Oleh: Ary
Teks: Matius 14:13-21
Pendahuluan
Berapa banyak di antara kita yang mempunyai ketakutan tentang kebutuhan-kebutuhan kita, ketika kita ada dalam situasi-situasi yang tidak mendukung, situasi-situasi di mana kita tahu persis secara rasio kita tidak bisa mencukupi dan bahkan memenuhi kebutuhan kita. Salah satu ketakutan terbesar manusia adalah ketika kebutuhannya tidak terpenuhi, entah kebutuhan makan minum, pakai, sekolah dan sosialnya, ia akan berusaha sebisa mungkin untuk memenuhinya, bahkan ada yang melakukannya dengan extrim, menjual diri demi kebutuhan, menghancurkan orang lain demi kebutuhan, mencuri demi kebutuhan, membunuh demi kebutuhan dan lain sebagainya.
Masalah mengenai kebutuhan, kita akan banyak mendapiti kecurangan-kecurangan, misalnya ada orang yang ketika sudah mendapatkan sesuatu untuk kebutuhannya, ia akan memikirkan lagi untuk besok atau hari selanjutnya, perasaan itu akan mendorong dia untuk melakukan kecurangan. Contohnya seorang pejabat yang korupsi, ia bekerja dan mendapatkan uang sebagai upahnya, ia akan merasa itu belum cukup untuk satu tahun kedepan atau dua tahun kedepan, akhirnya membuat dia mengambil yang bukan milik dia. Nah hari ini kita akan belajar bersama-sama mengenai satu pribadi ini, yang mencukupi masalah kebutuhan makan orang-orang yang lapar, bahkan sampai tersisa banyak. Mari kit baca bersama-sama dalam teks: Matius 14:13-21.
Penjelasan Teks
Menurut teks yang kita bacakan (ayt. 13) Yesus menyingkir dari keramaian, Ia ingin ketempat yang sunyi, ketika Ia mendengar kabar tentang Yohanes pembaptis yang telah dibunuh oleh Herodes dengan cara dipenggal dan di taruh disebuah talam (ayt. 10-11). Namun orang-orang mendengar dan mengikuti Yesus melalui jalan darat dari kota-kota mereka (dari berbagai kota mengikuti Yesus). Ayt. 14, ketika Yesus melihat semua mereka dikatakan bahwa “tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan kepada mereka dan ia menyembuhkan mereka yang sakit” belas kasih ini adalah dasar dari kemauan Allah untuk memberikan Yesus bagi dunia ini “karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal . . .” (Yoh. 3:16). Ketika menjelang malam terjadilah percakapan antara Yesus dan murid-murid-Nya “suruhlah orang banyak itu pergi supaya mereka dapat membeli makanan di desa-desa” (ayt. 15), tetapi Yesus menjawab murid-murid-Nya dengan mengatakan “tidak perlu mereka pergi” (ayt. 16). Yesus mengetahui bahwa murid-murid-Nya kurang mempercayai Yesus, itu sebabnya pada waktu mereka selesai dari tempat itu, Yesus menyuruh mereka mendahului Dia kesebrang tetapi terjadilah badai yang besar, murid-murid-Nya ketakutan dan Yesus berkata kepada mereka “hai orang yang kurang percaya” (ayt. 31), itu sebabnya Yesus melanjutkan dengan mengatakan “kamu harus memberi mereka makan” Yesus memberi tanggung jawab itu kepada mereka, seharusnya mereka sadar dan bertanya kepada Yesus, mereka seharusnya sadar bahwa mereka tidak sanggup dan mampu melakukannya.
Tetapi respon murid-murid, mereka mencari-cari dan hanya menemukan “lima roti dan dua ikan” (ayt. 17), kadang kita seperti itu, kita berusaha dengan kekuatan kita sendiri, kita mencari kesana-kemari mengharapkan ada solusi ada jalan keluar dan ketika kita sudah tidak mampu lagi atau dalam keadaan di mana kita merasa tidak ada jalan keluar lagi, baru kita datang kepada Yesus. Yesus menjawab mereka “bawalah kemari kepada-Ku” (ayt. 18), ajakan ini masih berlaku bagi kita sampai hari ini “bawalah kemari kepada-Ku” dia sanggup melakukan sesuatu yang luar biasa yang tidak dapat kita pikirkan. Lalu Yesus menyuruh semua orang itu duduk di rumput kemudian Yesus mengambil lima roti dan dua ikan itu, Ia menengada ke langit dan mengucap berkat, memecahkan roti dan membagikan (ayt. 19), mereka makan sampai kenyang, kemudian mereka mengumpulkan potongan-potongan roti dan yang tersisa dua belas bakul penuh (ayt. 20) yang makan kira-kira lima ribu laki-laki, tidak termasuk perempuan dan anak-anak.
