MENGENAL ABRAHAM
Oleh: Oktavina Ruhullessin Nama saya adalah Abram, waktu saya dipanggil oleh Tuhan untuk keluar meninggalkan tanah kelahiranku yaitu Ur-Kasdim Mesapotamia saya harus meninggalkan ayah beserta sanak saudaraku. Tuhan akan menunjukan kepadaku tanah yang akan Tuhan berikan. Tuhan kemudian berjanji kepadaku bahwa saya akan dijadikan menjadi bangsa yang besar dan Tuhan akan memberkati aku serta membuat namaku masyhur dan saya akan menjadi berkat. Orang-orang akan diberkati ketika mereka memberkati saya, tetapi kalau ada orang-orang yang mengutuk aku mereka akan dikutuk. Dan oleh dirikulah segala kaum dimuka bumi mendapatkan berkat.
Saat saya tinggal di negri itu Tuhan menampakkan diri kepadaku dan berfirman: “ Aku akan memberikan negeri kepada keturunanmu.” Saya kemudian mendirikan mezbah bagi Tuhan yang telah menampakkan diri kepadaku. Kemudian saya berpindah tempat lagi ke pengunungan di sebelah timur Betel dan mendirikan mezbah bagi Tuhan. Dan memanggil nama Tuhan. Sesudah itu saya berangkat lagi meninggalkan tempat itu kemudian berjalanlah saya ke Tanah Negeb. Saat berada di Tanah Negeb timbullah kelaparan yang sangat hebat melandaa negeri itu, saya memutuskan untuk meninggalkan negeri tersebut dan pergi ke Mesir dan tinggal sebagai orang asing di negeri itu.
Saat memasuki Mesir saya dilanda rasa ketakuatan yang cukup besar karena istri saya Sarai sangat cantik, saya kemudian berkata kepada Sarai “Memang aku tahu bahwa engkau adalah seorang perempuan yang cantik parasnya.” Apabila orang Mesir dirimu mereka akan berkata bahwa kamu adalah istriku, kemudian mereka akan membunuh saya dan membiarkan engkau hidup. Kemudian saya mengajak Sarai untuk berbohong dengan mengatakan Sarai adalah adik saya. Ketika pegawai-pegawai Firaun melihat Sarai istriku mereka kemudian memuji-mujinya di hadapan Firaun karena kecantikannya. Saya kemudian disambut baik oleh Firaun karena Sarai, saya diberikan kambing domba, lembu sapi, keledai jantan, budak laki-laki dan perempuan, keledai betina dan unta semuanya diberikan karena Firaun mengiginkan Sarai istriku menjadi istrinya.
Tetapi Firaun kemudian datang kepadaku dan berkata perbuatan apa yang engkau lakukan dan dia menanyakan kepada kenapa tidak saya beritahukan bahwa sarai adalah istri saya. Firaun pun memberikan Sarai kembali lagi kepada saya. Saat itu Firaun memerintahkan beberapa orang untuk mengantarkan saya pergi bersama-sama dengan istriku dan segala harta benda yang saya punya.
Saya pun pergi ke Mesir dan kembali ke Tanah Negeb. Saya bersama Sarai dan juga Lot keponakanku. Saat itu saya sangat kaya dengan segala harta benda yang saya miliki yaitu ternak perak dan emas. Saya kemudian berjalan dari satu tempat persinggahan ke tempat persinggahan yang lain dari tanah Negeb sampai dekat Betel disitulah kemahku mula-mula berdiri antara Betel dan Ai. Ke tempat yang dahulu pernah saya buat dan disitulah saya memanggil nama Tuhan.
Tetapi kemudian terjadi sebuah masalah yang cukup besar antara para gembala Lot dan para gembalaku. Kemudian saya membuat sebuah keputusan untuk kami berdua agar tidak ada lagi keributan atau masalah yang ditimbulkan oleh para gembala kami. Karena saya dan Lot adalah saudara. Kemudian saya dan Lot memilih untuk berpisah, keponakanku memilih Lembah Yordan yang sangat banyak air seperti taman Tuhan, dan aku sendiri menetap di tanah Kanaan. Setelah kami berpisah Tuhan kemudian berfirman kepada saya “Pandanglah sekelilingmu dan lihatlah dari tempat engkau berdiri itu ke timur dan barat, utara dan selatan, sebab seluruh negeri yang kau lihat itu akan kuberikan kepadamu dan kepada keturunanmu untuk selama-lamanya.” Kemudian Tuhan berkata lagi kepada saya bahwa keturunan saya akan sangat banyak seperti debu tanah banyaknya. kemudian saya memindahkan kemah saya dan menetapalah saya di dekat pohon-pohon terbantin di Mamre, dekat Herbon lalu saya mendirikan disitu mezbah bagi Tuhan.
