti hal di atas, bagaimanakah Yesus menyatakan keilahian-Nya? Yesus menjawab pergumulan mereka dengan cara apa yang telah Ia lakukan. Yesus menjawab harapan mereka melalui dua tindakan simbolik.
Pertama, tindakan simbolik di Bait Allah. Yesus memiliki otoritas menyatakan penghakiman atas Bait Allah. Hal ini ditunjukan berdasarkan peristiwa di mana Yesus mengusir orang yang berjualan di Bait Allah (Mat. 21:12-13). Tindakan tersebut memperlihatkan bahwa Ia adalah Raja yang memiliki otoritas untuk bertindak atas nama Allah. Tindakan yang Ia lakukan menujukan bahwa Ia adalah Allah yang memiliki Bait Allah tersebut dan layaknya seperti seorang raja yang bebas melakukan sesuatu di dalam kerajaan-Nya. Selain itu Yesus juga meluruskan pandangan orang Farisi dan ahli Taurat yang berpandangan bahwa Yesus ialah Anak Daud. Arti dari Anak Daud tidak merujuk pada arti secara harafiah melainkan sebuah simbol yang memiliki arti lain yaitu Allahnya Daud.
Kedua, tindakan simbolik dalam perjamuan terakhir. Tindakan Yesus mengangkat cawan dan memecahkan roti merupakan tindakan simbolisme profetik yang memiliki keterkaitan dengan keselamatan dari Allah. Melalui tindakan simbolis yang Yesus lakukan, secara langsung mengingatkan mereka kepada tradisi exodus dari Mesir dan Ia juga menyatakan bahwa telah tiba harapan Israel melalui kematian-Nya.
Anak Manusia dalam Injil Sinoptik
Dalam injil Sinoptik gelar Yesus sebagai Anak Manusia merupakan gelar yang sangat penting. Gelar tersebut hanya dipakai dan ditujukan hanya kepada Yesus sendiri. Istilah dari Anak Manusia dipakai empat belas kali di dalam kitab Markus, tiga puluh satu kali di dalam kitab Matius dan dua puluh tujuh kali di dalam kitab Lukas. Gelar Anak Manusia merujuk kepada Yesus yang berkuasa sekarang dalam Kerajaan Allah. Hal ini dimaksudkan setelah kebangkitan-Nya dari kematian. Dalam Matius 26:64, kata “mulai sekarang” ini adalah ungkapan yang dikatakan oleh Yesus bahwa setelah kematian-Nya mereka akan melihat Anak Manusia akan duduk di sebelah kanan Allah Bapa (Mrk. 14:62).
Dalam Matius ada sedikit penekanan khusus bagi gelar Yesus sebagai Anak Manusia yaitu hakim dunia yang akan datang. Dalam Injil Matius istilah Anak Manusia memiliki banyak persamaan dangan hampir semua dalam Injil Markus. Markus mengelompokkan istilah Anak Manusia dalam tiga kelompok: 1) pelayanan Yesus di dunia melayani, 2) Yesus di dalam penderitaan dan 3) mengenai kedatangan-Nya dalam kemuliaan. Sebagai contoh yaitu ketika Yesus berada di Kaisarea. Yesus bertanya “Kata orang, siapakah Anak Manusia itu?” (Mat. 16:13). Hal ini Yesus pertanyakan karena Ia ingin menunjukan bahwa gelar tersebut tidak umum dipakai. Jika gelar tersebut sudah sering dipakai, pastinya Yesus tidak perlu bertanya kepada mereka.
Yesus menggunakannya secara khusus mengacu pada penderitaan dan kematian-Nya. Ketika Yesus berada di Kaisarea, Matius menekankan mengenai nubuat yang telah diucapkan bahwa Anak Manusia dalam penderitaan-Nya akan dimuliakan (Mat. 16:27). Sementara Markus menuliskan “tetapi kata kamu, siapakah Aku ini?” (Mark. 8:29) dengan tujuan yang sama. Para penulis Injil memakai kebebasan komparatif dalam frasa “Anak Manusia” dengan kata ganti orang. Akan tetapi frasa tersebut tidak bermakna teologis. Frasa tersebut hanya dipakai para penulis untuk menunjukan makna lain yaitu bahwa frasa Anak Manusia hanya dipakai oleh Yesus.