Renungan
Dari teks ini, kita dapat melihat betapa besar kuasa Yesus yang dinyatakan bagi banyak orang. Yang secara logika tidak mungkin hanya lima roti dan dua ikan sanggup mengenyangkan lebih dari lima ribu orang bahkan tersisa dua belas bakul penuh. Ada banyak hal yang dapat kita renungkan dan belajar dari kisah ini, namun saya hanya akan membagikan beberapa untuk kita renungkan dan pelajari bersama-sama dari kisah ini.
1. Mengenal Allah
Kesalahan terbesar kita adalah ketika kita tidak mengenal Allah kita. Seberapa banyak dari kita yang mengenal Allah sebagai Allah yang maha kuasa?? Mengenal Allah sebagai Allah yang sanggup dan mampu melakukan segalanya?? Mengenal Allah sebagai Allah yang empunya segalanya.?? Pengenalan akan Dia akan sangat nampak dari tindakan kita, respon kita terhadap segala sesuatu yang terjadi dalam hidup kita, akan nampak ketika kita mengalami berbagai-bagai tantangan atau masalah dalam kehidupan kita. Ketika kita dalam situasi sekarang, situasi dimana kita dilandah covid 19, jika kita mengenal Allah kita dengan baik sebagai Allah imanuel yang selalu beserta kita setiap waktu, setiap detik dalamkehidupan kita, kita tidak akan merasa takut demikian juga dalam perekonomian kita, kebutuhan kita sehari-hari. Bukan berarti kita tidak perlu untuk bekerja.
Ilustrasi: ketika saya lulus SMA, saya bingung mau kemana, saya mau lakukan apa, saya mau jadi apa dan seperti apa saya kedepannya nanti. Akhirnya saya memutuskan untuk berhenti satu tahun untuk memikirkan apa yang harus saya lakukan selanjutnya. Panggilan saya untuk belajar teologi semakin meyakinkan saya namun saya berpikir untuk tidak melanjutkannya di tempat saya karena pendidikannya kurang memadai menurut saya. Disisi lain saya memikirkan orang tua saya, saya tahu bahwa orang tua saya tidak memiliki apa yang saya butuhkan untuk mencapai apa yang saya inginkan yaitu melanjutkan studi saya di luar Maluku. Saya lupa bahwa dari SD sampai SMA saya hidup dengan orang lain dan mereka yang membayar dan menanggung semua kebutuhan saya, kebutuhan sekolah, tempat tinggal, makan, minum dan pakai itu adalah pertolongan Tuhan bagi saya. Akhirnya saya mengambil langka untuk mendoakan dan bekerja mencari dana, dan akhirnya semua itu tercapai sampai hari ini. Saya tau Allah saya mampu dan sanggup. Ketika saya menyampaikan keinginan saya kepada orang tua saya mereka menolak kerena perekonomian, namun saya yakin karena pengenalan saya dari saya SD samapai SMA.
Applikasi: mari bapak/ibu saudara/saudari kenalilah Allahmu. Maka dalam keadaan apapun itu kita tetap tenang dan menantikan Dia bekerja dalam hidup kita. Saya tidak tau apa yang menjadi pergumulan dan situasi yang sedang kita rasakan. Jika itu adalah perekonomian, perekonomian percayalah Allah adalah sumbernya; jika itu kepintaran dalam masah pendidikanmu, percayalah Allah adalah sumbernya; jika itu adalah rumah tanggamu yang sedang kacau, percayalah Allah sanggup memperbaikinya. Mari kenalilah Dia dan imani itu di dalam kehidupan kita sehari-hari.
