RENUNGAN 2 SAMUEL 19:1-43

RENUNGAN 2 SAMUEL 19:1-43

            Kisah 2 Samuel 19: 1-43 dibagi oleh LAI menjadi enam (6) perikop. Perikop pertama (ayat 1-8) berbicara mengenai kesedihan Daud yang diberitakan kepada Yoab. Perikop kedua (ayat 9-14) berbicara mengenai pemikiran untuk membawa kembali raja Daud. Perikop ketiga (ayat 15-23) berbicara tentang Simei menyongsong raja.  Perikop keempat (ayat 24-30) berbicara tentang Mefiboset menyongsong raja.Perikop kelima (ayat 31-39) berbicara mengenai Barzilai ikut mengantarkan raja Daud.  Perikop Keenam (ayat 40-43) berbicara mengenai orang-orang Israel dan orang-orang Yehuda bertengkar mengenai raja Daud.

 RENUNGAN 2 SAMUEL 19:1-43

            Dalam renungan ini kita akan membahas kelima bagian perikop ini satu persatu dan mengambil rhema yang dapat kita renungkan menjadi pelajaran maupun nasehat-nasehat firman Tuhan bagi kita.

 Perikop pertama kesedihan Daud yang diberitakan kepada Yoab ((ayat 1-8).

 

Kebesaran kasih seorang Ayah

            Perikop ini dimulai dengan kesedihan Daud ketika mendengar kematian Absalom di dalam peperangan. Daud menangis dan berkabung atas kematian Absalom.  Ini menunjukkan betapa Daud mengasihi Absalom sebagai anaknya sekalipun Absalom telah berhianat, memberontak bahkan melakukan kudeta sehingga Daud harus keluar dari Istana.  Pemberontakan yang dilakukan Absalom itu bahkan menjadikan perang saudara di antara sesama Israel. Semua yang dilakukan oleh Absalom tidak mengikis kasih Daud seorang Ayah kepada anaknya.  Dari hal ini kita belajar mengenai ketulusan kasih seorang ayah kepada anaknya.  Seburuk apapun seorang anak, sebagai ayah harus tetap menerima si anak.

Kerendahan Hati seorang Pemimpin

            Kesedihan hati Daud ini kemudian diketahui semua prajurit yang yang ikut berperang melawan Absalom. Oleh itulah semua tentara pendukung Daud ini pulang dengan diam-diam sekalipun sebenarnya mereka mengalami kemenangan.  Hal ini dikarenakan Daud yang berkabung oleh kematian Absalom.  Mendengar kesedihan Daud dan apa yang dialami oleh semua tentara itu, maka Yoab sebagai panglima perang yang membunuh Absalom datang menghadap Daud dan menasehati serta menegur Daud dengan Keras.  Yoab mengatakan bahwa Daud mempermalukan anak buahnya yang telah menyelamatkan Daud dan seluruh keturunannya dari tangan Absalom.  Yoab menyuruh supaya Daud menyambut para tentara yang telah pulang berperang dan berbicara kepada mereka.  Apa yang dilakukan Yoab ini sebenarnya sangat berani, sebagai seorang Panglima perang kepada raja. Namun kita juga bisa melihat apa yang menjadi respon Daud kepada Yoab ini adalah sebuah kerendahan hati, dimana Daud mau melakukan apa yang menjadi nasehat dari anak buahnya. Tidak banyak pemimpin yang mau mendengar nasehat/masukan dari anak buahnya ataupun bawahannya.  Tidak banyak orangtua yang mau mendengarkan masukan dari anak-anaknya.  Tapi melalui hal ini kita melihat bahwa masukan dari bawahan pun perlu kita pertimbangkan.  Ini salah satu contoh kerendahan hati.  Tentu juga Daud memperhitungkan kesetiaan Yoab kepadanya selama masa jabatannya dan masa pelariannya.  Marilah kita sebagai pemimpin yang memiliki kerendahan hati, dan jika sebagai bawahan menunjukkan kesetiaan dan memberi masukan2 yang benar kepada pemimpin kita.

 

Perikop kedua pemikiran untuk membawa kembali raja Daud (ayat 9-14).

