MENGENAL AYUB

MENGENAL AYUB

Oleh: Putri Enjelita Manalu

    Saya adalah seorang yang pernah bercela dihadapan Tuhan bahkan saya adalah orang yang jujur, saya berasal dari tanah Us, saya sangat takut akan Tuhan dan saya juga menjauhi segala kejahatan yang bisa membuat Tuhan murka terhadap saya karena saya tidak ingin Tuhan murka oleh sebab itu saya tidak pernah melawan perintah Tuhan. Dan saya juga orang yang sangat saleh. Bahkan saya juga suka menolong orang miskin, wanita yang suaminya yang sudah meninggal, dan anak-anak yang tidak punya orang tua. Karena saya tau harta yang diberikan Tuhan pada saya bukan hanya untuk kepribadian saya tetapi juga supaya saya bisa menolong sesama saya. Karena ketika saya melakukan semua hal itu saya merasakan damai sejahtera dalam kehidupan saya ketika saya menolong sesama saya, karena itulah yang dikehendaki Tuhan didalam hidup saya.

MENGENAL AYUB

    Dan Saya juga memiliki anak laki-laki dan tiga anak perempuan, mereka adalah anak kesayangan saya, bahkan saya sangat mencintai mereka dan biasanya anak laki-laki saya mengadakan pesta dirumah mereka masing-masing menurut giliran yang telah mereka perbuat bahkan setiap anak perempuan saya pun ikut diundang oleh anak laki-laki saya.

Biasanya setiap anak-anak saya sudah selesai mengadakan pesta dirumah mereka keesokkan harinya saya mempersembahkan korban bakaran sebanyak jumlah anak anak saya. Ketika anak-anak saya mengadakan pesta tersebut saya sangat sedih dan saya pun akhirnya berfikir bahwa pada saat itu anak-anakku sudah berbuat dosa dan mengutuki Allah didalam hati mereka masing-masing oleh sebab itu saya mempersembahkan korban bakaran. Karena saya tidak ingin melihat Tuhan murka atas anak-anak saya, karena saya sangat menyayangi anak-anak saya.

Selain itu saya adalah orang yang sangat kaya bahkan di tanah Us sendiri saya adalah orang yang terkaya, saya memiliki tujuh ekor kambing domba, tiga ribu ekor unta, lima ratus pasang lembu, lima ratus keledai betina dan budak-budak yang sangat besar, dan saya sangat bersyukur atas berkat Tuhan dalam kehidupan saya atas apa yang telah diberikan kepada saya. walaupun saya mempunyai segalanya, saya tidak memakai hal tersebut untuk membuat saya menjadi sombong kepada sesama saya, karena apa yang saya miliki pada saat ini, itu semuanya hanyalah titipan atau pemberian dari Tuhan. Sehinngga saya tidak menyombongan diri atas segala yang ada pada saya. Dan saya menggunakan semua harta saya untuk melakukan kebaikkan di hadapan Tuhan.

Suatu hari datanglah bencana didalam kehidupan saya yang tidak pernah saya duga dan itu semua seakan tidak pernah saya pikiran aka apa yang telah saya lakukan selama saya hidup. Dimana yang sebelumnya hidup saya berjalan baik-baik saya dan saya juga sangat taat akan perintah Tuhan akan tetapi itu semua tidak cukup, sehingga Tuhan mendatangkan bencana terhadap saya, bencana yang pertama yang saya hadapi adalah semua sapi dan keledai saya hilang sekejab tidak tau kemana, bahkan semua domba sayapun dibakar habis,dan unta-unta saya pun dicuri serta penjaga yang saya percayakan untuk menjaga binatang-bintang sayapun dibunuh, setelah itu anak-anak saya baik laki-laki maupun yang perempuan mati oleh reruntuhan rumahyang disebabkan angin rebut yang melanda. Semua seketika lenyap sehingga tiada satupun yang tersisa. Sayapun berdiri lalu mengoyakkan jubah serta mencukur kepala saya, setelah itu saya sujud dihadapan Tuhan dan berkata “ Dengan telanjang aku keluar dari kandungan ibuku, dengan telanjang juga aku akan Kembali kedalamnya, Tuhan yang memberi, Tuhan yang mengambil, Terpujilah nama Tuhan!” Bahkan dalam peristiwa yang terjadi itu saya tidak menuduh Tuhan yang telah melakukannya kepada Saya.

