Memahami Prinsip-Prinsip Allah dalam Penatalayanan Keuangan
“Jadi, jikalau kamu tidak setia dalam hal Mamon yang tidak jujur, siapakah yang akan
mempercayakan kepadamu harta yang sesungguhnya?” (Lukas 16:11)
Para pemimpin adalah penatalayan, bukan pemilik sumber-sumbernya Allah (1 Korintus 4:1-2). Kita harus memberi teladan sekaligus mengajar umat Allah tentang penatalayanan waktu, talenta dan uang mereka. Tujuan dari penelaahan ini adalah untuk mengajarkan prinsip-prinsip keuangan Allah agar kita lebih akrab lagi mengenal Kristus, dimerdekakan untuk melayani Dia dan mendanai Amanat Agung.
Karena Allah mempedulikan kita maka Dia memberi kita petunjuk-petunjuk tentang pengelolaan uang. Alkitab berisi lebih dari 2.350 ayat yang berurusan dengan uang dan harta milik. Yesus telah mengajar lebih banyak tentang keuangan dari pada pokok lain apapun. Dia membicarakannya dalam 16 perumpamaan dari antara 38 perumpamaan-perumpamaan-Nya. Kita semua mengerti bahwa keuangan merupakan sebuah masalah yang praktis dalam kehidupan, namun juga merupakan sebuah masalah rohani sementara kita memimpin keluarga dan pelayanan kita. Dimana telah kita belanjakan uang kita menyingkapkan banyak tentang kehidupan rohani kita. Yesus berkata: “Karena dimana hartamu berada, disitu juga hatimu berada” (Matius 6:21).
Leadership: Kepemimpinan adalah Penatalayanan
Cara kita menangani keuangan kita berdampak pada keintiman hubungan kita dengan Kristus. Uang adalah saingan terkuat bagi Kristus untuk Ketuhanan-Nya dalam hidup kita (Matius 6:24). Allah rindu untuk menjalankan Ketuhanan-Nya atas segala sesuatu... dan itu termasuk atas keuangan kita.
Dalam bagian pelajaran ini, kita akan meninjau:
• Pemilikan versus Penatalayanan
• Usaha Dana dan Anggaran Keuangan
• Menabung dan Memberi
• Membelanjakan Uang dan Hutang
• Integritas dan Mengajar Umat Kita
Kepemimpinan, Pemilikan dan Penatalayanan
Penting sekali bagi para pemimpin untuk menyadari perbedaan antara pemilikan dan penatalayanan. Allah adalah Sang Pemilik. Kita hanyalah para penatalayan. Allah tetap memegang beberapa tanggung jawab tertentu dan Dia telah memberikan beberapa tanggung jawab yang lain kepada kita. Marilah kita kaji perbedaannya.
Bagian Allah
1. Allah adalah pemilik dari segala sesuatu. (Mazmur 24:1)
2. Allah mengendalikan segala sesuatu. (Mazmur 135:6)
3. Allah akan mencukupi kebutuhan-kebutuhan kita. (Filipi 4:19)
Bagian Kita
1. Kita adalah penatalayan dari barang milik Allah. (Seorang penatalayan adalah pengelola harta milik
seorang yang lain).
2. Kita harus setia. (1 Korintus 4:2)
3. Saat kita setia, kita akan mendapatkan keuntungan dalam tiga cara:
a. Kita akan bertumbuh menjadi lebih dekat dengan Yesus Kristus.
b. Kita akan mengembangkan karakter ilahi.
c. Kita akan mulai memiliki stabilitas keuangan.
John Wesley hidup dengan prinsip keuangan berikut ini pada Abad ke-18:
• Raihlah semua yang dapat anda raih
• Tabunglah semua yang dapat anda tabung
• Berilah semua yang dapat anda beri
Mari kita menggunakan prinsip di atas sebagai sebuah garis besar bagi pembahasan kita dalam pelajaran ini.