Pada suatu saat ada seorang pelarian datang kepada saya bahwa ada peperangan yang menyebabkan keponakan saya Lot tertawan maka saya mengerahkan segala orang-orang yang telatih untuk maju berperang melawan orang-orang yang menahan Lot. Orang –orang terlatih yang lahir dalam rumahku dan saya mengarahkan mereka untuk berperang. Mereka kembali dari peperangan dengan membawa kemenagan serta membawa juga Lot keponakanku yang tertawan kembali padaku.
Setelah selesai berperang datanglah kepadaku raja dari negeri Salem namanya Melkisedek ia adalah imam Allah Yang Mahatinggi, ia kemudian memberkati aku. Saat selesai memberkati aku ia kemudian berkata kepadaku untuk memberikan orang-orang yang terlatih dan mahir dalam berperang kepadanya dengan menukarkan mereka dengan harta benda yang akan dia berikan, tetapi aku tidak akan mengambil apa-apa darinya selain yang dimakan oleh bujang-bujangku itu.
Kemudian Tuhan berfirman padaku lagi dalam suatu penglihatan kata Tuhan kepadaku “Janganlah kamu takut Aku adalah perisaimu upahmu akan sangat besar.” Saya kemudian berkata kepada Tuhan apa akan Tuhan berikan kepada sedangkan saya ini tidak mempunyai anak untuk meneruskan keturunanku. Hartaku akan jatuh kedalam tangan Eliezer orang Damsyik Tuhan. Saya kemudian berkata kepada Tuhan sekali lagi Engkau tidak memberikan aku keturunan kepadaku , sehingga nanti hambakulah yang akan menjadi ahli warisku nanti. Saat itu Tuhan berkata kepadaku hambamu tidak akan menjadi ahli warismu melainkan anakmu sendiri. Saat itu Tuhan membawa saya keluar kemudian berkata lihatlah dan hitunglah bintang-bintang dilangit jika kamu dapat menghitungnya. Tuhan kemudian berkata kepadaku nanti keturunanmu akan banyak seperti bintang-bintang di langit. Saat itu kemudian aku menjadi percaya kepada Tuhan.
Karena Sarai istriku tidak memiliki anak ia kemudian menyerahkan Hagar hambanya untuk menjadi istriku, supaya dapat melahirkan anak bagiku. Kemudian aku menghampiri Hagar hamba dari istriku maka Hagar pun mengandung. Terjadi masalah setelah Hagar mengandung Hagar memandang Sarai tidak berarti karena tidak bisa menghasilkan keturunan bagiku. Kemudian mengeluh Sarai kepadaku katanya penghinaan yang dideritanya adalah tanggung jawab saya. Saya kemudian mengatakan kepada Sarai, Hagar adalah hambamu perbuatlah apa yang kamu pandang baik untuk kamu lakukan. Hagar pun melahirkan seorang anak laki-laki bagiku dan saya memberikan sebuah nama bagi anak itu adalah Ismael. Saat anakku Ismael lahir aku saat itu berumur delapan puluh enam tahun.
Saat umur sembilan puluh sembilan tahun Tuhan menampakkan diri kepada saya dan berkata “Akulah Allah yang Mahakuasa, hiduplah dihadapanku dengan tidak bercela. Aku akan mengadakan perjanjian antara Aku dan Engkau dan Aku akan membuat engkau sangat banyak.” Kemudian saya pun sujud menyembah kepada Tuhan dan Tuhan berkata kepadaku dari pihak-Nya perjanjian-Nya adalah saya akan menjadi bapa sejumlah besar bangsa, dan kemudian saat itu namaku Abram diganti menjadi Abraham karena saya ditetapkan untuk menjadi bapa sejumlah besar bangsa. Sekarang saya dipanggil Abraham bukan Abram. Dan dari pihakku perjanjian yang Tuhan berikan kepadaku dan kepada keturunanku adalah setiap anak laki-laki yang berada diantaraku harus disunat dan anak yang berumur delapan hari harus dikerat kulit khatannya. Itu perjanjian yang harus saya pengang antara saya dan keturanan saya.
