STRATEGI PELAYANAN YESUS DALAM KITAB LUKAS
Oleh: Vadly
Pendahuluan
Dalam kitab Lukas ini beberapa strategi yang dapat dilakukan dalam pelayanan. Defenisi pelayanan adalah sebagai suatu aktivitas atau rangkaian aktivitas yang akan dilakukan. Pentingnya strategi pelayanan untuk menjangkau jiwa-jiwa, karena melalui strategi adalah sebuah cara untuk bisa menjangkau banyak jiwa.
Dalam kitab Lukas, Yesus memiliki starategi untuk menginjil. Dalam kitab Lukas Yesus punya banyak pelayanan dimana Yesus memiliki strategi untuk menjanngkau banyak orang. Dengan strategi juga orang-orang yang dijangkau bisa mengalami Tuhan secara pribadi . sebagai hamba Tuhan tentunya harus punya strategi untuk memberitakan Injil kepada semua orang terutama kepada mereka yang belum menggenal Tuhan.
Melalui strategi dalam kitab Lukas cukup membantu seseorang dalam memberitakan Injil. Dimana Yesus telah memberikan beberapa contoh yang dapat diteladani oleh setiap hamba Tuhan dan juga orang percaya. Untuk lebih jelasnya penulis akan menjelaskan dan memaparkan beberapa strategi yang dilakuan Yesus dalam kitab Lukas ini. dimana pelayanan menurut Alkitab adalah pemberian seluruh kehidupan kepada Allah di dalam Kristus Yesus oleh Roh Kudus yang diwijudkan dengan sebuah tindakan yang kongkrit yang memuliakan Allah sesuai dengan kebenaran firman Tuhan dan karunia setiap orang.
Latar Belakang
Penulis
Sebuah kitab Injil dapat dibaca dalam berbagai cara, bisa dibca sebagai bahan renugan, bisa diteliti sebagai buku yang dapat memperkaya pengetahuan kita tentang kehidupan Yesus. Begitu juga dengan kitab Lukas, diantara ketiga Injil sinoptik, Lukas lah yang paling banya memberikan keterangan mengenai asal-usulnya sendiri. Meskipun dalam Injil Lukas tidak menulis siapa yang menulis kitab ini namun, Tradisi Eksternal mendukung kesimpulan yang mengatakan bahwa Lukas, Tabib dan rekan Paulus adalah penulis Injil yang ketiga. Ada beberapa bukti yang mendukung kesimpulan ini. penulis memiliki kemampuan menulis yang tinggi dan juga mungkin memiliki pendidikan yang tinggi, suatu perbandingan dari Markus 5:25-26 dengan Lukas 8:43 menunjukan bahwa ia berbicara seperti seorang tabib, yang menguatkan gelar yang diberikan kepada Lukas dalam Kolose 4:14 “tabib Lukas yang kekasih” pada umumnya para theology perjanjian baru menyetujui bahwa Injil Lukas ditulis oleh seorang dokter yang bernama Lukas. Hal ini disetujui oleh bapa-bapa gereja mula-mula seperti, Irenaeus, Tertullian, Clement orang Alexandria, dan lain-lain. hal ini juga diduiiung oleh penulisannya yang sangat cermat dan bergaya bahasa seorang Dokter.
Tanggal dan waktu penulisan
Ada dua batas waktu yang memperkirakan masa penulisan Injil Lukas, yaitu sebelum sebelum kisah para Rasul dan setelah terjadinya perkembangan agama Kristen sampai saat dimana ketika ia mulai menarik minat oraang asing seperti Teofilis. Tentu saja Injil ini ditulis pada saat sesudah kematian Yesus, dan juga menurut pembukaan kitab Lukas bahwa sudah banyak orang lain yang mau menyajikan Injil tentang fakta-fakta yang diyakini oleh masyarakat Kristen. Munungkin pada tahun 60 dapat dijadikan sebagai patokan, kaena pada saat itu Lukas sudah menjadi orang Kristen sekurang-kurangnya 10 tahun atau lebih, ia juga sudah menjelajahi paestina dimana ia pasti sudah bertemu dengan mereka yang pernah menyaksukan Yesus dengan mata kepala sendiri.meskipun tahun 60 tidak dapat ditetapkan secara pasti, naundapat diterima kemungkinannya. Yang jelas, ia pasti ditulis di suatu tempat di wilyah Hellenis oleh seorang yang bekerja diantara orang asing.
