INTEGRITAS (TEKS : Lukas 6:43-45)


 




INTEGRITAS
TEKS : Lukas 6:43-45


Ditulis oleh : Febe Silaban

PENDAHULUAN :

    Shalom bapak/ibu yang dikasihi oleh Tuhan
Berbicara mengenai integritas, apa yang ada di pikiran kita?
Banyak di antara kita yang telah mendengar kata ini, tapi apakah kita sudah dapat mengetahui arti dari integritas itu?

INTEGRITAS
TEKS : Lukas 6:43-45

    Secara umum, kita mengetahuii bahwa integritas adalah sebuah karakter yang harus dimiliki oleh seorang manusia yang bermoral.
Jadi, apakah makna sebenarnya integritas ini?
Seperti yang saya katakan tadi, integritas ini berhubungan dengan moral.
Sebuah kamus memberi pengertian “integritas merupakan sebuah ketaatan dalam prinsip-prinsip moral dan etika; kesehatan karakter moral; kejujuran. Dan ini merupakan suatu yang utuh.
Kamus bahasa Indonesia menyatakan intergritas adalah mutu, sifat, atau keadaan yang menunjukkan kesatuan yang utuh sehingga memiliki potensi dan kemampuan yang memancarkan kewibawaan; kejujuran;
    Dari beberapa pengertian tersebut, kita dapat mengetahui bersama bahwa Integritas memiliki makna sebuah kesatuan yang utuh, yang di dalamnya terdapat ketaatan kepada prinsip-prinsip moral dan kejujuran.
    Kemudian, apakah integritas ini perlu dimiliki oleh orang Kristen?
Tentu dibutuhkan. Berintegritas terhadap apa?  Oleh sebab itu, mari kita lihat bersama apa kata Alkitab tentang integritas ini:
Dalam Alkitab, Dalam Alkitab terjemahan English Standard Version, menuliskan kata Integritas mengarah kepada orang yang “bersih kelakuannya, orang yang jujur, orang yang telah lahir kembali dalam Kristus, hati nurani yang murni, dan orang yang setia kepada pekerjaan dan tanggung jawabnya”.
Dan masih banyak lagi.  Dan saat ini, kita akan belajar bersama tentang integritas di dalam Lukas 6:34-49
Sebelum melanjutkan ini, saya akan memberirahukan latar belakang dari penulisan kitab ini.
Lukas adalah seorang yang menulis Injil ini. Lukas adalah seorang Dokter yang sudah dilatih menjadi pengamat yang cermat, menjadi suatu kualitas yang berharga. Terlihat dari tulisan-tulisannya di Injil ini dan di Kisah Para Rasul yang rapih dan bergaya bahasa yang kadang agak sulit dimengerti.
Paulus menuliskan Injil ini pada saat masa pemerintahan Romawi, kaisar Domitian.
    Kalau dilihat lebih deteil, Lukas menuliskan kedua tulisannya (Lukas dan Kisah Para Rasul) bertujuan untuk menunjukkan bahwa orang Kristen dapat menjadi rakyat yang baik pada masa pemerintahan Romawi.  Dan dalam sudut pandangnya, Lukas ingin memberitakan Yesus dan memperkenalkan Yesus sebagai seorang guru yang mengajar banyak hal, termasuk tentang etika yang sesuai dengan kewarganegaraan kekaisaran yang baik pada masa itu.
Oke, inilah latar belakang singkat mengenai Injil Lukas ini.

Dan pada saat ini kita akan kembali fokus dalam pasal 6:43-45
    Saya akan membacakan ayat ini kepada kita semua “karena tidak ada pohon yang baik yang menghasilkan buah yang tidak baik baik, dan juga tidak ada pohon yang tidak baik menghasilkan buah yang baik. Sebab setiap pohon dikenal pada buahnya. Karena dari semak duri orang tidak memetik buah ara dan dari duri-duri tidak memetik buah anggur. Orang yang baik mengeluarkan barang yang baik dan orang yang jahat mengeluarkan barang yang jahat dari perbendaharaannya yang jahat. Karena yang diucapkan mulutnya, meluap dari hatinya.” bapak ibu, Yesus memberikan perumpamaan tentang pohon dan buah.  Dan kita ketahui bersama memang tidak mungkin ada pohon yang baik, yang dirawat, dipupuk dengan baik akan menghasilkan buah yang tidak baik.  Dan juga, tidak akan mungkin buah yang buruk keluar dari pohon yang buruk

