Mengikuti Panggilan Tuhan
Ditulis oleh: Christiana Lim
Kehidupan sejak Kecil
Saya adalah anak ke-2 dari 3 bersaudara, saya dibesarkan dengan baik oleh kedua orangtua saya, sejak kecil saya selalu mengikuti sekolah minggu hingga beranjak dewasa tetap dalam lingkup pelayanan sehingga membuat saya terlibat pelayanan dan itu sama sekali tidak membebani saya, saya merasa sangat senang melayani tidak tau kenapa hati saya merasa damai saja, tetapi ada satu hal yang saya takuti sejak kecil adalah menjadi seorang Pendeta atau Hamba Tuhan, saya sangat takut jika saya dewasa nanti saya akan menjadi hamba Tuhan. karena ada beberapa hamba Tuhan berkata kepada saya kamu besar akan menjadi seorang Hamba Tuhan / Pendeta, perkataan seperti itu membuat saya semakin takut hal itu akan terjadi.Sehingga setelah saya mulai beranjak dewasa perkataan-perkataan seperti itu terus muncul dalam diri saya, membuat saya takut, disisi lain hati saya nyaman dalam melayani seperti ada hati ke melayani, tetapi saya selalu berfikir bahwa menjadi hamba Tuhan bukanlah suatu cita-cita yang baik, hidup akan lebih sulit karena dari apa yang saya lihat begitu adanya. Konsep pikiran yang salah yang telah saya bangun sejak kecil sehingga membuat saya sangat takut jika itu benar terjadi dalam diri saya bahwa saya akan menjadi seorang hamba Tuhan. Saya bercita-cita ingin menjadi wanita karir disamping itu saya akan tetap membantu pelayanan melalui apa saya dapat berikan, itu yang menjadi ‘’Visi saya pada saat itu”.
Seiring pelayanan dan berjalannya waktu saya mengikuti Youthcamp pada saat itu ada altarkool dan disitu saya sangat merasakan hadirat Tuhan, kemudian ada Hamba Tuhan berkata siapa yang ingin menjadi Hamba Tuhan angkat tangan dan akan didoakan disitu saya sangat sadar dan saya pastikan saya tidak akan angkat tangan kemudian hati saya tidak tahan akhirnya saya angkat tangan, kemudian setelah peristiwa itu terjadi terbayang-bayang selalu dalam pikiran saya, saya merasa saya telah berjanji kepada Tuhan. Dari situ ketakutan saya semakin bertambah bahwa saya merasa saya akan Sekolah Alkitab nantinya, tetapi disisi lain saya ada kedamaian tersendiri di hati saya, tetapi dalam diri saya ketakutan kedagingan yang membuat saya benar-benar takut jika nantinya saya akan menjadi seorang Hamba Tuhan.
Menunda Panggilan Tuhan
Selama masa sekolah saya sering dijuluki ibu pendeta, saya tidak tau apa yang membuat mereka dapat mengatakan itu, padahal teman-teman saya beberapa ada yang berasal dari agama yang berbeda. Kejadian-kejadian seperti ini yang kembali terus mengingatkan saya akan hal itu. Tetapi saya tetap mengabaikan hal itu dan ingin terus melanjutkan cita-cita saya yang saya inginkan.Setelah saya tamat SMA saya sangat senang karena saya diterima di salah satu Universitas di Manado jalur SNMPTN, tetapi disamping rasa bahagia saya merasa ada yang berbeda dalam hati saya, ketika saya hendak mengambil keputusan untuk daftar ulang mengambil SNMPTN tersebut hati saya sangat tidak nyaman saya merasa sama sekali tidak ada damai sejahtera dan yang kedua adalah orangtua saya yang tiba-tiba tidak menyetujui saya untuk kuliah di manado karena dengan alasan terlalu jauh, saya sempat terdiam sejenak. Kenapa waktu sebelum saya mendaftar Snmptn,orangtua menyetujui tiba diterima orangtua saya tidak menyetujui. Akhirnya saya mengambil keputusan untuk tidak mengambil SNMPTN tersebut karena hati saya juga sangat tidak nyaman, akhirnya saya berdoa “Tuhan sebenarnya apa yang Engkau mau dalam hidupku kenapa seolah-olah semua yang saya inginkan tidak Engkau kehendaki”. Pada saat saya berdoa saya merasa seperti Tuhan bilang “Kamu bukan disitu nak , ikuti Panggilanmu” setelah saya berdoa saya sangat takut karena dari kecil saya memang sangat suka melayani tapi tidak untuk menjadi seorang Hamba Tuhan, pada saat itu saya sangat di lema. Karena saya takut kalau itu bukan panggilan hanya perasaan saya saja. Akhirnya saya memutuskan untuk tidak terlalu memperdulikan panggilan tersebut, kemudian dengan keras hati saya mencoba daftar kuliah beberapa Universitas di Batam, Puji Tuhan saya diterima dan sama seperti awal tadi disaat saya mau memutuskan untuk masuk disitu juga hati saya benar-benar tidak ada damai sejahtera sama sekali, saya takut mau memaksakan kehendak saya akhirnya saya berhenti dan memutuskan pada tahun itu saya tidak kuliah dan hanya bekerja sambil memikirkan apa yang akan saya lakukan kedepannya.
