Penderitaan Dalam Hidup Orang Kristen


Penderitaan Dalam Hidup Orang Kristen

Apa itu penderitaan ?

Istilah penderitaan dari kata “derita” diartikan sebagai sesuatu yang tidak menyenangkan, yang dialami atau dirasakan. Penderitaan merupakan Dalam konteks kekristenan, penyebab adanya penderitaan sulit untuk ditelusuri, karena dalam Alkitab menjelaskan bahwa Allah menciptakan segala sesuatu  “baik adanya”. Dengan demikian bahwa penderitaan merupakan sesuatu yang tidak baik dan dapat dikatakan bahwa penderitaan bukanlah berasal dari Allah.

Penderitaan Dalam Hidup Orang Kristen

Jenis Penderitaan dalam Alkitab

  1. Kutuk.

-        Kutuk pertama kali disebutkan oleh Alkitab (Kej. 3:14), yaitu kepada ular yang telah memperdaya manusia pertama, yakni Hawa dan Adam.

-        Laki-laki dengan bersusah payah bekerja mencari kebutuhan hidup di bumi (Kej. 3:17).

-        Tuhan mengutuk dan menghardik orang yang tidak mendengarkan suara-Nya dan tidak berpegang pada perintah-perintah-Nya (Ul. 27-28; Mzm. 119:21).

-        Murka Tuhan karena manusia menjadi kutuk dan aib diantara segala bangsa di bumi (Yer. 42; 44:8)

-        Orang yang tidak mengasihi Allah akan terkutuk (1 Kor. 16:22).

-        Semua orang yang berdosa adalah orang-orang yang terkutuk (2 Ptr. 2:14)

-        Karena kutuk, Ia rela digantung di atas kayu salib (Gal. 3:13).

  1. Dosa.

1.     Perjanjian Lama

-        Kesombongan

-        Ketidaktaatan terhadap perintah Tuhan (Kej. 3:1-18)

-        Sakit hati yang tidak dapat dikuasai (Kej. 4:1-26; 31:36; 31:12-36)

-        Melakukan perbuatan yang jahat (Kej. 13:13; 18:20; 19:1-24)

-        Memiliki pikiran yang salah (Kej. 20:1-11)

-        Hawa nafsu (Kej. 39:9; 2 Sam. 11:4)

-        Keras hati (Kel. 7,8,9,10,11)

-        Ketidakpatuhan terhadap pemimpin (Kel. 32:21)

-        Bersentuhan dengan mayat orang mati adalah menjadi najis (Bil. 19:13)

-        Menduakan Allah atau beribadah kepada Baal (Hkm. 10:10).

-        Menghujat Allah (1 Sam. 3:13).

-        Tidak mendengarkan apa yang difirmankan oleh Tuhan (1 Sam. 15).

-        Semua bentuk ketidaktaatan terhadap firman Tuhan dalam Perjanjian Lama merupakan dosa terhadap Allah, sehingga tidak sedikit orang yang mati karena murka Allah menyala terhadap mereka.

2.     Perjanjian Baru

-        Tidak taat terhadap hukum Taurat dan adat istiadat (Mat. 9:11).

-        Berteman dengan kelompok pemungut cukai (Mat. 11:19)

-        Menghujat Roh Kudus (Mat. 12:31)

-        Mendustai Roh Kudus (KPR. 5:1-11)

-        Melakukan penipuan (Rom. 7:11)

-        Percabulan atau perzinahan (1 Kor. 6:18)

-        Makan dan minum cawan Tuhan dengan tidak layak (1 Kor. 11:27)

-        Pengkhianatan (Yoh. 13:2)

-        Tidak memelihara hari Sabat (Yoh. 9:24)

-        Amarah yang tidak dapat dikuasai (Ef. 4:26)

-        Menghalangi pemberitaan Injil (1 Tes. 2:16)

-        Memandang muka (Yak. 2:9)

-        Keinginan daging (Yak. 1:15)

-        Tahu bagaimana harus berbuat baik, tetapi tidak melakukannya ( Yak. 5:15)

-        Berbuat dosa merupakan memberikan kesempata bagi Iblis unutk menguasai dan menundukkan kita sebagai orang percaya.