Istri saya juga diganti namanya dari Sarai menjadi Sara. Kemudian Tuhan berkata bahwa Tuhan akan memberkatinya dan dari Saralah aku akan diberikan seorang anak laki-laki, dan Tuhan akan memberkatinya sehingga Sara menjadi ibu bangsa-bangsa. Kemudian aku tertawa setelah mendengar hal yang diucapkan oleh Tuhan dan saya kemudian berkata dalam hati saya masih mungkinkah seorang yang berumur seratus tahun seperti saya dilahirkan seorang anak dan masih mungkinkan istri saya yang berumur sembilan puluh tahun melahirkanseorang anak. Kemudian saya kembali berkata kepada Tuhan sekiranya anakku Ismael diperkenankan hidup dihadapanMu, tetapi Tuhan berkata kepada saya tidak melainkan Sara istrikulah yang akan melahirkan anak laki-laki bagiku dan saya akan menamainya Ishak.
Mengenai Ismael Tuhan sudah mendengar permintaan saya Tuhan akan memberkati dan membuat Ismael beranak cucu sangat banyak dan akan mempernakkan dua belas raja dan akan membuatnya menjadi bangsa yang besar. Tetapi kata Tuhan kepada saya perjanjian-Nya akan diadakan dengan Ishak anakku yang dilahirkan oleh Sara istri saya. Setelah saya memanggil Ismael anakku dan semua orang yang lahir dirumah saya dan orang-orang yang saya beli dengan uang yakni setiap laki-laki pada hari itu juga mereka semua dikerat kulit khatannya sesuai dengan firman yang Tuhan perintahkan kepadaku.
Setelah itu Allah kembali menampakkan diri kepada saya dekat pohon terbantin di Mamre waktu saya duduk di pintu kemah saat matahari panas terik. Ketika saya menggangkat muka saya melihat tiga orang berdiri di depan saya. Sesudah saya melihat mereka saya kemudian berlari menyongsong mereka lalu saya bersujud sampai ke tanah, kemudian kataku kepada mereka bertiga ijinlah aku mendapatkan kasih dari tuan-tuanku jangan kiranya melampaui hambamu ini. Kemudian saya mempersilahkan tuan-tuan untuk masuk kemudian menyiapkan hidangan bagi mereka. Saat mereka sedang makan bertanya mereka kepada saya tentang Sara dimanakah Sara istrimu, jawabku kepada mereka di sana didalam kemah. Kemudian berkata mereka mereka akan kembali tahun depan dan ketika mereka kembali Sara akan mempunyai seorang anak laki-laki.
Ketika Sara mendengar hal itu Sara tidak percaya karena saya sudah tua dan istri saya telah mati haid bagaimana bisa memiliki anak, maka tertawalah Sara dalam hatinya. Lalu mereka berkata kepada Abraham kenapa Sara tertawa dan berkata bahwa bisakah aku memiliki anak sedangkan suamiku sudah tua. Tetapi sara kemudian menyangkal hal tersebut sebab ia takut, tetapi mereka berkata tidak memang engkau tertawa.
Tuhan kemudian berfirman kepada saya tentang Sodom dan Gemora tentang segala kejahatan yang mereka lakukan. Setelah saya mendengar hal tersebut dari Tuhan, kemudian saya bertanya kepada Tuhan apakah Engkau akan membinasakan orang benar diantara orang berdosa saya kemudian melakukan tawar-menawar dengan Tuhan mengenai jumlah orang benar dari lima puluh orang sampai dengan sepuluh orang. Kemudian saya berangkat lagi ke Tanah Negeb dan ia menetap antara Kadesh dan Syur saya tinggal di Gerar sebagai orang asing. Kemudian saya berkata kepada kepada Sara untuk mengatakan kepada orang-orang di Gerar bahwa Sara adalah adikku.