RancanganMu yang terjadi
Tepat sekali kita hanya bisa merancangkan segala sesuatu yang kita anggap baik tapi Tuhan lebih punya rancangan terbaik bagi anak-NyaSelama setahun saya bekerja sebagai guru anak anak (paud) di salah satu sekolah di Bintan, saya sangat senang dengan anak-anak sehingga tanpa saya sadari seiring berjalannya waktu saya melupakan panggilan tersebut saya tidak lagi mau memikirkan nya. Pada saat bulan februari 2021 saya membuat rencana untuk saya kuliah menjadi seorang guru, seketika saya teringat oleh panggilan tersebut membuat saya dilema lagi saya sangat bingung ditambah lagi hati saya sangat-sangat tidak ada damai sejahtera, akhirnya setelah beberapa bulan saya bergumul lagi selama itu saya seperti benar-benar tidak tau tujuan hidup saya sebenarnya untuk apa, hampir setiap malam saya menangis dan berdoa kepada Tuhan :”Tuhan tolong beritahu sebenarnya apa yang Engkau mau dalam hidupku, apa benar ini adalah panggilan Tuhan, jika benar Tuhan tolong kasih tanda supaya aku dapat benar-benar percaya bahwa itu adalah panggilan-Mu dan aku akan ikuti rencana-Mu”. Setelah itu saya mendapat mimpi yang menurut saya itu adalah tanda yang Tuhan kasih dalam mimpi itu “Saya harus memilih antara sekolah sekuler dan sekolah Alkitab disitu saya memilih sekolah sekuler yang akhirnya membuat saya kecewa saya tidak diterima disekolah tersebut, setelah itu ada seseorang yang datang kepada saya dia berkata, Jangan Keraskan Hatimu, ikutilah Panggilanmu”. Dari mimpi tersebut dan hal-hal yang sudah saya alami membuat saya tidak ragu lagi untuk jalan mengikuti panggilan Tuhan. Dari mimpi tersebut saya mulai percaya akan panggilan itu tetapi saya tetap keraskan hati sampai akhirnya tiba di hari minggu selesai ibadah om (paman) saya memanggil saya dan sepupu saya untuk ditanyai apa tujuan kedepan kami, akhirnya giliran saya ditanya , saya menjawab saya mau menjadi guru dan rencana kuliah, setelah itu sudah mau pulang saya di panggil untuk makan di pastori Gereja makan bersama-sama dan akhirnya om saya tiba-tiba bilang seperti ini “Baguslah kalau kamu mau jadi guru, tapi kalau saya lihat kamu itu ada jiwa-jiwa melayani” disitu saya seperti ditegur kembali dan saya kembali mengingat sudah ada beberapa bahkan ada hamba Tuhan yang pernah berkata seperti itu bahkan teman-teman saya, saya hanya menganggap itu hanya candaan mereka saja. Tetapi melalui perkataan om saya tersebut membuat saya akhirnya benar-benar sadar akan panggilan tersebut dan akhirnya saya memutuskan untuk menetapkan hati saya mengikuti panggilan Tuhan. Karena melalui semua peristiwa-peristiwa yang saya alami saya sangat takut untuk mengeraskan hati lagi saya tidak ingin lari dari panggilan lagi karena menurut saya sudah banyak Tuhan berbicara tetapi hati saya tetap tidak mau, dan Puji Tuhan saya dengan senang saya menerima Panggilan tersebut.
