By: Yuslina
5:14 Kamu adalah Terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi.
5:15 Lagipula orang tidak menyalakan pelita lalu meletakkannya di bawah gantang, melainkan di atas kaki dian sehingga menerangi semua orang di dalam rumah itu.
5:16 Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang,supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga."
Ada 2 kata yang perlu kita perhatikan :
a. Garam adalah: benda yang terasa asin. Keunggulan garam terletak pada kemampuannya bisa mengasinkan sesuatu/memberi rasa kepada sesuatu yg lain. Misalnya sayur, dan makanan lainnya.
b. Terang adalah: merupakan suatu yang bercahaya dan dapat menghalau kegelapan yang ada disekitarnya.
Kedua hal ini adalah: tampak memiliki dua arti bukan untuk dirinya sendiri, tetapi untuk keberadaan diluar dirinya sendiri untuk yang lain. Garam baru bermanfaat ketika ia memberi rasa bagi sesuatu diluar dirinya sendiri, ia tidak dikatakan bermanfaat bagi dirinya sendiri. Sama hal dengan terang saudara/i yang dikasihi Tuhan. Terang dikatakan bermanfaat atau berfungsi ketika ia bisa memberi penerangan bagi sekitarnya. Terang tidak pernah dikatakan berfungsi untuk dirinya sendiri.
Didalam ayat 13-16 ini merupakan kesimpulan yang dikehendaki oleh Yesus kepada Murid-murid-Nya pada saat itu. Demikian juga kepada kita anak-anak Yesus pada saat ini, Tuhan mengkehendaki hal yang sama bagi kita semua. Bahwa kehidupan kita didalam kristus harus membuahkan suatu mentalitas yang dapat dicontoh/diteladani. Mentalitas yang dimaksud oleh Yesus dalam hal ini adalah menjadi garam dan terang dunia. Begitu juga kita sebagai anak-anak Tuhan yang dikasihi oleh Tuhan, Tuhan juga menginginkan kita supaya bisa menjadi garam dan terang bagi dunia, yang bisa memberi makna/manfaat/nilai bagi orang lain. Biar lewat keberadaan kita, orang lain dapat memuliakan Tuhan.
Amanat teks: Hendaklah kita sebagai anak muda memiliki dampak yang positif bagi orang di sekitar kita.
Pertanyaan: Bagaimana cara kita supaya hidup kita bisa berdampak?
Kalimat peralihan: Cara yang perlu kita lakukan adalah
b. Kita perlu tahu bahwa manfaat dari garam itu ada banyak: selain menjad cita rasa, garam juga bermanfaat menjadi obat. Dari sini kita bisa ketahui bahwa garam ini sangat berpengaruh terhadap sesuatu.
Jika kita bisa tahu melakukan apa yang dikehendaki Tuhan dalam hidup kita, maka orang-orang sekitar kita bisa memuliakan Tuhan lewat kehadiran kita (bisa dikatakan keberadaan kita bisa berdampak/pengaruh bagi orang lain).
Contoh: Kecanduan main game bagi anak2 muda, dan pergaulan kita kepada sesama kita. dll
Nah, apa yg seharusnya kita lakukan sebagai orang percaya yang sudah tau kebenaran Firman Tuhan yaitu jangan kita mudahterpengaruh.
Kitalah yang harus sanggup membawa pengaruh bagi orang lain, bukan dipengaruhi. Mempengaruhi dalam hal apa? yaitu dengan hal-hal yang benar, yang berkenan kepada Tuhan.