Respon atas setiap keputusan

            Perikop kedua ini berbicara mengenai perbantahan yang terjadi diantara orang-orang Israel mengenai raja Daud yang rencana akan kembali memimpin bangsa itu. Sebagian dari rakyat itu mendukung dan menerima untuk Daud kembali ke Istana kerajaan karena Absalom telah mati, namun sebagian lagi tidak setuju.  Hal inilah yang membuat perbantahan terjadi.  Sebagian besar yang setuju mengingat akan apa yang telah diperbuat oleh Daud terhadap bangsa itu, yakni kemenangan-kemenangan atas bangsa-bangsa lain dan kebaikan-kebaikan Daud.  Sementara yang belum setuju kemungkinan besar dikarenakan oleh mereka berada dipihak Absalom yang berlawanan dengan Daud.  Ini adalah hal yang wajar di dalam sebuah masyarakat yang besar, akan selalu ada yang setuju dan tidak setuju.  Apapun yang kita lakukan, seperti apapun keputusan kita dalam memimpin akan selalu ada 2 respon ini, yaitu setuju atau tidak setuju, suka atau tidak suka. 

Hikmat bagi Pemimpin

Namun kita tidak boleh berhenti oleh respon ketidaksetujuan. Oleh karena itulah Daud dengan Hikmatnya/kebijaksanaannya menyuruh imam Zadok dan Imam Abyatar untuk berbicara kepada tua-tua Yehuda agar membujuk seluruh rakyat itu untuk menerima Daud dan seluruh anak buahnya kembali ke Istana. Hikmat dan ide Daud inipun akhirnya berhasil.  Orang-orang Yehuda dan juga orang-orang Israel akhirnya juga menerima Daud dan anak buahnya kembali memimpin.  Hikmat adalah hal yang mutlak kita perlukan dalam memimpin apapun, baik itu dalam lingkup gereja, pekerjaan maupun dalam lingkup memimpin keluarga.  Hikmat itu berasal dari pengenalan akan Tuhan.  Penulis Amsal mengatakan bahwa takut akan Tuhan adalah permulaan pengetahuan.  Tentulah juga hikmat yang dimiliki oleh Daud ini berasal dari pengalaman hubungannya dengan Tuhan, karena tanpa hubungan dengan Tuhan mustahil seseorang memperoleh Hikmat.

Pengampunan seorang Pemimpin

Dalam bagian ini juga kita dapat melihat bagaimana hikmat Daud bekerjasama dengan pengampunannya atas Amasa.  Amasa yang sebelumnya membelot dan mendukung Absalom untuk melawan Daud.  Tetapi Daud menerima kembali Amasa di dalam pemerintahannya.  Dalam hal ini kita melihat kebijaksanaan Daud yang lebih memikirkan hal yang lebih besar yaitu keutuhan bangsa itu disbanding hanya sekedar sakit hati dan balas dendam.  Sakit hati dan balas dendam adalah bentuk keegoisan yang bisa berdampak buruk akan setiap hubungan-hubungan baik hari ini, maupun masa depan.  Tetapi Daud lebih mengutamakan hal-hal yang jauh lebih penting yaitu kesatuan bangsa ini, sehingga ia memberikan tempat kembali bagi Amasa.  Dalam bagian ini kita belajar bahwa dalam sebuah konflik, kita harus mengutamakan hal hal yang lebih utama dan berpikir untuk kepentingan yang lebih besar dan jauh ke masa depan.  Tinggalkan sakit hati dan dendam kita, karena itu hanya akan menghancurkan kita kembali.

 

Perikop ketiga  Simei menyongsong raja Daud (ayat 15-23)