Tantangan yang dihadapi dalam mengikuti Panggilan
Saya termasuk anak yang dikit-dikit harus ada mama, saya tidak bisa sendirian karena saya adalah orang yang penakut dengan orang lain, disaat saya mau memutuskan untuk sekolah Alkitab, saya harus berusaha mencari sekolah sendiri, mencari informasi sendiri, hingga saya bingung dan berkata “Tuhan saya sudah menetapkan hati saya untuk mengikuti Engkau, Tuhan tolong jika benar ini panggilanMu Tuhan tolong sediakan semuanya’’ yaa benar Tuhan yang menyediakan segala sesuatu mulai dari pemilihan sekolah, akhirnya saya di rekomendasikan untuk Sekolah di STT Injil Bakti Caraka, dan Puji Tuhan semuanya Tuhan buat lancar.Disaat segala sesuatu sudah jelas tiba-tiba papa saya tidak menyetujui untuk saya sekolah Akitab dan pada saat itu saya merasa Tuhan ini kenapa? akhirnya saya berdoa dan bilang Tuhan tolong luluhkan hati papa saya. Setelah seminggu kemudian saya bertanya izin ke papa saya untuk saya akan Sekolah Alkitab tiba-tiba papa saya berkata iya gapapa kalau kamu mau itu, tapi jadilah Hamba Tuhan yang benar-benar taat pada Tuhan jangan putus di tengah jalan. Walaupun saya tahu bahwa sebenarnya papa saya tidak terlalu menyetujui tetapi setidaknya sudah diizinkan untuk saya Sekolah Alkitab.
Penyertaan Tuhan
Sebab Aku ini, TUHAN, Allahmu, memegang tangan kananmu dan berkata kepadamu: “Janganlah takut, Akulah yang menolong engkau” Yes 41:13Setelah melewati proses-proses yang ada akhirnya saya memberanikan diri untuk mandiri melakukan segala sesuatu dengan sendiri dan sebelum saya kuliah saya tinggal di pastori salah satu gereja di batam yang merekomendasikan saya kuliah di STT IBC saya saya sangat bersyukur sekali saya sangat merasa Tuhan itu selalu menyertai saya, Dia tidak pernah tinggalkan saya walau terkadang saya sering merasa bahwa saya sendirian tetapi ada saja cara Tuhan dengan mempertemukan saya dengan orang-orang yang begitu peduli dengan saya begitu baik dan saya percaya itu adalah cara Tuhan membawa saya ketempat ini.
Tuhan benar-benar nyata dalam proses saya sebelum saya menjalankan studi saya di kampus IBC, saya sangat bersyukur dan banyak belajar bahwasannya jika Tuhan yang memanggil saya, maka Dia sendirilah yang akan menyertai dan tidak pernah meninggalkan saya bahkan apa yang tidak saya fikirkan itu yang Tuhan sediakan bagi saya. Akhirnya setelah saya tinggal dipastori batam kurang lebih satu bulan, saya diantar untuk menjalankan study saya sebelum saya ke kampus saya harus di karantina terlebih dahulu karena dalam masa covid 19.
Selama saya berada di Batam saya berusaha untuk bisa apa-apa sendiri sebenarnya saya sangat sedih karena saya tidak memiliki teman pada saat karantina teman-teman saya yang lain sudah ada di kampus, saya hanya sendirian karantina disaat itu saya merasa gelisah takut semua dicampur aduk, Tuhan tolong saya takut dengan lingkungan yang baru bertemu dengan orang-orang yang tidak saya kenali bagaimana saya harus berinteraksi dengan mereka saya pada saat itu saya benar-benar merasa sendirian tidak punya siapa-siapa yang biasanya saya harus ditemani oleh mama tetapi kali ini berbeda semua saya jalani sendirian, akhirnya saya mulai memberanikan diri dan saya percaya Tuhan yang selalu bersama dengan saya, bahwa Dia yang akan menyertai saya. Puji Tuhan saya bisa melewati yang mungkin menurut orang lain ah gitu aja kok takut, tetapi tidak dengan saya itu adalah suatu hal yang luar biasa dalam hidup saya.