Pendahuluan:
Arti berdampak adalah dalam KBBI adalah berpengaruh kuat, memberi efek, mendatangkan akibat baik yang positif maupun yang negatif. (artinya berdampak ini sangat mempunyai pengaruh yang kuat yg mendatangkan akibat, baik dalam hal yang positif maupun yang negatif). Dapat kita simpulkan bahwa: Setiap kita/orang pasti mempunyai pengaruh, baik dlm hal yg baik maupun hal yg tdk baik. Tentu setiap kita, orang percaya, pasti mempunyai keinginan untuk dapat baik supaya orang tau bahwa ia memiliki dampak/pengaruh. Tujuannya supaya kita selalu diingat dan dikenang dimanapun kita berada.Hidup yang Berdampak (Matius 5:13-16)
PembacaanTeks:
13 "Kamu adalah Garam dunia jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang.5:14 Kamu adalah Terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi.
5:15 Lagipula orang tidak menyalakan pelita lalu meletakkannya di bawah gantang, melainkan di atas kaki dian sehingga menerangi semua orang di dalam rumah itu.
5:16 Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang,supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga."
Penjelasan teks:
Dari firman Tuhan di atas merupakan isi pengajaran Tuhan Yesus yang disampaikan di atas bukit kepada murid-murid-Nya. Walaupun kedua metafora ini yg dipakai oleh Yesus, yaitu Yesus memakai kata garam dan terang. Namun ini sangat jelas dan sangat bahwa hal ini yang sangat dikehendaki Yesus bagi murid-murid-Nya pada saat itu. Supaya mereka memiliki sifat-sifat yang dapat dicontoh orang yang dampak baik bagi setiap orang. Jika kita lebih perhatikan lagi saudara-saudara ucapan yang disampaikan oleh Yesus ini kepada murid-murid-Nya pada saat itu adalah merupakan suatu pernyataan dimana Yesus mengkehendaki keberadaan murid-murid-Nya boleh menjadi terang dan garam bagi dunia.Ada 2 kata yang perlu kita perhatikan :
a. Garam adalah: benda yang terasa asin. Keunggulan garam terletak pada kemampuannya bisa mengasinkan sesuatu/memberi rasa kepada sesuatu yg lain. Misalnya sayur, dan makanan lainnya.
b. Terang adalah: merupakan suatu yang bercahaya dan dapat menghalau kegelapan yang ada disekitarnya.
Kedua hal ini adalah: tampak memiliki dua arti bukan untuk dirinya sendiri, tetapi untuk keberadaan diluar dirinya sendiri untuk yang lain. Garam baru bermanfaat ketika ia memberi rasa bagi sesuatu diluar dirinya sendiri, ia tidak dikatakan bermanfaat bagi dirinya sendiri. Sama hal dengan terang saudara/i yang dikasihi Tuhan. Terang dikatakan bermanfaat atau berfungsi ketika ia bisa memberi penerangan bagi sekitarnya. Terang tidak pernah dikatakan berfungsi untuk dirinya sendiri.
Didalam ayat 13-16 ini merupakan kesimpulan yang dikehendaki oleh Yesus kepada Murid-murid-Nya pada saat itu. Demikian juga kepada kita anak-anak Yesus pada saat ini, Tuhan mengkehendaki hal yang sama bagi kita semua. Bahwa kehidupan kita didalam kristus harus membuahkan suatu mentalitas yang dapat dicontoh/diteladani. Mentalitas yang dimaksud oleh Yesus dalam hal ini adalah menjadi garam dan terang dunia. Begitu juga kita sebagai anak-anak Tuhan yang dikasihi oleh Tuhan, Tuhan juga menginginkan kita supaya bisa menjadi garam dan terang bagi dunia, yang bisa memberi makna/manfaat/nilai bagi orang lain. Biar lewat keberadaan kita, orang lain dapat memuliakan Tuhan.
Amanat teks: Hendaklah kita sebagai anak muda memiliki dampak yang positif bagi orang di sekitar kita.
Pertanyaan: Bagaimana cara kita supaya hidup kita bisa berdampak?
