DEFINISI
• Apakah berpacaran itu?
Berpacaran adalah suatu hubungan di antara pria dan wanita yang terlibat di dalam interaksi sosial menjelang pernikahan. Memacari seseorang berarti menyediakan waktu khusus bagi berlangsungnya interaksi sosial dengan salah seorang lawan jenis
PACARAN
• Apakah pendekatan dalam pacaran itu?
Istilah pendekatan dipakai ketika pria mencari perhatian dan simpati seorang wanita dengan tujuan akhir untuk pertunangan dan pernikahan
Hubungan yang langgeng selalu dibangun diatas kesamaan-kesamaan seperti:
• Kesamaan tradisi agama
• Kesamaan nilai moral
• Kesamaan sistem etik
• Kesamaan dasar rohani
Sebuah rumah yang baru dibangun akan bertahan lama ketika ia dibangun di atas sebuah fondasi yang kuat. Ketika anda “memikul kuk yang kuk yang seimbang” dengan seseorang yang memiliki iman yang sama, maka anda akan memiliki rasa kesatuan lebih tinggi, kedekatan dan kesatuan yang diatasnya anda dapat membangun hidup bersama-sama dengannya.
2 Korintus 6:14
• Apa tujuan Allah dengan pacaran?
Setelah menciptakan Adam, Tuhan berkata bahwa tidak lah baik jika laki-laki ini sendirian saja
Kejadian 2:18
Melalui berpacaran engkau mendapat kesempatan
• Untuk belajar bagaimana berkomunikasi dengan lawan jenis
• Untuk menetapkan sifat-sifat apa yang engkau inginkan untuk dimiliki oleh calon pasangan di masa depan
• Untuk dapat melakukan interaksi dengan calon pasangan di masa depan
• Untuk bertumbuh secara sosial, emosional dan spiritual
• Apakah perbedaan antara cinta sesaat dan cinta?
Cinta sesaat adalah suatu ekspresi dari kekaguman yang sangat besar atau bisa juga disebut sebagai cinta konyol yang tidak didasari atas penilaian yang baik
Hanya waktu dan kematangan sajalah yang akan memberikan kepadamu kemampuan untuk membedakan antara fantasi dan kenyataan. Sebelum hal itu tercapai, penantian akal sehat akan menjaga hatimu dari luka
Amsal 4:23
Cinta sesaat
o Seketika
o Sangat emosional
o Idealitas
o Didasarkan atas perasaan
o Memudar oleh keterpisahan
o Bermaksud mencari kesenangan
o Berfokus pada penampilan luar
o Bertujuan untuk menerima
o Posesif (ingin menguasai
o Jatuh cinta dengan emosi o Bertahap
Cinta sejati
o Konsisten
o Realistis
o Didasarkan atas komitmen
o Semakin kuat oleh keterpisahan
o Berfokus pada karakter pribadi
o Bertujuan untuk memberi
o Membebaskan
o Jatuh cinta dengan pengabdian
Kis. 20:35
Jika pacarmu bisa bicara seksual, mana mungkin dia akan mempunyai motivasi untuk menikah
Jangan melakukan hubungan seksual di luar nikah atau anda akan merendahkan makna cinta
Jika ia benar-benar mencintaimu, dia akan menginginkanmu sepenuhnya (bukan hanya seks) dan ia pati bersedia untuk menunggu sampai hari pernikahan
1 kor. 13:4
KARAKTERISTIK BERPACARAN YANG SUKSES
• Karakteristik kesalehan yang harus dicari dalam berpacaran
Setiap orang menginginkan cinta yang abadi. Persoalannya adalah bahwa kita menginginkannya sekarang. Sebagian orang menjadi hilang akal sehat. Sehingga mereka mulai memainkan peranan tertentu – permainan tidak sehat seperti bermulut manis – atau godaan seks.