A. Raihlah Semua Yang Dapat Anda Raih
Alkitab mengajar kita untuk bekerja keras, seolah-olah kita sedang bekerja secara langsung bagi Tuhan (Kolose 3:23-25). Dalam Amsal 6:6-11, kita diberitahu untuk mempelajari sejenis serangga kecil – si semut – untuk menyaksikan suatu teladan bagi etika kerja kita. Semut mempertontonkan tiga ciri khas berikut ini:
1. Inisiatif - Semut tidak membutuhkan pemerintah untuk menyuruhnya bekerja.
2. Industri - Semut bekerja keras mempersiapkan makanan untuk masa depannya.
3. Integritas - Semut tidak bekerja untuk uang atau perolehan yang mementingkan diri sendiri.
Meraih semua yang dapat anda raih tidak berbicara tentang menetapkan sebuah sasaran untuk menghasilkan lebih banyak uang; ini bukan tentang ketamakan. Bahkan, Kitab Suci memperingatkan kita tentang ketamakan. Kitab Timotius mengajarkan bahwa ketamakan mendatangkan berbagai rupa jerat, dan bahwa cinta akan uang adalah akar segala jenis kejahatan (1 Timotius 6:9-10).
Meraih semua yang dapat anda raih tanpa dikendalikan oleh ketamakan merupakan sesuatu yang penting. Kuncinya adalah rasa puas. Rasul Paulus menulis, “Memang ibadah itu kalau disertai rasa cukup, memberi keuntungan besar” (1 Timotius 6:6). Jadi, berapa banyak yang dapat kita kumpulkan sebagai seorang pemimpin Kristen? Harta milik jenis mana yang kita harus merasa diri cukup puas? Pasal yang sama memberi sebuah jawaban:
“Asal ada makanan dan pakaian, cukuplah.” 1 Timotius 6:8
Meraih apa yang dapat kita raih berbicara tentang kerja keras. Namun juga tentang kerja yang lebih banyak sehingga kita dapat menginvestasikannya demi memenuhi kebutuhan orang-orang lain. Kita akan membahas hal ini lebih rinci pada bagian “Berilah Semua Yang Dapat Anda Beri” dari pelajaran ini.
B. Tabunglah Semua Yang Dapat Anda Tabung
Menabung berbicara tentang menyiapkan diri untuk masa depan. Kitab Suci mendorong praktek menabung. Perhatikanlah petunjuk berikut tentang menabung uang:
1. Menabunglah kalau anda juga mempraktekkan tindakan memberi.
2. Menabunglah secara teratur.
3. Mengapa menabung?
a. Menabunglah untuk keadaan-keadaan darurat yang tak terduga-duga.
b. Menabunglah untuk kebutuhan-kebutuhan jangka yang lebih panjang.
c. Menabunglah untuk pembelian-pembelian pokok/utama.
d. Menabunglah untuk pemberian yang terencana (investasi masa depan).
4. Hindarilah rencana-rencana untuk menjadi kaya secara mendadak serta perjudian (Amsal 28:22).
Susunlah Anggaran Pendapatan Anda
Agar dapat menabung semua yang dapat anda tabung, anda memerlukan sebuah anggaran untuk mengelola uang anda. Menggunakan sebuah rencana anggaran berarti bahwa secara sederhana kita memberitahu uang kita kemana ia harus dibelanjakan, dari pada hanya menebak-nebak kemana semua uang telah dihabiskan.
1. Buatlah dan gunakan sebuah rencana untuk mengendalikan pembelanjaan uang anda (Amsal 27:23). Menggunakan sebuah rencana belanja merupakan suatu cara yang praktis dan bijak bagi anda untuk mengendalikan pola-pola belanja anda.
Contoh: Duduk dan rencanakan anggaran keuangan anda setiap tahun. Tentukan kebutuhan-kebutuhan mana yang harus diprioritaskan dalam anggaran, termasuk hutang apapun yang anda miliki. Berikutnya, tetapkan berapa banyak uang yang anda dapat investasikan pada setiap bidang sebelum anda berbelanja apapun. Tulislah itu di atas secarik kertas dan pilihlah seseorang untuk pertanggungan jawab anda kelak.
2. Bayarlah kembali apa yang anda pinjam (Mazmur 37:21). Bila anda memang punya hutang, masukkan itu dalam anggaran keuangan anda sehingga anda dapat membayarnya kembali sekilat mungkin (Amsal 3:27-28).