  1. Penyakit.

-        Penyakit sampar, baik manusia maupun binatang ( Kel. 9:3; Yer. 21:6)

-        Penyakit kusta (Im. 13:2). Penyakit ini membuat orang menderita dan terasingkan dari antara kaum keluarganya (46)

-        Wabah kecelakaan (Ul. 7:15)

-        Batuk, demam, sakit radang, kekeringan, dan hama (Ul. 28:22; Luk. 4:39)

-        Pukulan yang keras (Ul. 28:59)

-        Kelaparan (Yer. 27:13)

-        Kepedihan karena penyakit yang berat (Yer. 30:15)

-        Bisulan (Hos. 5:13)

-        Dirasuk Setan, sakit ayan dan sakit lumpuh (Mat. 4:24)

-        Sakit pendarahan (Mark. 5:29).

-        Mata yang buta (Mat. 9:27)

-        Fitnah (2 Tim. 2:17). Jenis penyakit ini menjalar seperti penyakit kanker yang susah diobati.

  1. Kesengsaraan

-        Sengsara karena cemburu (Kej. 29:32; 30:1)

-        Sengsara karena ditindas (Ul. 26:7)

-        Sengsara karena perang (1 Sam. 9:16)

-        Penghinaan (Ayub 10:15)

-        Dibelenggu oleh kemiskinan (Ayub 24:14)

-        Sengsara disebabkan oleh orang yang berbuat kejahatan (Mzm. 9:14)

-        Ketidakadilan terhadap orang lemah dan anak yatim (Mzm. 82:3; Yes. 10:2)

-        Terkurung dalam kehidupan yang gelap (Mzm 107:10)

-        Sengsara karena ujian dari Allah (Yes. 53:3)

-        Dicambuk oleh murka Tuhan yang menyala (Rat. 3:1).

-        Sengsara karena harus menempuh jalan yang sulit untuk masuk ke dalam Kerajaan Allah (KPR. 14:22)

-        Sengsara karena sebuah pengorbanan dan pemberitaan Injil (KPR. 26:23)

-        Sengsara karena penganiayaan dan mempertahankan iman kepada Yesus yang menghasilkan ketekunan (Rom. 5:3; 2 Tim. 3:11)

  1. Diperbudak dan diperhamba

-        Telah dinubuatkan oleh firman Allah, yaitu menjadi pendatang atau orang asing dinegeri orang dan diperbuda serta dianiaya selama 400 tahun (Kej. 15:13)

-        Diperbudak karena kalah dari peperangan dan menjadi tawanan (1 Taw. 18:13)

G. W. Leibiniz dalam “Esai tentang Teodisea” menyebutkan bahwa penderitaan diakibatkan oleh suatu keadaan yang buruk:

  1. Keburukan Fisik (malum physicum), yang terwujud dalam bentuk penderitaan secara fisik (Bil. 12:10-12) Keburukan ini menjadi pembelajaran bagi manusia terhadap kesehatannya atau merupakan sebagai sanksi karena lalai dalam menjaga pola hidup yang sehat. Penderitaan secara fisik dapat disebabkan oleh faktor keturunan (HIV/AIDS, TBC, Asma, darah tinggi, kolesterol), sakit kusta, kecelakaan, tidak berfungsinya salah satu panca indera dan sebagainya.

  1. Keburukan Metafisik (alam). Penderitaan metafisik biasanya berasal dari luar diri manusia atau diluar kemampuan dan kendali manusia. Misalnya bencana alam, gempa bumi, gunung meletus, banjir, longsor. Jenis penderitaan ini juga memiliki hubungan dengan moralitas manusia yang tidak menjaga dan memelihara alam, misalnya membuang sampah sembarangan, menebang pohon di hutan dan menggeruk tanah secara berlebihan.