2. Serakan kepada Dia
Lima roti dan dua ekor ikan, apakah cukup untuk lima ribu orang makan?? Tentu tidak sangat mustahil kalau terjadi. Orang Maluku kalau makan, nasi yang bisa untuk tiga sampai empat orang hanya satu orang saja habis dimakan, jadi saya bisa lihat kalau cuman lima roti dan dua ikan hanya satu orang saja yang bisa kebagian. Dan saya percaya orang-orang pada waktu itu tubuhnya besar-besar dan pasti banyak makannya, namun pada faktanya Alkitab mencatat kalau “mereka makan sampai kenyang” dan masih tersisa “dua belas bakul” mengapa bisa?? Karena lima roti dan dua ikan itu berada di tangan yang tepat yaitu Yesus sendiri. Kalau seandainya Yesus membiarkan murid-murid-Nya, maka yang terjadi adalah yang sesuai dengan kita pikirkan tidak akan mungkin semua orang itu dapat makan mungkin dua atau tiga orang saja.
Yesus dengan inisyatif-Nya sendiri mengatakan (ayt. 18) “bawalah kemari kepada-Ku” Yesus memintanya sendiri. Saudara-saudaraku yang terkasih apa yang yang menjadi persoalanmu hari-hari ini, Yesus mengatakan “bawalah kemari kepada-Ku” jika kita membawanya kepada Dia kita akan melihat sesuatu yang luar biasa ketika Yesus yang bekerja bagi diri kita. Ketika para murid membawa lima roti dan dua ikan itu Yesus melakukannya, semua makan sampai kenyang dan masih tersisa dua belas bakul.
3. Cukupkan Apa Yang Ada
Bapak/ibu, saudara/saudari. Orang-orang yang hadiri pada waktu itu jauh dari tempat mereka ayat 13 mengatakan: Yesus menyingkir hendak mengasingkan diri dengan perahu ke tempat yang sunyi, orang banyak mendengar dan dan mengikuti Yesus dengan mengambil jalan darat. Kalau jauh mereka bisa saja menyimpan sisanya menyembunyikan untuk bekal pulang nanti, mereka mencukupkan untuk kebutuhan mereka waktu itu, yaitu makan dan kenyang, kemudian sisanya mereka kumpulkan. Bagian ini tidak jelas mencatat setelah selesai dikumpul mereka bawa kemana, namun yang jelas kita mau belajar untuk mencukupi apa yang ada untuk diri kita.
Ilustrasi: bangsa Israel ketika Allah berfirman untuk mengambil makanan secukupnya, namun ada beberapa dari antara mereka yang mengambil lebih. Sehingga yang terjadi adalah murka Allah turun atas mereka.
Aplikasi: jadi marilah kita menggunakan apa yang ada pada kita sesuai dengan kebutuhan kita. Jika pemasukan kita hanya 2-3 juta, pengeluaranpun harus disesuaikan, kalau pengeluaran 5-6 juta hanya akan mendatangkan kerugian besar dalam diri kita. Caranya adalah gunakan sesuai dengan kebutuhan kita bukan keinginan kita.
Kesimpulan
Jadi untuk membantu kita mengurus kebutuhan hidup kita, kita perlu untuk mengenal Allah kita sebagai Allah yang bertanggung jawab atas kehidupan kita. Jika pengenalan kita baik akan Allah kita pun akan baik dalam menghadapi kehidupan kita.
Serakan kepada Allah apa yang kita miliki dan percayalah Allah mampu dan sanggup melakukan sesuatu yang luar biasa yang tidak dapat kita pikirkan dengan akal kita. Tidak perduli berapa banyak, seberapa besar apa yang kita punya, DIA MAMPU.
Cukupkan apa yang ada bagi kita, apa pun yang ada cukupkan dengan kebutuhan kita jangan gunakan untuk keinginan-keinginan kita. Jika kita gunakan sesuai dengan keinginan kita maka kita hanya akan merugikan diri kita sendiri. TUHAN YESUS MEMBERKATI KITA SEMUA< SHALOM.
No comments:
Post a Comment
Jika anda Ingin Membantu pelayanan ini, silahkan kirimkan bantuan anda dengan menghubungi email charinmarbun@gmail.com. Jika anda diberkati silahkan Tuliskan dalam komentar. Jika ada pertanyaan dan permohonan Topik untuk dibahas, silahkan tuliskan dikolom komentar. Terimakasih sudah membaca, Tuhan Yesus memberkati selalu.