Pertumbuhan Kristen dan Kemenangan)
Bagian 1
Orang Kristen
- Pengertian
Kristen
- Istilah
Kristen dari kata Yunani ‘Christiano’ artinya pengikut Kristus. Nama
ini pertama kali disebutkan dalam Kisah Para Rasul 11:26, di Antiokhia, dan
hanya disebutkan sebanyak 3 kali
dalam Pernjanjian Baru. Kota Antiokhia merupakan kota yang besar dalam
kekaisaran Roma di Syria, yang sekarang termasuk bagian dari Turki. Mereka
merupakan sekelompok murid-murid yang dipenuhi oleh Roh Kudus yang mengambil
bagian untuk memberitakan Injil dimulai dari masyarakat Yahudi dan non
Yahudi di Yerusalem.
- Awal mula munculnya
kekristenan dikenal pada saat Yesus memulai pelayanan-Nya dengan
memuridkan 12 orang. Setelah Yesus naik ke sorga, maka berkuasalah Roh Kudus
atas kedua belas murid tersebut untuk mengabarkan Injil tentang Yesus. Dalam
pelayanan mereka, Roh Kudus bekerja sehingga jumlah mereka orang-orang percaya
semakin bertambah banyaknya. Kristen mula-mula merupakan jemaat yang
terdiri dari kelompok murid-murid yang berada dibawah pengajaran
rasul-rasul Kristus (Kis. 2:42-47; Ef. 2:20).
- Sebutan sebagai
Kristen pada awalnya merupakan sebuah julukan yang bersifat ejekan, dari
kata Christos, yang berarti Kristus kecil. Julukan ini adalah panggilan
yang sering dilontarkan khususnya kepada kelompok-kelompok orang-orang
percaya untuk membedakan mereka dengan kelompok lain. Selain itu, murid-murid
juga disebut sebagai:
a.
Sekte
Nasrani (Kis. 24:5). Nasrani merupakan sekelompok orang Yahudi yang sudah ada
sebelum Yesus lahir, yang menganut paham Gnostik (tubuh adalah penjara terhadap
jiwa, sehingga tubuh dan roh terpisah).
b.
Orang-orang
Galilea (Kis. 2:7). Tetapi mereka adalah orang-orang yang berasal dari Galilea
sebagaimana yang dicatat dalam Kisah Para Rasul 2.
Pertumbuhan iman Kristen dan kemenangan
- Orang Kristen
Menurut Alkitab
- Alkitab menyebutnya
sebagai anak-anak Allah yang hidup (Hosea 1:10; bdg. Yoh. 3:3-5).
a.
Dipimpin
oleh Roh Allah adalah Anak Allah” (Rom.8:14).
b.
Jemaat
yang tiada bernoda dan beraib (Fil. 2:15)
c.
Beriman
kepada Yesus Kristus (Gal. 3:26).
d.
Kasih
karunia Allah menjadikan kita sebagai anak-anak Allah (1 Yoh. 3:1).
- Orang Kristen
digambarkan sebagai orang Kudus “hagios”(Ef. 1:1;1 Kor. 1:2).
a.
Dalam
hubungannya dengan Allah (2 Kor. 5:17). Ketika seseorang telah menjadi Kristen
yang sungguh-sungguh, maka ia telah menjadi orang Kudus, oleh karena ia
memasuki hubungan pribadi yang intim dengan Allah yang kudus.
b.
Dipanggil
untuk menjadi kudus (1 Tes. 4:7). Kekudusan adalah panggilan tertinggi bagi
kehidupan orang Kristen dan merupakan tujuan hidup yang harus dicapai. Sebab, setiap orang yang lahir dari Allah
adalah kudus (1 Yohanes 5:18). Artinya bahwa orang Kristen harus menjauhi dosa.
Karena Allah memanggil kita bukan untuk melakukan apa yang cemar, melainkan apa
yang kudus.
c.
Dalam
persekutuan sebagai gereja (Gal. 3:28). Di dalam Yesus tidak ada perbedaan
antar suku, agama, gender, tetapi semuanya adalah satu. “Demikianlah kamu
bukan lagi orang asing dan pendatang, melainkan kawan sewarga dari orang-orang
kudus dan anggota-anggota keluarga Allah” (Ef. 2:19). Meskipun banya
anggota, tetapi semuanya adalah satu kesatuan di dalam Kristus melalui
persekutuan (Rom. 12:5).
- Orang Kristen
adalah Domba yang mempuyai gembala (Yoh. 10:1-16). Yesus adalah gembala
yang baik dan setiap orang yang mengikut Dia adalah domba-domba-Nya.
a.
Diselamatkan
(Yoh. 10:10). Salah satu tugas gembala terhadap domba-domba-Nya adalah
memberikan mereka hidup. Domba memerlukan gembala yang baik untuk menuntun,
memberi makan, memberi harapan dan memberikan mereka hidup. Sebab, domba yang
tidak memiliki gembala, akan sesat atau mati. Dalam arti bahwa orang Kristen tanpa
pengharapan dan tanpa Allah adalah mati secara rohani (Ef. 2:12; Yes. 53:6).
b.
Kepekaan
(Yoh. 10:4-5). Allah, selain memberikan keselamatan Ia juga memperlengkapi domba-domba-Nya
dengan indera untuk mengenal siapa gembalanya dan mengikutinya ketika Ia berjalan
didepan mereka. Kepekaan untuk mengenal suara Tuhan adalah sangat penting bagi
kehidupan kerohanian orang percaya (Kis. 16:14). Kepekaan adalah pekerjaan Roh
Kudus bagi orang percaya untuk memahami dan mengerti firman Tuhan (Luk. 24:45).
Maka dari itu, orang Kristen harus berdoa untuk mendapatkan kepekaan tersebut.
c.
Makanan
(Yoh. 10:9). Setiap orang yang datang kepada-Nya akan selamat dan ia akan mendapat
padang rumput yang hijau. Bahkan Ia akan membimbing kepada air yang tenang
(Mzm. 23:2). Makanan dan minuman adalah dua hal yang dibutuhkan oleh tubuh untuk
mencapai kesehatan yang baik. Yesus adalah gembala yang bekerja sepenuh waktu
untuk memelihara seluruh kawanan domba-domba-Nya supaya tetap hidup.
- Orang Kristen
adalah Batu yang hidup (1 Pet. 2:4-5). Hidup orang Kristen sama seperti
batu yang dipilih oleh Allah dan digunakan untuk pembangunan suatu rumah. Artinya
menghasilkan suatu perubahan (Yoh. 5:24). Seorang Kristen yang telah mengambil
keputusan menjadi pengikut Kristus, ia telah mempunyai hidup, yaitu dipindahkan
dari maut kepada hidup yang kekal. Sebagai batu yang hidup akan membawa
perubahan.
- Orang Kristen
adalah seorang prajurit (2 Tim. 2:3-4) dan tidak boleh menyimpang. Seorang
Kristen digambarkan sebagai seorang prajurit yang tidak memusingkan
dirinya dengan masalah kehidupannya, melainkan tetap berjuang untuk meraih
suatu kemenangan. Akan tetapi, perjuangan yang dimaksud adalah perjuangan
iman (1 Tim. 6:12).
a.
Mampu
mengenali musuhnya (Ef. 6:10-18). Alkitab menggambarkan bahwa musuh orang Kristen
adalah bukan sesama manusia, melainkan Iblis yang memiliki senjata lengkap dan
kuat (Luk. 11:12), penguasa dunia (Yoh. 14:30), penguasa kerajaan angkasa (Ef.
2:2), seperti seeokor singa yang mengaum-gaum dan mencari mangsa (1 Pet. 5:8)
dan malaikat jurang maut (Why. 9:11). Sasaran musuh adalah:
-
Menyerang
secara fisik “seorang utusan Iblis menggocoh aku” (2 Kor. 12:7) dan mampu
membuat fisik menjadi lumpuh bertahun-tahun (Luk. 13:16).
-
Menyerang
secara mental “membutakan mata rohani” (2 Kor. 4:4), menyesatkan,
memutarbalikkan kebenaran dan mengacaukan pikiran manusia (2 Kor. 11:3), ia
adalah bapa segala pendusta (Yoh. 8:44).
