Anugerah Allah dalam Melayani

Oleh: Santo

Pendahuluan

I Korintus 15:10 “Tetapi karena kasih karunia Allah aku adalah sebagaimana aku ada sekarang, dan kasih karunia yang dianugerah-Nya kepadaku tidak sia-sia. Sebaliknya, aku telah bekerja lebih keras dari pada mereka semua; tetapi bukannya aku, melainkan kasih karunia Allah yang menyertaiku.”

 Surat Korintus ini dituliskan oleh Paulus ini untuk mengingatkan jemaat yang ada di Korintus, supaya mereka tetap saling rendah hati dan saling mengasihi satu dengan yang lain. Paulus adalah seorang rasul yang luar biasa dipakai oleh Tuhan. latar belakang dari kisah hidup Paulus, sebelum ia mengenal Yesus Kristus, ia seorang alhi Taurat. Bahkan dengan kental sekali dalam adat istiadat Yahudi, sehingga dengan begitu giat sekali ingin membunuh pengikut Yesus, sangkin berkobar-kobar hatinya ia mengancam pengikut Yesus, sehingga ia meminta surat kuasa, supaya ia dapat memusnahkan pengikut Kristus (Kis 9:1-2).

Namun ketika Paulus menuju ke Damsyik untuk menangkap orang-orang percaya supaya dibunuh, tetapi, dalam perjalanan ia berjumpa dengan Yesus. Seketika itu ia mengalami pertobatan dan menerima Yesus sebagai Tuhan dan juruselamat baginya. Paulus berbalik kepada kristus dan dengan seratus persen meninggalkan kehidupannya yang lama. Dan Allah memakai dia untuk memberitakan Injil kerajaan sorga, kalau melihat bagaimana Paulus adalah pilihan Tuhan sendiri (kis 9:15). Paulus adalah rasul yang luar biasa dipakai oleh Tuhan, dan dalam Perjanjian Baru diantara para rasul ia yang paling bekerja keras dalam pemberitaan Injil untuk Kristus Yesus ( I Kor 15:10b). di mana Paulus dengan giat memberitakan Injil karena melalui Injil semua mahluk dapat diselamatkan. Paulus juga mengatakan karena keselamatan tidak ada di dalam siapa pun juga selain di dalam Dia, sebab dibawah kolong langit ini tidak ada nama lain diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan, selain oleh nama Kristus. Paulus mengakui dalam hidupnya, segala sesuatu yang dia peroleh, baik itu kuasa karunia-karunia dan keberanian untuk memberitakan Injil itu berasal dari kasih karunia ilahi (ayat 10) “Tetapi karena kasih karunia Allah aku adalah sebagaimana aku ada sekarang”. Paulus adalah rasul yang hebat, yang luar biasa dipakai oleh Tuhan, namun, ia tetap menggangap dirinya lebih sebagai orang yang paling berhutang kepada kasih karunia ilahi.

Konteks masa kini

Betapa seringkali kita melihat orang-orang yang tidak disangka-sangkalalu kemudian dipakai oleh Tuhan secara luar biasa. Paulus tadinya terkenal sebagai seorang pembantian orang Kristen kemudian bisa diubah menjadi tokoh yang dikenal radikal dalam menyampaikan Firman Tuhan. Setelah diubah dan dipakai oleh Tuhan, Paulus tidak lupa diri. Ia tetap sadar status akan masa lalunya dan tetap bersyukur karena ia telah diselamatkan bahkan dipilih untuk melakukan sebuah pekerjaan mulia. Dari pandangan manusia mungkin seperti itulah adanya, Paulus tadinya orang yang sangat kejam, pelaku kejahatan terhadap orang percaya. Di (ayat10) paulus menyadari dirinya dari orang yang kejammenjadi bertobat, berubah dan berbalik total, dari Saulus lalu menjadi Paulus, itu bukanlah karena kehebatannya, melainkan berasal dari kasih karunia Tuhan, yang tidak akan peranh sia-sia dan akan selalu menyertai dirinya dalam menjalankan misinya. Kalau kita melihat Paulus tidak pernah berhenti mengucap syukur oleh karena Tuhan telah menyelamatkannya, untuk itu ia menyerahkan seluruh sisa hidupnya untuk pekerjaan Tuhan, meskipunya tantangan dan resikonya nyawa, namun ia tetap setia melakukan pekerjaan Tuhan sampai akhr hidunya.

