Doa Dalam Injil Sinopsis

DALAM INJIL SINOPTIK

Oleh: Santo

Pendahuluan

Doa merupakan hubungan orang percaya dengan Tuhan.  Dan doa juga dikatakan suatu ibadah kepada Tuhan, bisa secara berkelompok atau individu.  Menurut iman Kristen ada bermacam versi pengertian tentang doa.  Namun penulis menggungkapkan doa adalah suatu percakapan, atau komunikasi orang percaya dengan Tuhan itu sendiri, ada doa berkelompok dan doa individu.  Doa yang dilakukan secara berkelompok yaitu lebih dari satu orang, dan itu dinamakan doa bersama atau doa bagi kebutuhan bersama.

Tetapi doa yang dilakukan secara individu, itu merupakan doa secara pribadi, atau bisa dikatakan doa pergumulan, atau doa syafaat yang dipanjatkan kepada Tuhan.  Doa adalah suatu hubungan atau keintiman dengan Tuhan, doa juga merupakan keakraban dengan Tuhan, di mana seseorang yang sedang bercakap-cakapan dengan Tuhan itu sendiri.  Doa adalah suatu perintah Allah kepada manusia (Matius 7:7; Kolose 4:2), Karena doa merupakan komunikasi kita dengan Tuhan, dan doa juga suatu bentuk hubungan kita dengan TUHAN.

DEFINISI

Doa, menurut KBBI berupa “Permohonan, harapan, permintan, pujian kepada Tuhan” berdoa, “ber-doa”  menggucapkan ‘memanjatkan’ doa kepada Tuhan:  Ia selalu, sebelum dan sesudah melakukan sesuatu.  Mendoa, “Men-doa” bersyukur kepada Tuhan atau memohon selamat.  Mendoakan, “Men-do-a-kan” memohon berkat kepada Tuhan dan sebagainya dengan membaca atau mengucapkan doa. 

Doa menurut pandangan Islam, doa adalah suatu bentuk ibadah, dan juga inti dari ibadah tersebut, contohnya ibadah haji.  Dalam Islam doa berasal dari bahasa Arab الدعاء yang merupakan bentuk masdar dari mufrad داعى.  عى, يدعو, دعوة artinya menyeru, memanggil.   Doa menurut Hindu “Mantra, Stava atau Brahma” dalam artinya pujian atau puja, merupakan unsur upacara Hidnu. 

Menurut Kekristenan doa adalah persekutuan dengan Tuhan dan bercakap-cakapan dan hubungan komunikasi orang percaya dengan Allah.  Doa juga merupakan berkat keistimewahan yang dianugerahkan Tuhan kepada mereka yang percaya kepada-Nya.  Karena di mana saat berdoa disitu menunduk hati, merendahkan diri dan memusatkan pikiran, berserah penuh pada belas kasihan Tuhan.

BENTUK DOA DALAM ALKITAB

Doa adalah suatu hubungan atau komunikasi dengan Tuhan, (Matius 6:6) di mana Kristus mengajarkan murid-Nya pada saat itu tentang doa “tetapi jika engkalu berdoa, masuklah ke dalam kamarmu”, apa yang dimaksud oleh Yesus mengenai doa yang tersembunyi, doa tersembunyi ini adalah doa yang sangat penting dalam hal secara pribadi dengan Bapa di sorga.   Doa pribadi membutuhkan ruang dan waktu yang cukup tenang, tanpa ada orang lain menggangu disekeliling, dan mengenai hal yang serius tentang apa yang kita sampaikan dalam doa itu. 