-
Menyerang
secara rohani (Kis. 5:3). Cara Iblis menyerang orang Kristen adalah melalui
hati nurani, perasaan, kemauan atau keinginan (Markus 7:18-23).
b.
Memiliki
sasaran yang tepat ( Luk. 4:13). Sasaran utama seorang prajurit adalah membuat
musuh mundur atau kalah. Membuat mundur Iblis merupakan sasaran yang harus dimiliki
oleh semua orang Kristen. Tetapi, kuncinya adalah tunduklah kepada Allah dan
lawanlah Iblis, maka ia akan mundur daripadamu! (Yak. 4:7).
c.
Optimis
(Ef. 6:14-18). Bagi seorang prajurit Kristen, berperang melawan Iblis harus
dengan optimis dan penuh keyakinan untuk menang, karena semua perlengkapan senjata
Allah adalah lengkap, janji-janji-Nya akan diperoleh dan kehadiran-Nya adalah
pasti.
- Orang Kristen
adalah orang yang paling penting (1 Pet. 2:9). Orang Kristen adalah milik
kepunyaan Allah sendiri, terpilih, imamat yang rajani dan kudus. Bersama orang
Kristen, Allah turut bekerja untuk melakukan segala sesuatu (Rom. 8:28).
a.
Dipanggil
dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib
b.
Dipanggil
untuk sebuah tugas yang mulia (Mat. 28:19-20)
c.
Membawa
kesaksian mengenai perbuatan-perbuatan Allah kepada dunia dengan bantuan kuasa
Roh Kudus, sehingga dunia dapat mengenal Allah (Kis. 1:8).
- Orang Kristen
adalah seorang yang belajar (Kis. 2; Yak. 1:25). Dalam Alkitab menggambarkan
bahwa orang Kristen sejati adalah orang yang mau belajar seperti murid. Kisah
Para Rasul menceritakan bahwa Kristen mula-mula adalah orang-orang yang
mau belajar “mereka menerima firman itu dan mereka menyelidiki-Nya untuk
mengetahui apakah semuanya itu benar demikian” (Kis. 17:11).
a.
Memilih
taat kepada Allah daripada manusia, tanpa tawar menawar (Kis. 5:29). Rasul Paulus
berkata bahwa baginya adalah suatu kecelakaan jika tidak memberitakan Injil (1 Kor. 9:16), bahkan
berusaha untuk membuat semua orang yakin akan Injil yang mereka beritakan (2
Kor. 5:11).
b.
Bertekun
untuk belajar (Kis. 14:22). Sebab, menjadi seorang Kristen tidaklah mudah dan
bahkan mengalami kesengsaraan. Tetapi, Kerajaan Sorga merupakan janji yang akan
diperoleh setiap orang Kristen (Mat. 5:11-12).
- Orang Kristen
akan sama seperti Dia (1 Yoh. 3:2). Sebab hidup orang percaya semasih di
dunia adalah hidup sama seperti Kristus (1 Yoh. 4:17).
- Orang Kristen
adalah petarung atau olahragawan (2 Tim. 2:5).
a.
Memerlukan
latihan secara badani (1 Tim. 4:8; 1 Kor. 9:24)
b.
Berlari
mengarah pada tujuan (1 Kor. 9:26)
c.
Harus
mengakhiri pertandingan sampai pada garis akhir (2 Tim. 4:7; Ibr. 12:1)
d.
Perolehan
mahkota kemenangan bukan hanya untuk satu orang saja, melainkan kepada semua
orang (2 Tim. 4:8). Tetapi, Allah memberikannya hanya kepada orang yang
mengasihi Dia (Yak. 1:12).
- Orang Kristen
digambarkan sebagai seorang petani yang harus bekerja keras, penuh rasa
tanggung jawab (2 Tim. 2:6).
a.
Mau
bekerja keras untuk Kristus, ia akan berkenan kepada Allah dan dihormati oleh
manusia (Rom. 14:17-18).
b.
Terus
menerus untuk memberitakan kebenaran firman Tuhan dengan tidak menyimpang.
- Orang Kristen
adalah sebagai seorang hamba (2 Tim. 2:24). Seorang hamba tidak menuntut
haknya, tetapi melakukan segala sesuatu apa yang diperintahkan oleh
tuannya. Kristus adalah tuan atas orang Kristen. Ia telah memberikan
teladan bagi kita untuk kita ikuti dan lakukan sesuai dengan kehendak-Nya
(1 Pet. 2:21). Dengan demikian bahwa seorang Kristen adalah seorang hamba
Tuhan.
- Orang Kristen
dan Gereja
1.
Berbicara
tentang kekristenan adalah juga berbicara tentang gereja. Istilah gereja
berasal dari kata Portugis ‘Igreja’ dan diartikan dalam Perjanjian Baru dengan
istilah Yunani ‘ekklesia’ artinya perkumpulan, sidang, perhimpunan atau sekelompok
orang-orang yang terpanggil keluar dari dunia. Istilah ini dipakai untuk
persekutuan orang-orang percaya kepada Allah (Rom. 1:6-7; 1 Kor. 1:2). Istilah ‘ekklesia’
merujuk kepada orang-orang percaya mula-mula yang melakukan perhimpunan dalam
kota-kota tertentu, seperti di Yerusalem (Kis. 5:16, 8:1b, 11:22; 19:32),
hingga ke Antiokhia (13:1).
2.
Menurut
Larry Pate bahwa gereja dalam Perjanjian Baru merupakan sebuah contoh terhadap
pertumbuhan gereja-gereja dimasa depan. Pembangunan gereja tersebut didasari
oleh para rasul atau nabi, sedangkan yang menjadi batu penjuru adalah Yesus
Kristus. Pate juga berpendapat bahwa gereja dalam Perjanjian Baru memiliki 6
prinsip-prinsip dasar, antara lain:
a.
Orang
percaya memiliki tanggung jawab untuk memberitakan Injil dimulai dari
masyarakatnya sendiri (Kis. 2:42-47).
b.
Injil
diberitakan kepada orang-orang yang belum menerima keselamatan dimanapun berada
(Kis. 5:42).
c.
Gereja
mengutus orang-orang yang terpanggil untuk menjadi pembawa Injil ke daerah-daerah
lain (Kis. 13:1-3).
d.
Penginjilan
ditujukan kepada orang-orang yang sudah siap untuk menerima Injil atau kepada
orang dewasa (Kis. 10; 16:31-33).
e.
Orang
yang bertobat dan menerima Kristus dibawa kepada gereja lokal menjadi satu
tubuh (Kis. 2:41-42).
f.
Gereja
harus meneladani kehidupan rasul dan Yesus Kristus sebagai kepala gereja (Kis.
6:8; 8:4-8).
3.
Pengertian
gereja juga dapat dipahami dengan dua arti, yaitu:
a.
Gereja
Universal. Gereja universal adalah gereja yang terdiri dari orang-orang percaya,
dimana pada zaman ini dilahirkan kembali oleh Roh Kudus dan dengan Roh yang
sama juga membaptis mereka menjadi satu tubuh, yaitu anggota tubuh Kristus (1
Kor. 12:13; 1 Ptr. 1:3, 22-25). Dalam gereja universal ini didirikan oleh Yesus
Kristus (Mat. 16:18) dan Ia juga memperlengkapi orang-orang percaya atau jemaat-Nya
dengan karunia-karunia untuk membangun jemaat itu. Selain itu, gereja ini dapat
dipahami juga sebagai:
1.
Bangunan
Allah (1 Kor. 3:9). Yesus adalah batu penjuru (1 Kor. 3:11) dan orang percaya adalah
pelayan-Nya (1 Ptr. 2:9).
2.
Yesus
adalah kepala gereja (Ef. 5:23; Kol. 1:18). Kristus merupakan pendiri dari
gereja tersebut di atas batu karang melalui rasul Petrus, murid-Nya (Mat.
16:18)
3.
Tubuh
Kristus (Rom. 12:4; 1 Kor. 12:12-27; Ef. 1:22-23; Kol. 1:18; 2:19). Gereja merupakan
berada di bawah pengawasan Yesus Kristus, yang walaupun memiliki aneka ragam
karunia pada anggota-anggota, tetapi bekerja sama dalam melaksanakan tugas.