Firman Tuhan memuat petunjuk-petunjuk dalam berpacaran. Secara sederhana Tuhan mau anda menantikan waktu-Nya. Jangan pernah lupa, Tuhan tahu yang terbaik, jadi biarkanlah Dia yang memilih
Amsal 16:19
Rut dan Boas
Kisah Rut dan Boas menjadi salah satu kisah cinta terbesar dalam sejarah.
Pria
o Bertanggungjawab secara finasial (Rut 2:1) o
o Kepemimpinan yang kuat (Rut 2:5) o
o Melindungi (Rut 2:9) o Bijaksana (Rut 3:10)
o Berfokus pada karakter (Rut 2:11) o Baik (Rut 3:11)
o Murah hati (Rut 2:12) o
o Penuh belas kasihan (Rut 1:15) o
o Mampu membuat keputusan (Rut 3:11) o
o Bisa dipercaya (Rut 3:14) o
o Pekerja keras (Rut 4:1-4) o
o Berkomitmen (Rut 4:9-10) o
Wanita
• Kriteria karakter
Sangatlah penting untuk menemukan karakter orang yang anda taksir sebelum membiarkan hatimu rawan terhadap luka atau sakit hati yang tidak perlu.
Prinsipya adalah anda harus bijaksana dan juga selalu bersama-sama dengan orang yang bijaksana
(Amsal 13:20)
Tidak seorangpun ingin sakit hati dalam hal berpacaran. Alkitab mendorong kita untuk mencari nasehat, konseling, agar kita bisa menilai keputusan dalam hidup kita.
Apakah orang tersebut
• Mendemonstrasikan hikmat dan kecermatan?
• Memiliki hati untuk melakukan yang terbaik untukku?
• Memiliki kesadaran nurani yang sensitif dalam hal benar dan salah?
• Tidak mau memanfaatkan saya atau orang lain untuk memperoleh status?
• Mendapatkan persetujuan dari orang-orang penting di dalam hidup saya?
• Mempunyai reputasi sebagai seorang yang menjaga komitmen?
• Menampilkan ketekunan dalam menuntaskan kewajiban?
• Menunjukkan respek atau hormat kepada orang yang lebih tua?
• Memiliki cara pandang yang positif terhadap kehidupan?
• Menerapkan disiplin dan pengendalian diri?
• Mampu mengatur keuangan dengan baik?
• Menatap langsung kearah mata ketika sedang berbicara dengan orang lain?
• Berinteraksi secara berani dengan orang lain?
• Memiliki kehidupan doa dan baca Alkitab secara aktif?
Bayangkanlah anda sedang berbelanja dan kemudian anda mendapatkan sepasang sepatu yang menyakitkan ibu jari. Apakah anda akan tetap membelinya? Tidak peduli seberapa menariknya penampilan sepatu itu, jika anda membelinya, sepatu tersebut tidak enak dipakai. Sama halnya jika anda merasakan adanya tekanan di dalam masa pacaran, pertimbangkanlah hal itu sebagai sesuatu yang “tidak cocok ukurannya”
1 Korintus 13:5
PENYEBAB RUSAKNYA HUBUNGAN PACARAN
Banyak orang yang berpacaran merasa tidak memperoleh apa-apa, karena mereka memulai dalam urutan yang salah dan melakukan hubungan seksual di luar nikah.
Ketika anda menyerahkan diri mengikuti pimpinan Tuhan dalam hal cinta dan menantikan saat yang ditentukan-Nya, maka Dia akan melindungi dan mengarahkan arah pacaran anda.
• Amsal 2:8
• Urutan berpacaran yang kacau balau
Semua hubungan, apakah itu berpacaran atau yang lain, seharusnya dimulai dengan Agape, yang artinya adalah menghendaki yang terbaaik untuk orang lain.
a) Eros – cinta emosional – yaitu cinta yang bergairah atau cinta romantis.