Demikian juga, Tuhan mau pakai orang-orang biasa seperti anda dan saya untuk melakukan pekerjaan-Nya. Kita mungkin bulanlah superhero, bahkan tidak pintar seperti Paulus, dan bukan orang yang berpengaruh bagi dunia, bukan orang terkaya, bahkan bukan pula orang yang berpendidikan tinggi dan sebagainya. Atau mungkin masa lalu kita surah, kelam dan penuh pendosa, atau mungkin kita juga beranggapan bahwa kita tidak ada apa-apanya sekimbang orang lain yang lebih hebat dari pada kita. Tetapi Tuhan tetap pakai kita, karena Tuhan tidak memakai orang yang hebat, pintar. Namun memakai orang yang mau dipakai oleh Dia, dan yang lemahmenurut dunia “sebab yang bodoh dari Allah lebih besar hikmatnya dari pada manusia dan yang lemah dari Allah lebih kuat dari pada manusia.” (I korintus 1:25). Paulus punya masa lalu yang begitu suram, tokoh-tokoh besar dalam Alkitab pun sama seperti kita merupakan manusia biasa yang punya keterbatasan, kelemahan, punya rasa takut, pernah mengalami juga mengalami putus asa. Tetapi jika Tuhan yang bisa mengubah dan memakai mereka secara luar biasa menjadi siapa mereka yang kita kenal sekarang sampai hari ini, mengapa tidak mungkin bagi kita?

Nah, dalam kehidupan kita. Kita tidak perlu merasa rendah diri, merasa tidak sanggup untuk melakukan pekerjaan Tuhan. Ingatlah bahwa mereka yang dipilih Tuhan adalah sama seperti kita juga, punya kelemahan, keterbatasan, pernah takut bahkan mengalami kekuatiran. Tetapi Tuhan bisa mengubah kelemahan itu untuk menjadi kemuliaan-Nya. Lalu yang menjadi pertanyaan untuk kita apakah kita mau apa tidak, itulah yang menjadi pertanyaannya. Lalu yang kedua apakah kita memiliki ketaatan, rendah hati dan kesediaan untuk mau diubah oleh Tuhan dan dipakai-Nya.

Pertanyaannya?

- Maukah kita melayani Tuhan, menjadi perantara atau agen-Nya di dunia ini dan menjadi terang dan garam atau berkat bagi banyak orang?.

Kesediaan kita, dan bukan kehebaatan kita, itulah yang Tuhan inginkan dari kita. Mari kita berpikir seperti Paulus, keselamatan yang diberikan kepada kita merupakan kasih karunia Allah dan bukan karena kehebatan kita. Bersyukurlah senantiasa untuk itu dan manfaatkanlah waktu dalam hidup kita untuk memberitakan Firman Tuhan dan membawa berkat bagi banyak orang

Kesimpulan

 Mari mempergunakan waktu untuk memuliakan Tuhan, dan menyerahkan seluruh hidup kita kepada Tuhan seperti Paulus. Di mana Paulus mempergunakan hidupnya untuk memulikan Tuhan. Demikian juga dalam hidup kita, mari kita melakukan yang terbaik untuk Tuhan, melayani, menjadi berkat bagi banyak orang.

Anugerah Tuhan dalam Hidup saya

Sebelum saya berbicara tentang anugerah Tuhan dalam hidup saya, nama saya Santo. Saya selalu mengucap syukur kepada Kristus Yesus sampai hari ini saya ada, itu semua karena anugerah Tuhan dalam kehidupan saya. kami dua bersaudara, saya anak pertama dan adik saya perempuan. Dalam keluarga saya, sebelum kedua orang tua saya pisah? (bercerai), saya pada saat itu umur 3-4 tahun dan adik saya yang perempuan masih bayi. Keluarga kami cukup baik dalam ekonomi dalam keluarga.