Tuhan menepati janjinya kepada saya untuk memberikan keturunan, kemudian sara mengandung lalu melahirkan seorang anak laki-laki bagi saya dalam masa tua saya dan saya menamai anak itu Ishak, pada saat umurnya baru delapan hari saya kemudian menyunatnya. Kemudian ketika Ishak dan Ismael anakku sedang bermain bersama Sara melihat hal itu kemudian berkata usir Hagar beserta anaknya karena anaknya tidak akan akan menjadi ahli waris bersama-sama dengan anakku. Hal ini sangat menyebalkan hati saya karena Ismael anakku. Kemudian aku mengusir Ismael anakku dan ibunya. Aku kemudian mengadakan perjanjian dengan Abimelekh. Tetapi ada kekesalanku terhadapnya tentang sebuah sumur yang dirampas oleh hamba-hamba Abimelekh.
Kemudian saya diminta oleh Tuhan untuk mempersembahkan anakku Ishak sebagi korban bakaran, aku kemudian melakukan hal tersebut. Kami pergi ke sebuah gunung untuk bersembayang. Tetapi sampai disana waktu hendak mempersembahkan Ishak Tuhan berkata kepada jangan bunuh anakmu jangan kau apa-apakan dia. Kemudian Tuhan menyiapkan seekor domba telah jantan telah disiapkan Tuhan bagiku.
Ketika anakku Ishak telah tumbuh dewasa. Aku pun melakukan suatu hal yaitu mencarikan istri baginya. Aku mau yang menjadi istri anakku adalah seorang wanita yang berasal dari kampung halamanku, kemudian saya berkata kepada hamba yang paling tua yang menjadi kuasa atas segala kepunyaanku untuk mencarikan seorang istri dari negeri dimana saya berasal dari sanak saudaraku. Kemudian aku mengambil lagi seorang istri namanya Ketura dan istriku itu melahirkan anak-anak bagiku.
MENGENAL ABRAHAM
Setelah itu saya kemudian meninggalkan tempat kelahiranku. Keponakanku Lot memiliki untuk mengikuti aku dalam perjalanan meninggalkan tempat kelahiranku. Saat aku keluar meninggalkan Ur-Kasdim umurku tujuh puluh lima tahun. Aku membawa istriku Sarai serta keponakanku yang mau untuk bersamaku yaitu Lot dan segala harta benda beserta dengan orang-orang yang aku peroleh waktu di Haran. Kemudian kami semua berangkat ke tanah Kanaan. Saya berjalan melalui negri itu sampai ke Sikhem yaitu pohon terbantin di More. Waktu saya sampai di situ orang Kanaan tinggal di negri itu.Saat saya tinggal di negri itu Tuhan menampakkan diri kepadaku dan berfirman: “ Aku akan memberikan negeri kepada keturunanmu.” Saya kemudian mendirikan mezbah bagi Tuhan yang telah menampakkan diri kepadaku. Kemudian saya berpindah tempat lagi ke pengunungan di sebelah timur Betel dan mendirikan mezbah bagi Tuhan. Dan memanggil nama Tuhan. Sesudah itu saya berangkat lagi meninggalkan tempat itu kemudian berjalanlah saya ke Tanah Negeb. Saat berada di Tanah Negeb timbullah kelaparan yang sangat hebat melandaa negeri itu, saya memutuskan untuk meninggalkan negeri tersebut dan pergi ke Mesir dan tinggal sebagai orang asing di negeri itu.
Saat memasuki Mesir saya dilanda rasa ketakuatan yang cukup besar karena istri saya Sarai sangat cantik, saya kemudian berkata kepada Sarai “Memang aku tahu bahwa engkau adalah seorang perempuan yang cantik parasnya.” Apabila orang Mesir dirimu mereka akan berkata bahwa kamu adalah istriku, kemudian mereka akan membunuh saya dan membiarkan engkau hidup. Kemudian saya mengajak Sarai untuk berbohong dengan mengatakan Sarai adalah adik saya. Ketika pegawai-pegawai Firaun melihat Sarai istriku mereka kemudian memuji-mujinya di hadapan Firaun karena kecantikannya. Saya kemudian disambut baik oleh Firaun karena Sarai, saya diberikan kambing domba, lembu sapi, keledai jantan, budak laki-laki dan perempuan, keledai betina dan unta semuanya diberikan karena Firaun mengiginkan Sarai istriku menjadi istrinya.
