Ada apa dengan Penafsiran Alkitab.






Ada apa dengan Penafsiran Alkitab.

    Melihat kata-kata di dalam sebuah halaman Alkitab tidak serta merta berarti bahwa si pembaca menangkapmaknanya. Mengamati apa yang dikatakan oleh Alkitab adalah langah pertama dari beberapa langkah dalam menelaah Alkitab penting untuk mengetahui apa yang sebenarnya dinyatakan oleh tulisan Alkitab. Tetapi hal ini kadang-kadang menimbulkan pertanyaan-pertanyaan tentang arti dari apa yang dibaca. Ketika membaca bagian-bagian dari Alkitab, banyak orang merasa kebingungantentang makna dari apa yang dibacanya atau berakhir dengan mendapatkan pemahaman yang keliru.

Ada apa dengan Penafsiran Alkitab. 

    Pertemuan penginjil Filipus dengan Sida-sida dari Etiopia (Kasim) tersebut menyatakan bahwa bimbingan yang baik dapat membantu orang lain menafsirkan apa yang dibacanya didalam Alkitab. Pernyataan Filipus, “Mengertikah Tuan, apa yang Tuan baca itu?” mengimplikasikan bahwa si pembaca mungkin tidak mengetahui bahwa bagian itu dapat dapat dipahami. Malahan, permintaan si bendahara agar seseorang menjelaskan perikop itu kepadanya adalah sebuah pengakuan yang muncul dari dalam dirinya bahwa jika sendirian, dia tidak dapat memahami perikop itu dengan baik dan bahwa dia merasakan perlunya bantuan dalam interpretasi.

1. Mengapa penafsiran Alkitab penting?

a) Penafsiran Alkitab penting untuk memahami dan mengajarkan alkitab dengan benar.

Langkah pertama : Observasi ,Menanyakan, Apakah yang dikatakannya?

Langkah kedua :Interpretasi, Mengajukan pertanyaan, Apakah artinya?

Langkah ketiga : Penerapan, memunculkan pertanyaan, Bagaimanakah penerapannya untuk saya?

b) Penafsiran Alkitab penting sebagai langkah berikutnya setelah observasi.

Dalam mengamati apa yang dikatakan oleh Alkitab, Anda menyelidiki; dalam interpretasi, Anda menggodok. Obsevasi adalah penemuan; interpretasi adalah proses mencerna. Observasi berarti menggambarkan apa yangterdapat disana, dan interpretasi menentukan apa maknanya. Yang satu adalah mengeksplorasi, yang lainnya adalah menjelaskan.

Dalam melakukan pemahaman dan interpretasi Alkitab orang-rang Kristen sebaiknya bersikap tegas. Orang Kristen sebaiknya dapat memahami dan menafsirkan Alkitab dengan tepat dan akurat.

c) Penafsiran Alkitab penting untuk dapat menerapkannya dengan benar.

Interpretasi adalah langkah yang menggerakkan kita dari membaca dan mengamati tulisan kepada menerapkan dan menjalankannya.di dalam kehidupan kita. Pemahaman Alkitab adalah sebuah pengejaran intelektual di mana kita pemahaman tentang apa yang dikatakan oleh Allah. Tetapi pemahaman Alkitab harus melebihi hal itu dan mencakup disiplin rohani, dimana kita berusaha mempraktikkan apa yang kita baca dan kita pahami.

Tujuan sejati pemahaman Alkitab adalah penyesuaian hati, bukan hanya pemahaman di dalam pikiran. Hanya dengan cara inilah orang-orang percaya dapat mengalami pertumbuhan rohani.

2. Tantangan penafsiran Alkitab

Proses memahami Alkitab adalah proses seumur hidup. Ketika anda mempelajari Firman Tuhan, anda mungkin bertanya kepada diri sendiri, Apa arti hal ini? Apakah pandangan ini benar? Mengapa demikian atau mengapa tidak demikian? Bagaimana dengan interpretasi ini? Apakah dapat diterima?

3. Masalah-masalah dalam penafsiran Alkitab

Salah satu alasan utamaa mengapa Alkitab sulit dipahami adalah karena Alkitab merupakan sebuah kitab yang sangat Kuno. Kelima kitab pertama dalam Perjanjian Lama ditulis oleh Musa sekitar tahun 1400 SM. Kitab terakhir dalam Alkitab yaitu Wahyu, ditulis oleh Rasul Yohanes sekitar 90 M. Jadi beberapa kitab itu ditulis sekitar1.900 tahun yang lalu. Ini berarti bahwa dalam hermeneutika kita harus mencoba menjembatani beberapa kesenjangan yang disebabkan oleh kunonya kitab yang kita pegang.

a) Kesenjangan waktu (Kronologis)

Masalah dari kesenjangan waktu adalah kita tidak dapat berbicara dengan para penulisnya dan para pendengar serta para pembaca pertama untuk dapat secara langsung menyingkapkan arti dari apa yang mereka tuliskan.

b) Kesenjangan ruang (Geografis)

Sebagian besar pembaca Alkitab zaman ini tinggal ribuan mil dari negara-negara dimana kejadian-kejadian di dalam Alkitab terjadi.

c) Kesenjangan budaya (Kultural)

Terdapat perbedaan besar antara cara orang-orang yang tinggal di dunia Barat melakukan sesuatu dan berfikir dengan cara orang-orang yang tinggal di dunia Timur hidup dan berpikir. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui budaya dan kebiasaan-kebiasaan orang-orang di zaman Alkitab.

d) Kesenjangan Bahasa (Linguistik)

Bahasa-bahasa yang digunakan untuk Alkitab-Ibrani, Aram dan Yunani- mempunyai beberapa ketidak-laziman yang tidak dikenal dalam Bahasa Inggris.