Namun setelah kedua orang tua saya bercerai, saya dan adik saya seperti anak ayam yang kehilangan induknya, oleh karena papa pulang ke kampung kelahirannya, dan ibu saya pergi merantu ke tanah orang meninggalkan kami. dan kedua orang tua kami tidak begitu memperhatikan kami, kami ditinggalkan sebagai anak yatim, namun, oleh karena anugerah Tuhan, Tuhan masih memilihara kami melalu paman dan nenek yang sangat saya kasihi. Nama paman, paman Aceng. Paman Aceng ini kakak dari ibu saya, dan mereka juga dari dua bersaudara, ibu saya anak bungsu. Paman Aceng ini memiliki istri, tiga orang anak satu lak-laki dan dua perempuan. Oleh karena anugerah Tuhan Yesus Kristus, kami masih ada sampai saat ini. Dalam keluarga paman Aceng bisa dikatan sangat susah keadaan ekonomi, bahkan seringkali kami mengalami tidak makan oleh karena tidak adanya makanan. Paman Aceng ini seorang petani, ekonomi yang begitu sulit dalam keluarga, saya teringat sebelum kedua orang tua saya pisah, ekonomi keluarga kami baik dan cukup. Kedua orang tua saya, mereka tidak pernah membawa kami mengalami kelaparan karena tidak makan. Namun, setelah kedua orang tua kami pisah? (bercerai), ketika kami tinggal bersama paman Aceng seringkali mengalami kelaparan dan tidak ada makanan, dalam satu minggu dan setiap hari, bisa dikatakan hari ini makan besok tidak ada makanan lagi. Hari demi hari, tahun demi tahun yang kami rasakan dalam kesulitan ekonomi, bisa kami lewati bersama, itu semua karena anugerah Tuhan.

Seketika itu saya umur 7 tahun, di mana saya memasuki sekolah dasar “SD” saat itu “Sekolah Dasar” sudah ada di kampung halaman saya, namun karena anugerah Tuhan, semenjak dari kelas (1 SD) sampai selesai kelas (6 SD) saya tidak pernah bayar SPP. Singkat cerita, setelah saya selesai sekolah dasar (SD), saya ingin sekali bisa lanjut masuk ke (SMP), tetapi karena tidak adanya biaya untuk melanjutkan sekolah lagi, dan saya juga melihat kondisi keluarga dalam ekonomi pun tidak menampung. Pada akhirnya saya memutuskan untuk tidak melanjutkan sekolah lagi, jadi sekolah pun hanya sebatas SD. Dan karena tidak sekolah lagi, pada akhirnya memutuskan untuk merantau ke tanah orang pergi meninggalkan kampung halaman untuk mencari pekerjaan. Kurang lebih 7 tahun saya bekerja sana sini, namun, tidak ada hasilnya, uang hasil saya kerja entah ke mana habis begitus saja. Suatu ketika saya merenungkan nasip diri saya, saya menangis dan sujud dihadapan Tuhan sambil berdoa, saya juga merasa ketakutan dengan nasip dan kehidupan akan masa depan saya, oleh karena saya melihat dalam keluarga kami betapa susahnya berada dalam keluarga miskin. Dalam doa saya sambil mencucurkan air mata dihadapan Tuhan, (Ya Tuhan aku ini adalah hamba-Mu, dan aku ini adalah ciptaan-Mu, kenapa hidup saya bisa seperti ini, sedangkan aku tidak punya pendidikan tinggi hanya sebatas “SD” apa yang harus aku lakukan dan mau jadi apa aku ini). inilah doa yang saya panjatkan dihadapan Tuhan, saya masih ingat sekali sampai hari ini dan tidak akan pernah saya lupakan doa ini. saat itu saya masih bekerja di perusahaan PT Finantara, bagian (ITSP), “Iventarisasi, Tanaman, Sebelum, Penebangan” jadi, saya bagian pengecekan tanaman sebelum penebang, apakah layak atau tidak di panen.