Tetapi Firaun kemudian datang kepadaku dan berkata perbuatan apa yang engkau lakukan dan dia menanyakan kepada kenapa tidak saya beritahukan bahwa sarai adalah istri saya. Firaun pun memberikan Sarai kembali lagi kepada saya. Saat itu Firaun memerintahkan beberapa orang untuk mengantarkan saya pergi bersama-sama dengan istriku dan segala harta benda yang saya punya.
Saya pun pergi ke Mesir dan kembali ke Tanah Negeb. Saya bersama Sarai dan juga Lot keponakanku. Saat itu saya sangat kaya dengan segala harta benda yang saya miliki yaitu ternak perak dan emas. Saya kemudian berjalan dari satu tempat persinggahan ke tempat persinggahan yang lain dari tanah Negeb sampai dekat Betel disitulah kemahku mula-mula berdiri antara Betel dan Ai. Ke tempat yang dahulu pernah saya buat dan disitulah saya memanggil nama Tuhan.
Tetapi kemudian terjadi sebuah masalah yang cukup besar antara para gembala Lot dan para gembalaku. Kemudian saya membuat sebuah keputusan untuk kami berdua agar tidak ada lagi keributan atau masalah yang ditimbulkan oleh para gembala kami. Karena saya dan Lot adalah saudara. Kemudian saya dan Lot memilih untuk berpisah, keponakanku memilih Lembah Yordan yang sangat banyak air seperti taman Tuhan, dan aku sendiri menetap di tanah Kanaan. Setelah kami berpisah Tuhan kemudian berfirman kepada saya “Pandanglah sekelilingmu dan lihatlah dari tempat engkau berdiri itu ke timur dan barat, utara dan selatan, sebab seluruh negeri yang kau lihat itu akan kuberikan kepadamu dan kepada keturunanmu untuk selama-lamanya.” Kemudian Tuhan berkata lagi kepada saya bahwa keturunan saya akan sangat banyak seperti debu tanah banyaknya. kemudian saya memindahkan kemah saya dan menetapalah saya di dekat pohon-pohon terbantin di Mamre, dekat Herbon lalu saya mendirikan disitu mezbah bagi Tuhan.
Pada suatu saat ada seorang pelarian datang kepada saya bahwa ada peperangan yang menyebabkan keponakan saya Lot tertawan maka saya mengerahkan segala orang-orang yang telatih untuk maju berperang melawan orang-orang yang menahan Lot. Orang –orang terlatih yang lahir dalam rumahku dan saya mengarahkan mereka untuk berperang. Mereka kembali dari peperangan dengan membawa kemenagan serta membawa juga Lot keponakanku yang tertawan kembali padaku.
Setelah selesai berperang datanglah kepadaku raja dari negeri Salem namanya Melkisedek ia adalah imam Allah Yang Mahatinggi, ia kemudian memberkati aku. Saat selesai memberkati aku ia kemudian berkata kepadaku untuk memberikan orang-orang yang terlatih dan mahir dalam berperang kepadanya dengan menukarkan mereka dengan harta benda yang akan dia berikan, tetapi aku tidak akan mengambil apa-apa darinya selain yang dimakan oleh bujang-bujangku itu.
Kemudian Tuhan berfirman padaku lagi dalam suatu penglihatan kata Tuhan kepadaku “Janganlah kamu takut Aku adalah perisaimu upahmu akan sangat besar.” Saya kemudian berkata kepada Tuhan apa akan Tuhan berikan kepada sedangkan saya ini tidak mempunyai anak untuk meneruskan keturunanku. Hartaku akan jatuh kedalam tangan Eliezer orang Damsyik Tuhan. Saya kemudian berkata kepada Tuhan sekali lagi Engkau tidak memberikan aku keturunan kepadaku , sehingga nanti hambakulah yang akan menjadi ahli warisku nanti. Saat itu Tuhan berkata kepadaku hambamu tidak akan menjadi ahli warismu melainkan anakmu sendiri. Saat itu Tuhan membawa saya keluar kemudian berkata lihatlah dan hitunglah bintang-bintang dilangit jika kamu dapat menghitungnya. Tuhan kemudian berkata kepadaku nanti keturunanmu akan banyak seperti bintang-bintang di langit. Saat itu kemudian aku menjadi percaya kepada Tuhan.
