Leadership: Kepemimpinan Nehemia




Leadership: Kepemimpinan Nehemia

Pendahuluan

Nehemia adalah seorang juru minum raja Persia, Artahsasta I (465 – 424 sM). Juru minum pada waktu itu merupakan kedudukan yang istimewa. Pada waktu juru minuman, Nehemia menerima berita mengenai keadaan Yerusalem yang begitu menyedihkan, sehingga dia memohon ijin berangkat ke Yerusalem tanah airnya. Nehemia terbeban untuk membangun kembali tembok Yerusalem sehingga ia menggumulinya dan akhirnya berangkat ke Yerusalem. Nehemia mengetahui tujuannya, menyusun rencana – rencananya, dan memimpin bangsa itu melalui proses dan akhirnya membangun kembali tembok Yerusalem.

Leadership: Kepemimpinan Nehemia


Dalam kisah ini, kita dapat menemukan prinsip-prinsip kepemimpinan di dalam diri Nehemia, dan akan dipaparkan seperti di bawah ini?

Ada 10 ciri yang melekat dalam kepemimpinan hamba adalah Mendengarkan, Emphaty, Menyembuhkan, Awarenes, Mengajak, Konseptualiasasi, Foresight, stewardship, Comitmen untuk bertumbuh bersama, dan membangun komunitas (Dalam Buku Hughes,Richard L, Ginnet dan Robert C.) .

1. Emphaty (Belas Kasihan) : 1:4

Nehemia mendapat beban ketika mendengar bahwa Yerusalem tanah kelahirannya, mengalami kesusahan. Nehemia menangis dan berkabung selama beberapa hari bahkan berpuasa serta berdoa untuk kabar yang dia dengar. Nehemia dapat menempatkan dirinya seperti apa yang dialami oleh bangsa Israel. Hal ini juga terlihat ketika Nehemia marah ketika mendengar keluhan keluhan rakyat itu, akan perbuatan-perbuatan pembesar-pembesar yang membungakan uang (Neh. 5:6-7).

2. Stewardship (Penatalayan). 2:12

Ketika Nehemia mendengar kabar tersebut maka ia berdoa dan berpuasa pada Tuhan (Neh 1 : 1 – 11). Seorang pemimpin sebelum memulai perencanaan tentunya harus memiliki visi yang jelas. Bagaimana mendapat visi yang jelas, maka pemimpin tersebut harus berdoa. Dalam perencanaan ini kita belajar dari Nehemia, bahwa ia adalah seorang pemimpin yang melihat masalahnya walaupun ia berada ratusan mil dari Yerusalem. Dan ia dapat membayangkan solusi dibenaknya. Nehemia juga tahu bahwa tembok Yerusalem itu bisa dan harus dibangun kembali, dan ia tahu apa syaratnya. Sebelum ia meninggalkan Susan, ia minta kepada rajanya untuk memberinya surat yang memungkinkannya mengumpulkan bahan – bahan bangunan sekaligus memungkinkannya menuju Yehuda (Neh 2 : 5 – 8). Sebelum orang lain melihat bagaimana tembok itu dapat dibangun, Nehemia telah melihat jauh kedepan apa yang diperlukan dalam membangun tembok Yerusalem. Hal ini sesuai dengan Kouzes dan Posner yang mengungkapkan mengenai 10 komitmen seorang pemimpin, dimana salah satu nya adalah inspiring a shared vision.

3. Comitmen untuk bertumbuh bersama dan membangun komunitas (1:6-7; 2:20)

Nehemia tidak mementingkan dirinya sendiri, tetapi ia memiliki beban untuk semua bangsanya. Nehemia seharusnya bisa menghabiskan waktunya sendiri, tanpa harus terbeban memikirkan bangsa itu, tetapi Nehemia menciptakan rasa kebersamaan antara dirinya dan bangsa Israel. Nehemia juga membangun komunitas yang baru, yang berkomitmen untuk membangun kembali tembok Yerusalem. Komunitas ini terdiri dari orang orang sisa yang tertinggal di Yerusalem.