  1. Keburukan Moral merupakan akibat dari penyalahgunaan kehendak bebas manusia, yang disebut sebagai kejahatan. Tindakan manusia yang tidak bertanggungjawab tersebut menyebabkan banyak terjadi penderitaan, misalnya pelecehan seksual oleh orang terdekat, peperangan, dan ada banyak penderitaan-penderitaan yang disebabkan oleh kerusakan moral.
  2. Alam semesta. Manusia seringkali mengalami penderitaan melalui alam, seperti badai, gempa bumi, gunung meletus, tsunami, dan berbagai virus yang menyebabkan penyakit.
  3. Diri sendiri. Keterbatasan atau ketidakmampuan diri kita sendiri meurpakan suatu hal yang mengakibatkan penderitaan, seperti: kurangnya pengetahuan, kemalasan, penyakit (tekanan darah tinggi, kolesterol, gagal ginjal, jantung, dan kadar gula yang tinggi, dll),  pengambilah keputusan yang salah, ketidaktaatan terhadap sebuah aturan-aturan yang ada, dan ketidakmampuan untuk mengontrol kehendak bebasnya. Dalam surat Yakobus 1:14 berkata bahwa setiap orang yang mengalami penderitaan atau pencobaan disebabkan oleh keinginannya sendiri yang tidak ia capai.
  4. Iblis. Tipu daya dan kebohongan Iblis merupakan senjata yang kuat untuk membuat setiap orang mengalami penderitaan (Kej. 3:1-6). Selain membuat orang percaya jatuh ke dalam dosa, Iblis juga membuat kita mengalami penderitaan secara firik, yaitu mendatangkan segala macam penyakit yang berat, dengan tujuan supaya kita dapat menjauh dari Allah (Ayb. 2:1-13). Bagi manusia, penderitaan ini adalah sulit untuk dibayangkan. Demikian juga raja Daud, ketika Iblis memperdayanya melalui kesombongannya, maka seluruh rakyatnya mengalami penderitaan, yaitu penyakit sampar.
  5. Allah itu sendiri. Dalam Perjanjian Lama, Allah dengan sengaja membuat umat pilihan-Nya mengalami berbagai macam penderitaan selama 40 tahun di padang gurun. Ulangan 8:2 “Ingatlah kepada seluruh perjalanan yang kaulakukan atas kehendak TUHAN, Allahmu, di padang gurun selama empat puluh tahun ini dengan maksud merendahkan hatimu dan mencobai engkau untuk mengetahui apa yang ada dalam hatimu, yakni, apakah engkau berpegang pada perintah-Nya atau tidak.” Hakim-hakim 2:22 “Supaya dengan perantaraan bangsa-bangsa itu Aku mencobai orang Israel, apakah mereka tetap hidup menurut jalan yang ditunjukkan TUHAN, seperti yang dilakukan oleh nenek moyang mereka, atau tidak." Tetapi, dalam Perjanjian Baru menjelaskan bahwa Allah mengizinkan penderitaan dialami oleh setiap umat yang percaya dengan tujuan supaya semakin mendekat dengan Allah dan membangun hubungan yang erat dengan Tuhan.Rasul Paulus berkata dalam I Kor. 10:13 “penderitaan yang dialami oleh setiap orang adalah penderitaan yang biasa dan tidak melampaui kekuatan kita sendiri, sebab Allah tidak akan membiarkan manusia bisa karena penderitaan tersebut.”

Penderitaan Kristus

Penderitaan Kristus di salib merupakan puncak dari penyataan dari Allah tentang diri-Nya kepada manusia. Salib merupakan pusat dari pengajaran teologi Kristen secara keseluruhan. Penderitaan yang ditanggung oleh Yesus merupakan wujud dari kasih Allah kepada manusia supaya memperoleh keselamatan yang kekal.