4.
Mempelai
Kristus (2 Kor. 11:2-3; Ef. 5:24-32). Gereja adalah mempelai perempuan Kristus,
setia (Yak. 4:4), dan siap-siap untuk menyambut hari upacara pernikahan-Na tiba
(Why. 19:7-8).
b.
Gereja
Lokal. Gereja universal maupun gereja lokal adalah satu kesatuan yang didirikan
ketika hari Pentakosta. Namun, gereja lokal didirikan atau disebarkan oleh sekelompok
orang percaya yang berkumpul di berbagai daerah untuk memberitakan Injil atas
dasar Kristus:
1.
Di
Yerusalem (Kis. 8:1; 11:22), Efesus (Kis. 20:17), Kengkrea (Rom. 16:1), Korintus
(1 Kor. 1:2; 2 Kor. 1:1).
2.
Jemaat
di Laodikia (Kol. 4:16)
3.
Jemaat
atau gereja di Tesalonika (1 & 2 Tes. 1:1).
4.
Jemaat
atau gereja di Yudea ( (1 Tes. 2:14)
5.
Jemaat
atau gereja di Asia (Why. 1:4).
Gereja-gereja
lokal ini merupakan buah dari pemberitaan Injil oleh pekerjaan Roh Kudus melalui
orang-orang percaya. Tetapi gereja ini didirikan oleh Roh yang sama ketika hari
Pentakosta tiba. Mereka dipenuhi dan dibaptis oleh Roh Kudus dari 120 orang,
kemudian Petrus berkhotbah dan bertobat 3000 orang dan Roh Kudus terus bekerja,
sehingga jumlah orang percaya semakin bertambah jumlahnya mencapai 5000 orang
(Kis. 4:4).
- Orang Kristen
dan Kebudayaan
1.
Pengertian
Kebudayaan.
Pada umumnya, kebudayaan
berasal dari bahasa Sansekerta ‘buddhayah’ artinya ‘buddhi’ berarti budi atau
akal dan ‘dayah’ berarti kemampuan. Kebudayaan dapat diartikan sebagai kemampuan
yang berasal dari akal. Pendapat beberapa ahli mengatakan bahwa kebudayaan memiliki
pengertian yang sangat luas, karena di dalamnya menyangkut apa yang ada dalam
pikiran dan hasil karya manusia untuk kehidupannya dalam kelompok sosial dan
budayanya. Artinya bahwa kebudayaan merupakan sebuah strategi untuk kelangsungan
hidup manusia dengan lingkungannya.Tujuannya adalah untuk menghidupkan suatu pemahaman,
pengertian dan penerimaan terhadap orang lain maupun diri sendiri melalui budaya.
a.
Wujud
kebudayaan
-
Sebagai
kompleks dari ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan-peraturan, adat
istiadat, yang berlaku dalam kehidupan kebudayaan masyarakat. Wujud dari
kebudayaan ini bersifat abstrak, karena semuanya berasal dari pikiran yang
tidak dapat diraba atau disentuh.
-
Sebagai
kompleks dari aktivitas atau tindakan berpola dari manusia di dalam masyarakat.
Bagian yang kedua ini didasarkan pada wujud yang pertama dan bersifat konkrit,
sehingga dapat dipelajari dan didokumentasikan sebagai bahan untuk dipelajari.
-
Wujud
yang ketiga adalah berupa benda-benda hasil karya mausia itu sendiri yang dapat
disentuh, dipegang atau dilihat. Wujud ketiga ini memiliki fisik yang dapat
dipindahkan, dilukis, dikerjakan oleh tangan manusia.
b.
Unsur
kebudayaan
-
Bahasa
(lisan, tulisan dan bahasa isyarat) yang dibutuhkan di dalam kehidupan manusia
untuk bertahan hidup dilingkungan sosial, budaya dan sekitarnya.
-
Ilmu
pengetahuan. Manusia memerlukan pengetahuan untuk memahami lingkungan sekitarnya
demi kelangsungan hidup sosialnya.
-
Organisasi
sosial. Salah satu yang membentuk kehidupan bermasyarakat dengan lingkungan
sosialnya adalah organisasi, dimana di dalamnya terdapat peraturan-peraturan,
adat istiadat dan kesatuan-kesatuan lainnya.
-
Keagamaan
dan kesenian adalah hasil karya manusia untuk bertahan hidup dalam lingkungan
sosialnya.
-
Kebudayaan
dalam perspektif Alkitab. Terciptanya suatu kebudayaan adalah ketika Allah
memulai karya-Nya untuk menciptakan manusia (Kej. 1:28). Tetapi, penciptaan dan
kebudayaan merupakan dua hal yang memiliki perbedaan. Penciptaan adalah karya yang
bersumber dari diri Allah secara pribadi, sedangkan kebudayaan merupakan bagian
dari ekspresi dan karya manusia.
a.
Memelihara
taman Eden. Tugas manusia setelah Allah menciptakannya adalah menguasai, mengusahakan,
merawat, memelihara apa yang telah Allah ciptakan di bumi.
b.
Memenuhi
seluruh bumi. Kebudayaan adalah sebuah perintah dari Allah untuk memenuhi bumi bertujuan
agar bumi tetap terpelihara terus menerus. Mandat ini didasari oleh firman Tuhan
dan fokus utama dalam kebudayaan itu adalah Kristus.
- Prinsip Utama
Hidup Orang Kristen
1.
Yesus
Kristus adalah Tuhan dan manusia yang sempurna. Manusia hidup oleh karena
penebusan Kristus, sehingga manusia dibaharui menjadi manusia yang baru (Ef.
4:17-21). Kita hidup selayaknya warga kerajaan dengan cara yang baru dalam
Yesus Kristus (Ef. 5:1-21).
2.
Yesus
Kristus merupakan pusat dari hidup orang Kristen (Kol. 1:15-22).
a.
Ia
adalah pusat keberadaan orang Kristen maupun kekristenan (bdk. Yoh. 15:5).
b.
Sebagai
totalitas keberadaan orang Kristen sebagai jalan, kebenaran dan kehidupan (Yoh.
14:6)
c.
Setiap
orang yang hidup di dalam Kristus, bukan lagi sebagai orang asing, melainkan sebagai
anggota warga Kerajaan Allah (Ef. 2:19).
d.
Yesus
Kristus adalah guru yang harus diteladani, sedangkan orang Kristen merupakan
murid yang harus belajar mengikuti guru sebagai model hidup, dengan tujuan
untuk menyerupai Dia.
3.
Mengenakan
Kristus melalui baptisan (Gal. 3:27). Seorang Kristen yang mengambil keputusan
untuk dibaptis merupakan telah menyatukan dirinya dengan Kristus dalam
kehidupannya. Ia mengubah tubuh kita yang hina dan memberikan tubuh yang mulia,
sama seperti tubuh-Nya (Flp. 3:21). Baptisan adalah penganugerahan hidup baru
dan Roh yang memampukan manusia berpartisipasi dalam menjalankan tugas
penebusan Kristus.
4.
Kasih
(Mat. 22:37-38).
a.
Hukum
pertama dan terutama adalah kepada Allah. Sebab, Ia adalah kasih itu (1 Yoh.
4:8). Ia menciptakan segala sesuatu oleh karena kasih dan kasih Allah kepada
manusia berpuncak pada salib Kristus. Allah mengasihi semua manusia, oleh
karena itu kita harus mengasihi Allah.
b.
Hukum
kedua adalah mengasihi sesama manusia. Kemampuan setiap orang Kristen untuk
mengasihi sesamanya merupakan karya Roh Kudus. Menjadi orang Kristen berarti
tinggal di dalam kasih, sehingga mengasihi bukan hanya suatu tindakan atau
perbuatan, melainkan suatu identitas kekristenan (Yoh. 13:35).
Bagian
2
Pertumbuhan
Kristen (Gereja)
A.
Definisi
Pertumbuhan
Istilah pertumbuhan
berasal dari kata dasar ‘tumbuh’ yang berarti hidup, timbul, bertambah besar,
berkembang atau menjadi besar. Dalam kekristenan, pertumbuhan rohani merupakan
sebuah proses seseorang untuk bertumbuh atau berkembang menjadi serupa dengan Kristus.