Dan tidak sampai disitu pula penderitaan yang saya alami. Bencana kedua yang saya alami adalah dengan penyakit barah yang busuk dari telapak kaki saya hingga kepada kepala saya, saya sungguh sangat kesakitan ketika penyakit Barah ini muncul pada diri saya. Karena sebelumnya saya tidak pernah berfikir akan mengalami penyakit ini, karena ini sungguhlah penyakit yang pertama kali saya alami sehingga saya sangat kesakitan.

kemudian saya duduk ditengah-tengah abu dan saya mengambil sekeping beling untuk saya dapat mengaruk-garus badan saya yang sedang terkena penyakit itu. Ketika saya sedang mengaruk-garuk badan saya, datanglah istri saya dan berkata “Masih bertekunkah engkau dalam kesalehanmu? Kutukilah Allahmu dan matilah”. Dan sayapun berkata tegas kepada istri saya “Engkau seperti perempuan gila! Apakah kita mau menerima yang baik dari Allah, tetapi tidak mau menerima yang buruk?. Saya sangat tidak suka jikalau Allah saya diperkatakan seperti itu oleh istri saya. Bahkan Istri sayapun pergi meninggalkan saya karena keadaan yang saya alami. Selain istri saya, orang-orang terdekat dan juga keluarga sayapun menjauhi saya. Mereka pergi meninggalkan saya sendiri menderita. Tetapi pada saat itu saya selalu sabar dan tabah walupun semua harta, hewan ternak, anak, istrinya sudah meninggalkan saya. Tetapi saya tidak mengeluh karena semua masalah saya, sebab Tuhan tidak pernah meninggalkan saya.

Pada suatu hari ada dari jauh orang mamandang saya, dari kejauhan mereka tidak mengenali saya dikarenakan keadaan saya pada saat ini, setelah mereka mendekati saya lalu menangislah dan mereka mengoyakkan jubahnya dan menaburkan debu diatas kepala saya, lalu mereka duduk bersama-sama dengan saya selama tujuh hari tujuh malam. Dan diantara merekapun tidak ada sama sekali mengucapkan sepetah kata pun untuk saya. Dan kami hanyalah terdiam disepanjang hari itu. Dan setelah itu ketiga orang tersebut ternyata adalah ketiga sahabat saya yaitu Elifas, orang teman. Bildad, orang Suah. Dan Zofar, orang naama.

Dan pada suatu hari berbicaralah sahabat-sahabat saya ini kepada saya dan menegur saya denga apa yang telah terjadi pada diri saya. Mereka seakan-akan kasihan kepada saya dan selalu memberikan masukkan-masukkan yang salah tentang Tuhan kepada saya, sehingga sayapun terperangkap oleh perkataan mereka. Dan Pada akhirnya saya pun mengeluh akan perlakuan Allah atas apa yang terjadi bagi diri saya, dan juga keluarga saya dan oleh perkataan-perkataan sahabatku, Tetapi meskipun aku dicemoohkan oleh semua sahabat-sahabatku, tetaplah mataku mengarah kepada Allah. Karena saya tau kekuasaan Tuhan dan hikmat Tuhan begitu amat hebat dalam kehidupan saya. Bahkan saya yakin, Allah akan selalu memihak kepada saya. Dan pada saat itu juga ada seorang anak muda Bernama Elihu ikut mendengarkan pembicaraan kami. Lalu dia berkata, “ Kalian semua salah, Tuhan lebih hebat daripada yang kita tahu. Dia tidak akan pernah berbuat jahat. Dia melihat semuanya dan selalu menolong orang yang punya masalah”. Bahkan Elihu menegur saya dengan perkataannya itu.

Dan pada saat itu juga saya menyesal kepada diri saya dan mencabut perkataan-perkataan saya dengan Berkata “Aku tahu, bahwa Engkau sanggup melakukan segala sesuatau, dan tidak ada rencanamu yang gagal, Hanya dari okata orang saja aku mendengar tentang engkau, tetapi sekarang mataku sendiri memandang engkau. Oleh sebab itu aku mencabut perkataanku, dan dengan menyesal aku duduk dalam debu dan abu.