  1. Dosa adalah titik mulanya penderitaan Kristus.

Keberdosaan manusia merupakan penyebab utama Allah mengalami penderitaan di dalam diri Yesus. Berakar melalui tabiat manusia dan menjadi juru mudi kehidupan manusia, sehingga manusia selalu cenderung untuk berbuat dosa. Akibat dosa, manusia menjadi tertawan dan menderita (Yes.59:2). Inilah yang menjadi titik awal Kristus datang ke dunia untuk menderita. Manusia harus mati karena dosa (Roma 6:23), tetapi Kristus datang untuk menebus manusia dari dosa supaya tidak menjadi binasa dan memperoleh keselamatan kekal (Yoh. 3:16). Penebusan ini merupakan bagian dari rencana Allah untuk mendamaikan diri-Nya dengan semua orang berdosa.

  1. Penderitaan Yesus secara fisik dan mati dengan sadis (Mat. 27:

Penderitaan yang dialami oleh Yesus secara fisik, dimulai dari pengkhianatan salah satu dari murid-Nya ketika di taman Getsemani, Ia berdoa dengan keringat bercampur darah. Kemudian datang segerombolah tentara bersama Yudas Iskariot (pengkhiat) untuk menangkap Yesus, lalu Ia dibawa kepada Kayafas untuk disiksa, diolok-olok, diludahi, ditampar. Bukan hanya itu saja, Ia diteriakin oleh orang banyak yang bisa saja orang-orang yang bersama-sama dengan Dia selama Ia melakukan pelayanan bersama murid-muridNya.

Kemudian, Ia dicambuk dengan tali yang ujungnya berduri oleh tentara Romawi, sehingga daging dan kulitnya ikut terlepas dari tubuhNya. DarahNya keluar dan sarafNya menegang untuk menahan rasa sakit. Ia dipasangi sebuah mahkota duri di kepalaNya, mereka menanggalkan pakaian-Nya di tubuhNya, dipukul, dibelenggu dan dijatuhi hukuman mati bagiNya melalui penyaliban di atas kayu salib hingga Ia menundukkan kepadaNya setelah Ia mengatakan sudah selesai. Betapa menderitaNya Ia ditangan orang-orang berdosa ini.

  1. Penderitaan Kristus merupakan sebuah pengorbanan (Yes. 53:5). Pengorbanan yang dimaksud dalam aspek ini merupakan sebuah penderitaan yang diakibatkan oleh orang lain, sehingga Ia turun untuk menebus dan menjadikanNya berdosa.
  2. Penderitaan Kristus merupakan sebuah contoh yang perlu diteladani oleh orang Percaya dalam memberitakan kebenaran di tengah ketidakadilan (1 Ptr. 2:9).
  3. Menjadi contoh keberanian dan jaminan kemenangan (1 Ptr. 3:18)
  4. Dasar untuk tidak terus menerus hidup dalam dosa (1 Ptr. 4:1).

 

Penderitaan adalah Kedaulatan Allah.

Salah satu representasi kedaulatan Allah adalah penderitaan. Artinya bahwa segala sesuatu yang terjadi merupakan di bawah kendali Tuhan atau kekuasaan-Nya.

-              Pertama, murka Allah yang seharusnya ditujukan kepada manusia yang berdosa untuk mengalami penderitaan. Tetapi, Yesus Kristus telah mengambil penderitaan itu untuk menebus kita menjadi milikNya (Gal. 3:13)

-              Kedua, penebusan Kristus untuk manusia telah dilakukanNya melalui penderitaan yang dialamiNya di atas kayu salib, sehingga kita menjadi hidup di dalam kebenaran (1 Ptr. 2:24).

-              Ketiga, kebenaran menjadi sempurna untuk kita di dalam Kristus. Dalam posisi sebagai manusia, Ia datang untuk menderita dengan penuh ketaatan bahkan taat sampai mati (Fil. 2:7-8).

-              Keempat, penderitaan Kristus membuktikan kemenanganNya atas kuasa maut, sehingga setiap orang yang percaya kepadaNya memperoleh kemenangan dan hidup yang kekal (Ibr. 2:14-15).

-              Kelima, pengorbanan Kristus lewat penderitaan, telah membawa kita kepada Allah di dalam kehidupan yang kekal bersama Allah (1 Ptr. 3:18).

