Hidup dalam Anugerah Tuhan

Oleh: Deswinta Zai

Firman untuk kita hari ini mungkin tidak asing lagi bagi kita tetapi mari kita belajar dari kebenaran Firman Tuhan ini yang terambil dari kitab Efesus 2:4-5. Kitab Efesus ini ditulis oleh Paulus kepada Jemaat di Efesus pada saat dalam penjara. Pada saat itu masyarakat Efesus masih banyak yang terlibat dalam praktik penyembahan terhadap Dewa Dewi orang Yunani. Penyembahan yang terkenal pada saat itu adalah penyembahan kepada Dewi artemis yang dipercaya sebagai dawa kesuburan. Selain itu juga mereka melakukan penyembahan dan tunduk kepada Kaisar. Jadi dengan keadaan ini Paulus sangat terbeban dan mengirim suratnya kepada jemaat yang berada di Efesus.

  Alasan Paulus menulis ini oleh karena latar belakang jemaat di Efesus sebelum percaya kepada Kristus, mereka sangat dipengaruhi oleh adat kepercayaan dan kebudayaan yang begitu melekat dalam diri mereka sehinggan mereka hal ini yang dipegang erat sebagai pegangan hidup. Karena Efesus adalah pusat pemujaan berhala yang sangat terkenal di kuil dewi Artemis yang disembah oleh seluruh Asia dan sangat terkenal samapi ke seluruh penjuru dunia (Kis 19:27). Jika keadaan ini dihubungkan dengan Efesus 2:1-10. Kita dapat simpulkan bahwa Paulus ingin menjelaskan kepada orang-orang percaya yang ada di Efesus betapa besar dan ajaib kasih karunia Allah bagi mereka walaupun mereka dahulu memiliki kehidupan yang jauh dari Allah, hidup diluar Kristus dan yang bertahan dengan cara-cara hidup yang tidak berkenan kepada Allah, namun itu semua tidak dapat mempengaruhi Allah untuk mengasihi mereka. 

Hidup didalam angurah Tuhan. Kata Angurah atau kasih karunia dalam bahasa Ibarani dipakai sebagai “Khen” artinya adalah Kata ini berarti perbuatan seorang atasan yang menunjukkan kepada bawahannya kasih karunia, padahal sebenarnya bawahan itu tidak layak menerimanya. Kasih karunia adalah pemberian Allah kepada manusia padahal manusia tidak pantas untuk menerimanya. Kata ini misalnya digunakan dalam Kejadian 6:7, “Tetapi Nuh mendapat kasih karunia (khen) di mata TUHAN”. Kata Yunani  kharis adalah kata benda yang biasa dipakai untuk menerjemahkan kata Ibrani khen. Kata  kharis  yang secara umum berarti pemberian, hadiah, anugerah, kemurahan hati, dan karunia. 

Dalam Perjanjian Baru kata kasih karunia atau anugerah ini dihubungkan dengan keselamatan dari Allah bagi manusia. Paulus mengatakan dalam Efesus 2:5-7 “telah menghidupkan kita bersama-sama dengan Kristus, sekalipun kita telah mati oleh kesalahan-kesalahan kita oleh kasih karunia (khariti) kamu diselamatkan dan di dalam Kristus Yesus Ia telah membangkitkan kita juga dan memberikan tempat bersama-sama dengan Dia di sorga, supaya pada masa yang akan datang Ia menunjukkan kepada kita kekayaan kasih karunia-Nya (kharitos autou) yang melimpah-limpah sesuai dengan kebaikan-Nya terhadap kita dalam Kristus Yesus. Kepada Titus, Paulus juga menuliskan “Karena kasih karunia (kharis) Allah yang menyelamatkan semua manusia sudah nyata” (Titus 2:11). Kasih karunia sering kali orang memahami sebagai “belas kasihan.” Ha, Anugrah yang disebuat juga kasih karunia grace adalah pemberian Allah yang tidak selayaknya diberikan kepada kita dalam arti lain kita tidak pantas menerimanya. 

