Roh Kudus dalam Ajaran Yesus

Sebagaimana yang telah kita lihat, Yesus mengakui bahwa Roh Kudus mengilhamkan penulis-penulis Perjanjian Lama (Markus 12:36; Matius 13:11; Lukas 20:42) dan juga pekerjaan Roh Kudus berkenaan dengan Mesias. Akan tetapi dalam kitab-kitab Injil ini Yesus memberikan pengajaran khusus kepada murid-murid mengenai empat hal mengenai Roh Kudus. Pertama, Ia mengakui bahwa Roh Kudus adalah karunia Allah, kunci untuk menerima segala sesuatu yang disediakan Allah untuk kita (Matius 7:7-11;Lukas11:13). Kedua, Ia berjanji bahwa Roh Kudus aka ada bersama-sama murid-murid-Nya untuk menolong mereka dalam pelayanandan untuk mengurapi mereka di tengah-tengah penganiayaanpun (Matius 10:16-20; Markus 13:9-11; Lukas 12:11,12; 21:12-15). Ketiga, Ia memerintahkan mereka untuk membaptis orang percaya dalam nama Bapa, Anak, dan Roh Kudus (Matius 28:19). Keempat, Yesus menyuruh mereka menanti di Yerusalem hingga mereka diperlengkapi dengan kuasa dari atas (Lukas 24:49), kuasa Roh yang akan menjadikan mereka saksi (Kisah Para Rasul 1:8).

Demikian juga Lukas mengutip perkataan Yesus yang menekankan bahwa Roh Kudus adalah pemberian (karunia) yang meliputi semua pemberian yang baik. Atau dengan kata lain, Bapa mengutus Anak-Nya sebagai Firman yang Hidup untuk menyatakan kodrat dan sifat-Nya dan untuk mengerjakan karya keselamatan karena kita. Kemudian, Allah Bapa mengutus Roh Kudus untuk membawa karunia-karunia kepada kita dan meneruskan pekerjaan-Nya di dalam dan melalui kita. Oleh karena itu, kita perlu meminta Roh Kudus untuk memenuhi kita orang percaya sehingga kita diperlengkapi dengan kuasa ilahi untuk sanggup melakukan kehendaknya (Matius 28:18; Kisah 1:8). Tujuan utama kuasa itu adalah mengajar (menjadikan murid, murid yang benar-benar yang ingin belajar tentang Yesus dan Firman-Nya), dan kuasa itu akan menjadi tanda-tanda yang menyertai setiap orang percaya bahwa Roh Kudus menyertai orang percaya.

Dalam perjumpaan-Nya dengan Nikodemus Yesus mengatakan, “jika seseorang tidak dilahirkan kembali (dari atas), ia tidak dapat melihat kerajaan Allah (Yohanes 3:3). Selanjutnya Yesus menerangkan tentang kelahiran baru ini sebagai “lahir dari air dan Roh”(3:5), dan dengan dua kali mengulang kata “yang lahir dari Roh” (3:6,8). Hal ini berarti bahwa setiap orang percaya harus dilahirkan kembali dari Roh. Hal ini dilambangkan dalam pembaptisan ketika seseorang berbalik dari jalannya yang jahat dan menjadi percaya kepada Kristus, air menjadi lambang dalam pembabtisan ini. Kelahiran baru ini dilakukan oleh Roh Kudus untuk dapat membawa hidup yang dari atas kepada orang percaya (Yohanes 3).

Setiap orang yang telah lahir dari Roh akan hidup di dalam Roh. Dengan hidup dalam Roh akan membuat orang itu untuk menyembah dalam Roh dan Kebenaran. Hal ini terjadi karena Roh Kudus senantiasa akan bekerja dalam diri orang itu (Yohanes 4:23-24). Selanjutnya orang percaya akan mengambil bagian dalam Hidup Kristus melalui Roh (Yohanes 6:63-64).

Yesus juga dalam pengajaran-Nya kepada murid-murid-Nya mengatakan bahwa Roh Kudus adalah sebagai Penghibur sebagai Roh Kebenaran (Yohanes 14:17;15:26; 16:13; I Yohanes 4:6). Sebagai Penghibur Roh Kudus juga akan menjadi penolong atau pengacara pembela (I Yohanes 2:1). Selain hal itu Yesus juga mengajarkan bahwa Roh Kudus akan menginsafkan, menyalahkan, dan meyakinkan orang untuk tetap ada di dalam imannya kepada Kristus. Hal ini terjadi karena Roh Kudus akan bersaksi tentang Kristus di dalam diri setiap orang (Yohanes 16:8-11). Dengan bekerjanya Roh Kudus dalam hidup orang percaya akan menjadikan orang itu ciptaan baru di dalam Kristus (Yohanes 20:19-23; II Korintus 5:17).

Pertanyaan:

1. Bagaimana hubungan antara Yesus dengan Roh Kudus ketika Yesus berkata bahwa Aku akan mengutus Roh Kudus kepadamu? Jelaskan!

Sumber: Stanley M. Horton. Oknum Roh Kudus. Malang: Gandum Mas,2001. Hal 99-128.