Penderitaan Kristen

Penderitaan merupakan salah satu bagian yang tidak dapat terpisahkan dari kehidupan orang Kristen (1 Pet. 1:6). Tetapi, kita harus tahu bahwa:

  1. Orang Kristen menderita karena kebenaran atau Injil (KPR. 9:16). Penderitaan dipakai untuk memberitakan Injil (Flp. 1:12-26). Namun, iman orang percaya tidak menjadi lemah atau mundur, melainkan semakin maju dan bertumbuh di dalam penderitaan (1 Ptr. 1:3, 4, 8).
  2. Penderitaan orang Kristen merupakan cara Allah untuk memurnikan iman, yaitu melalui ujian (1 Pet. 4:12-19). Akan tetapi, penderitaan ini tidak selamanya untuk dialami atau terjadi dalam kehidupan orang percaya.
  3. Dalam penderitaan, Allah pelihara dan memberikan kekuatan (1 Pet. 1:5). Karena itu, orang Kristen tidak perlu kaget bila penderitaan datang, sebab itu merupakan salib yang harus dipikul.
  4. Penderitaan orang Kristen merupakan anugerah Allah dalam kasih karunia-Nya (1 Pet. 2:19).
  5. Penderitaan orang Kristen adalah sebuah refleksi kehidupan gereja yang disaksikan oleh banyak orang. Sebab, melalui penderitaan, orang Kristen akan memberikan kesaksian untuk dibagikan kepada orang lain.
  6. Penderitaan orang Kristen merupakan sebuah panggilan (1 Ptr. 2:21), panggilan untuk berbuat baik terhadap orang yang berbuat jahat, kepada musuh-musuh, untuk mencapai kehendak Allah.
  7. Melalui penderitaan yang dialami oleh orang Kristen membuat dirinya semakin menyerahkan diri kepada Allah (1 Ptr. 4:19).
  8. Penderitaan membawa orang percaya kepada pemulihan, keteguhan, kekuatan baru, dan ketabahan (1 Ptr. 5:10).
  9. Penderitaan merupakan partisipasi dalam penderitaan Kristus atau persekutuan dengan Kristus ( 1 Ptr. 4:14).

Keterbatasan Manusia Memahami Penderitaan

  • Penderitaan orang Kristen adalah sebuah penderitaan khusus yang dialami secara sukarela, saling menanggung beban dan demi Kristus (Gal. 6:2). Dalam menghadapi penderitaan, orang Kristen membutuhkan kesediaan untuk menerimanya, rela berkorban untuk sesamanya, disakiti, dan saling menolong dalam segala hal.
  • Penderitaan dapat dikatakan bahwa sebuah misteri dari Allah yang tidak dapat dipahami oleh akal manusia. Hal ini menunjukkan bahwa manusia adalah makhluk yang memiliki keterbatasan. Satu-satunya jalan untuk dapat memahami maksud dari penderitaan adalah menyerahkan diri kepada Allah. Contoh: penderitaan Ayub (Ayb. 40:4).
  • Ayub menyadari bahwa ia adalah kecil dan bahkan hina di hadapan Allah, tidak memiliki kekuatan apa-apa di hadapan Tuhan (Ayb. 42:3). Kekurangan atau keterbatasan yang dimiliki oleh manusia merupakan rencana Allah. Melalui penderitaan, banyak orang percaya mendapat kekuatan, penghiburan, pertumbuhan bersama orang-orang percaya, serta mengalami perjumpaan pribadi dengan Tuhan.

Iman Kristen dalam Penderitaan

·       Salah satu proses pembentukan manusia menuju kepada kesempurnaan adalah penderitaan. Karena, di dalamnya orang percaya akan belajar untuk menerima atau menghadapi penderitaan tersebut (Mzm. 119:67, 71, 75).

