MENGENAL MUSA

MENGENAL MUSA

OLEH: PUTRI HANDAYANI SIPAHUTAR

    
Saya adalah seorang yang menjadi pemimpin yang diangkat dan dipanggil Allah langsung untuk siap melakukan segala perintahnya untuk menyelamatkan bangsa Israel keluar dari mesir yang dimana bangsa Israel ditindas dan di perbudak oleh Mesir, oleh sebab itu Allah memerintahkan kepada saya untuk harus mau tanpa menerima apapun yang menjadi alasan saya menolak perintah Allah bahkan dengan kehendak Allah mengutus penolong dalam juru bicara saya karena Allah tahu saya berat lidah.

MENGENAL MUSA

    Saya adalah anak yang dilahirkan dari keluarga keturunan Lewi, Nama Ayah saya adalah Amram dan Ibu saya yang bernama Yokhebed. Jadi saya adalah dari garis keeturunan Lewi saya memilki saudara yang bernama Miryam, dan Harun, namun saya adalah anak yang dibuang oleh kedua orang tua saya dengan menggunakan peti yang terbuat dari ter dan gala-gala, saya dibuang karena pada saat itu setiap bayi Ibrani yang dilahirkan haruslah dibunuh, oleh sebab itu orang Tua saya membuang saya ke dalam sungai Nil. Namun saya diselamatkan dari sungai oleh seorang Puteri Firaun, dan saya pun diberikan nama oleh Puteri Firaun dengan nama “Musa” yang dimana nama saya memiliki arti “Anak yang ditarik dari dalam air.”

    Ketika saya telah dewasa, dan hendak keluar dari daerah saya mendapatkan saudara-saudara saya yang sedang kerja paksa dengan orang Mesir. Lalu saya melihat seorang Mesir memukul seorang Ibrani dan orang tersebut meninggal. Lalu saya merasa tidak menerima perbuatan orang Mesir itu sehingga saya memilki niat untuk membunuh orang Mesir tersebut. Sebelum saya membunuh orang tersebut, saya melihat dahulu situasi yang ada pada saat itu dan ketika dilihatnya tidak ada orang, dibunuhnya orang Mesir itu, dan mayatnya disembunyikan dalam pasir. Alasan Saya membunuh orang Mesir karena memukul orang Ibrani,itu adalah usaha yang saya lakukan untuk membela bangsa saya dari Penindasan Mesir, namun gagal karena hanya usaha saya sendiri dan bukan atas perintah Allah. Sehingga apa yang saya lakukan tersebut adalah sia-sia.

    Setelah kejadian tersebut saya pun meninggalkan Mesir menuju tanah Median, untuk menjauhkan atau melarikan diri, kemudian saya bertemu dengan seorang imam yang bernama Yitro. Adapun imam itu memiliki tujuh anak perempuan, salah satu anak imam yang akan akan menjadi istri saya, yang bernama Zipora dan pada waktu itu saya memiliki anak dari perempuan itu, yang pertama ialah Gersom dan yang kedua Eliazer.

    Pada waktu saya sedang mengembalakan Domba-domba Yitro, saya sampai ke Horeb, “gunung Allah”. Disana saya mendapat penglihatan yang luar biasa, yaitu semak duri yang menyala namun tidak dimakan api. Pernyataan Allah kepada saya di belukar duri yang menyala-nyala. Dan pada saat saya berada di semak duri tersebut saya sama sekali tidak terbakar, bahkan ujung rambut saya sedikitpun tidak terbakar. Ketika saya dekat untuk melihat keadaan sebenarnya, ia dipanggil oleh Allah yang meperkenalkan diri sebagai “Akulah Allah (Elohim) ayahmu”. Ketika Allah menyatakan maksud-Nya untuk melepaskan Israel melalui tangan saya saya menunjukkan rasa segan dan berdalih sehingga ia menyembunyikan wajahnya, “ sebab saya takut memandang Allah”.

    Karena kesengsaraan yang dihadapi oleh umat-Nya di Mesir sehingga Tuhan mempunyai tujuan untuk melepaskan mereka, dan Allah mempersiapkan utusan-Nya, yaitu saya, dan Allah berkata kepada saya “ pergilah, aku mengutus engkau kepada Firaun untuk membawa umatKu, orang Israel, keluar dari Mesir . Seketika itu juga segala sesuatu berubah, Saya yang dulunya hanya seorang gembala akan menjadi seorang pemimpin dan pembebas bagi bangsa Israel. Panggilan tersebut sangat sulit untuk saya sehingga saya merasa tidak sanggup melakukannya karena saya merasa tidak layak karena kekurangan saya dalam berbicara dan saya yang awalnya pun menolak merespon panggilan tersebut dengan berbagai alasan, hingga Allah menunjukkan mujizat-mujizat agar kepada saya agar saya percaya bahwa saya pasti bisa dalam memimpin bangsa israel untuk keluar dari mesir, namun walalupun begitu saya masih memberi beberapa alasan untuk menolak perintah Allah tetapi Allah dengan sabar mengahadapi saya sehingga ia memberikan harun saudara saya sebagai juru bicara saya, dan Allah pun menyertai lidah saya dan juga lidah saudara saya agar saya mampu melaksanakan kepemimpinan saya.