Yesus dalam perumpamaannya tentang Anak Manusia menunjukan dan juga menjelaskan otoritas dari Anak Manusia yang ada di dalam Daniel 7:13-14. Dalam kitab Daniel memperlihatkan bahwa adanya penyerahan otoritas dari Yang Lanjut Usia kepada Anak Manusia. Pribadi Yang Lanjut Usia merupakan kata ganti dari pada Allah yang bertahta dan berkuasa di dalam kerajaan sorga.
Dalam Injil Markus,Yesus ditemukan ialah seorang manusia. Ia datang dalam kerendahan sebagai manusia. Ia mengalami pencobaan iblis (1:12), Ia juga disebut anak tukang kayu, anak Maria, saudara Yakobus, Yudas dan Simon (6:3). Injil Markus tidak hanya menekankan pribadi Yesus sebagai Anak Manusia melainkan menekankan juga kemanusiaan Yesus sebagai manusia sejati (3:5; 1:41; 6:6; 8:12; 10:14,21; 14:33).
Yesus berinkarnasi menjadi Anak Manusia tanpa meninggalkan hakikat-Nya sebagai Allah Anak. Penekanan ini merupakan penekanan yang sama dengan kitab Injil Sinoptik lainnya. Kebenaran ini bisa dilihat dalam berbagai aspek. 1) Yesus ditolak di Nazaret (6:1-6). Ketika Yesus berada di Nazaret kampung halaman-Nya, banyak orang menolak Dia karena mereka mengetahui masa kecil-Nya dulu sebagai anak tukang kayu dan juga para saudaranya. 2) Markus mencatat bahwa Yesus pernah emosi yang mana membuat Yesus berdukacita dan marah (3:5). Ia marah karena membela kebenaran dan keadilan.
Dalam Kitab Lukas terdapat beberapa hal khusus yang tidak dicatat dalam kitab injil sinoptik lainya. Hal-hal khusus tersebut terdapat di dalam Lukas 17:22. Apa yang dimaksudkan dengan “hari-hari Anak Manusia?” Hal ini menunjuk kepada hari-hari Anak Manusia yang dalam pelayanan-Nya, terkhususnya pada waktu Ia dimuliakan, kisah kebangkitan-Nya dan kenaikan-Nya ke sorga.
Arti Gelar Anak Manusia
Arti Semua sebutan tentang Anak Manusia dalam kitab-kitab Injil Sinoptik adalah 1) perkataan-perkataan Yesus dan hanya Dia sendiri yang menggunakan gelar itu. 2) Hal ini sama dengan injil Yohanes. 3) Terlepas dari kitab-kitab Injil Sinoptik, gelar itu disebutkan oleh Stefanus dalam Kisah Para Rasul 7:56 yaitu penglihatan tentang Anak Manusia.
Dalam Perjanjian Baru, kata Anak Manusia dengan frasa Yunani o υιος του ανθρωπου yang memiliki persamaan dengan bahasa Aram bar ěnāš. Frasa Anak Manusia muncul dengan kata sandang (definite article) yaitu the. Dalam bahasa Aram, frasa Anak Manusia tidak memiliki makna khusus yaitu hanya sebagai anak manusia selayaknya manusia biasa. Beberapa ahli berpendapat bahwa frasa Anak Manusia memiliki arti khusus. G. Dalman berpendapat bahwa meskipun frasa tersebut dalam bahasa Aram memiliki arti sebagai manusia biasa, akan tetapi bila Yesus menggunakan frasa tersebut dan penggunaannya berulang kali ini berarti bahwa frasa tersebut memiliki arti yang khusus.
Edward Schweizer dan I. Howard Marshal berpendapat bahwa Yesus menggunakan istilah Anak Manusia dikarena ungkapan tersebut ambigu, dinyatakan tetapi tersembunyi. Pertanyaan tentang “siapakah Anak Manusia?” dalam Yoh. 12:34 memberikan indikasi pada pernyataan di atas. Sehingga dampak yang timbul menjadikan Yesus dengan bebas menggunakan ungkapan tersebut tanpa menimbulkan masalah politis pada pemikiran orang pada masa itu. Chirstopher J.H. Wright berpendapat bahwa Yesus mengisi frasa Anak Manusia yang ambigu tersebut dengan klaim Mesias. Yesus menggunakan ungkapan Anak Manusia yang menunjukan bahwa itu diri-Nya tetapi Ia mengisinya dengan makna yang baru.