·       Dalam iman Kristen, penderitaan memiliki peran penting untuk pengenalan akan Tuhan. Kesengsaraan orang percaya, seharusnya bermegah di dalamya, sebab melalui kesengsaraan ketekunan akan timbul, yang membuat kita menjadi tahan uji dan tahan uji akan membawa kita kepada pengharapan (Yak. 1:3-4).

·       Banyak orang Kristen mengalami penderitaan karena kesaksian tentang Yesus Kristus yang telah bangkit dari antara orang mati (2 Tim. 2:8-9). Contohnya, dalam perjalanan rasul Paulus untuk memberitakan Injil, ia banyak mengalami penderitaan:

-        Dianiaya (KPR. 13:50; 14:19; 16:19; 21:30; 22:24).

-        Hampir dibunuh (KPR. 9:23, 29; 21:31; 23:12; 25:3)

-        Di penjara (KPR. 16:23-24; 22:31; 24:27))

-        Dibenci oleh orang Yahudi (KPR. 17:5, 13; 18:6; 22:22).

-        Masalah dalam transportasi (KPR. 27:14-44)

-        Digigit ular beludak (KPR. 28:3)

-        Dan dihukum mati.

Demikian juga halnya bagi seorang murid yang percaya kepada Yesus, penderitaan merupakan salah satu bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam hidupnya, ia harus siap sedia untuk menghadapinya setiap waktu:

-        Pertama, menderita sebagai seorang prajurit sejat (2 Kor. 10:3-5; Ef. 6:10-17). Seorang prajurit tidak memusingkan dirinya dengan segala sesuatu, melainkan harus melaksanakan tugas dan perintah dengan sempurnya. Artinya bahwa seorang murid Kristus harus mengutamakan pekerjaan Tuhan dengan tidak diikat oleh pekerjaannya sehari-hari.

-        Kedua, menderita sebagai seorang olahragawan (2 Tim. 2:5). Ia harus bermental seorang juara dengan menjaga stamina dan mengikuti segala peraturan yang berlaku. Demikian halnya dalam mempelajari dan melakukan firman Tuhan, seorang murid harus melatih dirinya dalam kedisiplinan dan bertahan dalam pertandingan hingga ia mendapatkan kehidupan yang kekal.

Sepanjang sejarah kekristenan, banyak orang percaya yang telah mengalami penderitaan melalui penganiayaan dari orang yang belum percaya kepada Tuhan. Tetapi, iman mereka di tengah-tengah penderitaan semakin kuat karena memiliki memiliki komitmen yang sungguh-sungguh, mendisiplinkan diri, tekun dan bertahan, serta berdoa setiap saat.

Setiap orang percaya, jangan seorangpun malu untuk mengakui statusnya sebagai orang Kristen. Sebab, orang Kristen dipanggil untuk menderita (1 Pet. 4:16). Tetapi, biarlah orang Kristen membuat setan menjadi malu dalam menghadapi penderitaan. Hendaklah kita membawa kesaksian dan mempermuliakan Allah di dalam penderitaan. Jadi, berusaha untuk berpikir positif dan berpikir benar dalam menghadapi penderitaan.

Ujian Terhadap Iman Kristen

  1. Orang yang mengalami pertumbuhan iman, maka ia harus melewati setiap ujian. Sama halnya dengan anak sekolah yang mau naik kelas, ia harus melewati ujian. Demikian juga dengan orang Kristen, ia akan mengalami ujian yang diizinkan oleh Tuhan melalui penderitaan dengan maksud memurnikan iman. Apa bila orang percaya telah lulus dalam ujian, maka ia akan mendapatkan mahkota kehidupan (Yak. 1:2, 12).
  2. Setiap apa yang dialami oleh setiap orang percaya merupakan berada di bawah pengawasan Tuhan (Ayb. 2:1-6). Allah mengizinkan hal itu dialami oleh manusia untuk menyatakan apa yang Ia kehendaki.
  3. Tetapi, tidaklah melampaui kapasitas kekuatan yang dimiliki oleh setiap orang yang mengalaminya (1 Kor. 10:13).
  4. Alkitab berkata bahwa ketika penderitaan datang, setiap orang percaya menganggapnya sebagai suatu kebahagiaan (Yak. 1:2).
  5. Bagi Tuhan, tidak ada yang tersembunyi setiap gerak-gerik kehidupan manusia, semuanya Ia ketahui (Ayb. 23:10).
  6. Keaslian iman akan diketahui ketika penderitaan datang menghampiri hidupnya. Jadi, semakin mengalami penderitaan, maka hubungan dengan Tuhan harus semakin intim dan mengenalNya lebih mendalam (Ayb. 42:5-6).