Alasan lain mengapa kesenjangan Bahasa ini menjadi masalah adalah bahwa Bahasa-bahasa asli Alkitab mempunyai ekspresi yang tidak biasa atau tersamar, yang sulit dipahami dalam Bahasa kita.

Masalah lain yang menyebabkan timbulnya kesenjangan linguistic adalah adalah cara menyampaikan manuskrip-manuskrip asli hingga ketangan kita saat ini. Karena manuskrip-manuskrip itu disalin, terkadang muncul kesalahan penulisan

e) Kesenjangan penulisan (Pustaka/sastra)

Terdapat perbedaan-perbedaan antara gaya dan bentuk penulisan di zaman Alkitab dengan gaya dan bentuk penulisan di dunia Barat saat ini. Kita jarang berbicara dalam bentuk amsal atau perumpamaan, tetapi sebagian besar dari Alkitab menggunakan amsal atau perumpamaan. Selain itu terdapat juga fakta bahwa ada kurang lebih 40 orang yang menuliskan kitab-kitab di dalam Alkitab, sehingga kadang-kadang menimbulkan kesulitan bagi para penafsir Alkitab.

f) Kesenjangan Rohani (Supranatural)

Fakta bahwa Alkitab menulis tentang Allah menempatkan Alkitab dalam sebuah kategori yang unik. Allah, yang tidak terbatas, tidak dapat sepenuhnya dipahami oleh yang terbatas. Alkitab berbicara tentang Allah yang membuat mukjizat-mukjizat dan membuat prediksi tentang masa depan. Alkitab juga berbicara tentang kebenaran-kebenaran yang sulit dipahami, seperti trinitas, kedua sifat Kristus, kedaulatan Allah, dan kehendak manusia. Semua hal ini dan juga hal-hal lainnya menyebabkan kita sulit memahami sepenuhnya segala yang tertulis di dalam Alkitab.

4. Definisi-definisi dalam Hermeneutik

Kata “hermeutika” dalam Bahasa Yunani hermeneuo dan kata benda hermeneia. Kata kerja hermeneuo mempunyai arti membawa membawa seseorang kepada pemahaman tentang sesuatu dalam bahasanya sendiri(disebut penjelasan) atau dalam Bahasa lain (disebut terjemahan).

Hermeneutik adalah ilmu dan seni menafsirkan Alkitab. Cara lain untuk mendefinisikan hermeneutik adalah demikian: Hermeneutik adalah ilmu (prinsip) dan seni (tugas) di mana makna dari suatu tulisan tulisan Alkitab ditentukan.

Definisi Hermeneutik dan istilah-istilah yang berhubungan

HERMENEUTIK

Ilmu (prinsip) dan seni (tugas) yang digunakan untuk menentukan makna dari suatu tulisan Alkitab.

EKSEGESIS

Penentuan makna dari suatu tulisan Alkitab dalam konteks historis dan kepustakaannya.

EKSPOSISI

Penyampaian makna dari tulisan bersamaan dengan relevansinya dengan para pendengar masa kini.

HOMILETIK

Ilmu (prinsip) dan seni (tugas) yang digunakan untuk menyampaikan makna dan relevansi dari suatu tulisan Alkitab dalam suasana Khotbah.

PEDAGOGI

Ilmu (prinsip) dan seni (tugas) di mana makna dan relevansi tulisan Alkitab disampaikan dalam situasi pengajaran.

Homiletik adalah ilmu (prinsip) dan seni (tugas) di mana makna dan relevansi dari tulisan Alkitab disampaikan dalam suasana khotbah, dan pedagogi adalah ilmu (prinsip) dan seni (tugas) yang digunakan untuk menyampaikan makna dan relevansi dari tulisan Alkitab dalam suasana pengajaran.

Eksegesis adalah pembelajaran secara pribadi, dan eksposisi adalah presentasi di depan umum. Eksegesis dilakukan dalam sebuah studi; eksposisi dilakukan dalam di mimbar atau di meja guru atau podium. Perhatian utama dalam eksegesis adalah pemahaman tentang suatu tulisan Alkitab, sementara perhatian utama dari sebuah eksposisi adalah penyampaian dari makna tulisan.

5. Syarat-syarat untuk menafsirkan Alkitab

Tidak ada seorang pun dapat memahami sepenuhnya makna Alkitab, kecuali jika dia telah lahir baru. Orang-orang yang belum diselamatkan buta secara rohani (II Kor.4:4) dan mati (Ef. 2:1). Orang-orang yang belum diselamatkan tidak menyambut kebenaran Kitab Suci karena kebenaran itu menyerang inti dari keberdosaan mereka.