Pengampunan seorang Pemimpin

            Dalam bagian ini menceritakan kembalinya raja Daud ke Yerusalem setelah semua perang saudara yang telah terjadi.  Setelah raja Daud sampai di tepi sungai Yordan, maka Simei pun datang menyongsong dan menyambut raja Daud.  Simei adalah orang yang dulunya mengutuki Daud ketika bersama-sama memberontak dengan Absalom.  Oleh karena itulah Abisai, anak Zeruya mengatakan kepada Daud bahwa Simei patut di hukum Mati.  Simei datang kepada raja dan mengakui semua kesalahannya dan meminta belas kasihan dan pengampunan raja.  Daudpun mengampuni Simei dan menerima kembali Simei.  Hal ini kita melihat ketulusan Daud.  Sebagai seorang pemimpin atas sebuah bangsa, Daud memberikan pengampunan kepada Simei dan tidak menghukum/ membunuh Simei.  Daud malahan bersumpah bahwa Simei tidak akan mati.  Pengampunan itu membebaskan. Seseorang yang telah diampuni dosanya akan bebas dari rasa bersalah dan hutang dosanya. Daud membebaskan Simei dari kesalahannya dan menerimanya kembali. Pengampunan itu juga berbicara mengenai jaminan.  Daud memberi jaminan kepada Simei bahwa ia tidak akan mendapat hukuman/mati atas kesalahannya. Pengampunan yang kita terima memberikan jaminan bagi kita untuk hidup dengan merdeka.

 

Perikop Keempat  berbicara tentang Mefiboset menyongsong raja (ayat 24-30). 

Kemurahan Raja

    Dalam bagian bagian ini berbicara mengenai Mefiboset yang adalah keturunan Saul datang menyambut raja Daud. Mefiboset mencoba menjelaskan apa yang dialaminya dengan ziba, hambanya.  Mefiboset menceritakan bahwa ziba telah menipu dia dan mengadu domba Mefiboset dengan Daud.  Namun Daud memutuskan untuk membagi ladang milik mefiboset dengan Ziba. Akan tetapi Mefiboset malah bersedia memberikan seluruh ladang nya kepada Ziba asalkan dapat kemurahan dan pengampunan raja Daud.  Mefiboset memilih hal yang benar dan menysukuri pengampunan dan kemurahan yang diberikan raja Daud.  Mefiboset lebih menginginkan raja kembali dan mendpat kemurahan dari raja Daud disbanding dengan semua ladangnya/hartanya.  Mendapatkan kemurahan raja adalah hal yang paling utama dibandingkan semua harta, ini menajdi pelajaran yang penting bagi kita.  Kemurahan adalah hal yang akan membawa kita kepada kedamaian, tetapi cinta akan harta akan membawa kita kepada kelicikan seperti yang dilakukan oleh Ziba kepada Mefiboset.

 

Perikop kelima Barzilai ikut mengantarkan raja Daud (ayat 31-39).  

Pemberian Yang Tulus 

Dalam Bagian ini menceritakan seorang bernama Barzilai yang juga ikut mengantarkan raja Daud kembali ke Yerusalem.  Barzilai sudah sangat tua, namun dia adalah orang yang sangat kaya.  Barzilai lah yang menyediakan makanan bagi raja Daud dan anak buahnya selama berada di Mahanaim.   Oleh karena kebaikan Barzilai kepada Daud, maka Daud mengajaknya untuk ikut ke Yerusalem dan berjanji akan memberika tempat baginya. Daud mengingat segala kebaikan Barzilai dan ingin membalasnya kembali.  Tetapi Barzilai adalah seorang yang tulus.  Barzilai menolak permintaan raja Daud dengan halus dan mengatakan bahwa ia belum melakukan apa apa. Barzilai pun meminta untuk membawa hambanya Kimhan menggantikan dia ke Yerusalem bersama-sama dengan Daud.  Permintaan Barzilai inipun disanggupi oleh raja Daud. Dalam bagian ini kita melihat sebuah ketulusan yang di tunjukkan oleh Barzilai.  Memberi sesuatu tanpa memperhitungkan kembali apa yang sudah diberikan.  Demikian juga apa yang dilakukan Daud.  Daud mengingat segala kebaikan yang dilakukan oleh Barzilai kepadanya dan bersedia membalaskannya. Jangan juga kita melupakan kebaikan orang lain kepada kita. Sebisa mungkin marilah juga kita berbuat baiok 

 

Perikop Keenam orang-orang Israel dan orang-orang Yehuda bertengkar mengenai raja Daud (ayat 40-43).