Proses pertumbuhan tersebut melibatkan ketaatan, tekat dan kerendahan hati
dalam melewati setiap proses untuk mencapai keserupaan dengan karakter Kristus.
Sebab, perubahan seperti inilah yang firman Tuhan kehendaki dalam kehidupan setiap
orang percaya.
B.
Prinsip-prinsip
Dasar Pertumbuhan
1.
Kehendak
Allah (1 Kor. 3:6-7; 2 Ptr. 3:9).
a.
Ketika
mendengar firman Tuhan, mereka percaya dan memberi diri untuk dibaptis 3000
jiwa (Kis. 2:41).
b.
Tiap-tiap
hari Tuhan menambahkan jumlah orang percaya (Kis. 2:47).
2.
Pekerjaan
Roh Kudus (Kis. 1:4). Dalam Yohanes 14 berkata bahwa Allah Bapa akan mengutus
Roh Kudus kepada murid-murid atau orang percaya. Yesus memerintahkan
murid-murid-Nya untuk wajib menerima Roh Kudus sebelum melakukan pelayanan.
a.
Roh
Kudus memberi kuasa untuk bersaksi (Kis. 1:8).
b.
Roh
Kudus memberi keberanian kepada murid-murid untuk memberitakan Injil tentang
Yesus (Kis. 2-4).
c.
Roh
Kudus bekerja untuk memberi pertumbuhan orang-orang percaya (Kis. 2:47).
d.
Roh
Kudus memenuhi orang percaya untuk memiliki keberanian dalam memberitakan berita
Injil (Kis. 3:31).
e.
Roh
Kudus mengajar untuk takut akan Allah (Kis. 5).
f.
Roh
Kudus mengurapi rasul-rasul untuk menjangkau banyak orang supaya menerima keselamatan
(Kis. 13).
Tujuan Roh Kudus bekerja:
a.
Menginsafkan
dunia dari dosanya, kebenaran dan penghakiman (Yoh. 16:8-11; 11:44).
b.
Menuntun
orang untuk bertobat (Titus 3:5). Pertobatan merupakan sebuah kesadaran yang membawa
kepada sebuah keputusan untuk dikuasai dan dipenuhi oleh Roh Kudus.
c.
Membuat
pengakuan (1 Kor. 12:3). Pengakuan yang dikerjakan oleh Roh Kudus dalam hidup seseorang
dengan berkata ‘Yesus adalah Tuhan.’
d.
Memperlengkapi
gereja-Nya secara bertahap (Gal. 5:22) dan dengan firman-Nya (Ibr. 4:12). Roh Kudus
bekerja melalui hamba-hamba Tuhan dalam menyampaikan arti dari kebenaran firman
Tuhan, yang disertai dengan karunia-karunia rohani sesuai dengan yang diberikan
oleh Roh itu kepada setiap individu.
C.
Komponen
Pertumbuhan
1.
Pertumbuhan
secara kuantitas. Pertumbuhan ini merupakan pertumbuhan yang dilihat secara
jumlah yang disiratkan dalam Amanat Agung (Mat. 28:19-20). Tetapi, pertumbuhan
ini membutuhkan waktu yang tidak ditentukan, semua bergantung pada pekerjaan
Roh Kudus kepada murid-murid Yesus atau orang percaya:
a.
Tahap
pertama 120 orang berkumpul (Kis. 1:15).
b.
Setelah
Petrus berkhotbah, jumlah orang percaya bertambah menjadi 3000 jiwa yang bertobat
dan memberi diri dibaptis (Kis. 2:41).
c.
Tuhan
menambahkan jumlah tiap-tiap hari, 5000 orang (Kis. 2:47).
d.
Pertumbuhan
setiap hari semakin bertambah banyak (Kis. 13:43-48; 14:21; 16:5; 17:4, 12).
2.
Pertumbuhan
secara kualitatif. Pertumbuhan secara kualitatif merupakan pertumbuhan yang
progresif untuk menjadi serupa dengan
Kristus, baik dalam hal karakter maupun dalam tingkah laku. Hal ini dijelaskan
dalam Kisah Para Rasul 2:42-43, bahwa jemaat mula-mula mengalami pertumbuhan secara
kualitas. Tetapi, terjadinya pertumbuhan kualitatif akan memberi pengaruh besar
terhadap pertumbuhan secara kuantitatif. Begitu juga sebaliknya, jika
pertumbuhan kualitatif tidak berjalan dengan baik, maka secara kuantitatif mengalami
hal yang buruk atau kematian rohani.
3.
Pertumbuhan
secara organik. Pertumbuhan ini merupakan pertumbuhan secara struktural organisasi
secara efektif memberi dampak bagi orang baru dalam kehidupannya. Secara jumlah
atau anggota semakin mengalami pertumbuhan, maka organisani juga harus berkembang
atau bertumbuh.
D.
Faktor-faktor
Pertumbuhan
1.
Pengajaran
Firman Tuhan. Pengajaran kebenaran firman Tuhan di dalam gereja merupakan hal
yang sangat penting dalam pertumbuhan kerohanian. Tetapi, gereja tidak hanya
belajar teorinya saja, melainkan cara praktis untuk meningkatkan pengalaman
kerohanian mereka. Demikian juga dengan pemimpin rohani, haruslah dipenuhi oleh
Roh Kudus untuk memberitakan pengajaran firman Tuhan, karena itu sangat mempengaruhi
pertumbuhan bagi gereja tersebut (Kis. 2:1-13).
2.
Persekutuan.
Gereja yang
bertumbuh selalu ditandai dengan adanya persekutuan. Persekutuan ini akan
meningkatkan tali persaudaraan antar sesama:
a.
Saling
berbagi (memecahkan roti).
b.
Saling
memberi dalam menutupi kekurangan
c.
Saling
menguatkan atau menghibur
d.
Saling
menasehati
e.
Saling
mendoakan
f.
Yang
sangat penting di dalam persekutuan adalah kehadiran Roh Kudus.
Dengan demikian
bahwa Persekutuan merupakan gereja terpilih yang tidak memandang status sosial,
kekayaan, pendidikan ataupun warna kulit, tetapi mau hidup secara sederhana
diantara satu sama lain, yaitu orang pilihan Allah.” Dengan adanya persekutuan,
hal itu telah mewujudkan kesehatian untuk mempermuliakan nama Tuhan.
3.
Bertekun
dalam doa (Kis. 2:41-47).
Gereja mula-mula dalam
Kisah Para Rasul, selain mereka tekun dalam pengajaran firman Tuhan dari
rasul-rasul, mereka juga tekun di dalam doa.
a.
Mereka
hidup dalam persatuan kasih.
b.
Tidak
ada yang mementingkan diri sendiri, tetapi selalu menjadi kepunyaan bersama
4.
Pemuridan.
Dalam pertumbuhan
kerohanian, pemuridan merupakan hal yang sangat. penting dan tidak dapat dihilangkan
di dalam sebuah gereja. Yesus memulai dengan 12 murid yang disebut sebagai rasul.
Pesan Yesus sebelum Ia naik ke sorga adalah menjadikan semua bangsa menjadi murid
(Mat. 28:18-20). Dengan kuasa Roh Kudus, kedua belas rasul itu dipakai untuk
memuridkan orang lain, sehingga jumlah orang percaya semakin bertambah banyak (Kis.
11:26).
a.
Pemilihan
murid. Dalam hal pemilihan murid tidaklah dilakukan secara terburu-buru. Sebab,
jika salah dalam memilih orang akan beresiko tinggi. Ketika Yesus memilih
muri-murid-Nya, yang Yesus lakukan adalah:
-
Berdoa
(Luk. 6:12-13). Sebelum Yesus menentukan siapa yang akan dipilih-Nya menjadi murid,
Ia berdoa sepanjang malam. Sebab, doa adalah unsur utama dalam memilih seseorang
untuk dijadikan sebagai murid atau pemimpin rohani.
-
Keputusan
yang matang. Dalam memilih seseorang yang akan dijadikan sebagai murid yang
kemudian akan menjadi seorang pemimpin, harus didasari dengan sebuah keputusan yang
benar.