Yang diperlukan untuk dapat menafsirkan Alkitab dengan baik adalah lebih dari sekedar dilahirkan kembali. Dan yang tidak kalah pentingnya adalah rasa hormat dan minat akan Allah dan FirmanNya. Syarat-syarat lainnya adalah sikap pendoa dan kerendahan hati. Pendekatan terhadap kitab suci juga sebaiknya dilakukan dengan kesediaan untuk mematuhi isinya, kemauan untuk mempraktikkan apa yang telah dipelajari di dalam Firman-Nya. Seorang penafsir juga harus bergantung pada Roh Kudus. Peran Roh Kudus dalam interpretasi Alkitab menunjukkan beberapa hal:

a) Peran-Nya tidak berarti bahwa interpretasi seseorang tidak mungkin salah. Selalu benar dan tidak pernah salah adalah ciri-ciri dari manuskrip asli Alkitab, tetapi bukan ciri-ciri para penafsir Alkitab.

b) Karya Roh Kudus dalam interpretasi tidak berarti bahwa Dia memberikan makna “tersembunyi” kepada para penafsir yang berbeda dari makna harfiah yang normal dari ayat tersebut.

c) Seorang Kristen yang hidup di dalam dosa cenderung membuat interpretasi Alkitab yang tidak akurat karena hati dan pikirannya tidak bersesuaian dengan Roh Kudus.

d) Roh Kudus memimpin kepada seluruh kebenaran (Yoh 16:13). Kata memimpin berarti “menunjukkan jalan atau membimbing di sepanjang jalan.”

e) Tempat Roh Kudus dalam menginterpretasikan Alkitab berarti bahwa dalam keadaan normal, Dia tidak secara tiba-tiba memberikan kilasan-kilasan wawasan intuitif (gerak hati) ke dalam makna Kitab Suci. Banyak ayat yang dapat langsung dimengerti, tetapi makna ayat lainnya mungkin baru dimengerti secara bertahap, setelah dilakukan penelaahan yang teliti.

f) Peran Roh Kudus dalam interpretasi berarti bahwa Alkitab diberikan untuk dapat di mengerti oleh semua orang percaya.

Selain syarat rohani ada syarat lain yang juga dapat membantu dalam melakukan pendekatan terhadap Alkitab. Kemauan untuk belajar sangatlah penting. Kemauan untuk belajar mencakup pengetahuan tentang latar belakang Alkitab, sejarah Alkitab, dan teologi.

Seorang mahasiswa teologi juga harus melakukan pendekatan terhadap Kitab Suci dengan penilaian dan penalaran yang jelas, dengan berusaha bersikap seobjektif mungkin dalam pendekatannya terhadap Alkitab, tanpa disertai prasangka atau pemikiran-pemikiran sendiri yang sudah terbentuk sebelumnya.

6. Dapatkah Alkitab Dimengerti?

Beberapa ayat Alkitab, seperti yang dinyatakan sebelumnya, memang sulit di pahami. Namun pesan dasar dari Alkitab cukup sederhana untuk dapat dipahami oleh semua orang. Kitab suci itu sendiri tidak bersifat samar-samar. Pengajaran-pengajaran di dalam Alkitab bukan tak terjangkau bagi orang-orang biasa. Dan Alkitab tidak ditulis dalam bentuk pasel, buku rahasia atau teka-teki yang diberikan dalam bentuk kusut masai dan tidak dapat tersampaikan. Fakta bahwa Alkitab adalah sebuah buku berarti bahwa buku ini dapat dibaca dan dipahami. Sebagai wahyu Allah dalam bentuk tulisan, Alkitab menyatakan kepada kita karakter-Nya, rencana-Nya, dan standar-Nya. Orang-orang yang menulis kitab-kitab di dalam Alkitab, yang diberi inspirasi oleh Roh Kudus dalam melakukannya, menuliskan hal-hal itu untuk dapat dimengerti, bukan untuk menimbulkan kebingungan dan kekacauan.

Tetapi, memang benar bahwa dalam penyampaian Alkitab terdapat hambatan-hambatan. Apa yang jelas bagi penulisnya mungkin tidak serta merta jelas bagi para pembacanya. Ini berarti diperlukan interpretasi untuk membantu menyingkirkan hambatan-hambatan dalam komunikasi dan pemahaman. Oleh karena itu diperlukan eksegesis dan interpretasi untuk membantu menyingkapkan kejelasan yang ada di dalam Kitab Suci itu sendiri.

No comments:

Post a Comment

Jika anda Ingin Membantu pelayanan ini, silahkan kirimkan bantuan anda dengan menghubungi email charinmarbun@gmail.com. Jika anda diberkati silahkan Tuliskan dalam komentar. Jika ada pertanyaan dan permohonan Topik untuk dibahas, silahkan tuliskan dikolom komentar. Terimakasih sudah membaca, Tuhan Yesus memberkati selalu.