Kurang lebih 2 tahun saya bekerja di perusahaan PT Finantara, akhirnya saya berhenti dari perusahaan itu karena saat itu saya melakukan pelangaran dalam bekerja, dan akhirnya saya memutuskan untuk keluar dari pekerjaan itu. saya pergi ke kota untuk mencoba bekerja di kota, dan saya bekerja sebagai penjualan air galon “Air Minum”. Tempat saya bekerja tidak jauh dari rumah sekolah SMP, SMK dan SMA, kira-kira jauhnya hanya sekitar 200 kg. dan asrama juga tidak jauh dari tempat saya bekerja, setiap hari dan setiap pagi anak-anak siswa SMP, SMK dan SMA, lewat lalu lalang ditempat saya kerja, oleh karena tempat saya bekerja itu kebetulan jalan ramai dilewati banyak orang. Sekitar satu tahun saya bekerja sebagai penjualan air galon, dan setiap hari melihat para siswa lewat, saya di situ merasa minder dengan mereka. Bahkan ketika siswa SMP, SMK dan SMA pergi ke sekolah lewat tempat kerja saya, saya selalu menunduk muka dan merasa malu. Pada saat itu timbul keingin saya untuk sekolah lagi, dengan berkobar-kobarnya yang menyala-nyala api semangat saya untuk bangkit keingin sekolah lagi. Dan pada akhirnya saya memutuskan untuk melanjut sekolah lagi, karena umur saya tidak memadai lagi untuk masuk ke SMP, maka saya ambil Ijazah SMP. Sebelumnya, kebetulan saya sudah beli Ijazah SMP dengan mengikuti ujian nasional, dan puji Tuhan, semua oleh karena anugerah Tuhan saya akhirnya dapat mengikuti belajar dalam jenjang pendidikan di sekolah SMK, saya juga ambil jurusan TKJ (Teknik Komputer Jaringan). umur saya pada saat itu 20 tahun ketika masuk ke SMK, dan angkatan saya pada masih muda-muda, umur mereka 16-17 sampai 18 tahun dan sangat masih muda. Dan seringkali saya di buli sama teman sekelah oleh karena umur saya lehih dewasa dari mereka. Namun, saya tidak pernah merasa minder lagi, saya memiliki semangat yang luar biasa dalam menjalani,karena saya dengan bisanya sekolah lagi itu karena mempunyai tujuan. dengan adanya tujuan saya sekolah lagi karena keinginan besar dari kecil cita-cita saya mau jadi “Hamba Tuhan”. saat masa sekolah menempuh pendidikan SMK, saya tinggal di gereja local “Gereja GSJA”.

Saya tinggal di gereja bersama bapak gembala beserta istri dan tiga orang anaknya, saya tinggal bersama mereka selama sekolah. Dan aktivitas saya setiap hari senin sampai sabtu, saya sekolah sambil bekerja, pagi bekerja untuk di pabrik roti mencari uang untuk membiayai sekolah, siang berangkat sekolah dan itulah yang saya lakukan setiap hari. Saya juga pindah tempat kerja, dan saya bekerja di sebuah (Hotel GREN NARITA SANGGAU), saya kerja malam pada saat itu. Di hari minggu saya bantu pelayanan di gereja, sebagi WL, singer, pemain music, bantu pelayanan sekolah minggu. Setelah saya selesai di pendidikan SMK, saya pun diutus oleh pak gembala untuk melanjutkan studi masuk ke perguruan tinggi. Oleh karena anugerah Tuhan, saya bisa melanjutkan kuliah. Saya melanjutkan studi di STT IBC “Sekolah Tinggi Teologi Injil Bakti Caraka” di Batam kepulauan Riau, dan saya sangat mengucap syukur oleh karena kemurahan Tuhan dalam hidup saya. namun, ketika saya menempuh studi di perguruan tinggi, berbagai hal yang alami, di mana menyesuaikan diri dengan teman-teman di asrama yang berbagai suku dan bahasa daerah. Di mana juga saya sangat bergumul dengan tugas-tugas yang ada, bergumul juga masalah keuangan, selama saya kuliah Teologi saya hanya mengandalkan Tuhan, tanpa ada kiriman dari orang tua. Dalam hal kebutuhan mandi, kebutuhan print tugas-tugas itu juga butuh uang, tetapi saya selalu bergantung kepada Tuhan karena saya percaya bahwa Tuhan yang panggil dan Tuhan juga menyediakan. Saya bisa menjalani kuliah dengan baik sampai hari ini, itu oleh karena anugerah Tuhan.


No comments:

Post a Comment

Jika anda Ingin Membantu pelayanan ini, silahkan kirimkan bantuan anda dengan menghubungi email charinmarbun@gmail.com. Jika anda diberkati silahkan Tuliskan dalam komentar. Jika ada pertanyaan dan permohonan Topik untuk dibahas, silahkan tuliskan dikolom komentar. Terimakasih sudah membaca, Tuhan Yesus memberkati selalu.