Karena Sarai istriku tidak memiliki anak ia kemudian menyerahkan Hagar hambanya untuk menjadi istriku, supaya dapat melahirkan anak bagiku. Kemudian aku menghampiri Hagar hamba dari istriku maka Hagar pun mengandung. Terjadi masalah setelah Hagar mengandung Hagar memandang Sarai tidak berarti karena tidak bisa menghasilkan keturunan bagiku. Kemudian mengeluh Sarai kepadaku katanya penghinaan yang dideritanya adalah tanggung jawab saya. Saya kemudian mengatakan kepada Sarai, Hagar adalah hambamu perbuatlah apa yang kamu pandang baik untuk kamu lakukan. Hagar pun melahirkan seorang anak laki-laki bagiku dan saya memberikan sebuah nama bagi anak itu adalah Ismael. Saat anakku Ismael lahir aku saat itu berumur delapan puluh enam tahun.
Saat umur sembilan puluh sembilan tahun Tuhan menampakkan diri kepada saya dan berkata “Akulah Allah yang Mahakuasa, hiduplah dihadapanku dengan tidak bercela. Aku akan mengadakan perjanjian antara Aku dan Engkau dan Aku akan membuat engkau sangat banyak.” Kemudian saya pun sujud menyembah kepada Tuhan dan Tuhan berkata kepadaku dari pihak-Nya perjanjian-Nya adalah saya akan menjadi bapa sejumlah besar bangsa, dan kemudian saat itu namaku Abram diganti menjadi Abraham karena saya ditetapkan untuk menjadi bapa sejumlah besar bangsa. Sekarang saya dipanggil Abraham bukan Abram. Dan dari pihakku perjanjian yang Tuhan berikan kepadaku dan kepada keturunanku adalah setiap anak laki-laki yang berada diantaraku harus disunat dan anak yang berumur delapan hari harus dikerat kulit khatannya. Itu perjanjian yang harus saya pengang antara saya dan keturanan saya.
Istri saya juga diganti namanya dari Sarai menjadi Sara. Kemudian Tuhan berkata bahwa Tuhan akan memberkatinya dan dari Saralah aku akan diberikan seorang anak laki-laki, dan Tuhan akan memberkatinya sehingga Sara menjadi ibu bangsa-bangsa. Kemudian aku tertawa setelah mendengar hal yang diucapkan oleh Tuhan dan saya kemudian berkata dalam hati saya masih mungkinkah seorang yang berumur seratus tahun seperti saya dilahirkan seorang anak dan masih mungkinkan istri saya yang berumur sembilan puluh tahun melahirkanseorang anak. Kemudian saya kembali berkata kepada Tuhan sekiranya anakku Ismael diperkenankan hidup dihadapanMu, tetapi Tuhan berkata kepada saya tidak melainkan Sara istrikulah yang akan melahirkan anak laki-laki bagiku dan saya akan menamainya Ishak.
Mengenai Ismael Tuhan sudah mendengar permintaan saya Tuhan akan memberkati dan membuat Ismael beranak cucu sangat banyak dan akan mempernakkan dua belas raja dan akan membuatnya menjadi bangsa yang besar. Tetapi kata Tuhan kepada saya perjanjian-Nya akan diadakan dengan Ishak anakku yang dilahirkan oleh Sara istri saya. Setelah saya memanggil Ismael anakku dan semua orang yang lahir dirumah saya dan orang-orang yang saya beli dengan uang yakni setiap laki-laki pada hari itu juga mereka semua dikerat kulit khatannya sesuai dengan firman yang Tuhan perintahkan kepadaku.