Mengapa kita hidup didalam Anugerah Tuhan?  Yang pertama kita harus tahu siapa kita sebelum mengenal Tuhan dan belum percaya kepada-Nya. 1. Keadaan orang-orang diluar Tuhan (Ef. 2:1-3), Paulus menjelaskan cara hidup mereka dan perbuatan mereka yang jauh dari pada Tuhan. Dimana mereka melakukan pelanggaran, dosa, hidup menurut jalan dunia, hidup dalam hawa nafsu daging, kehendak daging dan pikiran yang jahat. Oleh karena pelanggaran dan dosa membuat orang tersebut mati secara rohani. Kematian adalah hukuman yang dijatuhkan Allah (Roma 6:23). Jadi tindakan Allah yang adil atas dosa. Kematian rohani merupakan terpisahnya jiwa dari Allah. 1engan kematian rohanimanusia tidak lagi menikmati kehadiran dan kebaikan Allah dan bahkantidak lagi mengenal dan merindukan Allah. Dalam ayat 1-3, kejahatan yang benar-benar dari pikiran dan didorong oleh hati mereka. Pemikiran yang jahat membuahkan tindakan yang jahat yang mengakibatkan manusia masuk kedalam maut kematian kekal.

2. Karya Allah melalui Yesus (Ef. 2:4-9), Paulus menjelaskan bahwa karya Allah melalui Yesus Kristus bagi orang-orang berdosa yang seharusnya mati karena pelanggaran dan dosa. Tetapi diselamatkan oleh Allah melalui kematian Yesus Kristus itulah karya Allah bagi manusia sebagai orang-orang yang dihukum mati dan dimurkai oleh Allah. Tetapi Allah masih memiliki kasih karunia dimana Ia mau setiap kita memperoleh hidup yang kekal itulah sebabnya melalui Yesus Kristus yang telah memnebus kita dari kesalahan kita. Sehingga diperdamaikan dengan Allah melalui pengorbanan Yesus di kayu salib. Perdamaian kita dengan Allah bukan hanya sekedar saja tetapi Ia membrikan hal yang berharga kepada kita yang tidak dapat digantikan dengan apapun yang dimiliki oleh manusia yaitu Anak-Nya yang tunggal. Jadi kita sebagai anak-anak Tuhan berikalah apa yang terbaik untuk kemuliaan bagi Tuhan.

Bagaiman kita bisa hidup didalam Anugrah Tuhan?

1. Sadar dan berbaliklah kepada jalan Tuhan (ayat 1-3). Dalam ayat inilah menjelaskan masalah yang menjauhkan kita dari Tuhan. Sehungga hungan kita dengan Tuhan sangat jauh karena banyak hal tindakan kita yang membuat hati Tuhan terlukan dan mengecawakannya. Jemaat Efesus juga mengalami hal demikian di mana keberadaan mereka itu sangat mudah jatuh dalam dosa. Karena kita tahu bahwa mereka tidak hanya punya satu Allah. Tetapi mereka juga memiliki banyak allah lain yang mereka percaya adap penyembahan berhala dan lkain sebagainya. Jadi situasi inilah yang menjadi tantangan besar bagi jemaat Tuhan yang ada di Efesus yang percaya kepada Tuhan karena disekitar mereka dikelilingin oleh penyembahan berhala di mana keadaan ini memudahkan mereka untuk jatuh kedalam penyembahan berhala. Dan berbagai macam hal-hal lain yang membuat mereka cenderung jatuh kedalam dosa. Lalu bagai mana dengan kita saat ini, apa yang memisahkan kita dari Tuhan? Apa yang membuat kita jauh dari Tuhan? 