Eros di dalam pernikahan dirancang oleh Tuhan untuk kesenangan jasmani dan emosi
• Amsal 5:15, 18-19
Kesucian jasmani sangat penting bagi kesucian rohani
• 1 Tesalonika 4:3-5
b) Phileo – cinta kasih – yaitu persahabatan, interaksi yang saling membangun
Phileo adalah cinta dalam arti persahabatan yang sama dalamnya dengan cinta diri sendiri
• 1 Samuel 18:1
Phileo menghendaki untuk menguatkan kerohanian
• 1 Samuel 23:16
c) Agape – cinta yang tidak egois – yaitu komitmen untuk mencari yang terbaik bagi orang lain, tidak peduli apapun responnya
Agape dimulai dengan Tuhan
• 1 Yohanes 4:10-11
Agape adalah sumber dari kemampuan untuk mencintai orang lain
• 1 Yohanes 4:7
Urutan-urutan berpacaran menurut:
• ukuran Dunia
Dimulai dan seringkali diakhiri dengan eros, tanpa bergerak ke level-level yang lebih dalam
• ukuran Tuhan
Bergerak keluar dari cinta agape kepada phileo dan mungkin kemudian ke eros
• Pola berpacaran yang merusak
• Berpacaran untuk alasan yang salah
• Memakai topeng yang menipu
• Mengacaukan konsep cinta
• Menentang standar moral
• Berputar arah dari urut-urutan Tuhan dalam konsep cinta • menyerah kepada tekanan teman sebaya
• Meninggalkan standar pribadi
• Mengembangkan aktifitas seksual
• Tidak mematuhi stuktur otoritas
• Bergantung kepada pacarmu untuk identitas pribadi
Jika anda melihat salah satu tanda peringatan ini di dalam hidup pacarmu, berhentilah!
Amsal 27:12
Anda bukanlah sebuah mobil untuk dimiliki – anda adalah ciptaan Tuhan yang harus dihargai.
Ibrani 13:4
• Akar penyebab
Tuhan menciptakan setiap orang dengan tiga kebutuhan batiniah, yakni:
1) Cinta kasih
2) Rasa berarti
3) Rasa aman
Sebagian besar orang sedang mencari pasangan hidup untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan itu
Keyakinan yang salah
Saya merasa harus menemukan orang yang tepat untuk berpacaran dan kemudian menikah atau kalau tidak maka kebutuhanku tidak akan bisa dipenuhi
Keyakinan yang benar
Saya ingin berpacaran dan akhirnya kelak menikah, tetapi saya menyerahkan masa depanku kepada Tuhan. Tuhan tidak memimpin semua orang untuk menikah, tetapi Dia akan memenuhi kebutuhanku yang paling dalam yakni: cinta, rasa berarti dan rasa aman. Saya percaya Tuhan memimpinku dan memenuhi kebutuhanku yang paling mendalam
• Yesaya 58:11
LANGKAH PENYELESAIAN MASALAH PACARAN
Identitasmu tidak dimaksudkan untuk terhilang di dalam diri orang lain. Anda bisa saja menjadi satu dengan orang lain, tetapi tetap menjadi orang yang terpisah. Anda adalah satu orang, dan angka satu adalah sebuah angka utuh. Anda adalah orang yang komplit di dalam Yesus Kristus
• Ayat kunci untuk dihafal
Mazmur 119:9
“Dengan apakah seorang muda mempertahankan kelakuannya bersih? Dengan menjaganya sesuai dengan firman-Mu.”
• Ayat untuk dibaca berulangkali
Bacalah:
Amsal pasal 1-7
• Pedoman untuk menemukan pacar dan pasangan hidup yang tepat
Betapa mudahnya kita tertipu di dalam pacaran. Tertipu oleh penampilan atau tergiur oleh hawa nafsu, oleh karenanya kita terjebak di dalam jalan buntu!