Kehidupan Yesus
Masa kecil Yesus
Ada lima peristiwa pada masa kecil Yesus. Pertama, sesuai dengan taurat Yahudi. Ia disunat dan diberi nama pada hari kedelapan (Lukas 2:21). Kedua, Yesus diserahkan kepada Tuhan dibait suci untuk mengesahkan sunat-Nya. Ia juga ditebus dengan membeyar persembahan senya 5 syikal. Dan sedangkan untuk pentahiran-Nya, Maria memberikan persembahan orang miskin. Ketiga, kedatangan orang majus ke Yerusalem untuk menanyakan tentang kelahiran seorang “Raja orang Yahudi”. mereka telah melihat bintang-Nya dilangit (Mat2:2). Raja Herodes yang kejam merasa ktakutan. Setelah mendengar dari ahli-ahli Taurat tempat Mesias dilahirkan, lalu ia menyuruh orang majus itu pergi ke Betlehem dan ia meminta kepada mereka agar kembali ketika menemukan Sang Mesias. Katanya ia juga ingin menyembah Mesias. Namun seorang Malaikat memberitau mereka agar tidak kembali kepada Herodes. Keempat, Alllah menyuruh Yusuf untuk pergi ke Mesir bersama keluarganya. Herodes telah memerintahkan untuk membunuh semua bayi yang berumur sampai dengan dua tahun dan yang tinggal di Betlehem dan sekitarnya. Ketika Herodes meninggal Yusuf kembali ke Nazaret. Kelima, perjalanan Yesus dan orang tua-Nya ke Bait Suci pada wakti Ia berusia 12 tahun (Lukas 2:41-52). Di sana, Ia diperkenalkan pada para pemimpin Agama.
Pelayanan Yesus
Persiapa peayanan
Dalam ayat 21-22 Lukas mungkin mengikuti Markus dan Matius, menceritakan tentang pertemuan antra Yohanes pembabtis dan Yesus dan menekankan jawab Yesus kepada Yohanes (Mat 3:13-17 teristimewa ay 15). Namun pada Tulisan Lukas ia lebih menegaskan dengan lebih kuat dari pada Matius dan Markus, bahwa Yesus menyatakan diri-Nya sebagai salah seorang dari orang banyakyang dibabtis itu. Dengan demikian Yesus menyatakan diri-Nya bersatu (solider) dengan orang banyak itu. Yesus dibabtis, karena Ia mau solider dengan manusia. Pembabtisan Yesus mempunya arti, karena Yesus dibuat menjadi wakil dan pengganti manusia yang berdosa, yakni sebagai anak manusia yang sejati. Menurut Lukas berita yang disampaikan Yohanes adalah tentang Babtisan pertobatan untuk pengampunan dosa.
Dicatat dalam Injil Lukas bahwa Kristus berdoa ketika dibabtis yang tidak dicatat dalam injil Matius. Ketika Yesus dibabtis dan berdoa, Ia tidak mengakui dosa seperti orang-orang lain ketika dibabtis, karena Ia tidak memiliki dosa untuk di akui. Tetapi Ia berdoa seperti yang dilakukan orang lain, Sebab a harus tetap bersekutu dengan Bapa-Nya. Yohanes membabtis dengan babtisan pertobatan sedangkan Yesus membabtis dengan Roh Kudus dan Api. Jadi babtisan dengan Roh Kudus dan Api adalah baptisan yang merujuk kepada peristiwa pentakosta yang dialami oleh murid-murid Yesus dan orang-orang yang bersama-sam dengan mereka. Hal ini merupakan kegiatan yang dilakukan oleh Yesus pada saat Ia belum memasuki ladang pelayannya.