Terkadang kita saat ini cederung kepada ekonami, materi masa depan, pekerjaan, pertengkaran rumah tangga, anak-anak, sekolah dan lain sebagainya. Ketika berbagai macam timbul dalam pikiran kita maka kita cenderung melakukan hal yang simple, instan dan bertindak dengan tidak lagi mengikuti jalur yang baik tetapi dengan kejahatan. Hal inilah yang  memisahkan kita dengan Tuhan sang Pencipta kita sehingga yang bekerja dalam diri dan pikiran kita bukan lagi Allah yang bekerja tetapi kuasa Iblis.  Ketika kita tidak sadar akan hal itu maka hidup kita ini tidak lagi bisa dikendalikan karena kedagingan kita sudah menguasai diri. Itulah sebabnya sadarlah dan berbalik kepada Tuhan yang dapat melakukan segalanya untuk kita. Tetapi Tuhan rindu kita sadar dan berbalik kepada-Nya supaya kita dapat hidup di dalam Anugarh Tuhan. Segala sesuatu kesesakan kita saat ini Allah bisa memulihkan hal itu Asalkan kita mau datang kepada-Nya dengan penuh kerendaha hati dengan sadar bahwa segala sesuatu yang menjauhkan kita dari Tuhan itu jika kita memilikinya tidak akan abadi tetapi didalam Tuhan kita akan memperoleh keselamatan Yang Kekal. 

Ilustrasi ada seorang petani yang selalu bekerja dengan semangat yang luar biasa. Diaman ia mengelola kebunnya dengan berharap akan mendapat penghasilkan yang luar biasa. Sementara itu ketika ia mengelolanya dia memulai dari membersihkan lahan, memilih tanaman yang ditanam, dia semaikan tanaman itu hingga tumbuh dengan subur oleh karena perawatannya yang sangat terjamin dari pak petani. Setelah itu ia menanam pada lahan yang telah dibersihkanya dan ia selalu membersihkan lahan itu dengan sangat berhati-hati karena dalam lahan yang ditanamnya meskipun sudah dibersihkan tetapi akan tumbuh sendiri rumput yang merusak tanaman jadi pak petani harus berhati-hati supaya tanamannya jangan mati terjabut. Karena kalau tidak dibersihkan maka tanaman tersebut akan terhimpin oleh karena rumput-rumput yang ada disekitarnya dan tanaman tersebuat pastinya tidak akan berdaya pada akhirnya ia akan mati. 

Apa yang dapat kita ambil dari ilustrasi ini? Tanaman itu mengambarkan kehidupan kita dan rumput tumbuhan lainnya adalah keadaan atau situasi yang ada disekitar kita. Rumput sebuah hal yang menjatuhkan kita dalam daosa, artinya jika kita tidak bisa meninggalkan masalalu kita, tidak bisa mengantrol diri kita dari dosa, cara hidup kita tidak benar maka pastinya maut sedang menunggu kita. Pak Petani adalah melambangkan Tuhan yang telah melakukan segala sesuatu untuk kita, tetapi kita tidak meresponya dengan baik. Tuhan telah menawarkan keselamatan tetapi kita memilih jalan kita sendiri tetapi Ia masih setia untuk menuggu. Itulah sebabnya belum terlambat sadarlah dan berbaliklah kepada-Nya.

Bagaimana cara hidup didalam Tuhan?

2. Menggenali Allah dengan benar (4-10). Menhgapa kita harus mengenal Allah dengan benar? Dalam kitab Efesus menjelaskan bahwa jemaat-jemaat itu belum mengenal dengan benar kepada siapa mereka percaya artinya sangat mudah tergolahkan. Dengan keadaan yang ada di Efesus itu membuat Paulus terbeban untuk mempertahankan iman percaya mereka kepada Allah. karena dengan keadaan yang ada disekitar mereka itu menjadi pengaruh besar kepada mereka untuk mengikuti jalan dunia yang menuju kepada maut. Makanya Paulus mengirim surat kepada mereka supaya mereka tetap kuat, bertahan dan tetap percaya kepada Tuhan. Kepercayaan jika tidak dengan sungguh-sungguh makan akan mudah mengikuti jalan yang menyesatkan. Itulah sebabnya Paulus terbeban kepada mereka supaya kepercayaan mereka kepada Allah itu tidak hanya sekedar tetapi dengan kesungguh-sungguhan. 