Tuhan memakai saya, sebagai penggenapan janji-Nya kepada Abraham pada waktu Allah melakukan perjanjian mengenai pertolongan Tuhan bagi keturunan Abraham. Dan saya juga merespon panggilan Tuhan itu dengan baik, sehingga bangsa israel dapat keluar dari tanah perbudakan, menujuh tanah perjanjian yang Allah janjikan kepada Abraham. Selama saya melaksanakan kepemimpinan saya saya selalu menuruti semua kehendak Allah dan titah-Nya, namun disaat melaksanakan kepemimpinan saya merasa banyak tantangan mulai dari firaun yang tidak percaya serta kegelisahan melihat bangsa israel yang semkin ditindas dan dipaksa kerja, walaupun demikian Allah tetap Memerintahkan kepada saya agar saya tetap menjalankan apa yang menjadi titah-Nya hingga telah terjadilah 10 Tulah dan mujizat yang terjadi agar mendapat kepercayaan dari Firaun.

Pada waktu memimpin bangsa israel untuk keluar dari mesir ada peristiwa dimana Allah menuntun saya untuk menyeberangi laut terberau dengan penuntunan yang daripada Allah pun saya menjadi mampu membawa bangsa israel, ketika saya berhasil membawa bangsa israel keluar, bangsa israel mengeluh karena tidak memilki bahan makanan, hingga Allah memberikan roti manna. Saya dan orang-orang Israel pun melakukan perjalanan melalui padang belantara, hingga kamu tiba di sebuah gunung Sinai. Saya menaiki gunung untuk berbicara kepada Tuhan, Tuhan memberitahu kepada saya bahwa Ia ingin berbiacara langsung kepada orang-orang Israel. Ketika kami sampai ke gunung sinai Tuhan berbicara kepada orang- orang Israel dan memberikan mereka perintah orang israel merasa ketakutan dan meminta saya untuk berbicara kepada Tuhan untuk menanyakan apa kemauan Allah, hingga saya membawa penatatua orang Israel dan Allah pun menunjukkan diri kepada mereka.

Kemudian Tuhan menulis hukum dan perintah-perintah-Nya diatas loh batu. Namun tanpa disangka bangsa Isarel menyembah berhala dengan membuat patung anak lembu, orang-orang Israel menyembah anak lembu emas dan mempersembahkan kurban, bahkan mereka mereka terhadap patung lembu emas tersebut. Tuhan mengetahui bahwa sebenarnya saat ini orang-orang isarel sedang menyembah berhala dan melupakan Tuhan, hingga Tuhan memerintahkan saya untuk kembali memberi tahu kepada orang-orang israel untuk segera bertobat.

Lalu saya pun turun dari Gunung Sinai dan melihat orang-orang Israel sedang menari-nari menyembah anak lembu emas itu, jujur saya sangat kecewa dengan orang-orang Israel, orang isarel melakukan hal ini dan hal saya lakukan adalah saya langsung membakar dan menggiling lembu emas itu sampai halus kemudian saya taburkan keataas air dan saya menyuruh bangsa Isreal untuk meminum nya. Bangsa israel melakukan ini karena tidak siap dengan perintah-perintah Tuhan yang telah ditulis, maka tindakan yang saya ambil adalah saya dengan langsung memecahkan loh-loh batu itu dan menghancurkan anak lembu emas tersebut, dan saya berusaha untuk membantu orang-orang israel untuk kembali bertobat dan kembali mengingat Tuhan yang sejati dalam menyertai mereka.

Hal yang saya lakukan adalah berdoa dan memohon kepada Tuhan untuk mengampuni orang-orang Israel dan membuat perjanjian dengan mereka lagi, Saya berjanji untuk memimpin dan mengajari mereka, Tuhan pun menyuruh saya untuk kembali membuat loh batu yang baru dan kembali kegunung Sinai. Tuhan membuat perjanjian baru dengan orang-orang Israel dan memberi mereka Sepuluh perintah kembali untuk mereka taati, Allah memerintahkan begitu banyak hal untuk membangun kemah suci dan saya pun menuruti semua perintah Tuhan.