Kalimat peralihan: Cara yang perlu kita lakukan adalah
Poin 1: Memiliki kualitas hidup yang benar (kualitas berbicara dengan mutu, nilai yg berharga, yang dapat bermanfaat.
a. Seperti yang dikatakan dalam Mat.5:13: artinya bahwa garam itu ketika tidak memiliki kualitas (tawar), maka tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang.b. Kita perlu tahu bahwa manfaat dari garam itu ada banyak: selain menjad cita rasa, garam juga bermanfaat menjadi obat. Dari sini kita bisa ketahui bahwa garam ini sangat berpengaruh terhadap sesuatu.
Ilustrasi:
Sama hal dengan dilakukan oleh Yesus, dimanapun Ia berada selalu membawa perubahan. Kehadirannya bukan hanya sekedar kehadiran secara fisik saja tetapi Ia memberitakan kerajaan Allah dan kemudian mewujudkannya lewat perbuatannya.Aplikasi:
Demikianlah kita sebagai orang percaya, yang dikasihi oleh Tuhan. Kehadiran kita bukan hanya sekedar hadir ditengah-tengah keluarga, lingkungan, sekolah, dalam pekerjaan dan sebagainya. Tetapi dimana pun kita berada selalu menghasilkan/memberidampak yang baik, lewat perkataan kita, cara pandang kita, dan cara kita pergaulan kita kepada sesama.Jika kita bisa tahu melakukan apa yang dikehendaki Tuhan dalam hidup kita, maka orang-orang sekitar kita bisa memuliakan Tuhan lewat kehadiran kita (bisa dikatakan keberadaan kita bisa berdampak/pengaruh bagi orang lain).
Poin 2: Memiliki moral yang baik (moral dalam hal ini adalah mencakup luas yaitu: Nilai-nilai yang ada pada diri seseorang, sikap hati, pendirian, prinsip hidup yang baik berdampak baik, yang telah tertanam didalam diri seseorang yang tidak menyimpang dari norma-norma yang ada).
Ilustrasi:
Salah satu contoh dlm PL adalah Nuh. Nuh adalah orang benar dihadapan Tuhan. Ia hidup bergaul dengan Tuhan, ia selalu memprioritaskan Tuhan. Walaupun ia hidup di tengah-tengah dunia yang moralnya bobrok (Kej.6:9) Apa dampak yg baik terpancar dalam kehidupan Nuh teman-teman yaitu lewat kehidupannya yang taat dan takut akan Tuhan ia dan keluarganya diselamatkan oleh Tuhan.Ilustrasi:
Yusuf lulus dalam ujian moral, ia dapat menguasai hawa nafsu dan mempertahankan imannya meskipun istri Potifar setiap hari menggodanya. Yusuf sadar bahwa hal itu tidak berkenan dihadapan Tuhan. Sehingga ia selalu ingat akan Tuhan, dan Yusuf tidak tergoda untuk berbuat dosa.Aplikasi:
Demikian juga dengan kita sekarang, kita hidup dalam zaman skrng teknologi sangat canggih, ada banyak hal yg dapat mempengaruhi hidup kita ke hal-hal yang tidak sesuai Firman Tuhan.Contoh: Kecanduan main game bagi anak2 muda, dan pergaulan kita kepada sesama kita. dll
Nah, apa yg seharusnya kita lakukan sebagai orang percaya yang sudah tau kebenaran Firman Tuhan yaitu jangan kita mudahterpengaruh.
Kitalah yang harus sanggup membawa pengaruh bagi orang lain, bukan dipengaruhi. Mempengaruhi dalam hal apa? yaitu dengan hal-hal yang benar, yang berkenan kepada Tuhan.
No comments:
Post a Comment
Jika anda Ingin Membantu pelayanan ini, silahkan kirimkan bantuan anda dengan menghubungi email charinmarbun@gmail.com. Jika anda diberkati silahkan Tuliskan dalam komentar. Jika ada pertanyaan dan permohonan Topik untuk dibahas, silahkan tuliskan dikolom komentar. Terimakasih sudah membaca, Tuhan Yesus memberkati selalu.