Pemahaman Kristen Mengatasi Covid 19

Banyak orang beranggapan bahwa wabah covid merupakan bentuk hukuman Allah. Tetapi, beberapa menjadi pertimangan:

  1. Pertama, wabah covid merupakan mungkin cara Allah untuk melenyapkan orang benar bersama orang fasik (Kej. 18:23), hakim di dunia tidak akan melanggar keadilan (Kej. 18:25), Allah menyelamatkan Lot beserta keluarganya dari berelang api (Kej. 19) dan Dia akan meluputkan orang benar dari kemalangan tersebut (Mzm. 91:5-8).
  2. Kedua, Allah memiliki hak untuk memberi penilaian baik atau buruknya terhadap ciptaanNya dan Ia selalu berkata bahwa itu adalah baik (Kej. 1:2, 10, 12, 18, 21, 25, 31) dan tidak baik (Kej. 3:5-6), yang merupakan awal segala keburukan.
  3. Ketiga, melalui wabah ini dapat dikatakan bahwa Allah menyatakan keadilanNya bagi semua orang baik orang benar maupun orang jahat. Sebagian orang telah menerima penderitaannya sebagai kesaksian untuk menjadi semakin beriman.
  4. Penderitaan tidak bisa dipandang secara sempit sebagai hukuman dari Allah atas dosa manusia. Tetapi, merupakan sebuah rahasia dari Allah yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan orang percaya (Yoh. 9:2-3).  

Mengapa Orang Kristen Harus Mengalami Penderitaan ?

1.     Untuk memberi kesaksian bagi orang lain (2 Tim. 2:8-10; 1 Ptr. 3:13-17; 2 Kor. 4:12-13).

2.     Kesaksian ini akan menyertai semua orang percaya yang menjadi utusan Kristus (1 Rj. 17:17-24); Yoh. 11:1-45).

3.     Untuk memuliakan Tuhan (1 Ptr. 4:16; Ayb. 1 & 2: 1), untuk menyatakan kuasa Tuhan terhadap orang lain (2 Kor. 12:9; Yoh. 9:3).

4.     Untuk memenangkan jiwa-jiwa bagi Tuhan (2 Kor. 4:8-12; 1 Ptr. 3:14-17).

5.     Untuk mengembangkan kemampuan dan simpati menghibur orang lain (2 Kor. 1:3-5).

6.     Supaya orang Kristen tetap memiliki kerendahan hati (2 Kor. 12:7).

7.     Sebagai sarana untuk melatih mengembangkan kebaikan bersama dengan Allah (1 Ptr. 1:6; Ibr. 12:5; Yak. 1:2-4).

8.     Mendisiplinkan orang percaya di dalam persekutuan dengan Tuhan dan sesama (Mzm. 32:3-5; 119:67).

9.     Membantu menyingkirkan kelemahan-kelamahan yang terselubung (Mzm. 16:7; 119:67,71).

10.  Membawa orang Kristen menuju kepada pertumbuhan iman (1 Ptr. 1:6; Yak. 1:2-4).

11.  Untuk mengajarkan kebenaran bahwa hanya kepada Tuhan kita dapat berharap (Mzm. 62:1-8).

12.  Merupakan salah satu sarana untuk belajar mengenai ketaatan atau kesetiaan (Ibr. 5:8).

13.  Membuat orang Kristen bergantung kepada kasih karunia dan kuasa Allah (2Kor. 11:24-32; Ef. 6:10).

14.  Untuk memperluas daerah pelayanan bagi orang percaya (Flp. 4:5-9). Seringkali penderitaan membuka peluang-peluang bagi orang Kristen untuk memperluas wilayah pelayanannya.