Penginjilan dan mengajar
Ketika Yesus selesai dibaptis Ia pun dibawa kepadang Gurun untuk dicobai. Tentang pecobaan dipadang gurun ini, markus hanya memakai beberapa perkataan saja yang artinya dalam pencobaan dipadang Gurun ini hanya pendek dalam kitab Markus, namun Lukas dan Matius mencatat lebih panjang. Dalam Kitab Lukas ia menukar pencobaan yang edua dan yangketiga: pertama,Mukjizat berkenaan dengan roti, untuk Yesus sendiri. kedua,memperoleh kuasa duniawi dan kompromi. Ketiga Mujizat dalam bait suci didepan mata orang banyak.
Sesudah Yesus menaklukan roh jahat, Ia menunjukanbahwa Ia sepenuhnya dikuasai oleh Roh Kudus, yaitu Roh yang baik. Ketika setelah Yesus mempertahankan diri-Nya terhadap serangan Iblis, dan gentian Yesus yang melakukan serangan terhadap Iblis dengan melalui pengajaran-pengajaran dan Mjizat-mujisat-Nya yang tidak dapat di halangi oleh Iblis. Yesus memulai penginjilannya di daerah Galilea, ketika Ia melayani disana Ia mendapat banyak sekali pujian. Ketika Ia selesai dibagian daerah Galilea Ia pun kembali ketempat dimana Ia di lahirkan Yaitu Nazaret. Nampaknya Ia akan diterima dengan baik seperti yang terjadin pada sebelumnya. Kemudia Ia mengajar disana dan Ia mengambil ayat dari Yesaya 61:1-2. Dalam Khotbah-Nya Yesus mengatakan kepada orang-orang yang hadir pada saat itu perikop yang dibaca itu adalah nubuat mengenai dir-Nya sendiri, dan nubuat itu diwujudkan didepan mereka pada saat itu juga.
Mengusir Roh jahat
Dalam pasal 8:26-39 Tuhan Yesus menunjukan Kuasa-Nya atas Iblis, sipenguasa kerajaan angkasa. Roh yang merasuki anak itu menyebut dirinya Legion sebab ia dirasuki oleh banyak setan (ay.30). roh-roh itu dianggap satu Legion atau pasukan yang hebat, sama seprt balai tentara dengan panji-panjinya, atau paling kurang akan menjadi seperti pasukan Romawi ke duapuluh yang sudah sejak lama berpangkalan di Chester, yang disebut sebagaai Legion Uictrix atau pasukan yang jaya. Mereka mengadakan permusuhan terhadap manusia, termasuk terhadap ketentraman dan kenyamanan hidupnya. Setan-setan ini sangat kuat, buas dan susah diatur, merea benci atau tidak suka dikekang. Perhatikanlah orang yang tidak suka diatur oleh orang lain menunjukan bahwa mereka dibawah kendali Iblis. Setan-setan itu sangat membenci Yesus tetapi mereka juga taku kepada-Nya. Setan-setan itu sepenuhnya berada dibawa kendali dan kuasa Yesus Tuhan, dan mereka mengetahui hal ini itu sebabnya mereka memohon kepadanya agar tidak memerintahkan mereka intuk ergi ke jurang maut.
Mukjizat
Dalam perjanjian baru terminology tanda-tanda dan mujizat dipakai secara kombinasi. Kuasa, mujizat (Dunamis), perbuatan-perbuatan kuasa mujizat-mujizat (Dunameis), tanda-tanda dan perbuatan ajaib (semaia kai terata), pekerja-pekerja ajaib (Erga), keajaiban (thaumasia), dan hal yang menakjubkan (paradoksos). Digunakan oleh penulis-penulis perjanjan baru yang menunjukan adanya sebah aktivitas dan kuasa Allah, atau sebuah peristiwa yang membuat orang lain kagum dan heranatau tindakan yang memperlihatkan kuasa besar yaitu kuassa Ilahi. Mengenai pelayanan kuasa mujizat Yesus, dapat dibentuk menjadi empat kelompok pelayanan kuasa Tuhan Yesus, yaitu mujizat penyembuhan, pengusiran setan, penaklukan alam, dan kebangkitan dari alm maut. Namun kebanyakan mujizat penyembuhan yang ditulis dalam baru berhubungan dengan penyakit dan kecacatan.