Tanda-tanda Kedatangan Anak Manusia
Eskatologi merupakan topik di mana orang pada umumnya memusatkan perhatian kepada kitab Wahyu. Akan tetapi dalam injil sinoptik juga ada topik tentang eskatologi. Sebagai contoh di dalam Markus 9:35; 10:31. Eskatologi berasal dari bahasa Yunani “eskhatos” yang artinya adalah terakhir.
Tanda Nuh
Tanda Nuh dalam kedatangan Anak Manusia merupakan sebuah kiasan bahwa tidak seorang pun tau saat kedatangan-Nya (Mat. 24:37-39). Pada zaman sebelum air bah, orang hidup dengan tenang sampai tibanya hari di mana waktunya akan datang (air bah). Air bah merupakan sarana hukum yang dilakukan oleh Allah atas umat manusia yang berdosa. Kedatangan Anak Manusia ialah seperti air bah yang tidak akan diduga-duga dan hanya orang yang percayalah yang akan mengetahuinya. Pada kedatangan Anak Manusia, hanya orang percayalah yang sadar dan akan berjaga-jaga.
Mesias Palsu
Sebelum kedatangan Anak Manusia kali yang kedua, banyak sekali penyesatan di mana-mana (Mat. 24:4-5). Yesus memperingatkan murid-murid-Nya bahwa ada orang yang akan menyesatkan mereka, yang mana akan membawa mereka keluar dari jalan yang salah. Banyak orang akan datang “atas nama-Ku” atau dalam bahasa Yunaninya ialah epi tôi onomati mou. Ungkapan berdasarkan bahasa tersebut akan banyak dipakai oleh para nabi palsu. Mereka akan mengaku dengan berkata “Akulah Mesias” atau egô eimi ho Christos dan mereka akan menyesatkan banyak orang.
Berikut ini informasi yang menunjukan banyaknya orang yang mengaku sebagai mesias. John Nicholas Thom (1799-1838), seorang pemberontak pajak Cornish yang diklaim sebagi “penyelamat dunia.” Jhon diklaim sebagai inkarnasi dari Yesus Kristus dan tubunhya adalah bait dari Roh Kudus. Selanjutnya ialah George Ernest (1903-1981), disebut juga dengan “Kristus dari Montfavet.” Seorang pendiri Gereja Kristen Universal di Prancis. Dia memperkenalkan dirinya sebagai nabi yang dianiaya untuk melaksanakan hukum kasih yang belum terpenuuhi oleh wakil Tuhan, termasuk juga Yesus. Selain itu ada juga orang yang mengaku sebagai Yesus Kristus. Akan tetapi, hal ini lebih aneh, yaitu Yesus sebagai pribadi yang menggunakan tubuh perempuan yaitu Yang Xiang-bin.
Kedatangan di Awan-awan
Ketika kedatangan Anak Manusia kali yang kedua ditunjukan dengan tanda bahwa akan datang dalam awan-awan (Markus 13:26). Menurut Kenneth dan Kohlenberger, awan merupakan sebuah simbol yang menandakan penyertaan Tuhan (Mat. 17:5).
Anak Manusia di Dunia Melayani
Anak Manusia Menyembuhkan dan Mengampuni Dosa
Dalam penginjilan Yesus ada banyak sekali hal yang Ia lakukan. Berbagai pelayanan yang Ia lakukan menunjukan betapa Yesus mengasihi umat manusia. Dalam Injil Markus terdapat cerita yang terdiri dari dua unsur yaitu penyembuhan seorang yang lumpuh dan perdebatan tentang pengampunan dosa (Mrk. 2:5,10). Kalimat Yesus dengan kata pasif, “dosamu diampuni” memiliki arti diampuni oleh Allah. Akan tetapi para guru hukum pada masa itu mengartikan bahwa Yesuslah yang mengampuni dosa orang tersebut. Sehingga mereka berkesimpulan bahwa Yesus merampas hak untuk mengampuni dari Allah.
Anak Manusia Tuhan atas Hari Sabat
Anak Manusia adalah Tuhan atas hari sabat merupakan pemunculan kedua dari kitab Injil Markus. Yesus menjelaskan bahwa kebutuhan manusia mempunyai prioritas lebih tinggi dari pada upacara keagamaan. Hari sabat ditetapkan Allah dan sabat paling baik dijalankan menurut tujuan Allah menciptakan hari sabat itu. Kata kerja bahasa Ibrani untuk ‘beristirahat’ adalah shabath. Yesus dan juga para pengkritik tidak beranggapan bahwa Allah beristirahat. Allah ‘memberkati’ dan ‘menguduskannya’ bukan untuk kepentingan Allah tetapi untuk kepentingan makhluk ciptaannya. Oleh karena itu maka hari sabat dibentuk untuk kepentingan manusiawi dan manusia diberikan hak untuk mengatur hari sabat menurut aturan-Nya.