Untuk mencegah terjadinya penipuan didalam hati, rencanakanlah terlebih dahulu standar moral yang jelas
Amsal 14:8
• Tetapkanlah standar moral pribadi untuk berpacaran, tuliskanlah keyakinan itu dan taruhlah ditempat yang sangat mudah dilihat
• Bagikanlah standar moral tersebut pada rekanmu yang akan meminta pertanggungjawabanmu untuk tetap memegang teguh
• Bangunlah persahabatan daripada membangun hubungan seksual
• Pilihlah rekan yang baik yang memiliki keyakinan moral yang sama denganmu
• Jauhilah kegiatan yang akan menuntut kompromi standar moral yang telah anda tentukan
• Selektiflah dalam memilih film, musik, video, televisi dan internet
• Jangan mau memasuki kamar tidur, rumah atau apartemen pacarmu tanpa kehadiran orang lain
• Hindari pacar yang suka menggosip orang lain.. Karena tidak lama lagi mereka juga akan menggosip kamu
• Jagalah reputasi mereka yang anda pacari
• Latihlah dirimu untuk mengatakan tidak kepada orang lain, agar anda dapat mengatakan ya pada Tuhan
• Yang harus dilakukan dan tidak boleh dilakukan dalam berpacaran
Sepasang kekasih mungkin percaya bahwa mereka berdua benar-benar jatuh cinta, padahal bisa saja sebenarnya mereka hanya “jatuh cinta kepada cinta itu sendiri”
Jika pacaran itu akhirnya berlanjut kepernikahan, mereka berdua bisa terbenam dalam kesulitan yang serius
Mazmur 4:2
• Janganlah berfokus pada romantika tetapi berfokus pada hubungan (Amsal 17:17)
Haruslah sadari manfaat dan bahaya yang ada dalam berpacaran (Amsal 15:21)
• Janganlah berbohong jika engkau tidak mau menerima ajakan untuk berpacaran (Amsal 12:19)
Haruslah tempatkan dirimu di bawah otoritas orangtuamu, jika engkau tinggal dirumah (Amsal 19:20
• Janganlah mencampuradukkan hawa nafsu dengan cinta (1 Korintus 13:4-7)
Haruslah pancarkan nilai-nilai Kristen kepada pacarmu (Filipi 1:27)
• Janganlah berpacaran dengan orang non-Kristen (1 Korintus 2:14)
Haruslah percaya pada rencana Tuhan dalam hidupmu (Yeremia 29:11)
• Janganlah menunda-nunda dalam menetapkan standar moral berdasarkan Alkitab (Ibrani 13:1)
Haruslah jadi seorang pacar yang baik dan bermartabat (1 Korintus 10:23-24)
• Perilaku yang merusak dalam pacaran
Ketika anda sedang berada di dalam hubungan pacaran yang bersifat merusak. Mengidentifikasi hubungan yang tidak sehat seringkali menjadi sulit tanpa adanya bantuan berupa kriteria yang obyektif
• Ketika saya tidak menanggapi permintaan pacarku, maka saya direndahkan dan ditolaknya
• Ketika saya tidak menyenangkan hati pacarku, saya percaya adalah orang jahat atau tidak baik
• Saya merasa bahwa sebagai orang “berhutang” pada pacarku dan saya harus melakukan apapun yang diminta oleh pacarku
• Ketika pacarku memakai ungkapan seperti “seharusnya kamu...” atau “Aku berharap kamu...” maka saya akan merasa bersalah jika saya tidak menurutinya
• Saya merasa bertanggungjawab atas kebahagiaan ataupun ketidakbahagiaan pacarku
• Pacarku mempersalahkanku tanpa memikul tanggungjawab pribadi atas terjadinya kegagalannya
• Saya membiarkan pacarku memainkan peranan dalam hidupku yang seharusnya adalah peranan Tuhan
• Pacarku mencoba mengendalikanku secara mutlak
• Pacarku hanya menaruh sedikit perhatian pada perasaan pribadi atau keinginanku
• Pacarku secara pribadi merendahkanku, keyakinanku dan teman-temanku, tetapi di depan umum dia kelihatan sopan sekali
• Pacarku mengancam untuk melukaiku
• Pacarku mencideraiku secara fisik
• Pacarku giat mencatat pemakaian waktuku, selalu ingin mengontrol kemana saya pergi dan apa yang saya lakukan
• Pacarku sangat cemburu dan menguasaiku
• Aku merasa pacarku memberi sedikit saja kesempatan untuk berkompromi atau mengalah kepadaku
Jika salah satu saja dari pernyataan ada pada pasanganmu, maka itu berarti hubungan pacaranmu memiliki dampak buruk atas hidupmu dan harus segera diubah
(Amsal 27:12 ; 22:24)
• Bagaimana menghentikan kebiasaan berpacaran yang merusak?
