MENGENAL YOSUA

Oleh: Riko Pardomuan Manalu

    Saya adalah seorang laki-laki mesir yang bernama Yosua, saya lahir di mesir ibu saya bernama Yoakhim, dan nama ayah saya bernama Heli atau Eli. Saya dulunya bukan bernama Yosua, awalnya nama asli saya adalah Hosea bin Nun dari suku Efraim, saya menjadi abdi Musa dalam membawa bangsa Israel menuju tanah perjanjian Tuhan yaitu ke tanah kanaan, mulai dari saya menjadi abdi Musa disitulah nama saya diganti menjadi dan Musa memanggil saya Yehoshu'a (Yosua). Nama saya memiliki arti “Tuhan penyelamanku atau Tuhan juruselamat”. Pada waktu itu kakek saya bernama Elisama bin Amihud mulai memakai nama umum saya yaitu Yosua. Kakek saya hidup sezaman dengan Musa pada waktu bangsa Israel mau keluar dari tanah Mesir menuju tanah perjanjian, juga kakek saya berkedudukan sebagai pemimipin bani Efraim pada waktu itu. Seperti yang saya jelaskan tadi saya dilahirkan di Mesir sebelum bangsa Israel ke luar dari tanah Mesir. Saya merupakan orang yang sebaya dengan Kaleb bin Yefune dari suku Yehuda yang juga merupakan teman saya dalam mengintai ke tanah kanaan yang memberikan kabar positif tentang tanah kanaan. Saya melewati banyak rintangan bersama dengan Musa, saya sudah seperti tangan kanan Musa dan saya merupakan orang yang yang menjaga kemah pertemuan Musa dengan Tuhan. 

MENGENAL YOSUA

     Saya juga merupakan orang yang dipimpin Tuhan melalui Musa, saya melewati semua rintangan yang Tuhan berikan dengan senang hati. Saya selalu berada di samping musa dan saya yang membantu musa dalam membawa bangsa Israel ke tanah perjanjian yang Tuhan janjikan kepada bangsa Israel. Suka duka telah saya lewati bersama Musa seperti pada waktu bangsa Israel mengeluh karena kelaparan dan Tuhan pada wakti itu menurunkan manna. Juga pada waktu bangsa Israel mengeluh karena mereka ingin makan daging saya melihat keajaiban Tuhan yang dimana Tuhan menurunkan burung puyuh yang sangat banyak bahkan kemah bangsa Israel hampir tenggelam dengan burung puyuh tersebut. Saat saya mengikuti musa ada saja mujizat Tuhan yang terjadi dalam kehidupan bangsa Israel. Pada waktu bangsa Israel mengeluh karena tidak ada minum padahal mereka sedang berada di padang gurun tidak ada sumber air, disitu terjadi mujizat Tuhan yang dimana waktu Musa memukul batu, maka keluarlah sumber air yang sangat deras sehingga bangsa Israel dapat minum dengan puas.

    Setelah Musa sudah tua Tuhan berkata kepada Musa agar saya yang menjadi pengangtinya dalam memimpin bangsa Israel menuju tanah perjanjian yaitu ketanah kanaan. Setelah musa meninggal saya pun menggantikan musa memimpin bangsa Israel dan saya di juluki musa ke-2. Waktu saya memimpin bangsa Israel saya juga menekankan kepada bangsa Israel agar mematuhi perintah-perintah Tuhan terkhusus ke-10 perintah Tuhan yang diberikan kepada musa pada waktu itu. Waktu saya memimpin bangsa Israel banyak sekali keberhasilan yang saya capai bersama dengan bangsa Israel dan juga bersama dengan Tuhan. Saya berhasil membinasaan kota Yerikho yang bertembok sangat tebal dan juga membinasakan kota Ai. Saya juga berhasil merebut bagian selatan Kanaan, yaitu Pegunungan, Tanah Negeb, Daerah Bukit dan Lereng Gunung, beserta semua raja mereka. Tak hanya itu, saya juga berhasil merebut seluruh negeri bagian Utara Kanaan. Dalam hal ini, saya dan bangsa tidak terlepas dari penyertaan Tuhan dan Tuhan ikut serta berperang bersama kami dalam merebut kota-kota tersebut. Saya merupakan orang yang taat akan perintah Tuhan serta merupakan orang yang selalu mengandalkan Tuhan dalam kehidupan saya baik dalam memimpin bangsa Israel dan juga dalam mengambil keputusan . saya juga memiliki kepribadian yang sangat bijaksana dalam memimpin bangsa Israel. Saya memiliki kecakapan dalam bidang pengetahuan dan memiliki kemampuan dalam hal memimpin. Tuhan merasa kagum kepada saya, sehingga Tuhan mempersiapkan saya menjadi pengganti Musa untuk memimpin bangsa Israel menuju tanah Kanaan, karena Tuhan melihat saya sangat tegas dalam kepemimpinan saya serta saya merupakan orang yang pantang menyerah. saya memiliki Integritas, karakter yang baik, sabar dan disiplin. Saya bukan seseorang yang keras kepala dan penuntut serta mampu membuat prioritas.dalam menempatkan hal yan utama di tempat pertama. saya memiliki visi serta tujuan yang jelas, yaitu membawa masuk orang Israel ke Tanah Perjanjian. saya teguh dan berani karena saya berpegang kepada Firman Tuhan dan memiliki kepercayaan serta ketaatan total kepada Allah. saya mampu menjaga keseimbangan yang baik antara pimpinan Tuhan dan strategi manusia, antara iman dan perbuatan. Itulah yang menjadi keteladanan dari saya kepada bangsa Israel supaya mereka dapat mencontoh sifat saya yang takut akan Tuhan.