-
Memilih
orang yang memiliki minat. Pemilihan murid tidak didasari dengan status sosia
atau posisi tertentu, melainkan orang-orang yang memiliki potensi untuk membawa
pengaruh bagi orang lain, misalnya: penjala ikan, pemungut cukai dan orang yang
mau diajar atau dididik dengan sukarela (1 Raj. 19:19-21).
-
Membangun
hubungan yang akrab. Dalam Markus 3:14 berkata demikian “Ia menetapkan kedua
belas orang untuk menyertai Dia dan untuk diutus-Nya memberitaan Injil.” Bahkan
setiap hari Ia bersama-sama dengan murid-murid-Nya (Mat. 4:18-22; 9:9). Hubungan
yang akrab dalam pemuridan merupakan sangat penting untuk saling menguatkan dan
mampu untuk membawa perubahan terhadap si murid (2 Tim. 3:10).
-
Pembinaan.
Dalam Matius 10:16-18 dan Markus 6:11 berkata bahwa Yesus setelah Ia memilih
murid-murid-Nya, Ia melakukan pembinaan untuk mempersiapkan mereka dalam
menghadapi setiap kesulitan atau tantangan yang akan mereka hadapi selama dalam
pelayanan. Ia melatih mereka sedemikian rupa dan berkata: Akulah yang memilih
kamu untuk pergi dan menghasilkan buah yang tetap, dan apa saja yang kamu minta
dalam nama-Ku kepada Bapa, akan diberikan-Nya kepadamu (Yoh. 15:16).
-
Memiliki
visi atau tujuan yang jelas, yaitu untuk mengenal Allah dan kebenaran-Nya.
b.
Menjadikan
murid. Untuk menjadi seorang murid bukanlah hal yang mudah, tetapi memerlukan
waktu dan kesabaran untuk membentuk setiap mereka. Untuk itu, perlu diketahui unsur-unsur
atau kebutuhan yang membentuk kehidupan kerohaniannya.
-
Ia
telah lahir baru. Hal yang sangat penting bagi seorang murid Kristus adalah
pertobatan. Seseorang yang sudah bertobat akan terlihat dalam dua hal, yaitu, perubahan
sikap terhadap pengenalannya akan Kristus dan terhadap dosa (2 Kor. 5:17). Karena
ia telah memiliki Kristus dalam hidupnya (1 Yoh. 5:11-12) dan menjauhi segala
dosa (1 Yoh. 1:9)
-
Ia
memerlukan perhatian secara khusus sebagai bentuk penerimaan di dalam kasih (1
Tes. 2:10-11).
-
Perlindungan
terhadap situasi sekitar. Rasul Paulus berkata bahwa seorang yang baru bertobat
dan menjadi murid seperti seorang bayi yang memerlukan perlindungan dan makanan
yang ringan (1 Kor. 3:2). Perlindungan bagi mereka adalah firman Tuhan. Artinya
bahwa pembentukan untuk menjadi seorang murid adalah memerlukan pemahaman yang
benar tentang kebenaran firman Tuhan secara mendasar.
-
Persekutuan.
Salah satu faktor yang meyakini seorang murid kepada sang pemimpin adalah persekutuan.
Di dalam persekutuan, seorang murid akan mengenal dan mampu memahami satu sama
lain. Kebersamaan ini akan menumbuhkan buah-buah Roh secara perlahan-lahan (Gal.
5:22-23).
-
Selain
itu, seorang murid memerlukan pelatihan-pelatihan. Sebagai pemimpin rohani,
harus memberikan pelatihan-pelatihan secara khusus untuk membina dan membentuk
karakter seorang muri dan memberikan keteladanan yang baik, sama seperti seorang
ayah yang memberikan contoh bagi anak-anaknya untuk menguatkannya (1 Tes. 2:11)
5.
Penginjilan.
Salah satu faktor
utama yang mempengaruhi terjadinya pertumbuhan dalam kekristenan (gereja) adalah
penginjilan. Menjadikan semua bangsa menjadi murid merupakan perintah utama dalam
melakukan ‘penginjilan’ daripada Amanat Agung Tuhan Yesus, sebelum Ia naik ke sorga
(Mat. 28:19-20).
a.
Metode
dalam penginjilan:
1.
Penginjilan
pribadi (bersaksi) : penjala ikan menjadi penjala manusia (Mrk. 1:17). Penginjilan
secara pribadi merupakan salah satu cara yang efektif dalam memberitakan Injil,
karena:
o
Tidak
dibatasi oleh waktu atau keadaan
o
Berorientasi
kepada kebutuhan hidup (Mat. 10:8).
o
Dilakukan
melalui gereja-gereja lokal, seperti khotbah (Kis. 2:14-40).
o
Tujuannya
adalah untuk menjangkau orang lain yang belum percaya dan dibawa kepada
Kristus.
2.
Penginjilan
secara umum, yaitu penginjilan yang dilakukan secara masal, seperti:
o
Kebaktian
kebangunan rohani (KKR)
o
Pelayanan
sosial
Tetapi, metode ini
memerlukan:
o
Tim
yang solid
o
Tempat
yang memadai
o
Waktu,
daya, dan dana
o
Melibatkan
pihak-pihak yang terkait.
b.
Hakekat
penginjilan. Pemberitaan Injil merupakan sebuah proses yang Allah kerjakan
dalam kehidupan seseorang dengan memakai manusia menjadi alat untuk mencapai
tujuan-Nya, yaitu pertobatan. Proses ini dapat dikenal sebagai:
1.
Kesadaran
(keinsafan), adalah langkah Allah dalam kehidupan orang berdosa menuju kepada
pertobatan (Ef. 2:1). Roh Kudus bergerak
dalam hati manusia untuk menerima keselamatan dengan dilahirkan kembali (Yoh.
3:3). Proses menuju lahir baru didahului oleh kesadaran atau keinsafan yang
diikuti oleh pengudusan. Itu adalah karya Roh Kudus.
2.
Pertobatan.
Adalah buah dari keinsafan. Sebab, Roh Kudus terus bekerja dalam jiwa seseorang
untuk mengingatkan atau menyadarkan tanpa henti-hentinya (Kol. 1:13). Roh Kudus
bisa memperalat apa saja untuk menariknya kembali kepada kebenaran, yaitu
kepada Yesus Kristus, karena Ia adalah satu-satunya jalan menuju kepada Bapa
(Yoh. 14:6).
3.
Pendewasaan.
Adalah sebuah proses menuju kepada pertumbuhan seseorang setelah lahir baru
atau bertobat. Tugas utama gereja adalah memberikan pelayanan penuh untuk
mendorong supaya petobat baru mampu berkembang atau bertumbuh dewasa menjadi
seperti Kristus.
6.
Pelayanan.
Panggilan utama
orang Kristen adalah untuk melayani tanpa terkecuali (Ef. 4:8,12)
a.
Komponen
pelayanan
1.
Pelayanan
Internal. Jenis pelayanan ini dikhususkan untuk gereja lokal, tetapi memiliki dampak
yang luas diluar gereja.
o
Ibadah
(pujian dan penyembahan, doa, dan mendengar firman Tuhan)
o
Saling
melayani satu sama lain dalam gereja (1 Kor. 12:7; 2 Kor. 8:4).
o
Mengajar
(Kis. 6:4; Rom. 12:7).
o
Pelayanan
ini merupakan asupan utama yang menyentuh secara keseluruhan kehidupan batin
jemaat dalam gereja-gereja lokal untuk pertumbuhan kerohanian mereka kepada Allah.
b.
Pelayanan
Eksternal. Sebaliknya, pelayanan ini dilakukan diluar konteks gereja lokal, yang
disebut sebagai misi gereja.
o
Pelayanan
untuk perdamaian antar sesama manusia (2 Kor. 5:18:21).
o
Pelayanan
untuk mereka yang memiliki kebutuhan khusus, seperti: janda, orang miskin, tahanan,
yatim piatum, tunawisma (Rom. 12:7-8; Gal. 6:10).
o
Pelayanan
penginjilan untuk membawa orang yang belum mengenal Allah kepada keselamatan
kekal, yaitu kepada Yesus Kristus.
o
Orang
Kristen yang bertumbuh adalah orang yang melayani (Mrk. 10:44-45; Mat. 20:28). Tidak
ada satupun diantaranya yang disebut sebagai pelayan jika tidak melayani orang
lain (Luk. 22:24-27; Yoh. 13:14-17).