Anak Manusia dalam Penderitaan dan Kemuliaan
Beberapa pemahanam dan juga informasi tentang siapa itu Anak Manusia, memberikan kontribusi bahwa dalam kitab Injil Sinoptik memperlihatkan bahwa Yesus mengalami puncak penderitaan dan juga kemuliaan. Penderitaan yang Yesus alami ialah ketika Ia berada di bumi, sebagai penderitaan yang paling berat ialah ketikaYesus berada di kayu salib. Yesus tidak hanya mengalami penderitaan melainkan kemulian, peristiwa kemuliaan Yesus ditunjukan setelah Yesus mengalami kebangkitan. Ketika Yesus mengalami kemuliaan, semua otoritas yang ada di sorga dan juga di bumi deberikan semua kepada-Nya. Sekalipun Anak Manusia merupakan Tuhan yang memiliki kuasa, akan tetapi Ia memiliki misi yaitu datang ke dalam dunia untuk menderita dan juga mati di kayu salib demi menyelamatkan umat yang dikasihi-Nya (Mat. 17:12,22-23; 20:18; 26:2 dan 26:45).
Anak Manusia dalam Kemuliaan Eskatologis
Ketika Yesus menyampaikan bahwa di dalam kesengasaraan dan juga penderitaan yang Ia alami, Yesus juga menyampaikan bahwa Ia juga akan datang dalam kemuliaan (Mat. 17:9; 19:28; 26:64; 16:27). Kedatangan Yesus kali yang kedua merupakan kedatangan-Nya bersama dengan Kerajaan Allah. Kedatangan Kerajaan Allah akan disertai dengan kemuliaan terbesar. Hal itu Yesus katakan ketika para malaikat akan mengumpulkan segala sesuatu yang menyesatkan dan semua orang yang akan melakukan kejahatan dalam kerajaan-Nya.
Kerajaan Allah di dalam perumpamaan-perumpamaan menjelaskan bahwa Kerajaan Allah telah hadir dan sedang berlangsung sekarang. Pada dewasa ini, ada berbagai aliran dari gereja yang berpandangan lain tentang kedatangan Kerajaan Allah tersebut. Di antaranya ialah Gereja Allah Yang Maha Kuasa. Dilihat dari isi dan juga fakta Alkitab, yaitu ayat yang menjelaskan seperti apakah Anak Manusia, akan tetapi beberapa hal tersebut tidak ditunjukan oleh seorang yang bernama Yang Xiang-bin yang dipercayai sebagai Kristus Yesus.. Yang Xiang-bin dipercayai sebagai inkarnasi Yesus yang kedua, akan tetapi berbeda dengan Yesus. Hal ini menunjukan perbedaan yang mencolok dan juga terdapatnya kontras terhadap KPR. 3:21. Selain perbedaan di atas, tidak ditemukan juga informasi tentang Yang Xiang-bin melakukan mujizat seperti Yesus di dalam Alkitab dan juga dengan berbagai pengajaran seperti yang Yesus lakukan.
Kesimpulan
Kedatangan Tuhan Yesus kali kedua merupakan sebuah misteri yang belum bisa diketahhui oleh seluruh umat manusia. Hal yang terpenting ialah bagaimana cara setiap orang mempersiapkan dirinya untuk menyambut kedatangan-Nya, seperti yang ada tertulis bahwa kedatangan Anak Manusia ialah seperti pencuri. Ini berarti kedatangan Anak Manusia tidak pernah diketahui oleh semua orang sampai waktunya akan datang. Orang percaya akan senantiasa menanti, berjaga-jaga dan juga merindukan kedatangan-Nya, yaitu kedatangan-Nya yang disertai Kerajaan Allah.