    Saya adalah orang yang sangat optimis dan percaya akan pernyertaan Tuhan kepada diri saya, sehingga saya tidak takut menghadapi musuh dan rintangan sebesar apapun. saya juga bukan hanya taat kepada Tuhan Yesus tetapi juga taat kepada Musa dan setia kepada Musa, saat Musa naik ke gunung Allah saya tetap setia menunggu Musa di kemah hingga Musa kembali. Sebelum di angkat menjadi pemimpin mengantikan Musa, saya sudah dilatih dan dipersiapkan Tuhan terlebih dahulu menjadi seorang pemimpin peperangan, dan Musa mempercayakan saya untuk memilih pasukan nya untuk berperang melawan musuh-musuh Israel.

    Ketika saya memimpin bangsa Israel saya menjadikan bangsa Israel menjadi bangsa yang taat beribadah kepada Tuhan dan taat atas perintah Tuhan. Saya memimpin bangsa Israel dengan tegas, serta saya juga orang yang sangat membenci dosa. Saya juga menang atas didikan dan proses Tuhan di dalam kehidupan saya melalui didikan Musa kepada saya sewaktu Musa masih memimpin bangsa Israel. Karena ketaatan saya kepada Tuhan maka saya pun semakin kuat dalam kepemimpinan saya dan dapat membawa bangsa Israel menuju tanah perjanjian Tuhan. Saya mampu menyelesaikan tugas-tugas yang Tuhan berikan kepada saya dengan gemilang dan baik,sesuai dengan perintah-Nya kepada saya.

Saya juga merupakan orang yang menjalankan tanggung jawabnya dengan serius dan dengan penuh hikmat. Juga merupakan pemimpin yang kuat dan memiliki jati diri serta komitmen pada misinya untuk setia dan berpengang teguh pada janji Tuhan dan saya pemimpin yang berkarakter jujur, bertanggung jawab, beriman dan terlebih setia kepada Allah. Saya adalah hamba Tuhan yang baik dan loyal, saya memiliki watak yang sabar. Saya adalah seorang pemimpin yang kaya akan teladan, sebagai pemimpin bangsa Israel menuju tanah perjanjian Tuhan, saya memiliki iman yang kuat kepada Tuhan dan saya mampu membawa pengaruh positif kepada orang lain. saya merupakan orang yang tidak hanya hidup sebagai orang benar, melainkan hidup dalam ketaatan dan tanggung jawab yang penuh kepada Tuhan serta memiliki iman yang bertumbuh kepada Tuhan.

    Saya adalah seorang abdi Musa sejak muda, sampai saya di lantik menjadi pemimpin, saya juga pada awalnya adalah orang yang telah di penuhi oleh Roh Allah sehingga segala yang telah di percayakan kepada saya dapat saya kerjakan dengan penuh tanggung jawab. Saya juga sudah di persiapkan untuk menjadi panglima perang, saya telah didik secara spiritual oleh Allah melalui musa, sehingga saya menjadi yang selalu di percayakan Musa untuk mengerjakan setiap pekerjaannya. Meskipun saya adalah seorang pemimpin yang telah di percayakan Tuhan, namun saya tetap merendahkan hati saya sebagai seorang hamba Musa dan hamba Tuhan, dan selalu taat akan perintah Tuhan dan tidak pernah menyombongkan diri saya karena saya bisa sampai sejauh ini bukan karena kekuatan saya melainkan karena urapan Tuhan dalam kehidupan saya pribadi.

    Saya juga pernah mengalami kegagalan dalam kepemimpinan saya, memang sebagian besar itu bukan kesalahan saya melainkan karena keangkuhan dan ketidaksetiaan bangsa Israel saat kami berhasil merobohkan kota Yerikho dan banyak di antara mereka mengambil dan menyembunyikan barang-barang yang di khususkan untuk Tuhan, sehingga Allah murka kepada kami dan tidak menyertai kami saat kami hendak menyerang bangsa Ai, dan bangsa Israel yang saya pimpinpun menjadi sombong atas keberhasilan yang telah mereka capai dan mereka menggap remeh suku Ai, di sini saya tidak dapat mengambil keputusan yang bijak sebagai seorang pemimpin, dan saya hanya membiarkan pasukan Israel menyerang suku Ai, dan tanpa meminta petunjuk dari Tuhan. Saya hampir melupakan Tuhan,sehingga pasukanku pun di pukul kalah oleh Suku Ai. Ketika saya tau kalau Allah tidak berada di tengah-tengah kami dan pada akhirnya saya sujud dan meratapi kegagalan saya sebagai seorang pemimpin.

    Saya meninggal 20 tahun setelah memasuki dan merebut tanah Kanaan, atau di akhir Zaman Perunggu. Saya meninggal di tanah Kanaan setelah mengatur pembagian tanah untuk setiap suku bersama imam Eleazar. Saya meninggal pada umur 110 tahun serta saya adalah pemimpin bangsa Israel yang menggantikan Musa dan yang membawa bangsa Israel masuk serta merebut tanah Kanaan.