7.
Kepemimpinan.
Kepemimpinan merupakan
sebuah kualitas yang mampu memotivasi atau memimpin orang lain kepada suatu
tujuan. Seorang pemimpin rohani yang dipenuhi dengan Roh Kudus akan memberi pengaruh
bagi pertumbuhan gereja-Nya. Tetapi dalam kekristenan, kepemimpinan yang diinginkan
adalah kepemimpinan yang memiliki kesamaan dengan Kristus dalam kehidupannya,
sehingga mampu untuk menginspirasi orang lain untuk bertumbuh.
Seorang pemimpin
memerlukan Roh Kudus. Dengan kuasa Roh Kudus, rasul-rasul dengan berani
memberitakan Injil dan memberi kesaksian tentang Yesus Kristus bagi banyak orang:
a.
Stefanus
(martir pertama) yang penuh dengan Roh Kudus dan penuh iman dan Filipus,
Prokhorus, Nikanor, Timon, Parmenas, dan Nikolaus, penganut agama Yahudi (Kis.
6:2-5).
b.
Rasul
Paulus dan Barnabas. Mereka dengan penuh semangat dan keberanian yang diberikan
oleh Roh Kudus dalam memberitakan Injil ke Seleukia (Kis. 13:4).
c.
Rasul
Petrus, yang penuh dengan urapan Roh Kudus meyakinkan 3000 jiwa untuk menerima Injil
dan bertobat serta memberi diri untuk dibaptis (Kis. 2:38-41).
Dalam hal ini, para
rasul menunaikan pelayanan memberitakan Injil dengan sungguh-sungguh. Tidak ada
ruang bagi mereka untuk tidak membangun persekutuan pribadi dengan Allah,
sehingga kepemimpinan mereka sebagai rasul selalu disertai oleh Roh Kudus (Kis.
6:2-5).
Ciri-ciri utama kepemimpinan
atau hamba Tuhan yang membawa pengaruh bagi pertumbuhan kerohanian:
a.
Seorang
yang terpanggil, setia akan penggilannya dan siap sedia menghadapi situasi
apapun (Yoh. 6:68).
b.
Melayani
dengan sukarela tanpa mementingkan kepentingan pribadi (Mat. 14:25-33; 26:57-62).
c.
Memiliki
persekutuan pribadi yang mendalam dengan Allah (1 Ptr. 2:9).
d.
Dipimpin
oleh Roh (Gal. 5:25; Ef. 4:30).
e.
Memprioritaskan
Tuhan dalam kehidupan pribadi dan pelayanannya (Mat. 6:33; Kis. 6:1-4; 12:2,24).
f.
Mampu
bekerja sama dengan tim (Kis. 3:1; 4:23-31).
g.
Rela
berkorban dan siap menderita demi memberitakan kebenaran firman Tuhan (Kis. 7:58-60).
8.
Memiliki
tujuan yang jelas
Dikatakan sebagai
gereja yang bertumbuh adalah ketika gereja tersebut memiliki tujuan atai visi
yang jelas. Tujuan utama dalam pemberitaan Injil tentang Yesus adalah semua
orang memperoleh keselamatan atau kehidupan kekal (Yoh. 3:16), keselamatan itu hanya
didapatkan melalui Yesus (Yoh. 4:6), karena segala sesuatu adalah dari Dia dan kembali
untuk menjadi kemuliaan-Nya sampai selamanya (Rom. 11:36). Dengan demikian,
fokus gereja adalah:
a.
Melakukan
hukum yang utama dan terutama, yaitu mengasihi Tuhan dan sesama manusia (Mat.
22:37-38)
b.
Melaksanakan
Amanat Agung Tuhan (Mat. 28:18-20). Gereja tanpa visi dan misi adalah gereja
yang mati dan tidak ada di dalamnnya kehidupan.
E.
Ciri-ciri
orang Kristen yang Bertumbuh.
1.
Berakar
dalam Firman Tuhan. Pengajaran firman Tuhan yang benar merupakan kekuatan utama
untuk proses pertumbuhan iman seorang Kristen. Jemaat mula-mula semakin berakar
karena mereka mau menerima pengajaran firman Tuhan yang diajarkan oleh para
rasul. Sebab, memperdalam firman Tuhan merupakan salah satu langkah untuk
pertumbuhan kerohanian yang sehat.
2.
Menghidupi
persekutuan. Salah satu cara untuk membangun kehidupan yang sehat dan bertumbuh
adalah persekutuan. Sebab, di dalamnya terjalin persahabatan, persaudaraan,
saling mendorong dan menguatkan, menaruh perasaan yang sama. Dasar untuk
membentuk persekutuan adalah kasih Kristus. Di dalam persekutuan, terjalin relasi
yang saling menerima antar satu dengan yang lainnya tanpa memandang perbedaan
kulit, suku, agama, stasus ekonomi, dan lain-lain.
3.
Bertekun
dalam doa. Berdoa merupakan gaya hidup jemaat mula-mula. Di dalam doa kita bersekutu
dan berbicara kepada Allah serta bergantung kepada-Nya secara berkesinambungan.
Doa yang dijadikan sebagai gaya hidup akan membawa keharmonisan dalam
persekutuan dengan Allah.
4.
Saling
mengasihi. Kasih adalah dasar utama yang mempersatukan semua orang kepada Allah
dan sesama. Demikian juga halnya dengan jemaat mula-mula, mereka peduli
terhadap sesamanya, saling berbagi, saling menolong antar sesama dan saling
memiliki. Kepedulian terhadap sesama merupakan bagian dari ciri orang yang
sedang bertumbuh di dalam Kristus dan salah satu cara merefleksikan kasih
mereka sebagai murid Kristus.
F.
Bertumbuh
dalam karakter
Perubahan karakter
seorang Kristen dapat terjadi bila Kristus ada di dalamnya. Sebab hanyalah
Kristus yang mampu untuk mengubah kehidupan seseorang dari kebiasaan-kebiasaan lama
kepada sifat yang baru (Ef. 4:17-32). Perubahan
karakter seseorang dapat dilihat dalam beberapa hal, antara lain:
1.
Menerima
diri sendiri. Orang yang dikatakan bertumbuh secara karakter adalah
orang yang mampu menerima diri sendiri dengan cara pandang Allah, menerima
kelebihan dan kekurangan diri sendiri dengan penuh rasa syukur.
2.
Rendah
hati. Salah satu karakter yang tidak dapat ditiru oleh Iblis dari Allah adalah sikap
rendah hati. Hal ini Allah buktikan melalui kerelaan-Nya untuk turun ke dunia
dan berinkarnasi menjadi manusia dalam rupa Yesus, sedangkan Iblis hanya
menunjukkan kesombongannya yang ingin menyamai Allah dengan keinginannya yang
tinggi (Yes. 14:12-15). Dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan
diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan mati di atas kayu salib (Filipi 2:5-8):
a.
Rela
untuk melepaskan hak-Nya atau posisi-Nya sebagai Allah yang berkuasa.
b.
Bersedia
untuk menjalani hal-hal yang menurut ukuran dunia lebih rendah atau melakukan
hal-hal yang menurut dunia tidak pantas Ia lakukan.
c.
Ia
menaati perintah atau kehendak pemimpinnya.
Tuhan memanggil
orang percaya untuk rendah hati:
a.
Sebagai
bentuk penyembahan kepada-Nya (Ul. 10:12-22). Hal ini menjadi tuntutan bagi
kita sebagai orang percaya untuk tetap rendah hati (Mikha 6:8)
b.
Kita
harus mencari kerendahan hati (Zef. 2:3). Dalam sikap untuk mencari Tuhan,
harus disertai dengan adanya kerendahan hati, sebab Ia adalah lemah lembut dan
rendah hati (Mat. 11:29). Orang yang rendah hati akan dikasihi oleh Allah.
c.
Merendahkan
diri dihadapan Allah (1 Pet.5:5-6). Sebab, orang yang dirinya akan ditinggikan
oleh Allah pada waktu-Nya.
Ciri-ciri orang
yang rendah hati:
a.