Mengapa Orang Kristen Harus Menderita ?

Penderitaan orang Kristen merupakan bagian dari kehidupan yang tidak dapat terpisahkan. Yesus tidak pernah berjanji bahwa orang yang percaya kepadaNya tidak akan mengalami penderitaan, tetapi banyak mengalami penderitaan oleh karena namaNya (Luk. 21:17-19; Mat. 16:24). Sebab, Anak Manusia ketika hadir di dunia, banyak mengalami penderitaan hingga pada penyaliban (Mrk. 9:12).

Alkitab menjelaskan bahwa Orang Kristen mengalami penderitaan, karena:

  1. Allah mengizinkannya (Ayb. 1-2):

-        Supaya mampu untuk mengerti kehendak Allah (Ayb. 42:5)

-        Untuk menyatakan Kerajaan Allah dan supaya dapat bertumbuh dalam iman kepada Tuhan (Rom. 5:1-5)

-        Menjadi berkat bagi orang lain (2 Kor. 1:8-9)

  1. Keinginan Iblis Kej. 3:1-6)

-        Supaya manusia melakukan kehendaknya (1 Pet. 5:8)

-        Meruntuhkan iman setiap orang percaya (Yoh. 10:10).

-        Manusia menjauhi Allah (Mrk. 5:1-10).

  1. Karena dosa. Ketidaktaatan terhadap firman Tuhan merupakan sebuah dosa yang membawa manusia kepada maut. Sebab itu, Allah mengizinkan khusunya orang percaya mengalami penderitaan untuk menyadarkan supaya tetap percaya kepada Allah di jalan yang benar (Ibr. 12:6; Why. 3:19).
  2. Alkitab mengatakan bahwa orang Kristen menderita karena dianiaya atau disiksa dengan kejam (1 Pet. 4:12-19).

Kesalahan Orang Kristen dalam Menghadapi Penderitaan

  1. Menyalahkan Allah dan sesama manusia. Contoh: kisah antara Ayub, dan sahabat-sahabatnya yang saling menyalahkan satu sama lain.
  2. Mempercayai paranormal, dukun atau orang pintar. Hal ini merupakan sebuah kesalahan besar yang melanggara firman Tuhan (Ul. 20: 4-6).
  3. Menfokuskan diri terhadap penyembuhan lahiriah. Banyak orang Kristen yang selain dukun, mencari kesembuhan dengan mengandalkan uang, harta untuk memperoleh obat yang terbaik. Mencari obat yang baik memang tidak salah, tetapi pemberi kesembuhan adalah Allah, karena Ia adalah sumber kesembuhan.

Harapan Bagi Orang Yang Mengalami Penderitaan

  1. Tuhan adalah tempat pengungsian (Nah. 1:7; Mat. 11:28).
  2. Tuhan akan menyertai dalam kesesakan (Mzm. 91:15).
  3. Allah tahu seluruh hidup setiap orang yang percaya kepadaNya (Ayb. 23:10).
  4. Yesus akan menolong pengikutNya dalam penderitaan (Ibr. 2:18).
  5. Ia akan menguatkan, mengokohkan, meneguhkan dan bahkan memperlengkapi (1 Ptr. 5:10)

Penderitaan orang Kristen merupakan sebuah proses yang harus dilewati oleh setiap orang untuk semakin melekat dengan Tuhan dan semakin bertumbuh dalam iman, serta menjadi kesaksian bagi banyak orang.

No comments:

Post a Comment

Jika anda Ingin Membantu pelayanan ini, silahkan kirimkan bantuan anda dengan menghubungi email charinmarbun@gmail.com. Jika anda diberkati silahkan Tuliskan dalam komentar. Jika ada pertanyaan dan permohonan Topik untuk dibahas, silahkan tuliskan dikolom komentar. Terimakasih sudah membaca, Tuhan Yesus memberkati selalu.