Seringkali seseorang menyadari bahwa hubungan pacaran mereka tidak berjalan baik – interaksinya telah bergeser menjadi menyakitkan ketimbang hubungan hubungan yang sehat
Perpisahan
Jika engkau yang memulai perpisahan.. Jika engkau yang diputus....
Bertindaklah jujur dan langsung Jangan berbohong dengan alasan sebenarnya. Pihak lainnya mungkin akan mencoba mengarang cerita Dengarkan dia, tetapi jangan memasukkan ke dalam hati semua yang diucapkannya secara literal. Lihatlah gambar besarnya. Evaluasilah keabsahan alasan yang diberikan
Jangan memperpanjang kepedihan. Jangan menjanjikan rekonsiliasi, jika memang secara jujur anda tidak melihat adanya kemungkinan itu akan terjadi
Jangan merajuk, mengemis atau merengek-rengek, tetapi terimalah perpisahan itu. Ajukanlah pertanyaan-pertanyaan yang langsung dan jujur. Anda mungkin perlu mengevaluasi kembali bagaimana membawa anda dalam hubungan pacaran lainnya di masa depan
Bedoalah dan pikirkanlah apa yang akan engkau katakan. Jangan memakai alasan klise seperti, “Masalah bukanlah kamu, tetapi aku.” Namun jangan juga menyalahkan orang lain
Jangan mengancam atau menaikkan nada suaramu. Dengarkanlah dan pikirkanlah apa yang baru saja dia katakan sebelum anda menanggapi
Usahakanlah sesingkat dan sesedikit emosi. Dengan tulus mintalah maaf atsa kepedihan yang mungkin timbul dari hubungan yang gagal itu
Ambillah waktu untuk berfikir dan berdoa sebelum mengatakan atau melakukan apapun. Jika anda telah menyinggungnya, ajukanlah permintaan maaf dan mintalah pengampunan darinya
Tahanlah rasa ingin tahu untuk mencari tahu darinya jika engkau sendiri tidak punya minat untuk mencoba rujuk kembali
Tahanlah keinginanmu untuk membicarakan dirinya. Apa yang engkau katakan suatu saat akan menghantuimu
Doakanlah mantan pacarmu dan mintalah hikmat, pemahaman dan kepekaan dari Tuhan untuk memilih calon pacar di masa depan Ampunilah mantan pacarmu dan serahkanlah dia kepada Tuhan, berdoalah agar Tuhan memakai perpisahan itu untuk lebih mendekatkan dirimu pada-Nya dan mengajarkan hal-hal yang bermakna
Pilihan kata pembukaan Ketika Perpisahan harus terjadi
• “Semakin jelas bagi saya bahwa hubungan kita tidak akan berlanjut menuju pernikahan...”
• “Saya tidak merasa nyaman dengan adanya dua arah berbeda yang kita tuju...”
• “kita tidak saling menantang satu dengan yang lain untuk dapat bertumbuh secara rohaniah...”
• “Hubungan kita tidak menjadi dorongan bagi kita, agar dapat menjadi yang terbaik yang kita inginkan...”
• “Tampaknya kita tidak bisa saling menolong untuk mengeluarkan apa yang terbaik di dalam diri kita masing-masing...”