Doa juga merupakan bentuk permohonan kepada Tuhan (Matius 8:23-27), pada waktu Yesus naik perahu dan murid-murid-Nya pun mengikut-nya, Alkitab mengatakan sekonyong-konyongnya mengamuklah angin, sehingga mereka hampir binasa, namun Yesus dengan begitu nyenyak tertidur dalam perahu, lalu murid-murid-Nya membangunkan Dia (Tuhan, Tolonglah, kita binasa) dan kata “Tolonglah” disini itu merupakan tanda keseruan doa para murid-Nya kepada Yesus, di mana mereka mereka merasa ketakutan, sehingga Yesus berkata kepada mereka “Mengapa kamu taku, kamu yang kurang percaya?”, dan ini menjadi pertanyaan Yesus kepada murid-murid-Nya, murid-murid tahu bahwa Yesus adalah Tuhan, mereka tahu kalau Yesus adalah Allah, dan mereka juga tahu jikalau Yesus sanggup menolong mereka, namun mereka takut dan ragu kepada Yesus, sehingga Yesus berkata “kamu yang kurang percaya”. 

Demikian juga dengan kehidupan oang percaya, sering kali meragukan kuasa Tuhan, dan kurang meyakini doa yang telah di doakannya.  Keraguan dan ketidak percaya kepada Tuhan, itulah yang sering kali menghalangi doa setiap orang, karena tidak kepercayaan apa yang di imaninya dan didoakannya, maka doa menjadi sia-sia tidak ada faedahnya.   Doa menjadi sarana bagi setiap kehidupan orang percaya, doa juga membuat seseorang memiliki iman yang teguh dan berpegang kepada Allah.  Ada perumpamaan seorang hakim yang tidak benar, “di dalam kota itu ada seorang janda yang selalu datang kepada hakim itu dan berkata, belalah hakku di hadapan lawanku”, namun hakim itu selalu menolak permohonan janda itu, tetapi pada akhir cerita hakim itu membenarkan janda itu (Lukas 18:1-8). 

Suatu perumpamaan yang Yesus paparkan mengenai seorang janda, di mana hakim yang tidak benar itu pun membenarkan janda itu, demikian juga dengan Allah Bapa yang di sorga, tentu akan membenarkan setiap orang yang berharap pada-Nya, dan Allah tentu juga memperhatikan dan mendengarkan permohonan doa mereka yang selalu datang kepada-Nya yang tidak jemu-jemu berdoa.   Dalam kehidupan orang Kristen juga demikian, mungkin ada kadangkala seseorang mengalami seperti janda yang tidak dengan bosan-bosannya datang kepada hakim itu untuk membela haknya.  Dan dalam hal ini juga Yesus menegaskan, bagi setiap orang percaya kepada-Nya supaya tidak dengan jemu-jemu berdoa, Yesus juga menekankan agar setiap orang percaya tentu dengan sungguh-sungguh berdoa kepada-Nya. 

Doa yang Benar

Doa adalah suatu permohonan kepada Tuhan, dan di mana Tuhan Yesus mengajarkan bahwa jikalau berdoa masuklah ke kamar dan tutuplah pintu (Matius 6:6).  Setiap orang tentu memiliki pergumulan masing-masing, jika seseorang berdoa tentu ia mengharapakan supaya doa di denganr dan kabulkan oleh Tuhan.   Doa yang benar ialah sesuai dengan kebutuh yang ia harapkan dan diinginkan oleh Tuhan, contohnya ada dua orang buta yang berseru-seru kepada Yesus “kasihanilah kami, hai Anak Daud” dan seketika itu Yesus bertanya kepada mereka “percayakah kamu, bahwa Aku dapat melakukannya?”, kedua orang buta menjawab “Ya Tuhan, kami percaya” (Matius 9:27-31).  Yesus juga memberikan contoh dalam hal berdoa, di mana pada waktu masih pagi-pagi gelap Yesus bangun dan pergi untuk berdoa sendirian (Markus 1:35), tentu Ia menyerahkan dan mengucap syukur pada hari itu kepada Bapa.   Ada seorang kusta datang kepada Yesus dan berlutut dihadapan-Nya sambil memohon supaya Yesus dapat mentahirkannya (Markus 1:40), ini juga adalah suatu bentuk doa yang di kehendaki oleh Tuhan.  Doa mengenal kita kepada Allah sebagai Bapa (Matius 6;9)

