Roh Kudus dalam Kehidupan Sehari-hari



Kitab Kisah Para Rasul menunjukkan bahwa Paulus dan rekan-rekan pemberita Injil lainnya dipenuhi (tetap) dengan sukacita dan Roh Kudus (Kisah 13:52). Penganiayaan hanya membuat mereka maju terus dengan sukacita yang lebih besar lagi. Orang-orang yang bertobat dalam pelayanan Paulus juga dipenuhi dengan sukacita yang sama (Kisah 16:34). Itulah kesukaan yang datang pada waktu Roh Kudus mempersembahkan hormat dan puji-pujian kepada Yesus.

Tulisan-tulisan Paulus menunjukkan bahwa Roh Kudus merupakan Oknum yang sangat nyata baginya sama seperti Yesus. Roh Kudus penting dalam pelayanannya, dalam gereja, dan dalam kehidupan masing-masing orang percaya. Untuk itu Paulus memberikan pengajaran yang jelas tentang Roh Kudus dan karunia-karunia-Nya, khususnya dalam surat Roma, I Korintus, dan Efesus. Tetapi dalam semua surat kiriman Paulus pekerjaan Roh Kudus juga sangat jelas dan penting.

Panggilan untuk hidup suci yang mengabdi kepada kehendak dan jalan Allah adalah selaras dengan kodrat Allah, maupun kodrat Roh yang kudus. Dia adalah Roh Kudus. Mengingat ini Paulus berkata “jangan padamkan Roh” (I Tesalonika 5:19). Roma dan Galatia membicarakan banyak hal yang sama. Akan tetapi, Galatia ditulis di tengah-tengah sengitnya perjuangan Paulus melawan golongan Yudaisme. Paulus menjelaskan bahwa Roh Kudus diterima oleh iman bukan karena perbuatan ataupun hukum taurat(Galatia 3:14). Roh Kudus diterima oleh iman kepada Kristus sebagai Anak, sehingga oleh Iman kita menjadi anak-anak Allah dan memanggil-Nya ya Abba, ya Bapa.

Dengan menerima Roh Kudus, akan membawa orang percaya untuk berjalan dan dipimpin serta hidup dalam Roh. Hal ini membuat orang percaya menyalibkan keinginan-keinginan dagingnya, dan memupuk buah Roh, karena buah Roh adalah obat penawar yang terbaik terhadap nafsu daging. Dalam kehidupan orang percaya perbuatan daging akan disingkirkan jika tetap tinggal dan hidup di dalam Roh (Galatia 5:26). Buah-buah Roh akan tercermin dalam kehidupan keseharian orang percaya. Sukacita, Damai sejahtera, kesabaran, Kemurahan, Kebaikan, Iman (kesetiaan), Kelemahlembutan, dan Penguasaan diri akan menjadi milik orang percaya yang hidupnya tetap tinggal di dalam Roh.

Ketika orang percaya hidup di dalam Roh, maka Roh kekudusan akan memenuhinya. Roh akan bekerja di dalam kehidupan mereka dan hukum Roh akan berlaku. Hukum Roh mengaruniakan hidup di dalam Yesus Kristus. Hal ini berarti setiap orang percaya akan ikut ambil bagian dalam kemenangan Kristus. Orang percaya menjadi milik Kristus maka secara otomatis Roh Kudus akan menjadi milik mereka. Tubuh yang mati oleh karena dosa akan hidup oleh kebenaran (Roma 8:10). Orang percaya juga akan mengambil bagian dalam warisan Kristus, menjadi anak dan ahli waris Allah.

Roh Kudus yang tahu kehendak Allah, akan memimpin dan menerangi suara hati setiap orang percaya. Hal ini terjadi melalui Firman Allah yang kita dengarkan dan akan menolong kita untuk melakukan kehendak Allah. Dengan demikian orang percaya akan mempersembahkan tubuhnya sebagai persembahan yang hidup menjdikan ibadah yang sejati yang berkenan kepada Allah. Hal dikerjakan oleh Roh. Dalam kehidupan setiap orang percaya akan Nampak karunia-karunia roh untuk menolong mereka melakukan sesuatu seturut kehendak dan rencana Allah. Hal ini akan menjadikan orang percaya menjadi pembawa damai dan memberi pimpinan kepada orang-orang disekitar mereka.

Pertanyaan :

1. Apakah orang percaya yang sudah di penuhi Roh Kudus masih dapat berbuat dosa? Jelaskan!

2. Seperti apa peranan Roh Kudus dalam kehidupan orang percaya setiap harinya? Jelaskan!

Sumber:Stanley M. Horton. Oknum Roh Kudus. Malang: Gandum Mas,2001. Hal 157-186


No comments:

Post a Comment

Jika anda Ingin Membantu pelayanan ini, silahkan kirimkan bantuan anda dengan menghubungi email charinmarbun@gmail.com. Jika anda diberkati silahkan Tuliskan dalam komentar. Jika ada pertanyaan dan permohonan Topik untuk dibahas, silahkan tuliskan dikolom komentar. Terimakasih sudah membaca, Tuhan Yesus memberkati selalu.