C. Berilah Semua Yang Dapat Anda Beri
Kitab Suci memanggil kita untuk suka memberi. Kita tidak pernah menjadi semakin serupa dengan Allah kecuali kalau kita suka memberi. “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah memberikan…” Yesus memuja mereka yang memberi dengan sifat berkorban, lebih dari sekedar menunaikan panggilan tugas saja. Ayat-ayat Kitab Suci berikut mendorong kita untuk memberi:
1. Berilah kepada gereja anda. (Maleakhi 3:10; Matius 23:23)
Perpuluhan adalah sepersepuluh dari pendapatan anda: Ibrani 7:3,6; Amsal 3:9-10
2. Berilah kepada pelayanan-pelayanan yang lain. (Matius 10:42; Markus 10:29-30)
Ini adalah investasi bagi Injil diatas pemberian-pemberian kita secara berkala: Lukas 6:38
3. Berilah kepada fakir miskin. (Amsal 19:17)
Ini adalah tindakan berbagi dengan orang-orang yang sangat membutuhkan, seolah-olah mereka adalah Kristus.
Dalam tiga kasus di atas, Allah memperhitungkan pemberian-pemberian kita sebagai pemberian kepada-Nya! Kita sedang menyimpan harta di sorga. Alkitab mengajarkan bahwa memberi adalah sebuah investasi dimana Allah berjanji akan membalas anda demi Kerajaan Allah.
Berapa Banyak Kita Harus Memberi?
Kita membaca tentang perpuluhan dalam Maleakhi 3:8-10. Abraham (sebelum hukum Musa ada) telah memberi sepersepuluh dari hartanya kepada Melkisedek, sang imam Allah. Hukum Musa menuntut perpuluhan dan persembahan-persembahan. Prinsip Perjanjian Baru adalah memberi dengan murah hati; Yesus memuji pemberian yang bersifat berkorban (Markus 12:42-44). Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru mengajar bahwa kita harus memberi pemberian-pemberian yang terutama dan terbaik kita kepada Tuhan.
Memberi dengan Sikap Yang Benar
1. Berilah dengan hati yang mengasihi. (1 Korintus 13:3; Yohanes 3:16)
2. Berilah dengan sukacita. (2 Korintus 9:7)
3. Berilah kepada Allah lebih dahulu sebagai suatu ungkapan prioritas. (Amsal 3:9)
4. Berilah kepada Allah secara sistematis. (2 Korintus 8:1-4)
5. Berilah secara proporsional. (1 Korintus 8:11-15)
6. Berilah tanpa peduli pada situasi/kondisi anda. (Filipi 4:10-19)
7. Berilah secara strategis – demi membawa dampak yang maksimal bagi Kerajaan Allah. (Matius 6:19-21)
Berkat-Berkat dari Tindakan Memberi
1. Memberi akan membawa hati kita ke arah Kristus.
2. Memberi akan mengembangkan karakter ilahi dan menjadikan kita seperti Kristus.
3. Memberi akan mengizinkan kita menaruh harta kita di sorga.
4. Memberi dapat menghasilkan suatu peningkatan materi kepada si pemberi.
Bereskan Semua HUTANG Secepat Mungkin
John Wesley tidak memasukkan hutang dalam prinsip-prinsip keuangannya, namun kami merasa sesuatu yang sah dan penting untuk dibahas pada abad ke-21 ini. Bagi para pemimpin, hutang bisa menjadi suatu penghalang, yang menyebabkan kita kehilangan fokus. Hutang juga bisa menjadi suatu beban, yang akan melumpuhkan kekuatan kita dari pelayanan kita. Lebih lanjut, hutang bisa menjadi seperti sebuah rantai, yang akan membatasi pilihan-pilihan kita dan memperlambat gerak laju kita.
Alkitab tidak berkata bahwa meminjam itu dosa, namun Alkitab tidak mendorong kita untuk melakukannya. Hutang adalah uang atau harta milik yang seseorang diwajibkan untuk membayar kepada seorang yang lain. Ini termasuk uang yang dipinjam dari bank-bank, para sahabat, sanak famili, perusahaan perkreditan maupun lembaga-lembaga keuangan lainnya.
Apa Kata Kitab Suci Mengenai Hutang
1. Tindakan berhutang tidak didorong (Roma 13:8).
2. Hutang diperhitungkan sebagai perbudakan (Amsal 22:7).
Kita tidak punya kemerdekaan lagi untuk memutuskan kemana akan kita belanjakan pendapatan kita, apabila kita mempunyai hutang.