Karena itu berdoalah demikian (Mat 6:9), dengan contoh doa ini, Kristus menunjukkan apa saja yang harus menjadi pokok doa orang Kristen.   Ada enam permohonan dalam doa itu: tiga yang pertama berkaitan dengan kekudusan dan kehendak Allah; tiga sisanya berkaitan dengan kebutuhan kita sehari-hari. Singkatnya doa ini tidak berarti bahwa seseorang harus berdoa secara singkat saja mengenai kebutuhan kita.  Kristus kadang-kadang berdoa sepanjang malam (Luk 6:1). 

Bapa kami yang di sorga (Matius 6:9) doa melibatkan penyembahan kepada Bapa sorgawi, sebagai Bapa, Allah tentu memperdulikan mereka sebagai anak-Nya dan Ia juga selalu menunggu bagi mereka yang selalu punya kerinduan untuk datang berdoa dan bersekutu dengan-Nya.  Dikuduskanlah nama-Mu (Matius 6:9), yang paling perlu diperhatikan di dalam doa dan kehidupan kita ialah pengudusaan nama Allah adalah hal yang sangat penting, melalui doa secara pribadi seperti ini Allah sendiri dihormati dan ditinggikan.

Datanglah Kerajaan-Mu (Mat 6:10), doa orang Kristen haruslah berhubungan dengan kerajaan Allah di sorga mau pun di bumi.   Jadilah kehendak-Mu, doa sepertini berarti dengan sungguh-sungguh menggingin kehendak dan maksud Allah terjadi di dalam kehidupan orang Kristen terwujud secara pribadi mau pun keluarga sesuai dengan rencana-Nya. 

Doa yang Salah

Dalam hal berdoa tentu seseorang perlu mempertanyakan doanya itu, apakah berkenaan dengan kehendak Allah atau tidak, doa yang salah dan tidak berkenan dihadapan Allah (Matius 6:5), “apabila kamu berdoa, janganlah berdoa seperti orang munafik”.  Dalam Matius 6:5, ini ditujukan kepada orang-orang Farisi pada masa itu, mereka suka mengucapkan doa-doa yang penjang, dan berdiri ditikungan-tikungan jalan supaya dilihat oleh orang banyak.  Doa yang tidak dikehendaki oleh Allah itu tentu merupakan doa yang hanya memuaskan keingin hawa nafsu, jadi sebagai orang percaya harus memperhatikan doanya dalam hal berdoa. 

MENGAPA KITA HARUS BERDOA

Doa merupakan hubungan pribadi yang intim dengan Allah, yang menjadi pertanyaan mengapa seseorang harus berdoa, Tuhan Yesus sendiri telah memberikan contoh dalam hal berdoa, di mana pagi-pagi masih gelap Yesus bangun dan pergi untuk berdoa (Mark 1:35), selain itu Yesus memiliki hubungan dengan Bapa di sorga.   Oleh karena melalui doa dengan cara Allah memberikan supaya orang percaya memperoleh setiap kebutuhannya (Lukas 11:3-13).  Selain itu doa juga merupakan kekuatan orang percaya karena ada musuh terbesar ya itu Iblis, dan doalah salah satu cara yang dipilih oleh Allah untuk melawan Iblis. 

Doa juga merupakan sarana yang dipilih oleh Allah untuk menemukan kasih karunia dan pertolongan dari Allah.  Selebihnya orang Kristen mengikuti keteladanan dari Yesus, di mana Yesus seringkali berdoa dengan sendirian dan Ia terus-menerus berdoa kepada Bapa-Nya.  Yesus sendiri adalah Tuhan, namun di lain sisi Yesus juga berdoa, ini menunjukan bahwa Yesus tidak bersandar kepada diri-Nya sendiri.  Demikian juga orang Kristen perlu mengikuti teladan dari Yesus, jikalau seseorang sering kali berdoa dan mencari Tuhan berarti ia bersandar kepada Tuhan, karena ia tahu bahwa ia manusia yang lemah, selain itu ia juga sadar kalau ia manusia berdoa oleh sebab itu dia butuh Tuhan, dan ia tahu hanya dari pada Tuhan Allah-lah ada kekuatan. 