4. Foresight (2:4)

Setelah kembali lagi ke Yerusalem, ia melakukan pembaharuan – pembaharuan segar. Catatan pribadinya menjadi bagian terbesar kitab Nehemia, dan memperkenalkan dia sebagai seorang pendoa, beramal, dan setia pada tugasnya. Nehemia melihat bahaya yang datang dan menyusun rencana untuk menangkisnya. Ia tidak takluk kepada musuhnya. Dan ketika bangsa Yahudi merasakan adanya bahaya, ia menyusun strategi untuk membela kota itu sambil terus bekerja (Neh 2 ). Dan akhirnya kita tahu bahwa bangsa Yahudi itu membutuhkan waktu hanya lima puluh dua hari, untuk membangun kembali tembok yang telah runtuh selama 120 tahun.

5. Persuasip (ajakan) (2:8)

Nehemia dengan yakin dan percaya bahwa Allah memanggil dia dan menyertai dia dalam pembangunan tembok Yerusalem sehingga dengan berani, Nehemia berangkat dan minta izin kepada raja serta mempersiapkan semua yang diperlukan untuk pembangunan tersebut. Nehemia pergi menghadap raja dan mendapatkan kuasa dari raja dengan surat tertulis. Dalam hal ini, Nehemia mendapat mandat dari Raja, sehingga membuat aman perjalanannya. Selain itu, Nehemia juga mendapat kuasa kepemimpinannya dari umat yang dipimpinnya. Bangsa itu mengakui dan menerima kepemimpinan dari Nehemia. Nehemia berhasil mengajak bangsa itu dan bahkan raja untuk dapat membangun tembok yerusalem kembali. Nehemia berbagi visi kepada orang-orang Yerusalem dengan sangat baik. Nehemia berbagi visi sehingga menggerakkan bangsa itu untuk bertindak. Nehemia berbagi visi dari apa yang juga diharapkan oleh bangsa itu.

6. Konseptualisasi dan memprediksi /melihat secara keseluruhan (2:13, 15)

Nehemia memiliki prinsip kepemimpinan bahwa ia harus lebih mengetahui dan lebih cermati dari semua yang dipimpinnya. Sebelum Nehemia bertindak, ia terlebih dahulu menyelidiki semua masalah yang ada, dan yang akan dilakukan serta semua rencana, rintangan, dan kesempatan-kesempatan yang ada. Seorang pemimpin dapat melihat secara keseluruhan dari suatu peristiwa dan solusi dari masalah dan kesempatan-kesempatan yang ada.

7. Menyembuhkan dan Team Work 2:17, 18; Pasal 3

Nehemia menciptakan team work dan menggerakan yang lain dalam tim untuk bekerja sama seperti apa yang diungkapkan Kouzes dan Posner. Orang-orang Israel akhirnya bekerja bersama-sama, mulai dari yang tua sampai yang muda. Mereka dibagi dalam setiap pekerjaan untuk membangun tembok Yerusalem. Mereka disembuhkan oleh Nehemia sehingga bangkit semangatnya dari keterpurukan dan kembali bersemnagat untuk mebangunkembali tembok Yerusalem dan bukan hanya itu, Nehemia juga mampu membangkitkan kembali rasa kebangsaan dari orang orang yang menjadi team worknya nehemia.

8. Kesadaran (Awarenes (2:20)

Meskipun mendapat perlawanan dari Sanbalat dan Tobia, Nehemia dan orang Yahudi tetap membangun tembok Yerusalem dalam waktu 52 hari. Nehemia juga berani menegur para pembesar-pembesar Israel yang mengambil riba dari orang-orang lemah. Bahkan dalam hal ini Nehemia sangat tegas dan mengutuk orang-orang yang mempersulit orang-orang susah dengan pinjaman dalam bunga yang besar (Neh. 5:1-13). Nehemia memiliki kesadaran akan kebenaran, kesadaran akan bangsanya, kesadaran akan keadaan yang sebenarnya.

No comments:

Post a Comment

Jika anda Ingin Membantu pelayanan ini, silahkan kirimkan bantuan anda dengan menghubungi email charinmarbun@gmail.com. Jika anda diberkati silahkan Tuliskan dalam komentar. Jika ada pertanyaan dan permohonan Topik untuk dibahas, silahkan tuliskan dikolom komentar. Terimakasih sudah membaca, Tuhan Yesus memberkati selalu.