Setelah itu Allah kembali menampakkan diri kepada saya dekat pohon terbantin di Mamre waktu saya duduk di pintu kemah saat matahari panas terik. Ketika saya menggangkat muka saya melihat tiga orang berdiri di depan saya. Sesudah saya melihat mereka saya kemudian berlari menyongsong mereka lalu saya bersujud sampai ke tanah, kemudian kataku kepada mereka bertiga ijinlah aku mendapatkan kasih dari tuan-tuanku jangan kiranya melampaui hambamu ini. Kemudian saya mempersilahkan tuan-tuan untuk masuk kemudian menyiapkan hidangan bagi mereka. Saat mereka sedang makan bertanya mereka kepada saya tentang Sara dimanakah Sara istrimu, jawabku kepada mereka di sana didalam kemah. Kemudian berkata mereka mereka akan kembali tahun depan dan ketika mereka kembali Sara akan mempunyai seorang anak laki-laki.
Ketika Sara mendengar hal itu Sara tidak percaya karena saya sudah tua dan istri saya telah mati haid bagaimana bisa memiliki anak, maka tertawalah Sara dalam hatinya. Lalu mereka berkata kepada Abraham kenapa Sara tertawa dan berkata bahwa bisakah aku memiliki anak sedangkan suamiku sudah tua. Tetapi sara kemudian menyangkal hal tersebut sebab ia takut, tetapi mereka berkata tidak memang engkau tertawa.
Tuhan kemudian berfirman kepada saya tentang Sodom dan Gemora tentang segala kejahatan yang mereka lakukan. Setelah saya mendengar hal tersebut dari Tuhan, kemudian saya bertanya kepada Tuhan apakah Engkau akan membinasakan orang benar diantara orang berdosa saya kemudian melakukan tawar-menawar dengan Tuhan mengenai jumlah orang benar dari lima puluh orang sampai dengan sepuluh orang. Kemudian saya berangkat lagi ke Tanah Negeb dan ia menetap antara Kadesh dan Syur saya tinggal di Gerar sebagai orang asing. Kemudian saya berkata kepada kepada Sara untuk mengatakan kepada orang-orang di Gerar bahwa Sara adalah adikku.
Tuhan menepati janjinya kepada saya untuk memberikan keturunan, kemudian sara mengandung lalu melahirkan seorang anak laki-laki bagi saya dalam masa tua saya dan saya menamai anak itu Ishak, pada saat umurnya baru delapan hari saya kemudian menyunatnya. Kemudian ketika Ishak dan Ismael anakku sedang bermain bersama Sara melihat hal itu kemudian berkata usir Hagar beserta anaknya karena anaknya tidak akan akan menjadi ahli waris bersama-sama dengan anakku. Hal ini sangat menyebalkan hati saya karena Ismael anakku. Kemudian aku mengusir Ismael anakku dan ibunya. Aku kemudian mengadakan perjanjian dengan Abimelekh. Tetapi ada kekesalanku terhadapnya tentang sebuah sumur yang dirampas oleh hamba-hamba Abimelekh.
Kemudian saya diminta oleh Tuhan untuk mempersembahkan anakku Ishak sebagi korban bakaran, aku kemudian melakukan hal tersebut. Kami pergi ke sebuah gunung untuk bersembayang. Tetapi sampai disana waktu hendak mempersembahkan Ishak Tuhan berkata kepada jangan bunuh anakmu jangan kau apa-apakan dia. Kemudian Tuhan menyiapkan seekor domba telah jantan telah disiapkan Tuhan bagiku.
Ketika anakku Ishak telah tumbuh dewasa. Aku pun melakukan suatu hal yaitu mencarikan istri baginya. Aku mau yang menjadi istri anakku adalah seorang wanita yang berasal dari kampung halamanku, kemudian saya berkata kepada hamba yang paling tua yang menjadi kuasa atas segala kepunyaanku untuk mencarikan seorang istri dari negeri dimana saya berasal dari sanak saudaraku. Kemudian aku mengambil lagi seorang istri namanya Ketura dan istriku itu melahirkan anak-anak bagiku.
How to get to Mandalay Bay Resort and Casino in Mandalay Bay with public
ReplyDeleteDirections to Mandalay Bay Resort and 영주 출장안마 Casino (L) with public transportation. The following transit lines have 계룡 출장샵 routes 광주 출장안마 that 순천 출장샵 pass near 동해 출장샵 Mandalay Bay