Melalui doa seseorang semakin bertekun kepada Kristus Yesus, doa juga merupakan benteng bagi diri seseorang untuk mempertahankan imannya kepada Kristus.  Melalu doa juga orang Kristen mampu bertekun dan berjaga-jaga menantikan kedatang Kristus Yesus yang kedua kali, dari kisah perumpamaan kesepuluh gadis, gadis yang bijaksana dan gadis yang bodoh.  Kalau melihat dari kisah kesepuluh gadis ini, ini juga merupakan dari hasil doa mereka, di mana gadis yang bijaksana mereka bertekun menunggu kedatangan mempelainya, ketika mereka bertekun dan berjaga-jaga tentu mereka juga selalu berdoa dan membaca Firman untuk menantikan kedatang Kristus Yesus (Matius 25:1-13). 

KESIMPULAN

Doa adalah suatu hubungan orang percaya dengan Allah, karena melalui doa orang percaya dapat berkomunikasi dengan Allah.  Doa juga merupakan suatu perintah Allah kepada manusia (Matius 6:5-15), berarti Allah menghendaki supaya manusia berdoa, karena melalui doa dapat menyampaikan permohonan kepada Allah.  Doa juga merupakan ketekaunan orang percaya, dan untuk melatih iman kepada Allah.  Doa juga hal yang sangat penting bagi orang percaya, oleh karena doa seorang dapat melawan si musuh yaitu Iblis.

 

Daftar Pustaka

Sumber Buku

Hunter A.M. Memperkenalkan Theologi PB  Jakarta: Gunung Mulia, 1999.

Baker, David L. Satu Alkitab Dua Perjanjian  Jakarta: Gunung Mulia, 1993).

Guthrie, Donald. Theologi PB 1-3  Jakarta: Gunung Mulia, 1999.

Ladd, George Eldon. Teologi Perjanjian Baru:  Bandung: Kalam Hidup, 2014.

Morris, Leon. Teologi Perjanjian Baru:  Malang: Gandum Mas, 2001.

Sumber Jurnal

Kalis Stevanus, “mengimplementasikan Pelayanan Yesus Dalam Konteks Misi Masa Kini menurut Injil Sinoptik” Jural Fidei Sekolah Tinggi Teologi Tawangmangu” Vol, 1 No, 2, Desember 2018: 178.

Jermia Djadi, Yoseph Christian Thomassoyan, “Kepemimpinan Yesus Kristus Menurut Injil Sinoptik Dan Relevansinya terhadap kepemimpinan Masa Kini” Vol, 9 No, 1, 2011: 35.

Aru Banga, I Ketua Enoh, “Tinjauan Teologis Tentang Iblis Dalam Injil Sinoptik” Jurnal Jaffray Sekolah Tinggi Theologi Jaffray, Vol, 9 No, 1, 2011: 81.

Sumber Internet

 [artikel] https://kbbi.web.id/doa: internet; diakses 24 Oktober 2020.

Created By [artikel] https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-doa/: Internet; diakses 25 Oktober 2020.

Doa dalam istilah Hindu “Mantra, Stava atau Brahma” [artikel] https://amaybangpok.wordpress.com/2015/01/15/doa-dalam-istilah-hindu-mantra-stava-atau-brahma/#:~:text=Doa%20dalam%20istilah%20Hindu%20disebut,suci%20Atharwa%20Veda%20XII.1.1%20. Internet; diakses 25 Oktober 2020.

Alki Tomboku, Apa Itu Doa; [artikel] https://www.kristenalkitabiah.com/apakah-doa-itu/; Internet; diakses 25 Oktober 2020.