    Namun, mari kita lihat apa sebenarnya yang Tuhan ingin sampaikan pada saat itu.
Perkataan Yesus di ayat ini didahului dengan perkataan-perkataan Yesus yang mengajar orang banyak yang dimulai pada ayat 17 sampai seterusnya.  Dan pada ayat 27-36 merupakan perkataan Yesus yang mengajarkan hal tentang mengasihi musuh dan pada ayat 37-42 merupakan perkataan Yesus yang berisi tentang ajaran Yesus tentang menghakimi. Kedua teks ini berhubungan tentang bagaimana sikap orang yang sudah percaya kepada Kristus yang sebenarnya terhadap sesama, terutama dalam hal menghakimi.  Dan tentunya, dalam masa itu mereka dalam pemerintahan kerajaan Romawi.  Bagaimana mereka bersikap satu terhadap yang lain. Dan selanjutnya, di ayat 43-44, Yesus menyatakan ilustrasi mengenai pohon dan buah.
    Dengan melihat hal ini, kemungkinan pada ayat 42-45 ini adalah peringatan Yesus kepada orang-orang yang mendengar-Nya pada saat itu, bahwa yang menentukan perilaku baik perkataan dan perbuatan mereka terhadap sesama atau orang lain adalah berasal dari dalam hati mereka masing-masing.

Hal ini sesuai dengan salah satu tujuan Lukas menulis Inji ini. Sebenarnya, ayat ini juga disampaikan oleh Matius di dalam pasal 12 namun dalam konteks mengenai orang Farisi yang menyatakan bahwa Yesus melakukan mujizat dengan menggunakan kuasa Beelzebub yaitu penghulu setan. Kemudian di ayat 33-35, Yesus mengatakan tentang hal pohon dan buahnya ini.
Jadi, bapak/ibu, di ayat ini Yesus yang berkaitan dengan keutuhan di dalam diri manusia yang bermoral. Dan Yesus menginginkan sebuah integritas.  Maksudnya adalah kesesuaian, dimana apa yang ada di dalam hati kita itulah yang ditunjukkan kepada semua orang.
Dan ini merupakan termasuk keadaan yang sehat dalam sebuah karakter moral.
Yang keluar, sama dengan apa yang ada di dalam. Kita sebagai orang percaya akan lebih terasa ditegur kembali dengan hal ini.  Selama menjadi orang yang percaya kepada Tuhan, dan juga yang telah banyak mendengar kebenaran Firman Tuhan, apakah kita sudah menunjukkan buah dari semua itu? Apakah perkataan dan perbuatan yang kita tunjukkan selama ini sudah sesuai dengan kebenaran Firman yang kita miliki?

Ini melibatkan integritas kita sebagai orang percaya.  Apakah perilaku kita sesuai dengan apa yang Kebenaran nyatakan. Ada sebuah kalimat yang menyatakan bahwa “apa yang mereka katakan, lakukan, siapa mereka, harus menjadi satu bagian”.  Yaitu bahwa apa yang kita lakukan dalam kehidupan ini menjadi suatu kesatuan, seimbang dan sinkron. Inilah yang disebut sebagai integritas.

Jadi, bagaimana kita mendapatkan karakter integritas ini di dalam kehidupan kita?

Memiliki perbendaharaan yang baik.  

Dalam ayat ke 45 bagian a, dikatakan bahwa “orang yang baik mengeluarkan baik dari perbendahraannya.”  Dalam terjemahan asli, kata “baik” di sini berasal dari kata “agathos” yang bermakna “hal ini berbicara tentang orang percaya, dan juga menggambarkan apa yang berasal dari Tuhan dan diberdayakan oleh-Nya dalam hidup mereka, melalui iman”

Kemudian, bagaimana kita mendapatkan yang baik ini?

Ada dua langkah:?

Mendengarkan Firman Tuhan.