3. Berhutang berarti menduga-duga masa depan (Yakobus 4:13-15).
Saat kita mulai berhutang, kita menduga bahwa kita akan mendapatkan pendapatan yang cukup di masa depan untuk melunasi hutang tersebut. Alkitab mematahkan semangat orang yang menduga-duga.
4. Dalam Perjanjian Lama hutang merupakan sebuah kutuk bagi yang tidak taat (Habakuk 2:5-8).
5. Kebebasan dari hutang merupakan sebuah pahala bagi yang taat (Ulangan 28:1-2, 12, 15, 43-44).
Tujuh Langkah Untuk Keluar Dari Hutang
Hutang datang dari ketidak-tahuan, dari ketiadaan perencanaan, dari kemanjaan dan dari keadaan-keadaan darurat yang tak terduga-duga.
1. Berdoa dan percayalah pada Allah untuk menyanggupkan anda agar bebas dari hutang.
2. Jangan menambahkan hutang yang baru.
3. Daftarkan semua hutang anda dan segala sesuatu yang anda miliki. Daftarkan hutang-hutang anda untuk menetapkan situasi keuangan terkini anda. Lantas putuskan apakah anda harus menjual sebagian dari harta milik anda untuk mengurangi beban hutang anda.
4. Gunakan sebuah rencana atau anggaran belanja yang tertulis. Susunlah sebuah rencana tertulis untuk memastikan bahwa pembelanjaan uang anda tidak melebihi pendapatan anda dan untuk mengenali “uang ekstra” yang mungkin siap untuk dipakai membayar hutang-hutang secepatnya.
5. Tetapkan sebuah rencana pembayaran kembali untuk setiap hutang. Komunikasikan dengan para kreditur anda. Kebanyakan kreditur bersedia untuk bekerja bersama orang yang berkeinginan secara jujur untuk membayar kembali hutang mereka. Komunikasikan secara berkala dan bayarlah dengan disiplin.
Cobalah membayar lunas hutang-hutang terkecil atau yang bunganya paling tinggi lebih dulu. Begitu anda sudah melunasi hutang pertama ini, tambahkan jumlah pembayaran itu pada pembayaran regular untuk hutang kedua yang anda rencanakan untuk dilunasi. Kemudian, pada waktu yang kedua sudah terbayar, terapkan kedua pembayaran itu ke hutang berikutnya dan seterusnya sampai semua hutang terlunasi.
6. Pertimbangkan untuk mencari pendapatan tambahan. Banyak orang memiliki pekerjaan yang sebenarnya tidak menghasilkan cukup pendapatan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan mereka sekalipun mereka membelanjakan pendapatannya secara bijak. Mungkin mereka perlu mencari pendapatan tambahan untuk menghindarkan dirinya dari hutang.
7. Tekanlah pengeluaran anda. Sebagian orang perlu memperkecil jatah belanja mereka supaya dapat keluar dari hutang-hutangnya.
Enam Prinsip Bila Anda Terpaksa Harus Berhutang:
1. Bertekadlah untuk membayarnya kembali. (Roma 13:7-8)
2. Sebagai sebuah aturan, jangan menanda-tangani surat hutang berdua. (Amsal 17:18)
3. Hindarilah tindakan “menduga-duga masa depan.” (Amsal 27:1)
4. Jangan pernah menempatkan keluarga anda dalam posisi menanggung resiko. (1 Timotius 5:8)
5. Hindarilah hutang yang bersifat konsumtif. (Ulangan 15)
6. Gunakan kredit berputar secara bijak. (1 Korintus 4:2)
Integritas dan Mengajar Umat Anda
Kata “integritas” datang dari istilah matematika “integer,” yang artinya “menjadi utuh dan dipersatukan, lengkap, tak terbagi-bagi, tanpa duplikasi atau kepura-puraan.” Integritas berarti menjadi konsisten.
Seorang yang berintegritas menjaga perkataannya, bahkan sekalipun itu harus menyakiti hatinya. Standar hidupnya di depan umum sama dengan waktu bersendirian. Ini khususnya penting bila berurusan dengan uang. Kita harus menjadi teladan sebagai penatalayan uang yang baik dan jujur sebelum kita menuntut para pengikut kita untuk mempraktekkannya.