Kedatangan Anak Manusia yang belum tergenapi, memunculkan berbagai teori konspirasi di tengah gereja seperti yang telah dibahas di atas. Banyak gereja yang bertanya-tanya apakah hal tersebut benar dan berdasarkan Alkitab. Berbagai pandangan dan juga teori menimbulkan banyaknya kekacauan, sehingga arti yang sesungguhnya menjadi tidak jelas dan susah dipahami. Gereja harus bisa mahami yang benar akan makna dan arti dari frasa “Anak Manusia.”
Daftar Pustaka
Jurnal
Susanta, Yohanes Krismantyo. Anak Manusia: Suatu Reinterpretasi terhadap Konsep Mesianis Yahudi. diambil dari Jurnal Veritas: Jurnal Teologi dan Pelayanan, Vol 15, No 2. Oktober 2014.
Sarumaha, Nurnilam. Eskatologi dalam Injil Markus. diambil dari Jurnal Epigraphe: Jurnal Teologi dan Pelayanan Kristiani, Vol 1, No 2. November 2017.
Richard N. Longenecker, “Son of Man Imagery: Some Implications for Theology and Discipleship,” Journal of the Evangelical Theological Society 18. 1975.
Buku
Hendriksen, William. Exposition of the Gospel to Mark. New Testament Commentary; Grands Rapids: Baker, 1975.
Wright, Nicolas Thomas. The Challenge of Jesus: Rediscovering Who Jesus Was and Is. Downers Grove: InterVarsity Press, 1999.
Geldenhuys, Norval. The New International Comentary on The New Testament : The Gospel of Luke. Grand Rapids: Eerdmans Publishing Company, 1979.
Drane, John. Memahami Perjanjian Baru: Pengantar Historis dan Teologis. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2008.
Drewes, B.F. Satu Injil Tiga Pekabar. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2012.
Leon Morris, Teologi Perjanjian Baru. Malang: Gandum Mas, 2001.
Zuck, Roy B. A Biblical Theology of The New Testament. Malang: Gandum Mas, 2011.
Pasaribu, Marulak. Eksposisi Injil Sinoptik. Malang: Gandum Mas, 2005.
Santoso, David Iman. Theologi Markus. Malang: SAAT, 2012.
Santoso, David Iman. Theologi Lukas. Malang: SAAT, 2010.
Santoso, David Iman. Theologi Matius. Malang: SAAT, 2009.
Ladd, Georgr Eldon. A Theology of the New Testament. Grand Rapids: Eerdmans, 1993.
Ladd, Georgr Eldon. Injil Kerajaan. Malang: Gandum Mas, 1999.
Grove, Christopher J.H. Wright Downers. Knowing Jesus Through the Old Testament. Illinois: IVP Academic, 1992.
Newman Jr, Barclay M. Kamus Yunani Indonesia: Untuk Perjanjian Baru. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2000.
Nielsen, J.T. Kitab Injil Matius 23-28 diterjemahkan oleh Van Den End. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2009.
Khlenberger, Kenneth L. Barker dan John R. NIV Bible Commentary. Grand Rapids: Zondervan Publising House, ????
Harun, Martin. Markus: Injil yang Belum Selesai. Yogyakarta: Kanisius, 2015.
Bruce, F.F. Ucapan Yesus yang Sulit. Malang: SAAT, 2011.
Internet
[Artikel On-line] Diambil dari http://werua.blogspot.com/2020/06/catatan-gereja-tuhan-yang- maha-kuasa.html. Diakses 18 November 2020.
[Artikel On-line] Diambil dari https://tirto.id/orang-orang-yang-mengaku-juru-selamat-ctNH. Diakses 3 November 2020.
[Artikel On-line] Diambil dari http://werua.blogspot.com/2020/06/catatan-gereja-tuhan-yang- maha-kuasa.html. Diakses 3 November 2020.
[Artikel On-line] Diambil dari https://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_orang_yang_mengaku_sebagai_Yesus. Diakses 12 November 2020.
[Artikel On-line] Diambil dari http://repository.seabs.ac.id/bitstream/handle/123456789/304/Yohanes%20- %20Anak%20Manusia.pdf?sequence=1&isAllowed=y. Diakses 10 November 2020.
No comments:
Post a Comment
Jika anda Ingin Membantu pelayanan ini, silahkan kirimkan bantuan anda dengan menghubungi email charinmarbun@gmail.com. Jika anda diberkati silahkan Tuliskan dalam komentar. Jika ada pertanyaan dan permohonan Topik untuk dibahas, silahkan tuliskan dikolom komentar. Terimakasih sudah membaca, Tuhan Yesus memberkati selalu.