    Mengapa?. Karena “baik” ini juga dikatakan kita peroleh melalui iman yaitu iman kepada Kristus, dan iman ini dapat kita peroleh hanya oleh pendengaran kepada Firman Tuhan.
Seperti yang dituliskan di dalam Roma 10:17, “Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh Firman Kristus.”Bapak/ibu yang dikasihi oleh Tuhan, kita harus mengingat hal ini, bahwa Kebenaran Firman Tuhan adalah sumber kita mengetahui tata cara kehidupan kita sebagai orang percaya.  Seperti yang telah kita ketahui bersama bahwa tujuan Lukas menuliskan Injil ini adalah untuk mengingatkan bahwa orang Kristen pada masa itu dapat hidup sesuai dengan status mereka yaitu orang percaya.  Dan ini mendorong kita, untuk lebih peka terhadap perkataan Firman Tuhan. Sehingga kita senantiasa memperoleh hal yang baik itu. Dan kita dapat menyatakan kebenaran juga.
Poin kedua adalah langkah dimana ketika kita sudah mendapatkan yang “baik” itu, maka kita harus menyimpannya, dimana? Yaitu di dalam “perbendaharaan”
    Dalam bahasa asli, kata perbendaharaan itu adalah “thesauros” dan dalam terjemahan King James Version memakai kata “treasure” yaitu “harta yang tersimpan, yang berharga yaitu pikiran yang tersimpan di hati dan pikiran.” Ini membawa kita kepada pengertian bahwa kita harus memiliki yang baik dan berharga itu yaitu kebenaran Firman Tuhan.  Kita harus menyadari bahwa kita harus benar-benar memiliki hati yang menyimpan setiap kebenaran.
Karena, apabila kita memiliki dan menyimpan kebenaran itu dalam hati kita seperti harta yang berharga, maka itu juga yang akan kita cerminkan dalam kehidupan kita.
Jadi bapak ibu, ini yang diinginkan Tuhan atas kehidupan kita. Kita harus hidup di dalam integritas kita sebagai orang percaya.
Kita telah hidup dalam iman, yang timbul oleh karena pendengaran Firman Tuhan dan telah menyimpannya dalam hati kita seperti harta yang berharga.

    Biarlah setiap kita melakukan sesuai dengan apa yang telah kita miliki di dalam hati kita.
Dan oleh karena hati kita telah dipenuhi oleh sesuatu yang “baik” itu, maka hiduplah di dalam hal yang “baik” atau semua yang berasal dari Tuhan itu.  Inilah yang dinamakan integritas.
Mari Kita memiliki integritas, dalam status sebagai orang yang percaya kepada Tuhan dan orang-orang yang telah memelihara kebenaran itu.
Kita dapat menghasilkan hal-hal yang baik sesuai dengan apa yang telah kita miliki ini bapak/ibu.
    Ini berbicara, bahwa kita juga harus dapat memperkatakan hal-hal yang baik sesuai dengan apa yang kita miliki, yaitu kebenaran Firman Tuhan. dengan ini, perbendaharaan atau hati kita ini depenuhi oleh semua yang berasal dari Allah dan menyimpannya sebagai harta yang begitu berharga. Karena tidak mungkin pohon yang baik mengeluarkan buah yang buruk dan begitu sebaliknya. Mari kita menjadi pohon yang baik yang mengeluarkan buah yang baik juga. Punya keutuhan, dan kestabilan. Mari kita hidup di dalam INTEGRITAS SEBAGAI ORANG PERCAYA.


Ayat Alkitab Lukas 6:43-45

6:43 "Karena tidak ada pohon yang baik yang menghasilkan buah yang tidak baik, dan juga tidak ada pohon yang tidak baik yang menghasilkan buah yang baik.

6:44 Sebab setiap pohon dikenal pada buahnya. Karena dari semak duri orang tidak memetik buah ara dan dari duri-duri tidak memetik buah anggur.

6:45 Orang yang baik mengeluarkan barang yang baik dari perbendaharaan hatinya yang baik dan orang yang jahat mengeluarkan barang yang jahat dari perbendaharaannya yang jahat. Karena yang diucapkan mulutnya, meluap dari hatinya."

No comments:

Post a Comment

Jika anda Ingin Membantu pelayanan ini, silahkan kirimkan bantuan anda dengan menghubungi email charinmarbun@gmail.com. Jika anda diberkati silahkan Tuliskan dalam komentar. Jika ada pertanyaan dan permohonan Topik untuk dibahas, silahkan tuliskan dikolom komentar. Terimakasih sudah membaca, Tuhan Yesus memberkati selalu.