Penyesuaian diri
Puji Tuhan akhirnya setelah melewati berbagai proses saya tiba di kampus, yang tidak sesuai ekspetasi, saya berfikir saya tidak akan diterima baik oleh teman-teman yang ada disini ternyata sebaliknya mereka sangat Wellcome terhadap saya untuk itu saya sangat bersyukur. Disini saya dapat belajar “Jangan mengasumsikan hal-hal negative telebih dahulu terkadang apa yang kita fikirkan itu yang membuat kita jatuh.”Selama beberapa bulan berada di asrama pastinya banyak hal-hal yang membuat saya terkejut mulai dari pertemanan dan sifat-sifat teman yang kadang tidak sesuai dengan apa yang saya bayangkan, tetapi melalui hal-hal tersebut saya banyak sekali belajar bahwa setiap orang mempunyai sifat karaker yang berbeda dan dari latar belakang yang berbeda pula dan saya mulai menerimanya karena saya sadar bahwa saya juga banyak memiliki kekurangan yang oranglain tidak sukai dari saya. Banyak hal yang saya alami tapi saya percaya bahwa itu adalah proses yang akan membawa saya menjadi orang yang lebih baik lagi, ya walaupun terkadang menurut saya kenapa harus gini Tuhan tetapi saya tetap terus belajar agar dapat kuat menjalankan proses di tempat ini.
Belajar Untuk hidup dengan Iman
....”Karena itu Aku berkata kepadamu: janganlah kuatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai….”Selama saya berada di asrama banyak hal yang saya dapat pelajari tetapi satu hal yang bagi saya suatu hal yang mustahil terjadi dalam diri saya ialah Iman, seperti ada tertulis dalam Ibrani 11:1 “Iman adalah dasar adalah dasardari segala sesuatu yang tidak kita lihat” Berarti menurut buku favor of God yang saya baca iman dapat mewujudkan segala sesuatu yang kita harapkan sedangkan saya tidak percaya akan bisa terjadi dalam kehidupan saya, saya sering mendengar kesaksian dari dosen-dosen yang ada bahwa sewaktu diasrama hanya untuk membeli sabun saja harus bergumul tidak ada uang, tetapi ada saja Tuhan kirimkan melalui siapa saja yang Tuhan mau pakai untuk Memberkati, saya percaya itu tapi untuk itu terjadi pada diri saya, saya kurang percaya itu bisa terjadi.
Akhirnya saya berdoa “Tuhan buat aku percaya hal itu dapat terjadi dihidupku” setelah itu saya bergumul saya ingin membayar uang sekolah (Distribusi) dengan sendiri tidak meminta kepada orang tua. Beberapa waktu saya terima transferan di ATM pas disaat itu saya ingin membayar uang sekolah, disitu saya sangat menyadari bahwa Tuhan benar-benar membuat saya percaya dan Tuhan bisa pakai siapa saja untuk memberkati saya. Tidak hanya itu banyak hal yang Tuhan kerjakan diluar pikiran saya, setelah itu saya membuat prinsip hidup saya untuk bersandar sepenuhnya pada Tuhan, dan beberapa waktu setelahnya saya memesan baju untuk harnas pemuda karena saya memang sangat suka kaos padahal saya tau pada saat itu saya tidak memiliki uang yang cukup untuk membayar baju tersebut, akhirnya selama beberapa hari saya bergumul dan tiba waktunya saya diminta untuk membayar baju tersebut, pada saat itu rasa kwatir yang mendalam dalam diri saya yang belum pernah saya alami dan saya hanya berdoa, Tuhan bagaimana ini, saya akan bayar pakai apa Tuhan, sekarang saya tidak memiliki uang lagi, setelah itu saya iseng-iseng mengecek aplikasi Dana saya, disitu saya benar-benar terkejut ada uang masuk di aplikasi Dana saya, saya hanya bisa menangis merasakan Tuhan tidak pernah membiarkan saya Dia tidak pernah meninggalkan saya, dan mulai saat itu saya terus belajar bahwa apapun yang akan saya alami kedepannya walaupun mungkin menurut saya, saya ragu saya tidak mampu saya akan bersandar pada Tuhan karena saya percaya Tuhan adalah Allah yang bersama dengan saya.