• Filipi 3:13-14
• Memprioritaskan kekudusan dalam pacaran
Bagi hampir semua pasangan, ciuman yang terlalu dapat membangkitkan gairah yang tidak dapat dikendalikan
Banyak pasangan yang tahu bahwa jika mereka berduaan saja ditempat yang mendukung terjadi godaan seksual, dengan mudah mereka akan menceburkan diri kedalam masalah dosa seks
Pada waktu keadaan yang santai, setiap pasangan seharusnya membahas godaan seksual dan menetapkan batas-batas untuk menjaga kekudusan dalam pacaran mereka
Mazmur 119:9
Amsal 27:12
• Memprioritaskan standar Ilahi yang kudus di dalam pacaran anda (Ibrani 13:4)
• Mengambil tanggungjawab pribadi atas apa yang anda lakukan terhadap tubuh pacarmu (1 Tesalonika 4:6)
• Bertobatlah dari aktifitas yang melanggar standar ilahi, yang menumbuhkan gairah seksual dan kembalilah berkomitmen pada kekuatan seks (1 Tesalonika 4:3-4)
• Terapkanlah sasaran yang menyenangkan hati Tuhan (2 Korintus 5:9-10)
Motivasi yang murni untuk berpacaran
Pilihan bijaksana dalam memilih pasangan hidup
Menjaga kesucian dalam berpacaran
• Percaya terhadap waktu Tuhan (Kejadian 29:20; Matius 6:33)
Janganlah berfokus untuk menemukan seseorang untuk dipacari, tetapi berfokuslah pada bagaimana menjadi seseorang yang diinginkan Tuhan untuk menjadi pacar yang baik. Jika recana Tuhan adalah anda akan menikah, maka tidak perlu kuatir. Dia akan membawa orang yang tepat dalam hidupmu
(Amsal 19:21)
MITOS & KEBENARAN TENTANG BERPACARAN
• MITOS – “Aku memerlukan sebuah ‘umpan’ untuk menangkap seorang pacar
o Teknik pancingan memakai minat orang lain seolah-olah hal itu juga minat kita
o Teknik blunder memakai suatu “kecelakaan” untuk mendapatkan pertolongan
o Teknik membeli memakai “kebutuhan” pertolongan
• KEBENARAN – Teknik-teknik menipu seperti itu sama sekali tidak menghormati Tuhan dan tidak akan diberkati oleh-Nya (Mazmur 119:29)
• MITOS – Aku merasa bersalah karena pergi ke Gereja atau pendalaman Alkitab dengan harapan dapat bertemu dengan seseorang untuk saya pacari
• KEBENARAN – Engkau sedang mengalami rasa bersalah yang palsu. Tuhan menghendaki, agar anda bertemu dan bersekutu dengan sesama orang percaya, dan tempat manakah yang lebih baik untuk menemukan orang yang pantas dipacari selain daripada Gereja atau kelompok pendalaman Alkitab (Ibrani 10:25)
• MITOS – Sebagai seoramg Kristen, jika saya menikahi seorang non-Kristen, Tuhan akan memakaiku untuk mengubahnya
• KEBENARAN – Engkau tidak punya jaminan seperti itu. Alkitab tidak pernah mengajarkan “pernikahan misionari” – yaitu menikahi seorang pria dalam rangka menjadikannya misimu. Marilah kita anggap anda memikul kuk dengan orang yang tidak percaya didalam pernikahan. (2 Korintus 6:14-15)
• MITOS – Tidak masalah jika saya memacari orang non Kristen asalkan saya berencana untuk menikahi seorang Kristen
• KEBENARAN – Memacari seorang non Kristen akan menempatkanmu dalam bahaya menjadi terlalu terlibat secara emosional dan kemudian memakai kuk yang tidak seimbang (Amsal 22:3)
Sumber: June Hunt, Buku Konseling Alkitabiah 1
Terimakasih atas sharingnya
ReplyDelete