            Dalam bagian perikop terakhir ini berbicara mengenai orang-orang Israel dan orang-orang Yehuda yang bertengkar karena raja Daud.  Pertengkaran ini terjadi dikarenakan orang-orang Yehuda membawa raja Daud lebih dulu.  Dalam bagian ini dapat kita melihat sebagai cikal bakal perpecahan bangsa itu.  10 suku yang disebut sebagai Israel mengklaim bahwa merekalah yang lebih layak menyambut lebih dulu raja Daud.  Sementara 2 suku lainnya yakni Yehuda dan Benyamin juga mengklaim bahwa mereka lebih layak.  Melihat pertengkaran yang terjadi ini seharusnya Daud sebagai raja mengambil keputusan yang bijak yang dapat merangkul kedua kepentingan ini sehingga tidak berkelanjutan.  Namun Daud tidak melakukan apa apa untuk mengatasi ini dan akhirnya terus berkelanjutan.   Dalam bagian ini kita melihat kelemahan Daud sebagai raja.  Kita juga melihat keegoisan dari setiap kelompok baik dari orang-orang Yehuda maupun dari orang-orang Israel sehingga perselihan itu semakin berat. Bukannya mereka mencari solusi atas masalah, tetapi yang dilakukan malah saling melukai dengan perkataan-perkataan yang Pedas (ayat 43).  Dalam bagian ini kita juga belajar dimana ketika kita mengutamakan kepentingan pribadi atau kelompok kita, maka kita akan cenderung menyakiti orang lain ataupun kelompok lain.


Ayat Alkitab 2 Samuel 19:1-43.