Ketika Berserah Tuhan Bekerja
Saya adalah orang yang sangat tidak percaya diri berdiri didepan umum, benar-benar sangat takut saya merasa Tuhan saya tidak mampu. Saya sangat diberkati dengan pujian “Kuasa-Mu nyata di dalam kelemahanku, Kekuatan-Mu menopang seluruh hidupku dari mana datang pertolonganku, hanya Yesus pertolonganku”. Saya benar-benar merasakan hal itu dalam beberapa kali ketika saya benar-benar datang berserah, Tuhan bekerja memberi saya kekuatan, seperti hal nya ketika saya presentasi, praktek Pujian Penyembahan disaat itu saya benar-benar merasakan Tuhan itu hadir Dia memberi ketenangan bagi saya. Setelah itu saya sangat menyadari bahwa apapun ketidakmampuan saya apapun kelemahan saya ketika saya datang dengan sungguh-sungguh berserah kepada Tuhan, Dia akan menolong dan memampukan saya. Dari pengalaman-pengalaman yang saya alami saya semakin sadar ketika saya berjalan bersama dengan Tuhan, tidak ada yang tidak bisa ketika saya mau pasti Tuhan yang akan menolong saya begitupun dengan kelemahan-kelemahan yang ada dalam diri saya ketika saya menyerahkan semua dalam tangan Tuhan maka Tuhanlah yang akan mengubahkan saya.Banyak perubahan yang terjadi dalam diri saya mulai dari cara pandang saya terhadap sesuatu menjadi lebih baik, sehingga membuat saya berfikir semakin dewasa, dan ketika saya dekat dengan Tuhan dan membangun hubungan yang baik dengan Tuhan saya menjadi seorang yang cukup peka terhadap orang-orang disekitar saya, terkadang saat saya berdoa saya merasa sedih dan tiba-tiba saya dapat merasakan apa yang orang-orang sekitar saya alami, sehingga membuat saya semakin ingin mendoakan mereka dan semakin hari saya selalu ingin terus diperbaharui oleh Tuhan karena tanpa Tuhan saya semua nya tidaklah berarti
Kesimpulan
Ketika kamu memiliki panggilan jangan pernah mengeraskan hati, karena panggilan adalah anugrah yang diberikan oleh Allah bagi orang-orang yang dipilih-Nya karena tidak semua orang memiliki panggilan, betapa berharganya panggilan itu, mungkin kalau dulu saya meremehkan panggilan itu dan mengabaikan nya saya tidak tau bagaimana saya begitu menyesal atas itu, tetapi Puji Tuhan saya mengikuti panggilan Tuhan walaupun awal mula saya masih ragu tetapi Tuhan sendirilah yang menegguhkan saya sehingga saya dapat menyadari betapa beharganya panggilan tersebut.“Jangan pernah Perhitungan dengan Tuhan, Lakukan apa yang dapat kamu lakukan dengan versi terbaikmu, maka Tuhan sendirilah yang akan membalasnya”
Apapun Yang kamu lakukan, lakukanlah untuk Tuhan dan bukan untuk manusia.
Tuhan Yesus Memberkati
No comments:
Post a Comment
Jika anda Ingin Membantu pelayanan ini, silahkan kirimkan bantuan anda dengan menghubungi email charinmarbun@gmail.com. Jika anda diberkati silahkan Tuliskan dalam komentar. Jika ada pertanyaan dan permohonan Topik untuk dibahas, silahkan tuliskan dikolom komentar. Terimakasih sudah membaca, Tuhan Yesus memberkati selalu.