Allah Telah Menetapkan Standar Kejujuran
1. Allah ingin agar kita menjadi jujur sepenuhnya. (Amsal 6:16-17; 12:22)
2. Kebenaran merupakan salah satu dari sifat-sifat Allah. (Yohanes 14:6) Dia memerintah kita untuk memantulkan karakter kekudusan-Nya. (1 Petrus 1:15)
3. Kita tidak bisa tidak jujur dan pada saat yang sama mengasihi Allah. (Amsal 14:2)
4. Kita tidak bisa tidak jujur dan pada saat yang sama mengasihi sesama kita. (Roma 13:9)
5. Integritas memperkenankan Allah. (1 Tawarikh 29:17)
6. Integritas memberi rasa aman. (Amsal 10:9)
7. Integritas menetapkan kredibilitas bagi pelayanan. (Filipi 2:15)
8. Integritas menyediakan tuntunan dari Allah. (Amsal 4:24-26; 11:3)
Kejujuran Dituntut bagi Para Pemimpin
1. Seorang pemimpin yang tidak jujur memproduksi para pengikut yang tidak jujur pula.
(Amsal 29:12)
2. Ketidak-jujuran pasti menggagalkan seseorang dari kepemimpinan. (Keluaran 18:21)
3. Integritas memperpanjang kepemimpinan. (Amsal 28:16)
4. Integritas memang penting, bahkan dalam hal-hal kecil sekalipun. (Lukas 16:10)
Mengajar Orang-Orang Lain tentang Penatalayanan
Sementara anda mengkomunikasikan prinsip-prinsip Alkitabiah tentang keuangan dan penatalayanan, anda harus ingat bahwa itu berkenaan dengan kata-kata maupun hidup anda. Orang mungkin tidak percaya akan apa yang anda katakan, namun mereka pasti akan mempercayai apa yang anda lakukan. Ingatkah anda prinsip manajemen nomor satu di dunia ini? Itu dapat diringkaskan dalam sebuah ungkapan berikut ini:
Orang melakukan apa yang dilihatnya.
Kita mengajarkan apa yang kita ketahui, namun kita akan mereproduksi siapa jati diri kita sebenarnya. Ini merupakan sebuah hukum alam. Karena itu, kami mendorong anda untuk menata keuangan anda sendiri sebelum anda menantang orang-orang lain melakukan hal itu.
Tiga Kebenaran Bahwa Uang dan Harta Milik Menyingkapkan Kehidupan Kita:
1. Uang dan harta milik anda adalah sebuah Tools (Alat).
Ia adalah sebuah alat yang Allah rindu untuk memakai demi perluasan Kerajaan-Nya.
Pertanyaan: Apakah ada sesuatu yang bersifat kekal yang dihasilkan oleh uang dan harta milik saya?
2. Uang dan harta milik anda adalah sebuah Test (Ujian).
Ia adalah sebuah ujian yang menyingkapkan seberapa baik anda mengelola apa yang anda miliki.
Pertanyaan: Akankah saya mendapat lebih banyak karena saya telah menginvestasikan uang saya dengan baik di bumi ini?
3. Uang dan harta milik anda adalah sebuah Trademark (Merek Perdagangan / Ciri khas kita).
Ia adalah sebuah merek perdagangan (gelar) yang menunjukkan siapa pemilik sesungguhnya.
Pertanyaan: Sudahkah saya menyerahkan uang dan harta milik saya kepada Sang Pemilik yang sejati?
PENILAIAN: Seberapa baikkah anda bila anda mengevaluasi penatalayanan anda atas dasar tiga kebenaran di atas?
PENERAPAN: Ciptakan sebuah anggaran setahun untuk hidup dan pelayanan pribadi anda.
No comments:
Post a Comment
Jika anda Ingin Membantu pelayanan ini, silahkan kirimkan bantuan anda dengan menghubungi email charinmarbun@gmail.com. Jika anda diberkati silahkan Tuliskan dalam komentar. Jika ada pertanyaan dan permohonan Topik untuk dibahas, silahkan tuliskan dikolom komentar. Terimakasih sudah membaca, Tuhan Yesus memberkati selalu.