19:1 Lalu diberitahukanlah kepada Yoab: "Ketahuilah, raja menangis dan berkabung karena Absalom."19:2 Pada hari itulah kemenangan menjadi perkabungan bagi seluruh tentara, sebab pada hari itu tentara itu mendengar orang berkata: "Raja bersusah hati karena anaknya."19:3 Sebab itu tentara itu masuk kota dengan diam-diam pada hari itu, seperti tentara yang kena malu kembali dengan diam-diam karena melarikan diri dari pertempuran.19:4 Raja menyelubungi mukanya, dan dengan suara nyaring merataplah raja: "Anakku Absalom, Absalom, anakku, anakku!"19:5 Lalu masuklah Yoab menghadap raja di kediamannya serta berkata: "Pada hari ini engkau mempermalukan semua hambamu, yang telah menyelamatkan nyawamu pada hari ini dan nyawa anak-anakmu laki-laki dan perempuan dan nyawa isteri-isterimu dan nyawa gundik-gundikmu,19:6 dengan mencintai orang-orang yang benci kepadamu, dan dengan membenci orang-orang yang cinta kepadamu! Karena pada hari ini engkau menunjukkan bahwa panglima-panglima dan anak buah tidak berarti apa-apa bagimu. Bahkan aku mengerti pada hari ini, bahwa seandainya Absalom masih hidup dan kami semua mati pada hari ini, maka hal itu kaupandang baik.19:7 Oleh sebab itu, bangunlah, pergilah ke luar dan berbicaralah menenangkan hati orang-orangmu. Sebab aku bersumpah demi TUHAN, apabila engkau tidak keluar, maka seorangpun tidak akan ada yang tinggal bersama-sama dengan engkau pada malam ini; dan hal ini berarti celaka bagimu melebihi segala celaka yang telah kaualami sejak kecilmu sampai sekarang."19:8 Lalu bangunlah raja dan duduk di pintu gerbang. Maka diberitahukanlah kepada seluruh rakyat, demikian: "Ketahuilah, raja duduk di pintu gerbang." Kemudian datanglah seluruh rakyat itu menghadap raja. Adapun orang Israel sudah melarikan diri, masing-masing ke kemahnya.19:9 Seluruh rakyat dari semua suku Israel berbantah-bantah, katanya: "Raja telah melepaskan kita dari tangan musuh kita, dialah yang telah menyelamatkan kita dari tangan orang Filistin. Dan sekarang ia sudah melarikan diri dari dalam negeri karena Absalom;19:10 tetapi Absalom yang telah kita urapi untuk memerintah kita, sudah mati dalam pertempuran. Maka sekarang, mengapa kamu berdiam diri dengan tidak membawa raja kembali?"19:11 Raja Daud telah menyuruh orang kepada Zadok dan Abyatar, imam-imam itu, dengan pesan: "Berbicaralah kepada para tua-tua Yehuda, demikian: Mengapa kamu menjadi yang terakhir untuk membawa raja kembali ke istananya?" Sebab perkataan seluruh Israel telah sampai kepada raja.19:12 "Kamulah saudara-saudaraku, kamulah darah dagingku; mengapa kamu menjadi yang terakhir untuk membawa raja kembali?19:13 Dan kepada Amasa haruslah kamu katakan: Bukankah engkau darah dagingku? Beginilah kiranya Allah menghukum aku, bahkan lebih lagi dari pada itu, jika engkau tidak tetap menjadi panglimaku menggantikan Yoab."19:14 Demikianlah dibelokkannya hati semua orang Yehuda secara serentak, sehingga mereka menyuruh menyampaikan kepada raja pesan ini: "Kembalilah, tuanku dan semua anak buahmu."19:15 Lalu berangkatlah raja pulang dan sampailah ia ke tepi sungai Yordan. Sementara itu orang Yehuda telah sampai ke Gilgal untuk menyongsong raja dan untuk membawa raja menyeberang sungai Yordan.19:16 Juga Simei bin Gera, orang Benyamin yang dari Bahurim itu, cepat-cepat datang bersama-sama dengan orang-orang Yehuda untuk menyongsong raja Daud.19:17 Juga ada seribu orang dari daerah Benyamin bersama-sama dengan dia. Dan Ziba, hamba keluarga Saul, dan kelima belas anaknya laki-laki dan kedua puluh hambanya bersama-sama dengan dia datang tergesa-gesa ke sungai Yordan mendahului raja,19:18 lalu menyeberang dari tempat penyeberangan untuk menyeberangkan keluarga raja dan untuk melakukan apa yang dipandangnya baik. Maka Simei bin Gera sujud di depan raja, ketika raja hendak menyeberangi sungai Yordan,19:19 dan berkata kepada raja: "Janganlah kiranya tuanku tetap memandang aku bersalah, dan janganlah kiranya tuanku mengingat kesalahan yang dilakukan hambamu ini pada hari tuanku raja keluar dari Yerusalem; janganlah kiranya raja memperhatikannya lagi.19:20 Sebab hambamu ini tahu bahwa hamba telah berbuat dosa; dan lihatlah, pada hari ini akulah yang pertama-tama datang dari seluruh keturunan Yusuf untuk menyongsong tuanku raja."19:21 Lalu berbicaralah Abisai, anak Zeruya, katanya: "Bukankah Simei patut dihukum mati karena ia telah mengutuki orang yang diurapi TUHAN?"19:22 Tetapi Daud berkata: "Apakah urusanku dengan kamu, hai anak-anak Zeruya, sehingga kamu pada hari