Dalam ayat 4, Paulus mentakan bahwa Dialah Allah yang kaya penuh Rahmat, dan memiliki kasih setia.  Disinilah Paulus menjelaskan bahwa Allah yang mereka sembah dan percaya itu adalah Allah yang sesungguhnya, Allah yang hidup dan Allah yang dapat memberikan keselamatan yang kekal kepada setiap orang yang percaya kepada-Nya di mana mereka tidak hanya percaya tetapi mereka juga menggenal dengan benar siapa Allah mereka, dan kepada siapa mereka percaya. Supaya mereka miliki pemaham yang benar akan Allah mereka. Lalu bagaimana dengan kita pada saat ini? Apakah kita sudah mengenal yang sebenarnya Allah kita? zaman sekarang mereka percaya kepada Allah tetapi tidak yang sebarnya. 

Sekarang lebih memilih apa yang dikatakan oleh pak dukun dari pada kebenaran Firman Tuhan, mereka lebih meniurutin perintah pak dukun dari pada melakukan Kehendak Allah. Lebih cepat curhat kepada pak dukun dari pada datang dan berdoa kepada Tuhan. Selain itu lebih mempercayakan mitos-mitos yang dipercaya oleh nenek moyang, meminta zimak ke pak duku untuk menjadi pelindung. Hal-hal ini telah membutakan kita untuk tidak menggenal Allah kita dengan jelas. Karena dengan kita menggenal Allah kita dengan jelas maka kita sendang membuat iman kita semakin bertumbuh dan dewasa artinya tidak mudah untuk cenderung melakukan kejahatan di mata Tuhan. Dan kita percaya bahwa bukan karena kita lakukan yang baik maka kita memperolh keselamatan tetapi perbuatan baik kita itu adalah dampak dari kepercayaan, iman kita kepada Tuhan. Ayat 8. Mengatakan “sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah” jangan sia-siakan apa yang Tuhan berikan lakukan segala sesuatu dengan takutakan Tuhan, sebagai dampak dari iman yang kita miliki kepada Allah. 

Ilustrasi ada seorang gembala yang memiliki bayak domba, Ketika suatu saat gembala ini membawa domba-dombanya kepadang rumput yang hijau. Ternyat padang rumput yang dutuju oleh gembala beserta domba tersebut, juga ada banyak domba beserta gembala yang lain disana. Setelah sampai di tempat tujuan meskipun ada banya domba lain tetapi gembala domba ini tidak ragu untuk lepaskan dombanya tanpa dituntun oleh gembala tersebut. Ketika hari sudah sore maka gembala itu tidak terlalu sibuk mancari dombanya dia tinggal memanggil dengan panggilan yang biasa dilakukan oleh gembala untuk memanggil doambanya lalu mereka semua segera datang kepada gembalanya tidak ada yang tertinggal. Apa yang dapat kita pelajari dari ilustrasi ini? Gembala adalah Tuhan yang kita percaya domba adalah melambangkan orang-orang yang percaya kepada Tuhan. Dalam ilustrasi di atas meskipun mereka adalah domba tetapi mereka tahu siapa gembala yang memelihara mereka, siapa yang selalu menuntun mereka. Bagaiman dengan kita Tuhan meninginkan kita untuk menggenalnya dengan benar.

Kesimpulanya adalah kita sebagai orang yang percaya kepada-Nya Mari kita hidup didalam anugrah Tuhan caranya adalah yang pertama sadar dan berbalik kepada Tuhan. Dengan kesadaran kita dapat memulihkan hubungan kita kepada Tuhan supaya kita tetap dalam tuntutan Allah sehingga jalan yang kita tempuh tetap dalam kontrolnya Tuhan. Yang kedua menggenali Allah dengan benar artinya ketika kita sudah menggenal Allah dengan benar makan tidak ada yang dapat mengoyahkan iman kepercayaan kita kepada Tuhan. Karena dengan iman kita dapat diselamatkan karena keselamatan itu pemberian dari Allah.     


No comments:

Post a Comment

Jika anda Ingin Membantu pelayanan ini, silahkan kirimkan bantuan anda dengan menghubungi email charinmarbun@gmail.com. Jika anda diberkati silahkan Tuliskan dalam komentar. Jika ada pertanyaan dan permohonan Topik untuk dibahas, silahkan tuliskan dikolom komentar. Terimakasih sudah membaca, Tuhan Yesus memberkati selalu.