Mau
menerima dirinya sendiri apa adanya. Artinya bahwa ia tidak menganggap dirinya
lebih rendah atau lebih tinggi daripada orang lain, baik kelemahan maupun
kelebihan yang ia miliki dan tidak menjadi sombong karenanya (1 Kor. 15:9).
b.
Menerima
orang lain apa adanya. Orang yang rendah hati tidak menganggap kemajuan orang
lain sebagai suatu ancamannya, melainkan mengucap syukur atasnya (Rom. 15:7).
c.
Rela
melepaskan haknya (Mat. 20:26).
Bagian
3
Kemenangan
Kristen
A.
Pengertian
Kemenanangan
Istilah kemenangan berasal dari kata dasar
‘menang’ yaitu kemampuan untuk menang dalam suatu pertandingan, meraih sebuah
prestasi dan kemampuan untuk mengalahkan suatu keadaan yang mengharuskan untuk
bangkit. Dalam kekristenan, kemenangan adalah milik Allah dan kemudian Ia
berikan kepada kita sebagai orang percaya (1 Kor. 15:57).
- Kemenangan atas
Iblis.
Siapakah Iblis itu?
a.
Iblis
atau Lucifer (Bintang Timur) adalah Malaikat yang dibuang oleh Allah (Yes. 14:12-14).
Sifat-sifat Iblis:
-
Penuh
kesombongan (Yes. 14:14). Iblis hendak menyamakan kedudukannya dengan Allah,
oleh sebab itu Allah menyingkirkannya dari sorga dan dibuang ke bumi.
-
Memiliki
kuasa kejahatan (1 Yoh. 5:19). Orang yang berada di bawah kekuasaannya akan menjadi
jahat dalam berpikir maupun dalam bertindak.
-
Menggoda
manusia supaya jatuh ke dalam dosa dan berpisah dengan Allah (Kej. 3:4-5). Akibatnya,
manusia tidak menaati perintah atau fiman Tuhan dan lebih menuruti perkataan Iblis.
-
Penguasa
kegelapan.
b.
Iblis
seperti Singa yang mengaum-ngaum (1 Pet. 5:8). Ia berjalan dan mencari orang
yang dapat menjadi mangsanya.
-
Singa
adalah kuat, karena itu ia dengan mudah untuk menelan manusia.
-
Licik
dan cerdas untuk mencari dan menangkap mangsanya.
c.
Iblis
adalah pencuri dan pembunuh.
-
Merampas
hidup manusia untuk dibunuh sejak dari semula dan di dalamnya tidak ada
kebenaran (Yoh. 8:44). Artinya bahwa Iblis menggantikan kehidupan manusia yang kekal
menjadi kematian kekal. Ia membuat manusia hidup dalam kebingungan, kekhawatiran,
kebimbangan, kecemasan. Ia membua manusia merelakan hidupnya untuk memuaskan
kesenangan dirinya melalui seks, harta, jabatan, dan lain-lain. Misalnya, seperti
Yudas Iskariot yang menjual Yesus dengan 30 keping perak dan Esau yang menjual
hak kesulungannya dengan semangkok kacang merah, raja Salomo dan lain-lain.
-
Memutar
balikkan firman Tuhan atau mencuri firman Tuhan. Sejak semula pekerjaan Iblis
adalah membuat manusia meragukan firman Tuhan, sebab ia tahu bahwa yang paling
berharga dalam kehidupan manusia adalah firman Tuhan. Akibatnya adalah manusia
menjadi kehilangan keselamatan dan menganggap firman Tuhan kurang berharga atau
diabaikan. Ia berusaha untuk menundukkan manusia dibawah kekuasaannya dan mengacaukan
hidup manusia, sehingga manusia semakin tidak mengerti kebenaran firman yang
disampaikan oleh Tuhan kepada mereka.
-
Iblis
berusaha merebut kemuliaan Yesus Kristus. Dalam kisah pencobaan Yesus di padang
gurun merupakan sebuah rencana yang matang, namun digagalkan oleh Tuhan Yesus
sendiri. Ia mencoba membelokkan Yesus dengan menawarkan kemegahan kerajaan
dunia “semuanya itu akan kuberikan kepada-Mu jika Engkau sujud menyemba aku”
kata Iblis. Tetapi, semuanya telah digagalkan oleh Tuhan Yesus sendiri dengan
firman Tuhan yang telah tertulis “Engkau harus menyembah Tuhan Allahmu, dan
hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti.” Tujuan Iblis adalah supaya kemuliaan
yang Yesus miliki adalah menjadi kepunyaannya.
Oleh karena itu, Sadarlah
dan berjaga-jagalah! Lawanmu adalah Iblis, sebab itu lawanlah di dengan iman
yang teguh (1 Ptr. 5:9). Oleh karena itu, ambillah dan kenakanlah seluruh perlengkapan
senjata Allah, supaya kamu dapat mengalahkannya dan tetap berdiri (Ef.
6:11-14).
- Kemenangan atas
kuasa dosa.
a.
Apakah
itu dosa?
-
Dosa
adalah segala perbuatan yang melanggar perintah Tuhan atau merupakan senjata
Iblis untuk membinasakan umat manusia (1 Yoh. 3:4).
-
Setiap
keinginan manusia yang berlawanan dengan firman Tuhan, sehingga melahirkan
dosa, dan apabila dosa itu sudah matang, maka ia akan melahirkan maut (Yak.
1:15). Tindakan atau keinginan yang salah disebut sebagai dosa. Sebab itu, marilah
menjauhkan diri dari segala dosa.
-
Dosa
memiliki kekuatan yang mampu menguasai hidup setiap orang, sehingga tidak mampu
ia melakukan hal yang baik, melainkan apa yang jahat (Rom. 7:18-20). Selama dosa
itu menguasai hidup seseorang, maka orang tersebut semakin terbelenggu dan
menjadi binasa.
-
Alkitab
mencatat bahwa semua manusia disepanjang sejarahnya adalah berdosa. Bahkan termasuk
tokoh-tokoh orang beriman, seperti Abraham dan tokoh-tokoh lain (Kej. 20:1-9).
b.
Prinsip
dasar untuk menang atas dosa
-
Tidak
lagi hidup dalam dosa (Rom. 6:6). Seorang
Kristen harus berjuang untuk melawan dosa dengan memegang teguh firman Tuhan,
sehingga dosa tidak lagi berkuasa atas hidupnya. Kita harus memiliki tekad
untuk tidak berkompromi dengan dosa (Rom. 6:12).
-
Jangan
biarkan tubuhmu dikuasai oleh dosa. Rasul Paulus berkata “Janganlah kamu
menyerahkan anggota-anggota tubuhmu kepada dosa untuk dipakai sebagai senjata
kelaliman, tetapi serahkanlah dirimu kepada Allah sebagai orang-orang yang
dahulu mati, tetapi yang sekarang hidup” (Rom. 6:13). Sebab, orang yang menyerahkan tubuhnya
terhadap dosa, akan menuai kematian.
-
Hidup
sebagai manusia baru (Rom. 6:4). Orang yang telah dimerdekakan dari dosa, harus
berjalan sesuai dengan perintah maupun kehendak Allah. Hati nuraninya disucikan
oleh Allah, oleh karena itu harus menjadi saluran dari kasih Allah.
-
Hidup
dalam persekutuan dengan Allah. Bersekutu dengan Allah adalah sama seperti seseorang
menyatukan dirinya dengan Kristus (Rom. 6:5). Hal ini menjadi keharusan bagi
setiap orang Kristen, supaya tetap memiliki hidup. Hubungan yang terputus
dengan Allah akan mengakibatkan kematian.
- Kememangan atas
kuasa kegelapan
Dalam kekristenan,
selain doktrin penebusan Kristus, kemenangan
atas kuasa gelap merupakan salah satu doktrin utama. Dampak dari karya
penebusan Kristus bukan hanya mendapatkan
kemenangan atas dosa atau maut saja, melainkan mampu mengalahkan kuasa-kuasa
kegelapan juga (the power of darkness).
a.
Ia
meluputkan semua orang percaya dari kuasa maut (Ef. 4:8).
b.
Ia
datang ke dunia untuk memberi terang kepada orang percaya, supaya tidak tinggal
dalam kegelapan (Yoh. 12:46).
c.