Kemudian Tuhan murka terhadap sahabat saya yaitu Elifas, orang Teman dan Tuhan berkata “ Murka-Ku menyala terhadap engkau dan terhadap kedua sahabatmu, karena kamu tidak berkata benar tentang Aku seperti hamba-Ku Ayub. Oleh sebab itu ambillah tujuh ekor lembu jantan dan tujuh ekor domba jantan dan pergilah kepada hambaku Ayub, lalu persembahkanlah semuanya itu sebagai korban bakaran untuk dirimu, dan baiklah hamba Ku Ayub meminta doa untuk kamu, karena hanya permintaannyalah yang akan kuterima, supaya aku tidak melakukan aniaya terhadap kamu, sebab kamu tidak berkata benar tentang aku, seperti hamba-Ku Ayub.

Kemudian ketiga sahabat saya itupun pergi dan melakukan seperti apa yang difirmankan Tuhan kepada mereka yaitu memberikan tujuh ekor lembu jantan dan tujuh ekor domba jantan itu semua kepada saya, Dan saya pun mempersemsebahkannya kemudian Tuhan menerima permintaan saya

Dan dari situlah Tuhan memulihkan keadaan saya dua kali lipat dari segala kepunyaan saya dahulu. Kemudian datanglah kepada saya semua saudara laki-laki dan perempuan dan semua kenalan saya yang lama, dan kami makan bersama-sama dirumah saya. Saya sama sekali tidak memiliki rasa dendam atas mereka yang meninggalkan saya, tetapi semuanya itu diselimuti dengan Kasih Allah oleh sebab itulah saya tidak menpunyai sikit pun rasa benci atau dendam. Bahkan mereka semua menghibur saya dan menyatakan kepada saya turut berdukacita atas apa yang telah menimpa saya, dan dari setiap mereka memberi saya uang satu kesita dan memberi sebuah cincin emas.

Tuhan meberkati saya dalam kehidupan saya yang selanjutnya lebih dari pada hidup saya yang dahulu, saya mendapatkan empat belas ribu ekor kambing domba, dan enam ribu unta, seribu pasang lembu, dan seribu keledai betina.

Bahkan saya juga mendatkan Tujuh orang anak laki-laki, dan tiga orang anak perempuan, dan saya mmeberikn nama anak perempuan saya yang pertama yaitu, Yemima, yang kedua Kezia, dan yang ketiga Kerenhapukh. Dan diseluruh negeri tidak terdapat perempuan secantik anak-anak saya, dan mereka saya berikan pusaka ditengah-tengah saudara-saudaranya laki-laki. Saya sungguh merasakan kebaikkan Tuhn didalam kehidupan saya. Bahkan Tuhan menolong saya dalam melewati setiap proses hidup saya yang penuh dengan penderitaan dan digantikan dengan sukacita yang melimpah.

Sesudah itu saya masih hidup seratus empat puluh Tahun lamanya. Bahkan saya juga dapat melihat anak-anak saya bahkan cucu-cucu saya sampai keturunan yang keempat dan setelah itu berakhirlah kisah hidup saya dengan tetap percaya dan tetap mengandalkan Tuhan dalam sepanjang hidup saya, bahkan saya juga sangat bersyukur memiliki keluarga yang begitu menyayangi saya dimasa tua saya dan yang dimana pada akhinya pun saya mati dengan penuh ucapan syukur kepada Tuhan.

Dan dari kehidupan saya tersebut kita dapat belajar bersama-sama bahwa, sekalipun engkau dan saya sedang mengalami pencobaan hidup baik itu didalam keluarga, didalam perekonomian, didalam lingkungan, pertemanan, dll, tetaplah percaya akan pertolongan Tuhan. Karena Tuhan memberikan pencobaan-pencobaan tersebut bukan diluar kemampuan kita melainkan Tuhan tau kita sanggup untuk melaluinya. Jadi sekalipun godaan itu selalu datang terus-menerus tetaplah percaya akan pertolongan Tuhan, dan tetaplah andalkan Tuhan.

Mungkin sekianlah cerita saya, yang dapat saya ceritakan. Semoga lewat cerita ini kita semua dapat diberkati Tuhan, dan kita semua tetap berpegang teguh hanya Kepada Tuhan. Inilah akhir cerita saya, Terimakasih

Shalom.

No comments:

Post a Comment

Jika anda Ingin Membantu pelayanan ini, silahkan kirimkan bantuan anda dengan menghubungi email charinmarbun@gmail.com. Jika anda diberkati silahkan Tuliskan dalam komentar. Jika ada pertanyaan dan permohonan Topik untuk dibahas, silahkan tuliskan dikolom komentar. Terimakasih sudah membaca, Tuhan Yesus memberkati selalu.