Setelah itu saya kembali memimpin bangsa Israel Tuhan selalu berfirman kepada saya dan saya selalu menuruti setiap apa yang diperintahkan-Nya kepada saya, Namun tidak selamananya kepemimpinan yang saya lakukan berjalan dengan baik, hingga terjadilah pemberontakan di bangsa Israel yang dimana mereka menista Tuhan kembali hingga Tuhan murka terhadap bangsa israel dan bertanya-tanya kepada saya dan saudara saya harun bahwa berapa lama lagi bangsa israel mengecewakan-Nya. Dengan melihat kemurkaan Tuhan saya kembali menenangkan Tuhan dan berkata untuk mengampuni kembali bangsa Israel tersebut dan Tuhan pun kembali mengampuni mereka.

Hingga tibalah peristiwa yang terjadi dimana semua bangsa Israel merasakan kehausan dan kegelisahan dimana semua memberontak karena hal itu hingga saya merasakan resah terhdap tingkah bangsa Israel. Ketika saya dan Harun melaporkan sungut-sungut bangsa Israel kepada Tuhan, Tuhan memerintahkan Musa untuk berbicara kepada sebuah bukit batu agar mengeluarkan air, sehingga bangsa Israel bisa minum. Namun, saya tidak melakukan tepat seperti yang diperintahkan oleh Tuhan. Ia justru melakukan dua kesalahan: Pertama, ia marah kepada orang Israel seraya berkata, "Dengarlah kepadaku, hai orang-orang durhaka, apakah kami harus mengeluarkan air bagimu dari bukit batu ini?" Dengan berkata kami, bukan Tuhan, saya dan Harun telah mengambil alih wewenang Tuhan. Hal itu dianggap telah menghujat Tuhan, sebab memberi bangsa Israel minum itu wewenang Tuhan. Kedua, Musa memukul bukit batu itu sebanyak dua kali. Padahal Tuhan hanya menyuruhnya untuk berbicara kepada bukit batu tersebut, bukan memukulnya.

Saya tidak taat terhadap apa yang diperintahkan Tuhan kepada saya hanya karena merasa bosan dengan pengaduan-pengaduan dari bangsa israel. Itulah sebabnya Tuhan menghukum saya dan Harun dengan tidak memperbolehkan kami untuk memasuki Tanah Perjanjian. Sebelum penolakan terjadinya penolakan dari kejadian saya dan saudara saya Harun, Tuhan juga menjadi menolak semua laki-laki yang ada di Israel yang berusia 20 tahun ke atas untuk memasuki ke Tanah Perjanjian, kecuali Yosua dan Kaleb yang dapat diperbolehkan. Sebab kami semua, kecuali Yosua dan Kaleb, telah membuat Tuhan murka karena tindakan kami yang mengecewakan-Nya.

    Jadi di sini Tuhan berlaku adil, siapa pun yang tidak taat kepadaNya tidak akan masuk ke Tanah Perjanjian, termasuk Saya dan Harun, sebagai pemimpin-pemimpin Israel. Memang, hukuman saya dan Harun ini terlalu berat dan kurang adil, karena selama ini saya selalu mentaati semua perintah-Nya namun hanya sekali ini saya melanggar karena saya merasa capek saya mendapatkan hukuman seperti ini tetapi saya menyadari hal ini pantas saya dapatkan karena saya dan Harun adalah para pemimpin umat, yang sudah seharusnya mempunyai tanggung jawab yang lebih besar di dalam menaati perintah Tuhan dan sudah m
enjadi kewajiban bagi seorang pemimpin untuk menerima setiap resiko dari setiap kesalahan yang saya perbuat.namun itu tidak menjadi membuat nama kepemimpinan saya hilang begitu saja tapi masih tetap ada penghargaan didalam jasa sejarah bangsa Israel, dari kesalahan karena ketidaktaatan saya menjadi berubah dan belajar dari kesalahan bahwasannya saya tidak seharusnya mudah emosi dan bosan dalam menjalankan setiap perintah yang dari pada Allah, dan jika saya mentaati Allah maka saya tidak akan pernah kehilangan kesempatan untuk memasuki tanah perjanjian.

No comments:

Post a Comment

Jika anda Ingin Membantu pelayanan ini, silahkan kirimkan bantuan anda dengan menghubungi email charinmarbun@gmail.com. Jika anda diberkati silahkan Tuliskan dalam komentar. Jika ada pertanyaan dan permohonan Topik untuk dibahas, silahkan tuliskan dikolom komentar. Terimakasih sudah membaca, Tuhan Yesus memberkati selalu.