ini menjadi lawanku? Masakan pada hari ini seorang dihukum mati di Israel! Sebab bukankah aku tahu, bahwa aku pada hari ini adalah raja atas Israel?"19:23 Kemudian berkatalah raja kepada Simei: "Engkau tidak akan mati." Lalu raja bersumpah kepadanya.19:24 Juga Mefiboset bin Saul menyongsong raja. Ia tidak membersihkan kakinya dan tidak memelihara janggutnya dan pakaiannya tidak dicucinya sejak raja pergi sampai hari ia pulang dengan selamat.19:25 Ketika ia dari Yerusalem menyongsong raja, bertanyalah raja kepadanya: "Mengapa engkau tidak pergi bersama-sama dengan aku, Mefiboset?"19:26 Jawabnya: "Ya tuanku raja, aku ditipu hambaku. Sebab hambamu ini berkata kepadanya: Pelanailah keledai bagiku, supaya aku menungganginya dan pergi bersama-sama dengan raja! sebab hambamu ini timpang.19:27 Ia telah memfitnahkan hambamu ini kepada tuanku raja. Tetapi tuanku raja adalah seperti malaikat Allah; sebab itu perbuatlah apa yang tuanku pandang baik.19:28 Walaupun seluruh kaum keluargaku tidak lain dari orang-orang yang patut dihukum mati oleh tuanku raja, tuanku telah mengangkat hambamu ini di antara orang-orang yang menerima rezeki dari istanamu. Apakah hakku lagi dan untuk apa aku mengadakan tuntutan lagi kepada raja?"19:29 Tetapi raja berkata kepadanya: "Apa gunanya engkau berkata-kata lagi tentang halmu? Aku telah memutuskan: Engkau dan Ziba harus berbagi ladang itu."19:30 Lalu berkatalah Mefiboset kepada raja: "Biarlah ia mengambil semuanya, sebab tuanku raja sudah pulang dengan selamat."19:31 Juga Barzilai, orang Gilead itu, telah datang dari Ragelim dan ikut bersama-sama raja ke sungai Yordan untuk mengantarkannya sampai di sana.19:32 Barzilai itu sudah sangat tua, delapan puluh tahun umurnya. Ia menyediakan makanan bagi raja selama ia tinggal di Mahanaim, sebab ia seorang yang sangat kaya.19:33 Berkatalah raja kepada Barzilai: "Ikutlah aku, aku akan memelihara engkau di tempatku di Yerusalem."19:34 Tetapi Barzilai menjawab raja: "Berapa tahun lagikah aku hidup, sehingga aku harus pergi bersama-sama dengan raja ke Yerusalem?19:35 Sekarang ini aku telah berumur delapan puluh tahun; masakan aku masih dapat membedakan antara yang baik dan yang tidak baik? Atau masih dapatkah hambamu ini merasai apa yang hamba makan atau apa yang hamba minum? Atau masih dapatkah aku mendengarkan suara penyanyi laki-laki dan penyanyi perempuan? Apa gunanya hambamu ini lagi menjadi beban bagi tuanku raja?19:36 Sepotong jalan saja hambamu ini berjalan ke seberang sungai Yordan bersama-sama dengan raja. Mengapa raja memberikan ganjaran yang sedemikian kepadaku?19:37 Biarkanlah hambamu ini pulang, sehingga aku dapat mati di kotaku sendiri, dekat kubur ayahku dan ibuku. Tetapi inilah hambamu Kimham, ia boleh ikut dengan tuanku raja; perbuatlah kepadanya apa yang tuanku pandang baik."19:38 Lalu berbicaralah raja: "Baiklah Kimham ikut dengan aku; aku akan berbuat kepadanya apa yang kaupandang baik, dan segala yang kaukehendaki dari padaku akan kulakukan untukmu."19:39 Kemudian seluruh rakyat menyeberangi sungai Yordan. Juga raja menyeberang, setelah berpamitan dengan Barzilai dengan ciuman. Lalu orang inipun pulanglah ke tempat kediamannya.19:40 Sesudah itu berjalanlah raja terus ke Gilgal, dan Kimham ikut dengan dia. Seluruh rakyat Yehuda bersama-sama setengah dari rakyat Israel telah mengantarkan raja.19:41 Tetapi seluruh orang Israel datang menghadap raja dan berkata kepada raja: "Mengapa saudara-saudara kami, orang-orang Yehuda itu, menculik raja dan membawa dia menyeberangi sungai Yordan dengan keluarganya dan semua orang Daud yang menyertai dia?"19:42 Lalu semua orang Yehuda menjawab orang-orang Israel itu: "Oleh karena raja kerabat kami. Mengapa kamu menjadi marah karena hal ini? Apakah kami makan apa-apa atas biaya raja? Apakah kami mendapat keuntungan?"19:43 Tetapi orang-orang Israel itu menjawab orang-orang Yehuda: "Kami sepuluh kali lebih berhak atas raja. Sebagai anak sulung kami melebihi kamu. Mengapa kamu memandang kami rendah? Bukankah kami yang pertama-tama harus membawa raja kami kembali?" Tetapi perkataan orang-orang Yehuda itu lebih pedas dari pada perkataan orang-orang Israel.


No comments:

Post a Comment

Jika anda Ingin Membantu pelayanan ini, silahkan kirimkan bantuan anda dengan menghubungi email charinmarbun@gmail.com. Jika anda diberkati silahkan Tuliskan dalam komentar. Jika ada pertanyaan dan permohonan Topik untuk dibahas, silahkan tuliskan dikolom komentar. Terimakasih sudah membaca, Tuhan Yesus memberkati selalu.