Dalam pasal 4:38-39 Yesus baru saja melayani dirumah-rumah ibadat, baru saja Ia meninggalkan sinagoge dan masuk rumah petrus, Ia sudah mendengar suara seruan minta tolong dari orang yang ada didekat-Nya. Dalam pelayanan Yesus, Yesus tidak membutuhkan massa untuk melakukan mujizat. Meskipun kebanyakan orang melakukannya didepan banyak orang sehingga mereka banyak dikagumi orang.
Dalam Lukas 5:12-16 ketika Yesus dalam perjalanan pelayanan-Nya Ia bertemu dengan seorang yang terkena penyakit kusta. Yesus menjamah orang kusta itu yang seharusnya tidak patut dijamah. Tangan-Nya diulurkan kepada orang yang yang telah banyak disingkirkan orang lain. yang menjadi pelajaran bagi setiap orang terkhususnya Umat Kristen adalah Hakikat yang paling dalam dari Kekristenan ialah menjamah yang tidak patut dijamah, mengasihi yang tidak patut dikasihi,mengampuni yang tidak patut diampuni. Yesus telah melakukan hal tersebut, oleh karena itu umat Kristen harus bisa melakukan sebuah hal yang sama juga. Masi banyak lagi yang dapat dilihat dalam Injil Lukas bagai mana mujizat Yesus yang dilakukan-Nya.
Pelayanan Sosial
Yesus juga tidak hanya melakukan pelayanan seperti menyembuhkan orang dan mengusir setan dan sebagainya namun Yesus juga melaukan pelayanan Sosial. Kita dapat melihat di mana ketika Ia memberi makan lima ribu orang (Luk 9:10-17). Ketka Yesus dan para murid-Nya sedang beristirahat, berumpulah orang banyak kepada-Nya, lalu Yesus menyambut mereka. Kemudian mereka terus mengikuti Yesus dimana Yesus pergi, bahkan sampai Yesus berada ditempat yang sunyi sekalipun. Yesus banyak memberikan mereka pengajaran-pengajaran. Yesus tidak hanya memberikan kesembuhan secara jasmani namun Ia juga memberikan makanan bagi mereka yang berserah diri kepada-Nya melalui Iman. Ia bukan saja menyembuhkan orang-orang yang memerlukan kesembuhan, bukan saja menyembuhkan penyakit-penyakit jiwa, tetapi memberi makan bagi mereka yang membutuhkan makanan, menunjang kehidupan rohani, mencukupi keperluan jiwa, dan memenuhi keinginannya. Kristus juga bukan saja meyediakan diri untuk menyelamatkan jiwa manusia dari kebinasaan karena penyakit jiwa, tetapi juga memberi makan bergizi bagi jiwa itu sendiri dalam memperoleh kehidupan yang kekal
Kesimpulan
Pelayanan Yesus dalam Kitab Lukas banyak membri pelajaran bagi setiap orang percaya pada masa kini terkhususnya bagi para hamba-hamba Tuhan. Dalam pelayanan Yesus ini kita dapat melihat bahwa yang sangat berperan penting dalam setiap pelayanan Yesus adalah Roh Kudus yang selalu bersama-sama dengan Yesus sendiri dan yang memberi kekuatan dalam diri Yesus sebagai seratus persen Manusia. Ini menjadi sebuah pelajaran bahwa setiap orang Kristen terkhususnya par hamba Tuhan harus memiliki Roh Kudus dalam pelayanan mereka, karena tanpa Roh Kudus pelayanan yang dilakukan tidak akan efktif. Oleh karena itu miliklah Roh Kudus dalam pelayanan yang dilakukan agar dapat lebih efektif
No comments:
Post a Comment
Jika anda Ingin Membantu pelayanan ini, silahkan kirimkan bantuan anda dengan menghubungi email charinmarbun@gmail.com. Jika anda diberkati silahkan Tuliskan dalam komentar. Jika ada pertanyaan dan permohonan Topik untuk dibahas, silahkan tuliskan dikolom komentar. Terimakasih sudah membaca, Tuhan Yesus memberkati selalu.