Melepaskan
dan memindahkan kita dari kuasa kegelapan kepada Kerajaan Anak-Nya yang kekasih
(Kol. 1:13).
d.
Mengalahkan
kuasa kegelapan dan menjadikan totonan umum dalam kemenangan-Nya itu (Kol. 2:15).
e.
Menyatakan
kedaulatan Kristus atas semuanya (Rom. 8:38-39).
B.
Rahasia
Kemenangan
- Hikmat Allah
(1 Kor. 2:7).
Hikmat Allah
adalah sebuah rahasia mengenai Allah yang tersembunyi bagi kemuliaan manusia. Hkmat
Allah berbeda dengan hikmat duniawi berupa pengajaran mengenai hukum ekonomi,
matematika, ilmu pengetahuan dan lain-lain. Tetapi, hikmat Allah adalah kebutuhan
manusia untuk mengenal dan memahami Allah dalam hidupnya. Berikut adalah
rahasia Allah yang tersembunyi bagi manusia:
-
Kehidupan
dan kematian (Dan. 2:8-13, 16-22). Saat kita
menghadapi maut, Allah dengan cara-Nya yang ajaib mampu mencegah dan memberi kemenangan.
Untuk meraih kemenangan tersebut merupakan atas penentuan-Nya Allah. Demikian juga
halnya kehidupan dan kematian setiap manusia merupakan sebuah rahasia dari
Allah dan ditentukan oleh-Nya.
-
Harta
kekayaan (Yes. 45:1-3). Untuk mendapatkan kemewahan di dunia ini adalah harus
menemukan rahasia dibaliknya. Roh Kudus adalah pribadi yang memberikan rahasia
itu bagi setiap orang yang dikehendaki-Nya untuk diberikan, seperti kepada Daniel.
Ia adalah selain terluput dati maut, ia dianugerahkan kepercayaan sebagai orang
penting ketiga dalam kerajaan Nebukadnezar (Dan. 5:29).
-
Hidup
orang benar (Ams. 3:33). Orang yang hidupnya benar di mata Allah, akan
diberikan rahasia-rahasia-Nya, sedangkan kepada orang fasik akan disembunyikannya.
-
Doa
(Dan. 2:17-23; Ef. 1:17). Kunci utama untuk menerima rahasia Allah adalah doa. Allah
memberikan rahasia-Nya hanya kepada orang yang meminta kepada-Nya.
-
Firman
Tuhan (Mzm. 119:97-100, 105). Orang yang
mencintai firman Tuhan menjadi bijaksana dan berakal budi, sebab firman Tuhan adalah
terang dan pelita hidup. Ketika pelita menyala dan memberi terang, maka semua
rahasia akan diperlihatkan dan dinyatakan.
- Roh Pewahyuan
(Ef. 1:15-18).
Pewahyuan
merupakan penuntun untuk menyingkapkan atau menunjukkan hal-hal tersembunyi
atau apa yang sedang dan akan terjadi. Roh Pewahyuan akan memberikan hikmat dan
pengetahuan yang dibutuhkan untuk menuntun kepada pengalaman-pengalaman yang
baru. Roh Pewahyuan merupakan dasar bagi pelayanan rasul-rasul dan nabi:
-
Rasul
Yohanes (1 Yoh. 1:1-3; Why. 1:1). Allah memberikan sebuah penglihatan atau pewahyuan
kepada Yohanes dalam kehidupannya dan pelayanannya. Ia dikaruniakan sebuah
pewahyuan mengenai kondisi kehidupan di dunia seperti sekarang ini dan pewahyuan
sedang dan akan terjadi dimasa yang akan datang.
-
Rasul
Petrus (Mat. 16:15-18). Ketika Yesus bertanya ‘Siapakah Aku ini?’ maka Allah memberikan
rasul Petrus pewahyuan untuk menjawab-Nya dengan benar bahwa Yesus adalah Anak
Allah. Mulai saat itulah awal pelayanan Petrus ditandai menjadi kepala Gereja.
-
Rasul
Paulus (2 Kor. 12:7). Roh pewayhuan yang ada dalam diri rasul Paulus, mendorongnya
untuk masuk dalam pelayanannya dan selalu berdoa kepada Allah untuk jemaat yang
ia dirikan, supaya mereka menerima roh pewahyuan tersebut tentang pengenalan
akan Kristus.
-
Nabi
Samuel (1 Sam. 3:7). Firman Tuhan merupakan sangat penting dalam memulai pelayanan.
Sebelum Allah menyatakan firman-Nya kepada nabi Samuel, ia juga belum bisa
memulai pelayanannya. Tetapi, setelah ia menerima firman Tuhan atau pewahyuan
dari Allah, maka segera ia memulai untuk mengatakannya tanpa ada keraguan (1
Sam. 3:18). Suatu kesalahan terbesar jika seseorang memulai pelayanannya tanpa
menerima pewahyuan dari Allah, sebab hal itu akan mempengaruhi proses pertumbuhan
pengenalan akan Kristus.
-
Daniel
(Dan. 5:11-12). Melalui penglihatan atau pewahyuan yang diberikan Allah
kepadanya membawanya sebagai orang yang terpandang pada masa pelayannya dalam
kerajaan Nebukadnezar.
-
Yusuf
(Kej. 49:9-12). Karena Roh pewahyuan yang dimilikinya, maka Yusuf dipanggil
keluar dari penjara dan menjadi dasar untuk diangkat menjadi orang yang penting
di tanah Mesir.
- Pengorbanan
(Why. 5:11-12).
Salah satu kunci terpenting
untuk meraih suatu kemenangan adalah adanya pengorbanan. Melalui pengorbanan, kita
akan dikaruniakan hikmat, kuasa, kekayaan, kehormatan, kekuatan, pujian dan
kemuliaan. Sumber dari semuanya ini adalah dari Allah.
Daftar
Pustaka
Aman, Peter C. “ Moral Dasar:
Prinsip-prinsip Pokok Hidup Kristiani” (Jakarta: Obor, 2016).
Basuki,
Yusuf Eko. “Kristen Pemenang: Meraih Kemenangan Iman dengan Strategi Tuhan”
(Yogyakarta: Garudhawara, 2014).
Blanchard, John “Apakah Sebenarnya Orang
Kristen Itu?” (Malang: Gandum Mas, 1990).
_____, “Apakah Sebenarnya Orang Kristen
Itu?” (Malang: Gandum Mas, 2020).
Dwiraharjo,
Susanto. “Konstruksi Teologis Gereja Digital: Sebuah Refleksi Biblis Ibadah
Online di Masa Pandemi Covid-19,” diambil dari Jurnal Epigraphe: Teologi dan
Pelayanan Kristiani, Vol. 4, no. 1 (Mei 2020).
Jenson,
Ron dan Jim Stevens. “Dinamika Pertumbuhan Gereja” (Malang: Gandum Mas,
2000).
Mardiatmadja,
B. S. dan S. J. Dhaniel Mhisnu Bintoro, “Ekklesiologi: Langkah Demi
Langkah-Sudut-sudut Hening Ziarah Gereja” (Yogyakarta: PT Kanisius, 2020),
Talan,
Yesri. “Sinkretisme dalam Gereja Suku: Sebuah Tinjauan Bibliologis –
Kontekstual” (Bengkulu: Permata Rafflesia, 2020).
Unarto,
Erich. “Bertumbuh dalam Karakter Baru” (Jakarta: YPI, 2007).
Urban, Linwood. “Sejarah Ringkas Pemikiran
Kristen” (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2003).
Tuhan
Yesus, Redaksi. “Perbedaan Nasrani dan Kristen.” Artikel online. Diambil dari https://tuhanyesus.org/perbedaan-nasrani-dan-kristen.
Internet. Diakses 05 Februari 2021.
No comments:
Post a Comment
Jika anda Ingin Membantu pelayanan ini, silahkan kirimkan bantuan anda dengan menghubungi email charinmarbun@gmail.com. Jika anda diberkati silahkan Tuliskan dalam komentar. Jika ada pertanyaan dan permohonan Topik untuk dibahas, silahkan tuliskan dikolom komentar. Terimakasih sudah membaca, Tuhan Yesus memberkati selalu.